SELIR PEMILIK TAKDIR PHOENIX

SELIR PEMILIK TAKDIR PHOENIX

menemukan bayi cantik

Jingguo adalah seorang tabib disebuah desa kecil,dia memiliki seorang istri yang bernama Mey, mereka hidup rukun disebuah rumah sederhana, pasangan suami istri ini belum memiliki seorang anak,

Saat sang istri sedang mencuci pakaian dipinggir sungai berarus kecil,dia mendengar suara tangisan seorang bayi dari celah batu besar yang ada di sungai tersebut.

Mey bergegas pergi kearah suara itu berasal,lalu betapa terkejutnya Mey saat melihat kearah kotak yang berisi bayi mungil disana,Mey buru-buru mengambil kotak itu lalu dibawanya ketepian sungai.

Mey sangat senang sekaligus takut,dengan anak ini dia akan bisa merasakan rasanya menjadi seorang ibu,tapi disisi lain dia takut kalau anak ini hanya akan menjadi sebuah jebakan untuk dirinya,tapi setahu Mey, penduduk didesa ini sudah lama tidak ada yang memiliki bayi.

Akhirnya dengan wajah senang,Mey mengangkat tubuh bayi mungil itu kedalam pelukannya, mencium wajah bayi mungil itu lalu membawanya pergi.

Mey sangat senang sampai dia sudah tidak perduli dengan pakaian yang sedang dia cuci disungai itu,saat sampai disebuah rumah sederhana,Mey pun masuk kedalam rumah untuk mencari sang suami.

"Guo'er aku punya anak,kita punya anak."

"Mey'er bayi siapa ini?."

"Aku menemukannya disungai dan dia tersenyum kepadaku,bayi ini sekarang adalah milikku,dia anak kita."

Jingguo merasa sangat senang tapi terlintas difikirannya sekarang adalah siapa orang tua yang sudah tega membuang bayi cantik ini.

Jingguo dan Mey membawa bayi itu kesalah satu kerabatnya dari desa lain , kerabatnya itu baru melahirkan seorang bayi perempuan,Mey memintanya untuk memberikan sedikit air susunya untuk bayi perempuan yang baru dia temukan itu.

Mey memberikan alasan kepada kerabatnya kalau bayi ini diberikan oleh ibu muda yang belum bisa merawat anak,jadi bayi itu diberikan kepada Mey sebagai tanda terimakasih karena sudah membantu dia melahirkan.

Sang kerabat percaya dan langsung menyusui bayi perempuan berambut putih itu.

"Mey, kenapa rambut bayi ini berwarna putih?."

"Entahlah, mungkin karena sang ibu memakan sesuatu yang bisa membuat rambut bayinya berwarna seperti itu."ucap Mey dengan sebuah bumbu kebohongan didalamnya

Setelah dua tahun bayi itu sudah lebih kuat dari sebelumnya,bayi cantik itu bernama jierui sudah sangat aktif,dia selalu menemani ayah dan ibunya pergi mencari tumbuhan obat dihutan.

Diusia tiga tahun,anak itu sudah bisa membedakan tumbuhan beracun dan tumbuhan obat,bahkan orang tuanya juga mengajarkan bagaimana membudidayakan tumbuhan obat dan racun secara terpisah.

"Rui'er ,kamu sangat hebat bisa melakukan semua ini,menyerap semua yang ibunda dan ayahanda ajarkan kepada kamu sayang."

"Jierui pintar,kan, ibunda,karena aku anak ayahanda dan ibunda tercinta."ucap jierui sambil tersenyum senang

Dia selalu berucap kata kalau dia anak ibunda dan ayahanda tercinta nya karena ada beberapa penduduk yang menyebutkan bahwa dia anak yang tidak tahu asal usulnya.

Mey selalu khawatir dengan putrinya itu tapi Rui selalu bisa menenangkan hati sang ibunda.

