Interview Calon Pegawai Baru

"gila, bukankah itu Bapak Johab Sean Anderson CEO perusahaan ini kan?.... kok galak banget kayaknya ya lan"

"ah, biasa ajah tu"

"emangnya lo ngak merasa gitu"

"namanya duda habis cerai dari istrinya pastinya ya gitu deh"

"iya juga ya , yok kita masuk lagi keburu selesai interviewnya"

"yuk"

Seperti itu lah bisikan dari para peserta mengikuti interview yang di dengar Selvi, sampai akhirnya seseorang gadis rambutnya ekor kuda pakai kaca mata menyapa Selvi.

" hai melamun ajah, yok masuk kedalam sebelum telat"

" ah iya " jawab Selvi.

" oh ya kenalkan namaku Dinda, nama kamu siapa?"

"aku Selvi, salam kenal ya" Mereka pun melanjutkan langkah kakinya menuju ruang interview calon pegawai baru di perusahaan ini.

...****************...

Sedangkan di sisi lain mobil yang di fasilitasi oleh David untuk Gista putrinya pun memasuki pekarangan perternakan yang luas itu, Gista disambut oleh beberapa karyawa papanya. Gista di tuntun oleh karyawan papanya menuju ruangan tempat Gista yang biasa dipakai untuk mengecek beberapa berkas penjualan telur ayam misalnya, Gista ingin menelepon kakaknya Selvi namun tidak ada sinyal,ia memutuskan untuk berkeliling mencari sinyal.

"aishh kenapa juga disini gada sinyal" keluh Gista, ia terus saja fokus pada hp nya, sampai

"brugh" dia menendang wadah yang berisi susu sapi,sepertinya baru diperas. Gista melihat ke sekeliling takut ada orang yang melihat.

"alhamdulilah.gak ada yang liat" Gista pun segera pergi dari tempat itu, disatu sisi ternyata ada mata yang memperhatikan Gista dari tadi

"apakah dia yang akan aku nikahi" katanya sambil tersenyum.

Hendra Pov

"plak"

"aduuuh, kamu ngapain si yu maen pukul aja" kata ku "kamu tuh yang ngapain disini malah senyam- senyum,kerjaan masih banyak tuh dibelkang" omel Bayu

aku sangat senang melihat perempuan yang akan dijodohkan denganku, cantik sekali. Entah mengapa aku langsung jatuh cinta,Betapa beruntungnya aku mendapat istri seperti dia,ya walaupun kami di jodohkan.

Hendra Pov end.

...****************...

Di perusahaan Anderskn Company.

"Vin, tunggu" Melvin menghentikan langkah ketika mendengar pangggilan dari Johan.

"ya tuan"

"apakah kamu sudah mencarikan sekretaris baru untuk ku? "

"sudah tuan, dan sekarang mereka lagi melakukan interview tuan, mungkin besok mereka bisa bekerja tuan

"hmm" jawaban dari Sean sambil mengusir Melvin menggunakan tangannya

"permisi tuan"

Kalau tidak di kantor mereka memang terlihat sangat akrab. Johan dan Melvin akan memakai bahasa gaul anak jaman sekarang, tapi kalau di kantor, sebisa mungkin mereka bersikap seperti atasan dan bawahan. Itulah Johan dan Melvin, persahabatan mereka terjalin sejak sama-sama duduk di bangku SD.

...****************...

Hari semakin siang Selvi dan Dinda sudah selesai melakukan interview.

" semoga kita berdua di terima di sinj ya Din, gue berharap banget loh" kata Selvi

"amin" Dinda mengaminkan perkataan Selvi

" ya udah kita pulang yuk" ajak Dinda.

"kamu duluan ajah din, aku ada janji sama adik sepupu aku gak apa- apa kan"

" is ok , ya udah kalau gitu aku duluan ya, bye" Dinda meninggalkan Selvi di parkiran.

