NovelToon NovelToon

SELIR PEMILIK TAKDIR PHOENIX

menemukan bayi cantik

Jingguo adalah seorang tabib disebuah desa kecil,dia memiliki seorang istri yang bernama Mey, mereka hidup rukun disebuah rumah sederhana, pasangan suami istri ini belum memiliki seorang anak,

Saat sang istri sedang mencuci pakaian dipinggir sungai berarus kecil,dia mendengar suara tangisan seorang bayi dari celah batu besar yang ada di sungai tersebut.

Mey bergegas pergi kearah suara itu berasal,lalu betapa terkejutnya Mey saat melihat kearah kotak yang berisi bayi mungil disana,Mey buru-buru mengambil kotak itu lalu dibawanya ketepian sungai.

Mey sangat senang sekaligus takut,dengan anak ini dia akan bisa merasakan rasanya menjadi seorang ibu,tapi disisi lain dia takut kalau anak ini hanya akan menjadi sebuah jebakan untuk dirinya,tapi setahu Mey, penduduk didesa ini sudah lama tidak ada yang memiliki bayi.

Akhirnya dengan wajah senang,Mey mengangkat tubuh bayi mungil itu kedalam pelukannya, mencium wajah bayi mungil itu lalu membawanya pergi.

Mey sangat senang sampai dia sudah tidak perduli dengan pakaian yang sedang dia cuci disungai itu,saat sampai disebuah rumah sederhana,Mey pun masuk kedalam rumah untuk mencari sang suami.

"Guo'er aku punya anak,kita punya anak."

"Mey'er bayi siapa ini?."

"Aku menemukannya disungai dan dia tersenyum kepadaku,bayi ini sekarang adalah milikku,dia anak kita."

Jingguo merasa sangat senang tapi terlintas difikirannya sekarang adalah siapa orang tua yang sudah tega membuang bayi cantik ini.

Jingguo dan Mey membawa bayi itu kesalah satu kerabatnya dari desa lain , kerabatnya itu baru melahirkan seorang bayi perempuan,Mey memintanya untuk memberikan sedikit air susunya untuk bayi perempuan yang baru dia temukan itu.

Mey memberikan alasan kepada kerabatnya kalau bayi ini diberikan oleh ibu muda yang belum bisa merawat anak,jadi bayi itu diberikan kepada Mey sebagai tanda terimakasih karena sudah membantu dia melahirkan.

Sang kerabat percaya dan langsung menyusui bayi perempuan berambut putih itu.

"Mey, kenapa rambut bayi ini berwarna putih?."

"Entahlah, mungkin karena sang ibu memakan sesuatu yang bisa membuat rambut bayinya berwarna seperti itu."ucap Mey dengan sebuah bumbu kebohongan didalamnya

Setelah dua tahun bayi itu sudah lebih kuat dari sebelumnya,bayi cantik itu bernama jierui sudah sangat aktif,dia selalu menemani ayah dan ibunya pergi mencari tumbuhan obat dihutan.

Diusia tiga tahun,anak itu sudah bisa membedakan tumbuhan beracun dan tumbuhan obat,bahkan orang tuanya juga mengajarkan bagaimana membudidayakan tumbuhan obat dan racun secara terpisah.

"Rui'er ,kamu sangat hebat bisa melakukan semua ini,menyerap semua yang ibunda dan ayahanda ajarkan kepada kamu sayang."

"Jierui pintar,kan, ibunda,karena aku anak ayahanda dan ibunda tercinta."ucap jierui sambil tersenyum senang

Dia selalu berucap kata kalau dia anak ibunda dan ayahanda tercinta nya karena ada beberapa penduduk yang menyebutkan bahwa dia anak yang tidak tahu asal usulnya.

Mey selalu khawatir dengan putrinya itu tapi Rui selalu bisa menenangkan hati sang ibunda.

Saat diusia Rui lima tahun,Rui diajari pengobatan medis akupuntur oleh sang ayahanda, jingguo adalah salah satu tabib yang hebat dalam ilmu akupuntur, sedangkan Mey sang istri dia adalah seorang peracik ramuan dan obat-obatan.

Mey selalu mencatat apa saja tentang ilmu pengobatan dan semuanya sudah dibaca dan diperaktekan oleh Rui,

Saat Rui berumur lima tahun, jingguo memberikan sebuah cincin ruang kepada putrinya itu untuk memudahkan Rui menyimpan semua yang dia perlukan dan juga menjaganya saat sedang berada diluar.