Saat diusia Rui lima tahun,Rui diajari pengobatan medis akupuntur oleh sang ayahanda, jingguo adalah salah satu tabib yang hebat dalam ilmu akupuntur, sedangkan Mey sang istri dia adalah seorang peracik ramuan dan obat-obatan.

Mey selalu mencatat apa saja tentang ilmu pengobatan dan semuanya sudah dibaca dan diperaktekan oleh Rui,

Saat Rui berumur lima tahun, jingguo memberikan sebuah cincin ruang kepada putrinya itu untuk memudahkan Rui menyimpan semua yang dia perlukan dan juga menjaganya saat sedang berada diluar.

Jingguo mengaktifkan cincin ruang miliknya dan juga milik sang istri supaya bisa bertelepati ,hari ini jingguo harus pergi kesebuah desa besar karena ada seorang pasien disana, tinggal Mey dan Rui dirumah.

"Rui'er, ibunda mau pergi ke tempat kerabat sebentar, Rui'er mau ikut ."

"Iya ibunda, Rui ingin sekali ikut dengan ibunda tercinta."

Mey sangat senang dengan sikap sopan sang putri tercintanya itu,dia dan Rui pergi kedesa sebelah menggunakan kereta kuda , Mey sudah memiliki beberapa pelayan dirumahnya yang terbilang sederhana tapi cukup.

Saat berada ditengah hutan kereta kuda yang mereka naiki berhenti,Mey sangat bingung ada apa ini,Mey langsung memeluk tubuh Rui erat-erat.

"Nyonya,anda seharusnya keluar dari kereta."ucap pelayan yang menjadi kusir

"Kenapa,ada apa ini."

"Cepat keluar dan serahkan semua harta benda yang kamu bawa termasuk anak itu juga."

Mey pun keluar dari dalam kereta kuda sambil memegang tangan Rui,

"Ambillah semua hartaku tapi jangan kamu sakiti putriku."

"Hahahaha, serahkan anak itu cepat,aku akan menjualnya,dia pasti berharga sangat mahal."

Rui menatap kearah pelayan itu,dengan gerakan cepat,dia menghilang dari sisi sang ibunda,mata Mey melotot kearah belakang tubuh sipelayan,dia melihat Rui sudah berada disana.

"Rui'er,kembali sayang."

Sipelayan yang merasa bingung pun langsung melirik kearah belakang tubuhnya, tapi sebelum dia memutar tubuhnya baru hanya melirik sedikit kearah belakang, Rui sudah menancapkan kedua jari tangannya yang memiliki kuku tajam seperti pisau bedah.

Tepat kearah jantung sipelayan,

Akh,,,

Suara teriakan dari mulut sipelayan pun sangat keras, Rui langsung mencabut tangannya itu lalu memberikan bubuk racun kedalam luka sipelayan,karena teriakan dari mulut pelayan itu mengganggu pendengarannya Rui juga memasukan racun kedalam mulut pelayan itu.

Seketika pelayan itu merasakan sensasi terbakar dibagian mulut dan lehernya yang perlahan melepuh sambil mengeluarkan busa yang sangat banyak.

Rui berjalan tenang menuju sang ibunda, sedangkan Mey yang melihat kejadian itu sangat terkejut, mungkin kalau bukan dengan mata kepalanya sendiri,dia tidak akan pernah percaya dengan apa yang sudah dia lihat.

Saat Rui sudah berada didekat ibundanya.

"Ibunda,ada apa?,apa Rui melakukan kesalahan?,paman itu mau berniat jahat kepada kita,apa kita akan diam saja?."ucap Rui dengan mata polosnya

"Tidak Rui'er,kamu sangat hebat,tapi sayang apa bisa kamu berjanji satu hal kepada ibundamu ini nak."ucap Mey sambil berjongkok dan bertatapan mata langsung dengan Rui.

"Iya ibunda."

