Ae keluar dari ruangan Pak Varo dengan wajah yang memerah menahan tawa. Ia yakin saat ini Pak Varo tengah salting setelah mendengar gombalannya.
Ae memilih menyusul gengnya ke kantin. Ia juga merasa perutnya minta di isi.
''Darimana aja kamu?'' tanya Wilo.
''Biasa, apel sama guru tampan,'' ucapnya santai.
''Queen, hati-hati. Dia guru kita loh. Awas kebablasan,'' ucap Zelo.
''Tenang dong, aku kan biasanya memang seperti itu,'' ujar Ae merebut minuman milik Wilo.
''Aku pegang kata-katamu ya. Jangan jadi bucin,'' ujar Zehan. Ae hanya menganggukkan kepalanya.
*
Bel pulang sekolah pun berbunyi, Ae dan teman-temannya sudah berada di parkiran milik mereka. Rencananya hari ini mereka ingin menonton bioskop bersama.
''Pak Varo,'' bisik Wilo saat ia melihat Pak Varo berjalan menuju mobilnya. Ae masih memikirkan gombalan maut untuk sang guru.
''Siang Pak Varo,'' sapa Wilo, Zehan dan Zelo hanya ikut mengangguk saja.
''Pak Varo ada yang ingin Ae tanyakan ke Pak Varo,'' ucap Ae membuat Pak Varo menghentikan langkahnya.
''Apa?'' tanyanya dengan muka datar.
''Apa bedanya tahun 1990 sama tahun 2023?'' tanya Ae. Pak Varo langsung mengerutkan keningnya. Ia mencari jawaban di otak cerdasnya, namun tak menemukan jawaban apa-apa.
''Apa Pak?'' tanya Ae lagi.
''Nggak tau,'' Pak Varo mengedikkan bahunya.
''Kalau 1990 itu cerita dilan dan milea. Tapi kalau 2023 itu cerita kita berdua,'' ucap Ae membuat Pak Varo salting kembali.
''Kita duluan Pak Varo. Jaga hati dan cinta kita,'' teriak Ae yang tengah mengendarai motornya melewati Pak Varo.
''Ya ampun kenapa jantungku selalu maraton seperti ini. Masa iya aku tertarik dengan gadis yang suka menggombal begitu. Pasti dia playgirl, kekasihnya ada di mana-mana,'' batin Pak Varo.
Pak Varo tak ambil pusing, ia segera masuk ke dalam mobilnya dan pulang ke rumahnya.
Beberapa saat kemudian, Varo telah sampai di kawasan perumahan elit yang ada di kota itu. Ia segera memarkirkan mobil kesayangannya di garasi. Mata Varo menatap mobil yang juga terparkir di sana. Mobil itu terlihat asing di mata Varo. Mungkin teman Mamanya atau Papanya, pikirnya.
Varo masuk ke dalam rumah, betapa terkejutnya ia saat melihat orang yang selama ini telah menyakitinya.
''Varo, kamu sudah pulang Nak?'' tanya Mama Gea.
''Iya Ma,'' ucap Varo menyalami Mamanya. Namun matanya masih menatap dengan tajam gadis yang tengah duduk di sofa ruang tamu.
''Ini ada Nak Diva ingin bertemu denganmu,'' ucap Mama Gea.
''Varo capek Ma. Varo ingin istirahat,'' ujar Varo meninggalkan ruang tamu.
''Varo, Varo,'' panggil Mama Gea, namun Varo berjalan begitu saja tanpa menoleh.
''Maaf ya Nak Diva, mungkin Varo memang capek,'' ucap Mama Gea tak enak hati dengan Diva. Mama Gea tidak tau permasalahan yang ada pada mereka berdua. Mama Gea hanya tau jika Diva adalah kekasih Varo.
''Kamu sekarang boleh jual mahal Ro. Tapi aku pastikan kamu akan kembali ke pelukanku,'' batin Diva.
Sementara di dalam kamarnya, Varo tengah duduk di atas sofa. Ia membayangkan kejadian 1 tahun yang lalu saat Diva masuk ke hotel bersama dengan lelaki yang entah itu siapa.
Hatinya kembali sakit saat menerima pengkhianatan dari Diva. Padahal selama 2 tahun berpacaran, mereka nampak romantis dan hubungan mereka baik-baik saja. Namun di belakang Varo, Diva bermain cantik bersama lelaki lain.
*
Sementara di tempat lain, setelah Ae menonton bioskop dengan teman-temannya. Ae menerima tawaran makan siang dengan Vincent karna Vincent terus memaksa Ae untuk ketemu.
''Gimana Ae, enak nggak?'' tanya Vincent.
