menyelamatkan ayahanda tercinta

Keesokan harinya Rui baru bangun tidur,

"Pagi,nona,yu sudah menyiapkan air mandi untuk nona."

"Terimakasih yu,Hem apa yahanda sudah pulang?."

"Tuan jingguo belum pulang, sedangkan nyonya sedang berada diruang tamu dengan seseorang dari istana."

"Baiklah kalau begitu aku mau pergi kehutan ,kamu tunggu saja disini ."

"Tapi nona, biasanya nyonya menemani anda kesana?."

"Tidak,aku ingin pergi sendiri ."

Rui pun bergegas pergi menuju pemandian, setelah selesai mandi,dia bergegas pergi menuju hutan dekat desa, setelah dia sampai disana Rui menyusuri hutan, banyak hewan dan tumbuhan didalam hutan ini.

Setelah itu saat Rui sedang memetik buah berry biru kesukaannya,dia melihat telur besar didekat pohon berry biru itu dan juga sebuah pedang hitam.

Rui memperhatikan telur itu dengan seksama, setelah itu dia pun memasukan telur dan pedang itu kedalam cincin ruang miliknya, setelah itu Rui melanjutkan kembali aktifitasnya memanen berry biru.

Setelah selesai Rui kembali kerumah dengan melompat terbang melewati setiap batang pohon didalam hutan, tak lama dia pun telah sampai didalam rumah.

"Ibunda?."

"Nona, nyonya sudah pergi keistana,tuan sudah membuat kesalahan,dia meracik obat yang salah untuk ibu suri ."ucap yu dengan nada suara sedih

Rui pun langsung bergegas pergi menuju istana kekaisaran Zhang,dengan kekuatan yang masih belum stabil, Rui dengan kaki kecilnya berlari melompat lewat atap rumah warga,dia menggunakan langkah peringan tubuh,bajunya yang tertiup angin bagaikan Dewi bunga kecil berwarna putih.

Rui mengeluarkan semua kekuatannya untuk bisa sampai keistana dengan cepat, dia pergi keistana ibu suri untuk melihat kondisi dari efek obat yang ayahnya salah dalam meraciknya.

Saat sudah sampai diatas atap istana ibu suri, Rui melihat sekeliling,dia menatap kearah pengawal pribadi kediaman itu dan berapa jumlah dayang.

Setelah semuanya terasa aman dan pas untuk dia masuk kedalam istana, Rui bergegas masuk dan berhasil melewati setiap penjaga dan juga ada dayang yang berada disekitar kamar pribadi milik kediaman ibu suri.

Sesaat Rui sudah berada didalam ruangan pribadi milik ibu suri,dia bergegas pergi mendekati ibu suri yang sedang tertidur, lalu mengecek denyut nadi ibu suri dan memberikan obat penawar yang benar untuk penyakit ibu suri.

Tak lama ,ibu suri memberikan respon dan mulai membuka matanya kembali, Rui pun langsung berwajah ceria.

"Yang mulia apa sudah lebih baik."ucap Rui sambil tersenyum senang kearah ibu suri.

"Anak cantik,siapa kamu?."

"Nama aku Rui, yang mulia,aku anak dari tabib jingguo yang sudah salah dalam mengobati yang mulia,tapi itu hanya sebuah keteledoran bukan untuk berniat jahat kepada ibu suri, tolong maafkan ayahanda tercinta ku yang mulia."ucap Rui sambil bersujud kepada ibu suri.

"Hem, bangkit lah anak cantik,kemarilah aku ingin melihat kamu dari dekat."

Rui langsung bangun dari sujudnya lalu berjalan mendekati ibu suri,dengan sedikit air mata yang mengalir dipipi tembemnya.

"Anak cantik,sudah jangan menangis lagi,sambil mengusap air mata dipipi tembem milik Rui,aku akan membebaskan ayahanda tercinta kamu tapi kalau boleh aku ingin kamu yang menjadi tabib untuk wanita tua ini."

Rui langsung menganggukkan kepalanya tanda setuju.

"Iya, yang mulia,tapi Rui tidak akan pergi keistana,hanya saja ayahanda yang akan mengecek lalu aku yang akan meracik obatnya,tapi apa yang mulia, bolehkah supaya hal ini dirahasiakan?."

"Tentu saja tapi aku ingin satu permintaan lagi dari kamu."

"Apa itu?."

"Ah, nanti saja, aku belum bisa mengatakannya ,dan sekarang sudah seharusnya aku pergi ke aula pertemuan untuk menyelamatkan ayahanda tercinta kamu itu bukan."

"Terimakasih, yang mulia."ucap Rui dengan mata berkaca-kaca lalu pamit pergi dengan melompat melewati jendela kamar kediaman ibu suri,

Ibu suri langsung memanggil para dayangnya untuk membantunya berhias karena akan keruangan aula pertemuan untuk membebaskan jingguo.

Anak cantik itu,aku ingin memiliki cucu seperti dia.fikir ibu suri

Setelah ibu suri selesai berhias,dia bergegas pergi menuju ruangan aula pertemuan, dari jauh kedatangan ibu suri dilihat oleh seorang Kasim yang langsung meneriaki kedatangannya.

