Bab 4 Caffe Kopi

[14:10]

Setelah mengantar Timo dan Bara kembali ke perusahaan usai menemui klien, Jehan pun pergi untuk mencari informasi yang dibutuhkan oleh Bara dalam penyelidikannya tentang kecelakaan yang menyebabkan bundanya meninggal dunia empat belas tahun yang lalu. Ia membuat janji untuk bertemu pak Diki, sekretaris kepercayaan tuan Cakra yang sudah bekerja dengan tuan Cakra sejak awal perusahaan didirikan.

Jehan membuat Janji untuk bertemu pak Diki di Caffe Kopi yang biasanya menjadi tempat nongkrongnya bersama Bara dan Timo saat mereka segang. Dan saat mobilnya memasuki area parkir depan Caffe kopi, Keyla baru saja memasuki Caffe, sementara ia harus menunggu pak Diki yang masih belum tiba.

Keyla langsung menuju ruang ganti untuk mengganti pakaiannya dengan memakai seragam khusus pelayan Caffe. Setelah selesai berganti, ia langsung menuju meja barista untuk mengambil buku menu dan menunggu pelanggan datang.

Saat bersamaan Jehan dan pak Diki memasuki Caffe. Ia memilih meja yang biasa ditempatinya saat datang bersama Timo dan Bara.

"Key, itu ada pelanggan yang baru datang!" Seru Jojon sang barista saat melihat kedatangan Jehan dan pak Diki.

Keyla melihat kearah Jehan dan pak Diki. Begitu kedua orang tersebut duduk, ia pun langsung melangkah menghampiri meja tersebut dan memberikan buku menu pada Jehan.

"Mocca latte satu, sama ice tea satu." Ucapnya tanpa membuka buku menu lagi.

"Baik, ada lagi?" Tanya Keyla ramah.

Pria itu menggeleng yakin.

"Mohon tunggu sebentar!"

Keyla pun langsung mengatakan pesanan tersebut pada Jojon, dan langsung dibuatkan olehnya.

"Sepertinya mereka sudah sering ke sini ya, Jon?"

"Iya, kenapa?"

"Aku belum pernah melihat mereka sebelumnya."

"Yang sering datang ke sini, si pria muda itu. Biasanya dia datang bersama dua temannya di jam sepuluh atau jam sebelas. Jadi wajar dong kamu nggak ketemu sama mereka sebelum sebelumnya." Tutur Jojon menjelaskan.

Keyla mengangguk paham. "Pantas saja dia memesan tanpa harus membuka buku menu, rupanya sudah sering datang." Gumamnya dalam hati.

"Nih antarkan pesanan segera, dan kita kedatangan pelanggan lagi." Ujar Jojon.

Mocca latte dan ice tea dibawa oleh Keyla menuju Jehan dan pak Diki.

"Mocca latte dan ice tea." Meletakkan dengan hati hati.

"Selamat menikmati!"

Kemudian, Keyla menuju meja pelanggan yang baru datang dan memberikan buku menu. Kali ini benar benar pelanggan baru. Mereka membuka buku menu dan sepertinya masih bingung mau memesan apa. Keyla pun menunggu dengan sabar, hingga telinganya tidak sengaja mendengar perbincangan pelanggan pertama yang tadi di layaninya.

"Saya tidak begitu yakin, nak Jehan. Saya merasa Jeydan memasang jebakan. Saksi yang ingin tuan muda temui sepertinya tidak mencurigakan. Tapi saya khawatir Jeydan menyiapkan perangkap untuk menghalangi tuan muda bertemu dengan saksi tersebut. Jeydan sangat licik, jadi saya harap kalian lebih berhati hati." Tutur pak Diki mengungkapkan pendapatnya.

"Mungkin om Diki benar, saya juga merasa tua bang ka itu menyiapkan sesuatu, tidak mungkin dia diam saja saat tuan muda mulai beraksi secara terang terangan."

"Nak Jehan harus berhati hati. Dan saya harap nak Jehan bisa melindungi tuan muda seperti biasanya."

