Bab 3 Anak Jalanan

[08:55]

Pagi yang cerah, jalanan kota metropolitan yang ramai dengan kendaraan kendaraan mewah yang berlalu lalang. Tepat dilampu merah beberapa anak jalanan menenteng kotak berisi rokok dan berbagai jenis minuman pun mulai menjajakan dagangan mereka dari satu pintu ke pintu mobil yang lainnya. Tidak ketinggalan anak anak kecil dengan kerincing dan gitar kecil mereka juga mulai bernyanyi berharap mendapatkan setidaknya satu koin receh dari para pengendara.

Mobil yang dikemudikan Jehan pun ikut berhenti dilampu merah.

"Timo, apa kamu punya uang didompetmu?" Tanya Bara saat melihat beberapa anak kecil memainkan gitar diluar mobilnya.

"Ada tuan muda."

"Berikan beberapa untuk anak anak ini. Nanti uangmu saya ganti."

"Baik tuan muda."

Timo membuka kaca mobil lalu memberikan beberapa lembar uang warna biru pada anak anak itu.

Sementara itu, sepasang mata kebiruan milik seorang gadis manis juga menatap kearah anak anak jalanan tersebut. Ia duduk di halte sambil menunggu bis yang akan mengantarnya ke tempat ia bekerja.

"Kak, mau beli minuman?" Suara seorang bocah pedagang asongan mendekati gadis pemilik sepasang mata kebiruan itu.

"Oh, boleh. Air meneralnya berapaan dek?" Tanya gadis itu ramah.

"Lima ribuan kak."

Gadis itu mengeluarkan uang berwarna hijau dengan jumlah angka dua puluh ribu. Lalu ia mengambil satu botol air mineral dari kotak dagangan bocah lelaki itu.

"Kembaliannya buat kamu aja."

"Terimakasih, kak." Bocah itu pun melanjutkan langkahnya. Gadis itu pun ikut melangkah, karena bis yang ditunggu telah berhenti tepat di depannya.

Tanpa disadari oleh gadis bermata biru itu, sepasang mata kecoklatan milik Bara menatap kearahnya sejak tadi, bahkan tanpa Bara sadari, kedua sudut bibirnya terangkat keatas membentuk senyuman.

"Apa ada sesuatu yang lucu tuan muda?" Tanya Jehan yang tidak sengaja menatap senyuman dibibir Bara.

Mendengar pertanyaan itu membuat Bara langsung memalingkan wajahnya yang sejak tadi menatap gadis di halte bis tersebut.

"Sudah lampu hijau Jehan!" Serunya mengingatkan agar Jehan segera melanjutkan perjalanan yang tertunda karena lampu merah.

"Senyum tuan muda barusan sangat berbeda dengan senyuman yang biasanya saya lihat. Apakah ada sessuatu yang spesial yang membuat tuan muda tersenyum seperti tadi?" Lanjut Timo bertanya. Ia juga sebenarnya sejak tadi memperhatikan tatapan Bara yang tertuju pada anak anak pedagang asongan di halte bis.

"Kamu juga melihat senyum tuan muda?" Jehan menoleh pada Timo yang menjawab dengan anggukan yakin.

"Saya rasa kita terlambat. Jadi lebih baik kalian fokus saja mengemudikan mobil ini supaya saya tidak terlambat." Bara mengatakan itu dengan tegas dan tampak sangat serius. Padahal dalam hatinya ia merasa sedikit malu pada kedua sahabatnya itu.

"Maafkan kelancangan kami tuan muda." Sahut mereka berbarengan.

Timo dan Jehan saling menatap sebentar dan tersenyum. Kemudian Jehan pun menambah kecepatan laju mobil agar tuan muda tidak datang terlambat untuk menemui kliennya.

Lima belas menit kemudian, mobil yang dikemudikan Jehan melewati halte dimana saat itu bis berhenti di halte tersebut yang berada tepat di depan Indomart. Mata Bara pun kembali menoleh kearah halte untuk melihat gadis yang lima belas menit lalu membuatnya tersenyum, turun di halte tersebut.

"Mungkin gadis itu bekerja disekitaran sini?" Gumamnya dalam hati.

Tebakan Bara benar, setelah turun dari bis, gadis itu masuk ke Indomart untuk bekerja.

