satu langkah lebih dekat

     Pagi harinya arumi bangun kesiangan, dia bangun sekitar pukul 09.00 Wib.

Matanya sembab, karena arumi menghabis kan malam dengan menangis.

    Pagi ini tidak ada yang membangun kan arumi, mungkin ini adalah hari minggu, arumi tidak ke kampus.

    Arumi pergi ke kamar mandi untuk mencuci wajah mnya, di pandanginya wajahnya di cermin, sejenak arumi mengambil nafas panjang

  "Sudah lama sekali aku nggak menangis seperti ini". Gumam arumi di depan cermin sembari memegangi wajahnya

   Setelah itu, arumi keluar dari kamar menuju lantai bawah, karena perut arumi sudah berdendang sejak tadi.

   Saat menuju ke dapur, langkah arumi terhenti melihat satu sosok yang sedang duduk di sofa depan tv sambil memandangi layar laptopnya.

   Arumi kembali mengucek kedua matanya, untuk memastikan kembali, apakah benar yang sedang dia lihat.

  "Kenapa orang itu ada di sini". Gumam arumi, dan langsung menghampiri orang tersebut.

   "Sedang apa kamu di sini". Tanya arumi sambil meletakan kedua tangannya di pinggang

   "hai rum...kamu sudah bangun, hemmm jam 09.15, bukan kebiasaan yang baik" ucap revan melihat jamnya yang berada di pergelangan tangannya.

  "Aku di sini bukan untuk mendengar komentar kamu, aku bertanya kenapa pagi-pagi sudah ada di sini". Tanya arumi kembali sembari menatap tajam ke arah revan

  "Mama yang menyuruh nak revan  datang ke sini". Ucap bu risma yang baru turun dari lantai dua.

  "Mama...". Melihat bu risma dan pak wira menghampiri arumi dan revan, dengan pakain yang sudah rapi.

"Mama dan papa kamu kemana?". arumi memandang ke arah papa mamanya secara bergantian

  "Papa dan mama ingin mengurus semua kerperluan untuk pernikahan kalian, jadi mama menyuruh nak revan untuk datang ke sini untuk menjaga kamu".

  "Menjaga aku? aku bukan anak kecil yang harus di jaga, apalagi di jaga sama dia"

  "Kamu hari ini nggak boleh kemana-mana arumi, kamu harus stay di rumah sampai hari pernikahan kamu, kecuali ke kampus". Jelas bu risma kepada arumi

  "Apa maksudnya pa, kenapa mama bilang seperti itu, jadi arumi ingin di kekang? Begitu pa?".

   "Bukan begitu sayang, maksud mama kamu, sebentar lagi kamu kan menjadi seorang istri, jadi mulai sekarang kamu harus mengurangi hoby kamu yang suka keluyuran itu".

  "Tapi pa, arumi belum menyetujui perjodohan ini, kenapa papa dan mama sudah sibuk dengan urusan pernikahan".

   "Arumi !!! Mama sudah bilang terima atau tidak kamu akan tetap menikah dengan nak revan, dan satu lagi, kamu yang sopan sedikit memanggil nak revan, dia akan menjadi suami kamu, jadi panggil nak revan dengan sebutan mas, bukannya kamu".

  "Lebih cocok di panggil om dari pada mas". Gumam arumi yang masih terdengar oleh orang tuanya dan revan

  "Arumi!!! Kamu sudan kelewatan" bentak pak wira

  "Nggak apa-apa koq om, mungkin arumi belum terbiasa". Revan membela arumi, tapi arumi malah memutar malas bola matanya dan pergi meninggalkan papa mamanya dan revan menuju dapur.

   "Arumi kamu mau kemana?". Panggil bu risma.

   "Arumi lapar". Jawab arumi tanpa menoleh kebelakang.

  "Dasar anak itu". Kesal bu risma kepada putri semata wayangnya.

   "Ya sudah nak revan om dan tante keluar dulu, om titip arumi ya".

   "Baik om".

Kedua orang tua arumi pun pergi ketempat tujuan mereka. Dan setelah kepergian bu risma dan pak wira, revan menghampiri arumi yang lagi duduk di meja makan sambil menyantap lahap makanannya, tiba-tiba revan datang dan duduk di depan arumi sambil memandangi wajah arumi

    "Uhuk..uhukk..uhuk..". Arumi terbatuk-batuk, karena revan terus memandanginya tanpa berkedip.

