BAB 4. SIBUK

pagi nya seperti biasa Hendy sarapan bareng dengan opie.

"mas kita liburan yuk? udah lama loh kita ngga liburan."ajak opie.

"hmmm kamu atur saja dan aku tinggal sesuaikan dengan jadwal kamu."sambil mencolek hidung opie.

"oke aku akan atur agar kita bisa liburan lagi."ujar opie dengan senang nya.

Hendy tak pernah bosan bila di samping opie tapi kenapa dia bisa berpaling ke lain hati.

padahal dia sangat memuja istrinya karena opie adalah wanita sempurna walau mereka Belum mendapat kan anak lagi karena opie sempat ke guguran.

"ayo nanti kau terlambat."ajak Hendy.

"aku agak siang berangkat nya jadi masih ada waktu untuk bersantai di rumah."ujar opie.

"kenapa kok berangkat siang? tanya Hendy sedikit heran.

"iya nanti aku langsung ke kantor pusat untuk menyerahkan dokumen mas."jawab Opie sambil memeluk lengan suami nya.

"baiklah kalau begitu aku berangkat duluan ya? dan kabari aku jika sudah mau berangkat."pinta Hendy.

"iya sayang.hehehe."opie pun terkekeh geli

setelah memberikan pesan kepada istrinya,Hendy pun berangkat kekantor juga.

opie tidak pernah merasakan curiga atau apa pun karena sikap Hendy masih sama seperti biasanya.

"mas Hendy itu benar-benar deh, sampai kirim pesan segala."opie tersenyum membaca isi pesan dari suami nya tersebut.

sesampai di kantor tidak lupa Hendy mengirimkan pesan ke opie kalau dia sudah tiba di kantor tidak lupa mengingat istrinya untuk berhati-hati.

banyak pesan yang di kirim oleh Hendy membuat opie semakin merasa paling istimewa di hati Hendy.

"aku akan hati-hati dan jangan lupa makan siang ya? ilove you sayang."Isi pesan balasan untuk Hendy.

mereka berdua merasa seperti masih pacaran saja walau mereka baru menginjak tiga tahun berumah tangga.

opie pun berangkat ke kantor pusat untuk menyerahkan dokumen penting.

di kantor pusat dia bertemu dengan ayahnya karena kantor pusat itu adalah perusahaan papa nya.

"selamat siang pak Kris."sapa opie.

"dasar anak nakal!! aku pikir siapa." omel pak Kris

"papa bukan nya peluk kek ini malah di marahin."cebik opie.

"apa kau baik-baik saja? hmmm ayo temani papa mu yang sudah tua ini makan siang."ajak pak Kris.

"baik lah tuan!! apa nyonya tahu jika tuan akan berkencan dengan wanita cantik."ledek opie.

"opie Primalita sampai kapan kau akan meledek papa mu terus!! sambil berkacak pinggang pak Kris pura-pura marah.

"ayolah tuan!! nanti kulit mu bertambah keriputnya."canda opie

pak Kris usia nya tua tapi masih terlihat tampan dan gagah begitu pun istrinya dia masih cantik di usia nya yang sudah berkepala lima.

"apa mama baik-baik saja? apa mama masih suka cemburu? pernyataan putri nya membuat pak Kris tertawa terbahak-bahak.

"mama mu itu cinta mati dengan papa mu jadi jangan pernah membuat nya cemburu."ujar pak Kris.

"yang bener saja!!?masa cemburu dengan ku."cebik opie

"ayo kita ketempat biasa saja dan mama mu akan menyusul."ajak pak Kris

"apa tuan sedang merayu ku? sambil tersenyum genit.

"iya aku akan menjitak kepala mu nanti."pak Kris sambil menarik tangan putrinya.

"aduh sakit pah!! gak sabaran banget deh."seru opie

banyak karyawan yang menyapa bahkan melihat ayah dan anak yang selalu bercanda.

"jalan pak ketempat makan biasa."perintah pak Kris ke sopirnya.

"pah!! apa boleh aku ijin berlibur satu Minggu? boleh ya?? rengek opie

"kapan rencana mau liburan nya? papa akan atur untuk urusan kantor cabang."sahut pak Kris.

"mmmm ingin nya di Minggu ini pah."seru opie sambil menatap jendela kaca mobil.

"apa kabar Hendy? lama ya kita tidak pernah makan malam lagi!! ujar pak Kris.

"baik dan selalu baik!! aku ingin mempunyai anak pah dan aku sudah merencanakan ini jauh hari."terang opie.

"baiklah kau atur saja."jawab pak Kris.

opie pun langsung memeluk papa nya dan mengucapkan terimakasih.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***