''Enak,'' Ae mengangguk-anggukkan kepalanya.
''Habis ini kamu mau kemana? Gimana kalau kita nonton?'' ucap Vincent memberi ide.
''Maaf ya, tapi aku harus pulang. Temen-temenku ingin datang ke rumah. Kita mau belajar kelompok bareng,'' ujar Ae beralasan. Vincent terlihat kecewa, namun ia tak boleh memaksakan Ae, yang ada nanti Ae malah ilfeel dengannya.
''Oh ya udah nggak pa-pa kok. Lain kali bisa kan?'' tanya Vincent.
''Bisa kok bisa. Tapi hari ini aku benar-benar nggak bisa,'' ucap Ae tersenyum manis ke arah Vincent.
''Aduhh, aku nggak sabar ingin menjadikannya kekasih,'' batin Vincent selalu terpesona dengan wajah cantik Ae.
Setelah selesai makan siang, Ae memutuskan pulang terlebih dahulu. Pamitnya kepada Vincent ia ingin pulang, namun ia malah melajukan motornya ke jalan perumahan elite.
Sesampainya di depan rumah, Ae turun dari motornya. Ae terlihat mengetuk pintu rumah tersebut. Selang beberapa saat, pintu rumah mewah itu terbuka.
''Ae,'' ucap lelaki yang membukakan pintu itu kaget.
''Hai Kak. Apa kabar?'' tanya Ae basa-basi.
''Masuk-masuk,'' Bima mempersilahkan Ae masuk. Bima jelas kaget, kenapa Ae tiba-tiba ada di sini.
''Kamu mau minum apa. Biar aku buatin,'' ucap Bima.
''Nggak usah Kak. Aku nggak lama kok di sini, aku hanya ingin memberi tau Kakak sesuatu,'' ucap Ae.
''Apa?'' tanya Bima penasaran.
''Aku bertemu dengan Vincent!'' ujar Ae.
''Vincent? Kamu bertemu dengannya di mana?'' tanya Bima yang penasaran.
Ae pun menceritakan kepada Bima secara rinci pertemuan mereka. Bima jelas tidak setuju dengan ide Ae.
''Enggak Ae. Jauhi dia! Aku nggak mau nasib kamu sama seperti Kakak kamu,'' ucap Bima khawatir.
''Enggak Kak! Aku nggak akan tenang jika belum membalaskan dendam kakak ke dia,'' Ae mengepalkan tangannya jika teringat dengan kematian kakaknya yang di keroyok oleh geng Ombro.
''Tapi ini bahaya Ae.'' ucap Bima.
''Aku cuma butuh bantuan kakak. Bukannya aku nggak percaya dengan temen 1 geng ku. Tapi aku nggak ingin melibatkan mereka,'' ucap Ae.
''Baiklah. Aku akan bantu kamu. Jika kamu butuh bantuan jangan sungkan-sungkan menghubungi nomor kakak,'' ucap Bima.
''Makasih ya Kak Bima. Kakak memang sahabat Kak Ai yang bisa di andalkan,'' ucap Ae.
''Iya sama-sama,'' ucap Bima.
''Ya udah, Ae pulang dulu. Udah sore nih, pasti Mama cari-cari aku,'' ujar Ae.
''Hati-hati ya Ae. Jika ada apa-apa segera hubungi Kakak,'' ucap Bima mengantar Ae menuju halaman rumahnya.
Di sana ada pasang mata yang memperhatikan mereka dengan jarak yang dekat. Kebetulan rumah Bima dan Varo saling berhadapan.
''Daaa Kak Bim,'' Ae melambaikan tangannya ke arah Bima. Bima juga membalas melambaikan tangan. ''Hati-hati Ae, nggak usah ngebut,'' ucap Bima setengah berteriak.
Varo mengeryitkan dahinya saat melihat kedekatan mereka. Ia penasaran ada hubungan apa Ae dan Bima, tetangganya itu.
''Sepertinya mereka sangat dekat. Ada hubungan apa Ae dan Bima?'' Varo bertanya-tanya dalam hatinya.
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Di novelnya outhor Shinta amalia aku suka gombalan Shania sama pak guru Arkala Mahesa,Di sini aku suka Gomabalannya Aelisha sama pak Varo...Gak bisa move on aku thor..
2024-09-29
0
ayu nuraini maulina
selalu yg jadi mantan minta CLBK cihh emng g ngerasa y sang mantan pernah buat salah kyk g pernah buat salah sampe gencar nya mau CLBK
2023-09-14
1
꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂
bech... gombalan maut ala-ala Ae 😆
2023-03-15
1