"Pagi teman teman!" Sapanya pada tiga orang gadis seumuran dengannya yang sedang berbenah, karena pagi ini memang jadwal piket mereka.

"Pagi, Key." Sambut mereka ramah.

Keyla cantika, nama gadis bermata kebiruan itu. Ia seorang gadis yang selalu sibuk dengan jadwal kerja paruh waktu setiap harinya, kecuali hari senin. Ia memilih untuk istirahat di hari senin dan tetap bekerja di hari minggu.

"Berdiri lagi ya Key?" Tanya Nina, saat mereka berada di ruang ganti.

"Begitulah. Sepertinya takdirku memang harus selalu berdiri deh, Nin ." Sahutnya sambil merapikan rambutnya di depan cermin.

Nina hanya tersenyum menanggapi ucapan Keyla. "Pindah ke kosku aja, Key. Jadi, kamu bisa berangkat bareng aku naik motor."

"Terimakasih deh, Nin. Aku sudah terbiasa kok berdiri di bis."

Keyla tidak terbiasa merepotkan orang lain, ataupun meminta bantuan dari orang lain. Sejak kecil, ia terbiasa melakukan semua hal sendiri. Mungkin, karena ia tinggal dan tumbuh di panti asuhan, hingga membuatnya menjadi gadis yang mandiri.

Tidak hanya menjadi kasir di Indomart saja, Keyla juga memiliki dua pekerjaan lainnya yaitu sebagai pelayan di Caffe dan di klinik hewan. Jadi, dalam sehari ia punya tiga pekerjaan. Sejak memutuskan untuk meninggalkan panti dua tahun lalu, Keyla sudah mencoba berbagai macam pekerjaan, bahkan dulu sempat memiliki enam pekerjaan dalam sehari. Dan sekarang tersisa tiga yang menurutnya memang cocok untuk dirinya.