Keyla mendengar perbincangan yang sama sekali tidak dimengertinya. Dan sebelum ia mendengar lebih jauh lagi, pelanggannya mulai memesan dan ia pun kembali fokus mencatat pesanan itu, lalu memberikan pada barista, kemudian mengantarkan lagi. Begitulah pekerjaan Keyla sore ini di Caffe hingga dia tidak menyadari Jehan dan pak Diki sudah tidak lagi berada di tempat duduk mereka.

Tidak terasa waktu berlalu, jam sudah menunjukkan pukul lima lebih empat puluh dan itu berarti saatnya Keyla selesai bekerja. Ia pun berganti pakaian dan segera menuju Klinik. Ia menaiki bis kurang lebih sebelas menit dan tiba di Klinik tepat waktu.

"Halo Luna!" Sapanya pada seekor kucing orange yang sangat menggemaskan.

"Keyla, kamu sudah datang!" Sapa Erna pemilik Klinik hewan itu.

"Iya, mbak. Mbak rapi banget, mau kemana?"

"Kencan dong."

"Cie yang udah jadian…" Keyla menggoda Erna.

"Masih belum, ya." Mengelus Luna sebentar.

"Loh kenapa belum, mbak? Bukannya mbak bilang dia pria yang baik."

"Baik sih, tapi bukan tipe mbak. Ya udah, mbak pergi dulu. Jaga klinik dan juga jaga Luna."

"Siap buk bos." Ujar Keyla sambil menggendong Luna.

Ia dan Luna mengantar Erna ke depan klinik, dan kembali masuk setelah mobil Erna menghilang dari pandangannya.

"Bukan tipe, tapi masih mau aja diajak kencan." Sindir Keyla saat Erna sudah pergi.

"Luna, sekarang saatnya kita bekerja." Keyla meletakkan kembali Luna kedalam rumah kandangnya.

"Aku mau makan dulu mumpung belum ada yang datang."

"Meooww…"

"Kamu mau makan juga?"

"Meeooww…"

"Sebentar, aku ambilkan makanan untukmu Luna sayang." Ia

pun memberikan Luna makan terlebih dahulu, barulah kemudian dia menyantap makan malamnya yang ia beli tadi sebelum berangkat ke klinik.