Akhirnya mereka pulang dengab tujuan masing- masing, Selvi ke kontrakannya bersama Gista adik sepupunya untuk mengistirahatkan diri dan makan siang. Sesampainya di kontrakan,

"uhg capeknya" kata Selvi.

"semangat Kak, ya udah kita makan yuk, aku uda beli nasi bungkus untuk makan siang kita loh" Gista berkata sambil tersenyum.

"iya, semangat, kamu emang adik terbaik tau ajah kalau kakaknya lagi lapar" mereka makan dengan nikmatnya tanpa ada suara. Selesai makan kedua kakak beradik itu membereskan kontrakannya lalu mandi dan menyiapkan makan malam. Setelah mandi,

"kita bikin apa malam ini kak" Gista bertanya pada Selvi

" gimana kita bikin semur jengkol dan sambal teri"

"ok, yuk bikin lagi"

"ayuk"

dua puluh menit kemudian, makan malam pun telah siap di hidangkan di meja makan.

"uh wanginya" Selvi berkata.

" iya dong, kan aku yang masak kak" Gista menjawab sambil menyengir menampilkan deretan giginya.

" iya, iya, kakak tahu kalau masakan kamu emang the bast, dan sepertinya udah cocok jadi istri si hendra itu lo, ahhah" tawa selvi pecah sambil mengacungkan jempolnya kepada Gista.

"ii kakak ini apaan sih, orang aku belum tau bentuk orangnya, papa cuman bilang aja kalau aku di jodohkan sama si hendra itu." Gista cemberut mendengar perkataan Selvi.

" ya kan besok papa sama mami kamu kesini untuk mengenalkan kamu sama si hendra itu kan" Selvi menggoda sang adik dengan menaik turunkan sebelah alisnya.

Perdebatan kecil yang terjadi antara Selvi dan Gista sampai makan malam selesai.

...****************...

Pagi menyapa penghuni bumi, Selvi yang masih tenang terlelap dalam mimpi indahnya sedangkan Gista sudah dulu bangun karena Gista biasa bangun pagi.

"kak bangun" Gista berkata sambil menarik selimut Selvi

"iya, lo tu ganggu tidur gue ya, dasar gak ada akhlaknya" akhirnya Selvi bangun

"habisnya kakak kebo banget sih, gimana nanti kerja, pasti loe sering kenak marah sama si bos"

" ya ella , kamu tau sendiri kan kalau kakak itu malas bangun pagi kalau libur, lah ini kan kakak belum dapat kerjaan"

"ya udah kalau perusahaan Anderson Company itu menolak lamaran kakak, kakak kerja ajah barang aku di peternakan papa David, gimana?"

"gak mau lah, sama aku temanan sama sap, ayam , kambing, no way" Selvi belalu meninggalkan Gista untuk mandi dan saparan bersama dengan Gista.

Selesai sarapan mereka pun bersantai di depan televisi, tidak lama kemudian tiba-tiba handphone Selvi berbunyi.

"kringgg, kringgg" bunyi panggilan masuk

"halo"

"halo, apakah ini saya berbicara dengan ibu Selvi Putri Alamsyah"

"ya benar, dengan saya sendiri, ada yang bisa di bantu bu? "

" kami dari pihak HRD perusahaan Anderson Company mengucapkan selamat atas ibu di terima menjadi sekretaris CEO di perusahaan Anderson Company"

"jadi kapan saya mulai kerjanya bu?"

"besok bu"

"terima kasih bu"

"ya, bu"

"klik" bunyi suara handphone setelah panggilan berakhir sama halnya dengan Selvi , Gista juga mendapatkan panggilan demikian tapi itu dari papanya mengatakan kalau besok papanya dan maminya datang ketempatnya.

" akhirnya gue di terima juga kerja di perusahaan Anderson Company, aduh senangnya hatiku dik sayang?" Selvi berkata dengan raut wajah begitu senang sambil menggoyangkan bahu Gista.

