Hukuman

Vic menuju ke sebuah tempat yang sepi, sebuah rumah papan yang di kelilingi oleh rumput-rumput tinggi. suasana tempat itu sangat sepi dan jauh dari warga. belakang rumah adalah hutan. dan hanya dua orang anggota Vic yang menjaga rumah itu.

"Bos," sapa dua anggota Vic dengan hormat.

"Bagaimana dia?" tanya Vic dengan raut wajah yang tidak gembira.

"Seperti biasa, Bos."

"Ikut aku!" perintah Vic yang berjalan menuju ke dalam. ia memasuki kamar kosong.

Anggotanya mengeser meja yang letaknya di pojokkan sana. sebuah pintu rahasia terbuka dan Vic menuju ke dalam ruang bawah tanah itu. ia menuruni anak tangga untuk menemui seseorang.

Seorang wanita yang dikurung di dalam ruang bawah tanah itu. wanita itu dalam kondisi terluka di seluruh tubuhnya dengan bekas cambukan. ia hanya mengenakan dress yang sudah robek akibat cambukan tersebut.

Vic tersenyum melihat wanita itu yang sedang kesakitan akibat luka-luka yang dia alami, wajah wanita itu juga terdapat bekas cambukan. rambutnya yang tidak rapi karena digunting sembarangan. ia mengigil sambil menahan sakit dan duduk di atas ranjangnya.

"Nasibmu sangat beruntung karena masih bisa bertahan hingga saat ini," ucap Vic dengan senyum.

"Apa lagi yang kau inginkan? selama lima tahun kau menyiksaku, apa masih belum cukup?" bentak wanita itu.

"Vanesa, jangan salahkan aku menghukummu, seharusnya kau ingat apa alasanku menghukummu, kan?" tanya Vic.

"Kenapa tidak membunuhku saja? bukan membunuh orang adalah hobimu?" balas Vanesa.

"Saat itu kau memohon dan berlutut di hadapanku agar aku tidak membunuhmu, tapi apakah kau menyesal?"

"Vic, aku tahu kau masih marah dan tolonglah lepaskan aku! kita bisa mulai dari awal lagi," pinta Vanesa yang menuruni ranjangnya dan berdiri di hadapan suaminya itu.

"Mulai dari awal? aku tidak berminat lagi denganmu," bentak Vic yang menjambak rambut wanita itu.

"Aarrghh...," jeritan Vanesa yang kesakitan.

"Vanesa Lolita, aku terlalu memanjakanmu, apapun yang kau inginkan aku selalu memberikan padamu, rumah mewah, mobil mewah, perhiasan semua yang kau inginkan aku berikan semuanya. tapi apa yang kau lakukan padaku," bentak Vic yang sedang kesal.

"Aarrggh...."

"Kau malah berselingkuh di saat aku di luar kota, semua yang ku berikan padamu kau berikan pada pria itu, apakah kau mengira aku adalah orang bodoh karena terlalu memanjakanmu dan menuruti apa saja yang kau mau," bentak Vic yang mendorong istrinya dengan kasar.

Brugh...

"Aarrggh...," jeritan Vanesa yang kesakitan.

"Kau bercinta dengan pria tidak berguna itu di rumah yang ku belikan untukmu, dia hanyalah seorang pria yang suka main wanita, dan kau menjadi bodoh memberikan segalanya kepada dia," kata Vic.

"Aku salah...aku salah...aku sudah melakukan kesalahan, aku menikah denganmu dan hidup mewah dan memiliki apapun yang ku inginkan. karena nafsu semata aku jadi binggung dan melakukan hal yang tidak seharusnya," tangisan Vanesa yang berlutut di depan suaminya.

"Aku menyesali semua kesalahanku, aku pantas dihukum. Vic, maafkan aku. hukuman lima tahun sudah cukup untuk aku menebus kesalahanku. selama ini aku sudah disiksa olehmu. lihatlah tubuhku sudah cacat karena bekas cambukanmu. apakah ini masih tidak cukup?" tangisan Vanesa.

"Kau menyesalinya sekarang, dan sudah terlambat. Vanesa Lolita, seharusnya kau memahami siapa aku. aku bukan hanya mafia dan suka menyiksa. aku juga sangat suka membunuh," kata Vic dengan ssnyum.

"Vic, sudah lima tahun aku menerima siksaan darimu, seharusnya sudah cukup untuk aku menebus kesalahanku," tangisan Vanesa.