Terpopuler

Comments

Ayu tri utami Neng

Ayu tri utami Neng

Lanjutttttt

2023-02-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Selamatkan anakku!
2 Bab 2 CEO UT Holding
3 Bab 3 Anak Jalanan
4 Bab 4 Caffe Kopi
5 Bab 5 Jebakan!
6 Bab 6 Pria berdarah!
7 Bab 7 Tertipu
8 Bab 8 Diikuti...
9 Bab 9 Mata mata!
10 Bab 10 Tuan muda hilang!
11 Bab 11 Kritis
12 Bab 12 Mencurigakan.
13 Bab 13 Perintah tuan Cakra
14 Bab 14 Om Duda
15 Bab 15 Kekhawatiran seorang ayah
16 Bab 16 Rahasiakan
17 Bab 17 Putri Direktur
18 Bab 18 Mbak Erna
19 Bab 19 Tentang Wulan
20 Bab 20 Rahasia pak tua
21 Bab 21 Si Manis melahirkan
22 Bab 22 Mencari tahu
23 Bab 23 Mungkinkah
24 Bab 24 Panti
25 Bab 25 DNA
26 Bab 26 Gadis kecil
27 Bab 27 Dua sahabat
28 Bab 28 Salah Paham
29 Bab 29 Tuan Putri
30 Bab 30 Ternyata...
31 Bab 31 Misi berlanjut
32 Bab 32 Persiapan makan malam
33 Bab 33 Cantik & Tampan
34 Bab 34 Jeydan
35 Bab 35 Apakah loe kecewa?
36 Bab 36 Hai Wulan!
37 Bab 37 Berpura pura
38 Bab 38 Alat perekam suara
39 Bab 39 Perbaikan
40 Bab 40 Ibu peluk aku...
41 Bab 41 Beda kasta
42 Bab 42 Hadiah terakhir
43 Bab 43 Rahasiakan!
44 Bab 44 Mengapa??
45 Bab 45 Tidak untuk berbagi
46 Bab 46 Memecahkan guci
47 Bab 47 Tawaran
48 Bab 48 Pengawal tuan putri
49 Bab 49 Sepertinya tampan...
50 Bab 50 Semangat!
51 Bab 51 Darah tikus
52 Bab 52 Selamat malam
53 Bab 53 Mona
54 Bab 54 Cintai aku, Bara!
55 Bab 55 Timo dalam bahaya
56 Bab 56 Sarapan
57 Bab 57 Rahasia Diki
58 Bab 58 Bohong
59 Bab 59 Curiga
60 Bab 60 Tidak ada pilihan
61 Bab 61 Sembunyi
62 Bab 62 Menyambut kepulangan Bara
63 Bab 63 Wulan cemburu
64 Bab 64 Jadilah pacarku!
65 Bab 65 Putri kandung Diki
66 Bab 66 Lima detik
67 Bab 67 Kenyataan yang menyakitkan
68 Bab 68 Mana yang benar?
69 Bab 69 Menemukan bukti baru
70 Bab 70 Keyla di culik part 1
71 Bab 71 Keyla diculik part 2
72 Bab 72 Kelanjutan misi
73 Bab 73 Dikhianati orang terpercaya.
74 Bab 74 Membebaskan Keyla
75 Bab 75 Hapy ending (End)
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 1 Selamatkan anakku!
2
Bab 2 CEO UT Holding
3
Bab 3 Anak Jalanan
4
Bab 4 Caffe Kopi
5
Bab 5 Jebakan!
6
Bab 6 Pria berdarah!
7
Bab 7 Tertipu
8
Bab 8 Diikuti...
9
Bab 9 Mata mata!
10
Bab 10 Tuan muda hilang!
11
Bab 11 Kritis
12
Bab 12 Mencurigakan.
13
Bab 13 Perintah tuan Cakra
14
Bab 14 Om Duda
15
Bab 15 Kekhawatiran seorang ayah
16
Bab 16 Rahasiakan
17
Bab 17 Putri Direktur
18
Bab 18 Mbak Erna
19
Bab 19 Tentang Wulan
20
Bab 20 Rahasia pak tua
21
Bab 21 Si Manis melahirkan
22
Bab 22 Mencari tahu
23
Bab 23 Mungkinkah
24
Bab 24 Panti
25
Bab 25 DNA
26
Bab 26 Gadis kecil
27
Bab 27 Dua sahabat
28
Bab 28 Salah Paham
29
Bab 29 Tuan Putri
30
Bab 30 Ternyata...
31
Bab 31 Misi berlanjut
32
Bab 32 Persiapan makan malam
33
Bab 33 Cantik & Tampan
34
Bab 34 Jeydan
35
Bab 35 Apakah loe kecewa?
36
Bab 36 Hai Wulan!
37
Bab 37 Berpura pura
38
Bab 38 Alat perekam suara
39
Bab 39 Perbaikan
40
Bab 40 Ibu peluk aku...
41
Bab 41 Beda kasta
42
Bab 42 Hadiah terakhir
43
Bab 43 Rahasiakan!
44
Bab 44 Mengapa??
45
Bab 45 Tidak untuk berbagi
46
Bab 46 Memecahkan guci
47
Bab 47 Tawaran
48
Bab 48 Pengawal tuan putri
49
Bab 49 Sepertinya tampan...
50
Bab 50 Semangat!
51
Bab 51 Darah tikus
52
Bab 52 Selamat malam
53
Bab 53 Mona
54
Bab 54 Cintai aku, Bara!
55
Bab 55 Timo dalam bahaya
56
Bab 56 Sarapan
57
Bab 57 Rahasia Diki
58
Bab 58 Bohong
59
Bab 59 Curiga
60
Bab 60 Tidak ada pilihan
61
Bab 61 Sembunyi
62
Bab 62 Menyambut kepulangan Bara
63
Bab 63 Wulan cemburu
64
Bab 64 Jadilah pacarku!
65
Bab 65 Putri kandung Diki
66
Bab 66 Lima detik
67
Bab 67 Kenyataan yang menyakitkan
68
Bab 68 Mana yang benar?
69
Bab 69 Menemukan bukti baru
70
Bab 70 Keyla di culik part 1
71
Bab 71 Keyla diculik part 2
72
Bab 72 Kelanjutan misi
73
Bab 73 Dikhianati orang terpercaya.
74
Bab 74 Membebaskan Keyla
75
Bab 75 Hapy ending (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!