Jingguo mengaktifkan cincin ruang miliknya dan juga milik sang istri supaya bisa bertelepati ,hari ini jingguo harus pergi kesebuah desa besar karena ada seorang pasien disana, tinggal Mey dan Rui dirumah.

"Rui'er, ibunda mau pergi ke tempat kerabat sebentar, Rui'er mau ikut ."

"Iya ibunda, Rui ingin sekali ikut dengan ibunda tercinta."

Mey sangat senang dengan sikap sopan sang putri tercintanya itu,dia dan Rui pergi kedesa sebelah menggunakan kereta kuda , Mey sudah memiliki beberapa pelayan dirumahnya yang terbilang sederhana tapi cukup.

Saat berada ditengah hutan kereta kuda yang mereka naiki berhenti,Mey sangat bingung ada apa ini,Mey langsung memeluk tubuh Rui erat-erat.

"Nyonya,anda seharusnya keluar dari kereta."ucap pelayan yang menjadi kusir

"Kenapa,ada apa ini."

"Cepat keluar dan serahkan semua harta benda yang kamu bawa termasuk anak itu juga."

Mey pun keluar dari dalam kereta kuda sambil memegang tangan Rui,

"Ambillah semua hartaku tapi jangan kamu sakiti putriku."

"Hahahaha, serahkan anak itu cepat,aku akan menjualnya,dia pasti berharga sangat mahal."

Rui menatap kearah pelayan itu,dengan gerakan cepat,dia menghilang dari sisi sang ibunda,mata Mey melotot kearah belakang tubuh sipelayan,dia melihat Rui sudah berada disana.

"Rui'er,kembali sayang."

Sipelayan yang merasa bingung pun langsung melirik kearah belakang tubuhnya, tapi sebelum dia memutar tubuhnya baru hanya melirik sedikit kearah belakang, Rui sudah menancapkan kedua jari tangannya yang memiliki kuku tajam seperti pisau bedah.

Tepat kearah jantung sipelayan,

Akh,,,

Suara teriakan dari mulut sipelayan pun sangat keras, Rui langsung mencabut tangannya itu lalu memberikan bubuk racun kedalam luka sipelayan,karena teriakan dari mulut pelayan itu mengganggu pendengarannya Rui juga memasukan racun kedalam mulut pelayan itu.

Seketika pelayan itu merasakan sensasi terbakar dibagian mulut dan lehernya yang perlahan melepuh sambil mengeluarkan busa yang sangat banyak.

Rui berjalan tenang menuju sang ibunda, sedangkan Mey yang melihat kejadian itu sangat terkejut, mungkin kalau bukan dengan mata kepalanya sendiri,dia tidak akan pernah percaya dengan apa yang sudah dia lihat.

Saat Rui sudah berada didekat ibundanya.

"Ibunda,ada apa?,apa Rui melakukan kesalahan?,paman itu mau berniat jahat kepada kita,apa kita akan diam saja?."ucap Rui dengan mata polosnya

"Tidak Rui'er,kamu sangat hebat,tapi sayang apa bisa kamu berjanji satu hal kepada ibundamu ini nak."ucap Mey sambil berjongkok dan bertatapan mata langsung dengan Rui.

"Iya ibunda."

"Rui'er tidak boleh menunjukkan kekuatan Rui'er pada sembarangan orang,karena kelebihan kita ini takutnya akan disalah gunakan oleh orang lain."

"Rui mengerti ibunda ku sayang, Rui sangat mencintai Ibunda dan ayahanda,."

Mey sangat senang mendengar jawaban dari Rui ,dia langsung mengusap puncak kepala putrinya itu, Mereka pun pergi hanya menggunakan kudanya saja,gerobak kereta kuda dilepas dan ditinggal ditengah hutan dengan keadaan terbakar.

Mey sengaja membakar gerobak kereta kuda itu untuk tidak disalah gunakan oleh orang lain.

Setelah melakukan perjalanan panjang akhirnya mereka sampai didepan rumah, Mey dan Rui segera turun dari kudanya lalu pelayan dengan cepat membantu mereka.

Mey meminta Rui pergi kekamar tidurnya segera, Rui hanya menuruti perintah sang ibunda,

______________________________

bersambung

(^∆^)

menyelamatkan ayahanda tercinta

Keesokan harinya Rui baru bangun tidur,

"Pagi,nona,yu sudah menyiapkan air mandi untuk nona."

"Terimakasih yu,Hem apa yahanda sudah pulang?."

