Rumah Sakit

Di rumah sakit, tampak manusia berlalu-lalang. Ada suster yang sibuk mendorong kursi roda, ada yang mendorong ranjang pasien dengan terburu-buru, orang yang menunggu di luar ruangan tampak panik, menanti keluarganya yang diperiksa di sebuah ruangan. Rahman, bibi Ijah, dan Liani masuk ke ruangan mayat, lalu membuka kain putih yang menutupi mayat Aulia.

"Mama jangan tinggalin Liani." teriak Liani histeris.

"Sayang, kamu yang kuat iya. Masih ada Bibi di sini." Bibi Ijah mengelus punggung Liani yang malang.

Rahman menyesali ucapannya, yang mengatakan akan memaafkan istrinya setelah dia mati.

Di sebuah sekolah SD, tampak anak kecil tengah memalak teman-temannya. Dia adalah Liana, seorang perempuan yang mirip dengan wajah Liani. Iya dia memang saudari kembarnya Liani, yang masuk ke dalam sungai beberapa tahun lalu.

"Hei, serahkan uangmu." Liana berucap sambil menengadahkan tangan.

"Kami tidak mau." jawab mereka.

"Berani iya kamu melawan aku." Liana merampas uang yang dipegang oleh anak tersebut, dan menendang kakinya.

"Aduh sakit, huaaa..." Setelah meringis, dilanjutkan dengan menangis.

"Hahaha..." Liana tertawa jahat dan segera berlari. "Huh, akhirnya aku berhasil mendapatkan uang jajan, Mbok sih tidak memberikan aku uang, saat pergi ke sekolah." monolognya.

Sementara itu, di sekolah lain tampak anak kecil yang berjalan gontai. Kakinya berdarah karena dilukai oleh temannya. Dia didorong hingga tersungkur ke lantai.

"Kasian banget deh, orangtuanya bertengkar terus mamanya meninggal." ucap seorang anak kecil, sambil memainkan rambutnya.

"Iya, malang banget. Kalau aku jadi dia aku malu sekolah di sini dihina terus." Tegak pinggang.

"Hahaha..." Tertawa teman-teman di sebelahnya.

"Berhenti kalian menghinanya, apa pekerjaan kalian hanya untuk menghina orang lain?" Seorang anak laki-laki bernama Alfian datang, dan membela Liani.

"Huuuu..." Mereka bersorak lalu pergi.

"Kamu tidak apa-apa?" Tanya Alfian pada Liani, seraya membantu berdiri.

Liani tidak bergeming, dia selalu menghindari Alfian. Alfian menuntun Liani hingga ke ruang UKS, dan mengobati luka di kaki Liani.

"Kamu kenapa menghindari aku terus, aku ingin berteman denganmu. Namaku Alfian!" Mengulurkan tangannya, setelah memperkenalkan diri.

"Namaku Liani." Menjawab, tanpa menerima uluran tangan Alfian.

Pulang sekolah.

"Liana, tolong Mbok menjaga toko dulu iya, Mbok mau mencuci piring."

"Iya, iya Mbok, Liana akan menjaga toko." Cemberut wajahnya.

Setelah kepergian si Mbok.

"Kenapa sih, aku harus mengalami penderitaan ini." Liana menggerutu sendiri.

"Liana, beli nasi ayamnya satu bungkus." ucap seorang wanita paruh baya.

Liana mengambil nasi, ayam, dan semua bahan pelengkap yang ada di dalam wadah. Dia membungkusnya, lalu memberikan pada wanita tersebut.

"Terima kasih" ucapnya.

"Iya." Liana jawab singkat, tanpa basa-basi.

”Terus saja aku seperti ini, aku merasa muak dengan hidupku. Andaikan aku bisa menukarkan posisi diriku dengan orang lain.” batinnya.

Seorang anak kecil tengah mengendarai sepedanya untuk menuju sekolah. Liana hendak menyeberang, namun ada mobil melaju kencang dan membuatnya hilang kendali hingga terjatuh dari sepeda.

"Aduh sakit!" Liana memegangi siku lengannya, yang mengeluarkan darah.

Mobil itu mengerem mendadak dan berhenti, pemiliknya turun dari dalam mobil. Mereka sepasang suami istri yang menghampiri Liana.

Pria paruh baya itu membantu Liana berdiri. "Kamu tidak apa-apa."

"Saya terluka." Liana segera menyelipkan rambutnya, yang menutupi wajah.

"Liani? Om kira kamu siapa." ujar om Bram.

”Sepertinya, mereka mengira aku Liani. Kesempatan bagus ini, dari penampilannya mereka adalah orang kaya.” batin Liana.

"Iya Om, Liani terluka."

"Kok tumben kamu naik sepeda Liani?" Istri om Bram melirik sepeda jelek Liana dengan tatapan jijik.

"Iya Tante, Liani lagi ingin naik sepeda."

"Harus naik mobil dong, banyak debu" jawab perempuan paruh baya, yang bernama Tia itu.

”Aku tidak boleh salah ngomong, aku harus selidiki dulu bagaimana kehidupan Liani itu. Akan aku singkirkan dia.” batin Liana, tersenyum jahat.

"Sekarang Om antar ke sekolah iya."

"Iya Om." jawab Liana.

Terpopuler

Comments

XMantan SElaTAN

XMantan SElaTAN

tambah seru😍😍😍

2023-02-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!