"Yang mulia ibu suri tiba,,,."

Ucapan dari mulut sang Kasim pun membuat seluruh orang yang sedang berada didalam ruangan itu menjadi sangat terkejut, bagaimana tidak,ibu suri tidak sadarkan diri selama dua jam dan sekarang sudah berdiri didepan semua orang dalam keadaan sehat.

Kaisar yang sangat khawatir dengan kesehatan sang ibu pun langsung turun dari singgasananya untuk menyambut kedatangan sang ibunda.

"Ibunda,sebuah mukjizat sudah kembali sehat."

"Tentu saja aku sehat,ini adalah berkat dari tuan jingguo,kamu sangat tidak sopan mau menghukum orang yang sudah menyembuhkan penyakit ku, dasar anak kurang ajar,sudah tidak sabaran kah kamu menunggu aku mati,hah."

"Ah, ibunda bukan maksud aku seperti itu tapi tadi keadaannya sangat berbeda."

"Yasudah, bebaskan tabib jingguo kalau kamu masih menganggap aku ini adalah ibundamu."

"Baiklah ibunda."

Kaisar dari kekaisaran Zhang pun langsung meminta maaf kepada jingguo dan Mey karena sudah salah faham, sedangkan ibu suri sangat bahagia karena akan bisa bertemu kembali dengan anak cantik itu.

Berbeda dengan Jingguo dan Mey, mereka merasa aneh dengan sikap ibu suri sekarang karena ibu suri yang mereka kenal itu adalah seorang yang selalu mementingkan kesempurnaan kalau salah sedikit harus dihukum mati,kali ini sangat berbeda.

Saat jingguo dan Mey masih kalut dalam fikirkan mereka masing-masing,ibu suri datang dan mendekati mereka berdua.

"Bangunlah Mey, bukankah ini hanya salah faham, jangan seperti ini, apakah kamu tidak kasihan kepadaku."ucap ibu suri dengan suara yang sangat lembut sambil mengulurkan tangannya kearah Mey

"Ah,ibu suri, seharusnya menghukum kami karena kami tidak berhati-hati dalam menyembuhkan penyakit ibu suri."

"Mey,sudah ini hanya salah faham,disini aku yang salah jadi kamu tidak perlu sungkan kepadaku dimasa depan,."

jingguo dan Mey langsung berpamitan undur diri untuk kembali pulang,saat mereka sudah sampai rumah,mereka melihat Rui sedang duduk ditepi kolam ikan miliknya.

Rui langsung bisa merasakan kedatangan orang tuanya,

"Ibunda, ayahanda."ucap Rui sambil berlari kearah orang tuanya lalu memeluk Mey sangat erat.

"Rui'er,kamu sedang apa nak?."

"Rui hanya sedang memberikan makan ikan ibunda, ayahanda dari mana?."

"Ayahanda baru saja pulang dari istana kekaisaran Zhang sanyang,."

"Rui'er sudah makan?."ucap Mey dengan nada suara lembut

"Sudah ibunda ku,oh ya ibunda,apa Rui boleh meminta pengawal pribadi."

"Apa ada yang mengancam kamu sayang?."

"Tidak ada ayahanda,Rui ingin punya pengawal pribadi yang setia saja kalau yu hanya bisa jadi pelayan pribadi Rui."

"Baiklah, nanti akan ayahanda carikan yang bagus untuk menjadi pengawal pribadi kamu sayang."

"Terimakasih ayahanda."ucap Rui dengan wajah senang

______________________________

bersambung

(^∆^)

Terpopuler

Comments

Senopati Arya Mada

Senopati Arya Mada

visualx dong thor...