Terpopuler

Comments

paty

paty

apa mkn keyla anaknya pak cakra

2023-12-14

0

Ayu tri utami Neng

Ayu tri utami Neng

Semangat Thor ✍️✍️💪💪💪

2023-02-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Selamatkan anakku!
2 Bab 2 CEO UT Holding
3 Bab 3 Anak Jalanan
4 Bab 4 Caffe Kopi
5 Bab 5 Jebakan!
6 Bab 6 Pria berdarah!
7 Bab 7 Tertipu
8 Bab 8 Diikuti...
9 Bab 9 Mata mata!
10 Bab 10 Tuan muda hilang!
11 Bab 11 Kritis
12 Bab 12 Mencurigakan.
13 Bab 13 Perintah tuan Cakra
14 Bab 14 Om Duda
15 Bab 15 Kekhawatiran seorang ayah
16 Bab 16 Rahasiakan
17 Bab 17 Putri Direktur
18 Bab 18 Mbak Erna
19 Bab 19 Tentang Wulan
20 Bab 20 Rahasia pak tua
21 Bab 21 Si Manis melahirkan
22 Bab 22 Mencari tahu
23 Bab 23 Mungkinkah
24 Bab 24 Panti
25 Bab 25 DNA
26 Bab 26 Gadis kecil
27 Bab 27 Dua sahabat
28 Bab 28 Salah Paham
29 Bab 29 Tuan Putri
30 Bab 30 Ternyata...
31 Bab 31 Misi berlanjut
32 Bab 32 Persiapan makan malam
33 Bab 33 Cantik & Tampan
34 Bab 34 Jeydan
35 Bab 35 Apakah loe kecewa?
36 Bab 36 Hai Wulan!
37 Bab 37 Berpura pura
38 Bab 38 Alat perekam suara
39 Bab 39 Perbaikan
40 Bab 40 Ibu peluk aku...
41 Bab 41 Beda kasta
42 Bab 42 Hadiah terakhir
43 Bab 43 Rahasiakan!
44 Bab 44 Mengapa??
45 Bab 45 Tidak untuk berbagi
46 Bab 46 Memecahkan guci
47 Bab 47 Tawaran
48 Bab 48 Pengawal tuan putri
49 Bab 49 Sepertinya tampan...
50 Bab 50 Semangat!
51 Bab 51 Darah tikus
52 Bab 52 Selamat malam
53 Bab 53 Mona
54 Bab 54 Cintai aku, Bara!
55 Bab 55 Timo dalam bahaya
56 Bab 56 Sarapan
57 Bab 57 Rahasia Diki
58 Bab 58 Bohong
59 Bab 59 Curiga
60 Bab 60 Tidak ada pilihan
61 Bab 61 Sembunyi
62 Bab 62 Menyambut kepulangan Bara
63 Bab 63 Wulan cemburu
64 Bab 64 Jadilah pacarku!
65 Bab 65 Putri kandung Diki
66 Bab 66 Lima detik
67 Bab 67 Kenyataan yang menyakitkan
68 Bab 68 Mana yang benar?
69 Bab 69 Menemukan bukti baru
70 Bab 70 Keyla di culik part 1
71 Bab 71 Keyla diculik part 2
72 Bab 72 Kelanjutan misi
73 Bab 73 Dikhianati orang terpercaya.
74 Bab 74 Membebaskan Keyla
75 Bab 75 Hapy ending (End)
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 1 Selamatkan anakku!
2
Bab 2 CEO UT Holding
3
Bab 3 Anak Jalanan
4
Bab 4 Caffe Kopi
5
Bab 5 Jebakan!
6
Bab 6 Pria berdarah!
7
Bab 7 Tertipu
8
Bab 8 Diikuti...
9
Bab 9 Mata mata!
10
Bab 10 Tuan muda hilang!
11
Bab 11 Kritis
12
Bab 12 Mencurigakan.
13
Bab 13 Perintah tuan Cakra
14
Bab 14 Om Duda
15
Bab 15 Kekhawatiran seorang ayah
16
Bab 16 Rahasiakan
17
Bab 17 Putri Direktur
18
Bab 18 Mbak Erna
19
Bab 19 Tentang Wulan
20
Bab 20 Rahasia pak tua
21
Bab 21 Si Manis melahirkan
22
Bab 22 Mencari tahu
23
Bab 23 Mungkinkah
24
Bab 24 Panti
25
Bab 25 DNA
26
Bab 26 Gadis kecil
27
Bab 27 Dua sahabat
28
Bab 28 Salah Paham
29
Bab 29 Tuan Putri
30
Bab 30 Ternyata...
31
Bab 31 Misi berlanjut
32
Bab 32 Persiapan makan malam
33
Bab 33 Cantik & Tampan
34
Bab 34 Jeydan
35
Bab 35 Apakah loe kecewa?
36
Bab 36 Hai Wulan!
37
Bab 37 Berpura pura
38
Bab 38 Alat perekam suara
39
Bab 39 Perbaikan
40
Bab 40 Ibu peluk aku...
41
Bab 41 Beda kasta
42
Bab 42 Hadiah terakhir
43
Bab 43 Rahasiakan!
44
Bab 44 Mengapa??
45
Bab 45 Tidak untuk berbagi
46
Bab 46 Memecahkan guci
47
Bab 47 Tawaran
48
Bab 48 Pengawal tuan putri
49
Bab 49 Sepertinya tampan...
50
Bab 50 Semangat!
51
Bab 51 Darah tikus
52
Bab 52 Selamat malam
53
Bab 53 Mona
54
Bab 54 Cintai aku, Bara!
55
Bab 55 Timo dalam bahaya
56
Bab 56 Sarapan
57
Bab 57 Rahasia Diki
58
Bab 58 Bohong
59
Bab 59 Curiga
60
Bab 60 Tidak ada pilihan
61
Bab 61 Sembunyi
62
Bab 62 Menyambut kepulangan Bara
63
Bab 63 Wulan cemburu
64
Bab 64 Jadilah pacarku!
65
Bab 65 Putri kandung Diki
66
Bab 66 Lima detik
67
Bab 67 Kenyataan yang menyakitkan
68
Bab 68 Mana yang benar?
69
Bab 69 Menemukan bukti baru
70
Bab 70 Keyla di culik part 1
71
Bab 71 Keyla diculik part 2
72
Bab 72 Kelanjutan misi
73
Bab 73 Dikhianati orang terpercaya.
74
Bab 74 Membebaskan Keyla
75
Bab 75 Hapy ending (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!