  "Ini minum" memberikan segelas air putih kepada arumi

  "Makan itu pelan-pelan". Ucap revan

  "Siapa suruh kamu tiba-tiba ada di depan situ, kayak setan saja". Jawab arumi kesal

  "Emang ada ya setan seganteng ini, atau jangan-jangan kamu salting aku lihatin" goda revan

  "Siapa juga yang salting sama kamu, udah ah, aku jadi nggak selera lagi mau makan ini". Arumi beranjak dari meja makan

  "Hey kamu mau kemana". Tanya revan

  "Mandi!!!". Jawab singkat arumi dan kemudian arumi menaiki anak tangga menuju kamarnya untuk mandi.

Satu jam kemudian arumi telah selesai mandi, dia turun dengan menggunakan baju santainya, dan langsung duduk di ruang tv.

Di ruang tv revan masih di sibukkan dengan laptopnya, sementara arumi terus mengganti siaran tv yang menurutnya tidak ada yang bagus.

  "Membosankan". Ucap arumi yang menghempas kan remote tv ke sofa. Arumi melirik ke arah revan.

  "Aku bosan, aku boleh keluar ya". Tanya arumi sembari mendekat ke arah revan

"Tidak boleh". Jawab singkat revan

"Ck..belum sah jadi suami saja sudah melarang-larang". Arumi berdecak kesal kepada revan.

Revan pun mendengar perkataan itu langsung menutup laptopnya dan kembali menatap arumi.

  "Kamu bosan? Mau jalan-jalan? Ayo aku antar".

"Nggak ah, nggak asik jalan sama kamu". Tolak arumi

   "Ya sudah kalau tidak mau, aku lanjut bekerja lagi". Revan kembali membuka laptopnya

Arumi nampak berpikir dan menimbang-nimbang tawaran dari calon suaminya itu.

Setelah bergulat dengan pkirannya, akhirnya arumi meng-iya kan tawaran dari revan

   "Ok..ok.. aku mau..aku siap-siap dulu".

Arumi pun bergegas ke kamar untuk berganti pakaian, sementara itu revan hanya tersenyum memandangi kelakuan arumi.

satu jam lamanya, akhirnya arumi turun dari kamarnya dengan memakai kemeja ungu dan celana jeans panjang.

"ayo aku sudah siap".

"satu jam, lumayan lama". Ucap revan yang tidak di gubris oleh arumi.

mereka pun segera masuk ke dalam mobil revan, dan setelah itu revan melaju kan mobil nya.

"mau kemana?" tanya revan

"terserah". Jawab singkat arumi

"ke mall?"

"hemm nggak ah bosen"

"cafe?"

"nggak ah".

"nonton?".

"lagi nggak pengen nonton".

revan tiba-tiba memberhenti kan mobilnya.

"au..au..ada apa sih?". Ucap arumi kaget karena revan ngerem mendadak

"kita putar balik saja, kalau nggak ada tujuan seperti ini". Ucap revan kesal

"aku bilang tadi kan terserah, jadi aku ikut kemana pun kamu bawa".

dengan menahan emosinya yang di buat oleh arumi, revan melajukan mobilnya kembali.

di dalam perjalan hanya ada keheningan, arumi hanya celinga-celingu melihat jalan yang belum pernah dia jalani.

"kita mau kemana". Tanya arumi, tapi tidak ada jawaban dari revan, revan hanya diam dan fokus menyetir.

"ck..dia balas dendam". arumi berdecak melihat revan yang hanya diam.

Tidak lama revan memarkir kan mobilnya di sebuah tempat yang sangat indah yang belum pernah di kunjungi oleh arumi.

arumi pun turun dari mobil dan langsung di sapa oleh hembusan angin dan suara ombak.

"waw....indah sekali".....arumi pun segera berlari menuju bibir pantai. Ya, revan membawa arumi ke sebuah pantai yang indah.

Terpopuler

Comments

Shen月呀

Shen月呀

Huruf depan kalo bisa pakai kapital kak🙏

2023-02-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!