2023-06-11

1

lihat semua
Episodes
1 menemukan bayi cantik
2 menyelamatkan ayahanda tercinta
3 putra mahkota kekaisaran yan
4 bertemu dengannya
5 pangeran Zhang Xin
6 titah kaisar ditolak
7 ingin ikut
8 merasakan aura saingan cintanya
9 tiga Selir
10 diusir
11 perdebatan
12 memilih pergi
13 pencurian
14 merasakan
15 pertunjukan
16 tapi bohong
17 Yuan ketahuan
18 membunuh selir an
19 meminta bantuan kepada ibu suri agung
20 keputusan jierui
21 provokator
22 Zhang Xin vs Zhang Fei Hung
23 yang mulia selir Jierui
24 pelukis hebat
25 bertemu dengan sang pelukis
26 mengejek yuan
27 salah paham
28 selir peiyu
29 permintaan maaf
30 pelajaran dari ibu mertua
31 drama dipagi hari
32 keadilan untuk Rui'er
33 memuji dirinya sendiri
34 menyembunyikan pelukis hebat
35 bertemu dengan Selir Fengying
36 lukisan dicuri
37 hari persidangan
38 surat cinta
39 memanggil selir peiyu
40 cinta kaisar ini
41 sarung tangan
42 dupa musim semi
43 ingkar janji
44 hampir tersedak
45 menemani Kaisar
46 daun selada
47 pertemuan antara kekaisaran
48 penasaran
49 berfikiran jelek
50 Li melawan pangeran Qing Wei
51 putra mahkota Tang Shuwan
52 meminta penawar racun
53 pangeran Zhang Ziyi
54 cemburu dengan anak kecil
55 hanya seorang selir
56 ramuan dari selir Fengying
57 pergi untuk memastikan
58 mengetahuinya
59 terjawab sudah
60 kematian yang tidak wajar
61 bosan dengan kata maaf
62 tertipu buah asam
63 mengalah kepadanya
64 masa lalu kaisar Qing Jun
65 dikepung
66 kaisar Zhang Fei Hung tumbang
67 harus patuh
68 mengenal ibu kandung Jierui
69 pengakuan kaisar Qing Jun
70 fokus
71 pria misterius
72 siaran langsung
73 tidak mau menjadi permaisuri
74 kue bulan beracun
75 bosan
76 keputusan
77 ibu yang kejam
78 putra mahkota Zhang Junda
79 kaisar mesum
80 membuat perhitungan
81 mengeluh kepada bayi
82 mengadu kepada suami
83 bayi ngambek
84 memulai pengobatan
85 metode pengobatan spesial
86 kaisar Shang Bowen
87 wanita bodoh
88 penipu
89 mengenang masa lalu
90 tekad Zhang Ziyi
91 perjalanan menuju kekaisaran Qing
92 mengungkapkan kebenaran
93 ayah mertua baru
94 mencari informasi
95 jangan sentuh putraku
96 wanita yang sulit ditaklukkan
97 aku mencintaimu
98 penyesalan
99 Zhang Ziyi diculik
100 kerja bagus
101 kamu sudah kalah
102 jangan salahkan aku
103 Zhang jingmi
104 terimakasih,aku sangat menyukainya
105 pernikahan Ziyi
Episodes

Updated 105 Episodes

1
menemukan bayi cantik
2
menyelamatkan ayahanda tercinta
3
putra mahkota kekaisaran yan
4
bertemu dengannya
5
pangeran Zhang Xin
6
titah kaisar ditolak
7
ingin ikut
8
merasakan aura saingan cintanya
9
tiga Selir
10
diusir
11
perdebatan
12
memilih pergi
13
pencurian
14
merasakan
15
pertunjukan
16
tapi bohong
17
Yuan ketahuan
18
membunuh selir an
19
meminta bantuan kepada ibu suri agung
20
keputusan jierui
21
provokator
22
Zhang Xin vs Zhang Fei Hung
23
yang mulia selir Jierui
24
pelukis hebat
25
bertemu dengan sang pelukis
26
mengejek yuan
27
salah paham
28
selir peiyu
29
permintaan maaf
30
pelajaran dari ibu mertua
31
drama dipagi hari
32
keadilan untuk Rui'er
33
memuji dirinya sendiri
34
menyembunyikan pelukis hebat
35
bertemu dengan Selir Fengying
36
lukisan dicuri
37
hari persidangan
38
surat cinta
39
memanggil selir peiyu
40
cinta kaisar ini
41
sarung tangan
42
dupa musim semi
43
ingkar janji
44
hampir tersedak
45
menemani Kaisar
46
daun selada
47
pertemuan antara kekaisaran
48
penasaran
49
berfikiran jelek
50
Li melawan pangeran Qing Wei
51
putra mahkota Tang Shuwan
52
meminta penawar racun
53
pangeran Zhang Ziyi
54
cemburu dengan anak kecil
55
hanya seorang selir
56
ramuan dari selir Fengying
57
pergi untuk memastikan
58
mengetahuinya
59
terjawab sudah
60
kematian yang tidak wajar
61
bosan dengan kata maaf
62
tertipu buah asam
63
mengalah kepadanya
64
masa lalu kaisar Qing Jun
65
dikepung
66
kaisar Zhang Fei Hung tumbang
67
harus patuh
68
mengenal ibu kandung Jierui
69
pengakuan kaisar Qing Jun
70
fokus
71
pria misterius
72
siaran langsung
73
tidak mau menjadi permaisuri
74
kue bulan beracun
75
bosan
76
keputusan
77
ibu yang kejam
78
putra mahkota Zhang Junda
79
kaisar mesum
80
membuat perhitungan
81
mengeluh kepada bayi
82
mengadu kepada suami
83
bayi ngambek
84
memulai pengobatan
85
metode pengobatan spesial
86
kaisar Shang Bowen
87
wanita bodoh
88
penipu
89
mengenang masa lalu
90
tekad Zhang Ziyi
91
perjalanan menuju kekaisaran Qing
92
mengungkapkan kebenaran
93
ayah mertua baru
94
mencari informasi
95
jangan sentuh putraku
96
wanita yang sulit ditaklukkan
97
aku mencintaimu
98
penyesalan
99
Zhang Ziyi diculik
100
kerja bagus
101
kamu sudah kalah
102
jangan salahkan aku
103
Zhang jingmi
104
terimakasih,aku sangat menyukainya
105
pernikahan Ziyi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!