"Tuan jingguo belum pulang, sedangkan nyonya sedang berada diruang tamu dengan seseorang dari istana."

"Baiklah kalau begitu aku mau pergi kehutan ,kamu tunggu saja disini ."

"Tapi nona, biasanya nyonya menemani anda kesana?."

"Tidak,aku ingin pergi sendiri ."

Rui pun bergegas pergi menuju pemandian, setelah selesai mandi,dia bergegas pergi menuju hutan dekat desa, setelah dia sampai disana Rui menyusuri hutan, banyak hewan dan tumbuhan didalam hutan ini.

Setelah itu saat Rui sedang memetik buah berry biru kesukaannya,dia melihat telur besar didekat pohon berry biru itu dan juga sebuah pedang hitam.

Rui memperhatikan telur itu dengan seksama, setelah itu dia pun memasukan telur dan pedang itu kedalam cincin ruang miliknya, setelah itu Rui melanjutkan kembali aktifitasnya memanen berry biru.

Setelah selesai Rui kembali kerumah dengan melompat terbang melewati setiap batang pohon didalam hutan, tak lama dia pun telah sampai didalam rumah.

"Ibunda?."

"Nona, nyonya sudah pergi keistana,tuan sudah membuat kesalahan,dia meracik obat yang salah untuk ibu suri ."ucap yu dengan nada suara sedih

Rui pun langsung bergegas pergi menuju istana kekaisaran Zhang,dengan kekuatan yang masih belum stabil, Rui dengan kaki kecilnya berlari melompat lewat atap rumah warga,dia menggunakan langkah peringan tubuh,bajunya yang tertiup angin bagaikan Dewi bunga kecil berwarna putih.

Rui mengeluarkan semua kekuatannya untuk bisa sampai keistana dengan cepat, dia pergi keistana ibu suri untuk melihat kondisi dari efek obat yang ayahnya salah dalam meraciknya.

Saat sudah sampai diatas atap istana ibu suri, Rui melihat sekeliling,dia menatap kearah pengawal pribadi kediaman itu dan berapa jumlah dayang.

Setelah semuanya terasa aman dan pas untuk dia masuk kedalam istana, Rui bergegas masuk dan berhasil melewati setiap penjaga dan juga ada dayang yang berada disekitar kamar pribadi milik kediaman ibu suri.

Sesaat Rui sudah berada didalam ruangan pribadi milik ibu suri,dia bergegas pergi mendekati ibu suri yang sedang tertidur, lalu mengecek denyut nadi ibu suri dan memberikan obat penawar yang benar untuk penyakit ibu suri.

Tak lama ,ibu suri memberikan respon dan mulai membuka matanya kembali, Rui pun langsung berwajah ceria.

"Yang mulia apa sudah lebih baik."ucap Rui sambil tersenyum senang kearah ibu suri.

"Anak cantik,siapa kamu?."

"Nama aku Rui, yang mulia,aku anak dari tabib jingguo yang sudah salah dalam mengobati yang mulia,tapi itu hanya sebuah keteledoran bukan untuk berniat jahat kepada ibu suri, tolong maafkan ayahanda tercinta ku yang mulia."ucap Rui sambil bersujud kepada ibu suri.

"Hem, bangkit lah anak cantik,kemarilah aku ingin melihat kamu dari dekat."

Rui langsung bangun dari sujudnya lalu berjalan mendekati ibu suri,dengan sedikit air mata yang mengalir dipipi tembemnya.

"Anak cantik,sudah jangan menangis lagi,sambil mengusap air mata dipipi tembem milik Rui,aku akan membebaskan ayahanda tercinta kamu tapi kalau boleh aku ingin kamu yang menjadi tabib untuk wanita tua ini."

Rui langsung menganggukkan kepalanya tanda setuju.

"Iya, yang mulia,tapi Rui tidak akan pergi keistana,hanya saja ayahanda yang akan mengecek lalu aku yang akan meracik obatnya,tapi apa yang mulia, bolehkah supaya hal ini dirahasiakan?."

"Tentu saja tapi aku ingin satu permintaan lagi dari kamu."

"Apa itu?."

"Ah, nanti saja, aku belum bisa mengatakannya ,dan sekarang sudah seharusnya aku pergi ke aula pertemuan untuk menyelamatkan ayahanda tercinta kamu itu bukan."

"Terimakasih, yang mulia."ucap Rui dengan mata berkaca-kaca lalu pamit pergi dengan melompat melewati jendela kamar kediaman ibu suri,

Ibu suri langsung memanggil para dayangnya untuk membantunya berhias karena akan keruangan aula pertemuan untuk membebaskan jingguo.