"Rui'er tidak boleh menunjukkan kekuatan Rui'er pada sembarangan orang,karena kelebihan kita ini takutnya akan disalah gunakan oleh orang lain."

"Rui mengerti ibunda ku sayang, Rui sangat mencintai Ibunda dan ayahanda,."

Mey sangat senang mendengar jawaban dari Rui ,dia langsung mengusap puncak kepala putrinya itu, Mereka pun pergi hanya menggunakan kudanya saja,gerobak kereta kuda dilepas dan ditinggal ditengah hutan dengan keadaan terbakar.

Mey sengaja membakar gerobak kereta kuda itu untuk tidak disalah gunakan oleh orang lain.

Setelah melakukan perjalanan panjang akhirnya mereka sampai didepan rumah, Mey dan Rui segera turun dari kudanya lalu pelayan dengan cepat membantu mereka.

Mey meminta Rui pergi kekamar tidurnya segera, Rui hanya menuruti perintah sang ibunda,

______________________________

bersambung

(^∆^)

Terpopuler

Comments

Osie

Osie

mampir nih aku..moga sp akhir alur ceritanya bagus n asyik

2024-03-13

1

Ayu Dani

Ayu Dani

Mampir thor semoga critanya bagus

2024-03-13

0

Ibelmizzel

Ibelmizzel

baru mampir udah tertarik dengan ceritany.

2023-09-13

1

lihat semua
Episodes
1 menemukan bayi cantik
2 menyelamatkan ayahanda tercinta
3 putra mahkota kekaisaran yan
4 bertemu dengannya
5 pangeran Zhang Xin
6 titah kaisar ditolak
7 ingin ikut
8 merasakan aura saingan cintanya
9 tiga Selir
10 diusir
11 perdebatan
12 memilih pergi
13 pencurian
14 merasakan
15 pertunjukan
16 tapi bohong
17 Yuan ketahuan
18 membunuh selir an
19 meminta bantuan kepada ibu suri agung
20 keputusan jierui
21 provokator
22 Zhang Xin vs Zhang Fei Hung
23 yang mulia selir Jierui
24 pelukis hebat
25 bertemu dengan sang pelukis
26 mengejek yuan
27 salah paham
28 selir peiyu
29 permintaan maaf
30 pelajaran dari ibu mertua
31 drama dipagi hari
32 keadilan untuk Rui'er
33 memuji dirinya sendiri
34 menyembunyikan pelukis hebat
35 bertemu dengan Selir Fengying
36 lukisan dicuri
37 hari persidangan
38 surat cinta
39 memanggil selir peiyu
40 cinta kaisar ini
41 sarung tangan
42 dupa musim semi
43 ingkar janji
44 hampir tersedak
45 menemani Kaisar
46 daun selada
47 pertemuan antara kekaisaran
48 penasaran
49 berfikiran jelek
50 Li melawan pangeran Qing Wei
51 putra mahkota Tang Shuwan
52 meminta penawar racun
53 pangeran Zhang Ziyi
54 cemburu dengan anak kecil
55 hanya seorang selir
56 ramuan dari selir Fengying
57 pergi untuk memastikan
58 mengetahuinya
59 terjawab sudah
60 kematian yang tidak wajar
61 bosan dengan kata maaf
62 tertipu buah asam
63 mengalah kepadanya
64 masa lalu kaisar Qing Jun
65 dikepung
66 kaisar Zhang Fei Hung tumbang
67 harus patuh
68 mengenal ibu kandung Jierui
69 pengakuan kaisar Qing Jun
70 fokus
71 pria misterius
72 siaran langsung
73 tidak mau menjadi permaisuri
74 kue bulan beracun
75 bosan
76 keputusan
77 ibu yang kejam
78 putra mahkota Zhang Junda
79 kaisar mesum
80 membuat perhitungan
81 mengeluh kepada bayi
82 mengadu kepada suami
83 bayi ngambek
84 memulai pengobatan
85 metode pengobatan spesial
86 kaisar Shang Bowen
87 wanita bodoh
88 penipu
89 mengenang masa lalu
90 tekad Zhang Ziyi
91 perjalanan menuju kekaisaran Qing
92 mengungkapkan kebenaran
93 ayah mertua baru
94 mencari informasi
95 jangan sentuh putraku
96 wanita yang sulit ditaklukkan
97 aku mencintaimu
98 penyesalan
99 Zhang Ziyi diculik
100 kerja bagus
101 kamu sudah kalah
102 jangan salahkan aku
103 Zhang jingmi
104 terimakasih,aku sangat menyukainya
105 pernikahan Ziyi
Episodes