"Apakah kau ingin tahu di mana selingkuhanmu?" tanya Vic yang mencubit dagu istrinya.

Vanesa tidak berani menjawab pertanyaan suaminya, padahal dirinya sangat ingin tahu di mana posisi kekasih gelapnya itu.

"Kau sangat mencintainya, bukan? kalau begitu aku akan memberitahuku. lima tahun yang lalu aku menyiksanya dengan tanganku sendiri. dia menerima lima puluh cambukan dariku. setelah itu aku mengikatnya di pohon hutan belakang. apa kau tahu apa yang terjadi setelah itu?"

"Harimau mendekatinya dan mencium darah segar dari tubuh selingkuhanmu itu, dia ketakutan dan berteriak, dan aku melihat dengan mata sendiri, harimau itu mengigit daging kekasih gelapmu. dia berteriak kesakitan dan aku sangat gembira melihatnya," kata Vic.

"Kau gila," bentak Vanesa yang histeris.

"Kau sedih dan sakit hati?" tanya Vic dengan senyum.

"Aku melihat selingkuhanmu itu mati dengan tersiksa, harimau itu mengigit sedikit demi sedikit daging kekasihmu itu, dari bagian kaki kemudian bagian perut, dan dada. setelah itu harimau itu menarik usus dan semua organ dalam kekasihmu. dan kemudian dia mati. aku sangat hampa dia mati dengan cepat. dia beraninya berselingkuh dengan istriku. tentu saja dia tidak akan hidup," ujar Vic dengan senyum.

"Dia sudah mati, dan kenapa kau masih tidak membunuhku atau melepaskanku?"

"Menyiksa adalah kesukaanku, sebenarnya aku adalah tipe pria yang penyayang, hanya saja apa yang kau lakukan dengan pria itu membuatku jijik dan muak. sehingga aku juga ingin menyiksamu. dan hukumanmu sampai hari ini," kata Vic

"Apakah aku bebas dan bisa pergi?" tanya Vanesa yang berharap.

"Ha ha ha ha...kau ku lepaskan dari sini dan akan menerima hukuman menjadi makanan serigala peliharaanku," kata Vic dengan tertawa.

"Apa...jangan melakukan itu padaku, Vic, kita adalah suami istri jangan membunuhku!" pinta Vanesa yang ketakutan.

"Suami istri? di saat kau bercinta dengan pria lain kenapa kau tidak memikirkan aku adalah suamimu. dan di saat ambang kematian kau baru ingat aku adalah suamimu," ketus Vic.

"Kenapa harus menjadikanku sebagai makanan untuk serigala? aku tidak mau," tangisan Vanesa.

"Kalau menjadi istriku akan aku berikan segalanya asal jangan mengkhianatiku saja, kau juga sudah tahu sifatku, kan? bagaimana nasib anggotaku yang mengkhianatiku. mereka juga disiksa dan menjadi makanan harimau dan serigala. sama seperti dirimu juga harus menjadi santapan binatang buas," ucap Vic.

"Bawa dia pergi!" perintah Vic pada anggotanya.

"Siap, Bos," jawab dua anggotanya dengan serentak.

"Vic, aku mohon lepaskan aku! jangan bunuh aku!" tangisan Vanesa yang ketakutan.

"Bukan aku yang ingin membunuhmu, tapi serigalaku kelaparan," jawab Vic dengan senyum.

Vanesa ditarik oleh dua anggota Vic dan berjalan menuju ke hutan belakang rumah itu.

"Lepaskan aku...lepaskan aku...tolong...," teriakan Vanesa yang ketakutan.

"Vic, tolong aku!" tangisan Vanesa.

"Jangan takut! sakitnya hanya lima belas menit, serigalaku sangat baik. dia akan melahapmu dengan perlahan agar kau tidak cepat mati. kau akan sangat menikmati rasanya sebelum kau mati," kata Vic.

Terpopuler

Comments

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Memang sangat sakit klo di khianati apalagi oleh pasangan yg berselingkuh yg sampai melakukan hubungan badan..Harga diri terasa diinjak2..

2024-03-06

0

🟢Ney Maniez

🟢Ney Maniez

😲😲😲😲

2023-12-24

2

Winsulistyowati

Winsulistyowati

Makanya yg Setia...Bos Vic dilawan...Ngamuk dia say...🤔

2023-04-22

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!