Anak cantik itu,aku ingin memiliki cucu seperti dia.fikir ibu suri

Setelah ibu suri selesai berhias,dia bergegas pergi menuju ruangan aula pertemuan, dari jauh kedatangan ibu suri dilihat oleh seorang Kasim yang langsung meneriaki kedatangannya.

"Yang mulia ibu suri tiba,,,."

Ucapan dari mulut sang Kasim pun membuat seluruh orang yang sedang berada didalam ruangan itu menjadi sangat terkejut, bagaimana tidak,ibu suri tidak sadarkan diri selama dua jam dan sekarang sudah berdiri didepan semua orang dalam keadaan sehat.

Kaisar yang sangat khawatir dengan kesehatan sang ibu pun langsung turun dari singgasananya untuk menyambut kedatangan sang ibunda.

"Ibunda,sebuah mukjizat sudah kembali sehat."

"Tentu saja aku sehat,ini adalah berkat dari tuan jingguo,kamu sangat tidak sopan mau menghukum orang yang sudah menyembuhkan penyakit ku, dasar anak kurang ajar,sudah tidak sabaran kah kamu menunggu aku mati,hah."

"Ah, ibunda bukan maksud aku seperti itu tapi tadi keadaannya sangat berbeda."

"Yasudah, bebaskan tabib jingguo kalau kamu masih menganggap aku ini adalah ibundamu."

"Baiklah ibunda."

Kaisar dari kekaisaran Zhang pun langsung meminta maaf kepada jingguo dan Mey karena sudah salah faham, sedangkan ibu suri sangat bahagia karena akan bisa bertemu kembali dengan anak cantik itu.

Berbeda dengan Jingguo dan Mey, mereka merasa aneh dengan sikap ibu suri sekarang karena ibu suri yang mereka kenal itu adalah seorang yang selalu mementingkan kesempurnaan kalau salah sedikit harus dihukum mati,kali ini sangat berbeda.

Saat jingguo dan Mey masih kalut dalam fikirkan mereka masing-masing,ibu suri datang dan mendekati mereka berdua.

"Bangunlah Mey, bukankah ini hanya salah faham, jangan seperti ini, apakah kamu tidak kasihan kepadaku."ucap ibu suri dengan suara yang sangat lembut sambil mengulurkan tangannya kearah Mey

"Ah,ibu suri, seharusnya menghukum kami karena kami tidak berhati-hati dalam menyembuhkan penyakit ibu suri."

"Mey,sudah ini hanya salah faham,disini aku yang salah jadi kamu tidak perlu sungkan kepadaku dimasa depan,."

jingguo dan Mey langsung berpamitan undur diri untuk kembali pulang,saat mereka sudah sampai rumah,mereka melihat Rui sedang duduk ditepi kolam ikan miliknya.

Rui langsung bisa merasakan kedatangan orang tuanya,

"Ibunda, ayahanda."ucap Rui sambil berlari kearah orang tuanya lalu memeluk Mey sangat erat.

"Rui'er,kamu sedang apa nak?."

"Rui hanya sedang memberikan makan ikan ibunda, ayahanda dari mana?."

"Ayahanda baru saja pulang dari istana kekaisaran Zhang sanyang,."

"Rui'er sudah makan?."ucap Mey dengan nada suara lembut

"Sudah ibunda ku,oh ya ibunda,apa Rui boleh meminta pengawal pribadi."

"Apa ada yang mengancam kamu sayang?."

"Tidak ada ayahanda,Rui ingin punya pengawal pribadi yang setia saja kalau yu hanya bisa jadi pelayan pribadi Rui."

"Baiklah, nanti akan ayahanda carikan yang bagus untuk menjadi pengawal pribadi kamu sayang."

"Terimakasih ayahanda."ucap Rui dengan wajah senang

______________________________

bersambung

(^∆^)

putra mahkota kekaisaran yan

Rui bergegas pergi menuju ruangan pribadi miliknya ,lalu mengeluarkan telur yang dia temukan dan pedang hitam itu.

Rui tidak sengaja meneteskan darah dicangkang telur itu karena jarinya tergores ujung telur yang lumayan tajam dan kemudian telur itu menetas,lalu dari dalam telur keluarlah seorang pria tampan berambut biru panjang dengan baju biru putih yang sangat indah,

"Salam,nona muda."

"Siapa kamu?."

"Aku adalah yuan,aku Phoenix makhluk ilahi, aku hewan kontrak anda nona kecil."