Updated 105 Episodes

1
menemukan bayi cantik
2
menyelamatkan ayahanda tercinta
3
putra mahkota kekaisaran yan
4
bertemu dengannya
5
pangeran Zhang Xin
6
titah kaisar ditolak
7
ingin ikut
8
merasakan aura saingan cintanya
9
tiga Selir
10
diusir
11
perdebatan
12
memilih pergi
13
pencurian
14
merasakan
15
pertunjukan
16
tapi bohong
17
Yuan ketahuan
18
membunuh selir an
19
meminta bantuan kepada ibu suri agung
20
keputusan jierui
21
provokator
22
Zhang Xin vs Zhang Fei Hung
23
yang mulia selir Jierui
24
pelukis hebat
25
bertemu dengan sang pelukis
26
mengejek yuan
27
salah paham
28
selir peiyu
29
permintaan maaf
30
pelajaran dari ibu mertua
31
drama dipagi hari
32
keadilan untuk Rui'er
33
memuji dirinya sendiri
34
menyembunyikan pelukis hebat
35
bertemu dengan Selir Fengying
36
lukisan dicuri
37
hari persidangan
38
surat cinta
39
memanggil selir peiyu
40
cinta kaisar ini
41
sarung tangan
42
dupa musim semi
43
ingkar janji
44
hampir tersedak
45
menemani Kaisar
46
daun selada
47
pertemuan antara kekaisaran
48
penasaran
49
berfikiran jelek
50
Li melawan pangeran Qing Wei
51
putra mahkota Tang Shuwan
52
meminta penawar racun
53
pangeran Zhang Ziyi
54
cemburu dengan anak kecil
55
hanya seorang selir
56
ramuan dari selir Fengying
57
pergi untuk memastikan
58
mengetahuinya
59
terjawab sudah
60
kematian yang tidak wajar
61
bosan dengan kata maaf
62
tertipu buah asam
63
mengalah kepadanya
64
masa lalu kaisar Qing Jun
65
dikepung
66
kaisar Zhang Fei Hung tumbang
67
harus patuh
68
mengenal ibu kandung Jierui
69
pengakuan kaisar Qing Jun
70
fokus
71
pria misterius
72
siaran langsung
73
tidak mau menjadi permaisuri
74
kue bulan beracun
75
bosan
76
keputusan
77
ibu yang kejam
78
putra mahkota Zhang Junda
79
kaisar mesum
80
membuat perhitungan
81
mengeluh kepada bayi
82
mengadu kepada suami
83
bayi ngambek
84
memulai pengobatan
85
metode pengobatan spesial
86
kaisar Shang Bowen
87
wanita bodoh
88
penipu
89
mengenang masa lalu
90
tekad Zhang Ziyi
91
perjalanan menuju kekaisaran Qing
92
mengungkapkan kebenaran
93
ayah mertua baru
94
mencari informasi
95
jangan sentuh putraku
96
wanita yang sulit ditaklukkan
97
aku mencintaimu
98
penyesalan
99
Zhang Ziyi diculik
100
kerja bagus
101
kamu sudah kalah
102
jangan salahkan aku
103
Zhang jingmi
104
terimakasih,aku sangat menyukainya
105
pernikahan Ziyi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!