"iya kakak, aku dengar kok tapi tolong lepasin tangan kakak di bahuku dong"

" oh ya tadi siapa yang nelpon kamu, kok cemberut amat mukanya nih setelah telponan"

" papa kak, papa besok datang katanya, btw kakak jadi apa di sana?"

"gue jadi sekretaris CEO tau ngak?" sahut Selvi bersorak gembira

"yang benar kak, selamat ya" Wulan memberikan ucapan selamat pada sahabatnya itu

"makasih, "

"iya sama-sama"

"tapi ingat kerja yang benar, kecentilan sama tu si CEO harus, kalau perlu TTP depan CEO nya kak biar kakak cepat dapat jodoh" Gista memberikan nasihat abstruk pada kakaknya

"lo tenang ajah, kan kita udah janji nikahnya sama, itupun kalau kakakmu ini cepat dapat jodoh, hahah"

"harus dong, katanya kakak kesini mau jadi dokter cinta si johan itu"

" iya, tapi lo tau gak ,kalau kakakmu ini kemaren di marahi oleh dia karena gak segaja menabraknya"

"tapi dia ganteng kan?"

" ya lumayan lah, tapi ya gitu pemarah, trus dia masih belum bisa jalan"

" kalau pemarah pasti karena sakit hati sama si mita itu loh, tapi kakak harus ingat lo tujuan kakak"

" iye, bawel bangat sih, yok gue temanin lo ke perternakan nih"

...****************...

Di sisi lain, tepatnya di ruangan CEO Johan masih termenung dengan ucapan orang tuanya.

# flashback on #

Malam harinya di mansion keluarga Anderson tepatnya di ruang keluarga daddy Edric dan mommy Clara serta Sean sedang berkumpul.

"Johan, usia mu sudah 28 tahun , apa tidak sebaiknya kamu menikah lagi " kata mommy Clara

"mom, kenapa sih bahas itu" jawab Sean

" tapi mommy dan daddymu sudah tua, dan sudah sepantasnya kami menimbang cucu, mana pernikahan kamu sama mita tidak ada cucu lagi, kan mommy udah bilang jangan nunda momongan, lah ini apa"

"trus mommy mau aku rujuk kembali sama si mita"

" ya gak lah, gak sudi mommy punya mantu macam dia, tapi intinya kamu harus selektif mili pasangan dong"

"ya mom" dengan nada malas menjawab ucapan sang ibu, karena tidak mau memperpanjang masalah.

Sedangkan daddy Edric tidak mau ikut campur urusan anak dan ibu itu, bukan daddy Edric tidak mau ikut campur, tapi kalau dia dan istri maksa sang anak untuk menikah , bisa di pastikan akan terjadi hal yang tak di inginkan karena dia tahu bahwa sifat sang anak sangat keras kepala.

# flashback off #

Saat Johan sedang asik dengan lamuan tiba-tiba pintu ruangan terbuka dan menampakkan sosok Melvin sang asisten.

"Melamun ajah bro, lagi galau ya" goda Melvin sambil memecah lamuan Sean

"sialan loe, ingat di sini gue bos" jawab Sean yang kesal karena di kagetkan oleh kedatangan Melvin

"iya- iya , Maaf tuan"

"ada apa"

"saya mau mengingatkan bahwa 30 menit lagi kita mengadakan meeting dengan client tuan" Ucap Melvin dengan nada kembali formal

"ok, silakan keluar" jawab Sean

"baik tuan, saya permisi"

Melvin pun berlalu meninggalkan ruangan CEO tersebut dan kembali ke ruangannya.

# bersambung

jangan lupa sedekahnya ya para reader

👇

Kasih like,coment, hadiah, dukungan, dan votenya ya para pembaca ter the bast. Biar Author semangat untuk nulisnya ceritanya

Terima kasih🙏🙏

Jangan lupa follow ig Author @selvi_julianengsih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!