Rui langsung berwajah murung sambil memajukan bibirnya,membuat Yuan menjadi bingung.

"Ada apa nona kecil,apa ada yang salah?, Apa aku tidak layak untuk menjadi hewan kontrak nona kecil?."

"Tidak,aku kira kamu adalah telur biasa, aku sudah membayangkan meminta yu membuat telur dadar yang besar dan tebal."

Setelah mendengar ucapan dari mulut kecil Rui, Yuan langsung tertegun sejenak, dia tidak menyangka kalau nona kecilnya ini sangat ingin memakannya.

"Nona kecil tidak perlu bersedih,Yuan Sekarang akan menjadi pengawal pribadi nona kecil."

"Hem,tapi aku sudah meminta itu kepada ayahanda dan ibunda,."ucap Rui yang masih memajukan bibirnya

Yuan sangat ingin menghibur nona kecilnya, dia beralih kearah pedang hitam.

"Ah,coba nona kecil tetes darah dan melakukan kontrak dengan pedang itu, sekarang pedang itu milik nona kecil." Ucap Yuan dengan sangat antusias

"Tapi aku sudah memiliki jarum emas dan perak yang sangat berguna, untuk apa pedang hitam itu."

"Pedang hitam ini terbuat dari taring naga nona kecil,jadi sangat berguna untuk nona kecil dimasa depan."

"Hem, baiklah aku akan melakukannya."

Rui meneteskan darahnya diatas pedang itu lalu tak lama kemudian Rui melihat kalau pedang hitam itu bersinar terang.

Malam pun semakin larut, Rui meminta Yuan dan pedang hitam kembali kedalam cincin ruang miliknya,Rui tidak mau kalau orang tua nya tahu tentang hal ini dan juga orang lain tentu saja,.

Jingguo berencana untuk menyekolahkan Rui disebuah perguruan dikekaisaran Zhang ini,disana yang boleh bersekolah hanya rakyat yang memiliki uang, jingguo dan Mey termasuk didalamnya.

Rui menghampiri orang tuanya yang sedang berada diruangan tengah,

"Salam ayahanda, ibunda."ucap Rui sambil duduk didepan jingguo dan Mey

"Salam putri ayahanda yang cantik,kamu tahu apa yang ayahanda ingin bicarakan dengan kamu Rui'er?."

"Apa tentang pengawal pribadi yang Rui minta ayahanda?."

"Bukan sayang, umur kamu sekarang sudah lima tahun dan semua yang ayahanda dan ibunda ajarkan sudah kamu kuasai jadi ayahanda dan ibunda ingin mengirim kamu bersekolah diibu kota, bagaimana sayang?."

"Hem, ayahanda bolehkah Rui bersekolah dirumah saja, Rui tidak mau jauh dari ayahanda dan ibunda."ucap Rui sambil mengerucutkan bibirnya

"Hem,kenapa Rui'er?,disana kamu akan lebih banyak mendapatkan teman."ucap Mey yang ingin meyakinkan sang putri tercintanya.

"Ibunda, Rui tidak ingin memiliki banyak teman , Rui hanya ingin menghabiskan waktu bersama dengan ayahanda dan ibunda,kalau Rui sekolah disana maka Rui akan jauh dari ayahanda dan ibunda bukan, Rui tidak mau."ucap Rui dengan nada suara lirih

Mey sangat tidak ingin putrinya merasa sedih dan tidak nyaman dengan keputusan ini lalu Mey menatap kearah sang suami jingguo untuk memikirkan jalan keluarnya.

"Baiklah kalau begitu, Rui'er mau belajar apa nanti ayahanda akan datangkan guru kerumah kita ini, bagaimana."

Rui sangat senang dan dia meminta semua pelajaran yang ada disekolah dan itu langsung disanggupi oleh jingguo, Mey sangat senang melihat putrinya senang.

Setelah itu,Rui belajar banyak sekali mulai dari seni tari ,melukis, memainkan alat musik sampai belajar tentang ilmu pengetahuan lainnya.

Rui anak yang berbakat,Mey sangat senang melihat perkembangan sang putri tercintanya itu.

Kekaisaran Zhang kini sedang memilih kaisar baru,kaisar yang baru itu bernama Zhang Fei Hung,putra kedua dari permaisuri dan dia sudah menikah dengan putri dari perdana menteri, Zhang Fei Hung pria yang sangat kuat.

Dia memiliki hewan kontrak berupa naga hijau yang sangat melegenda,dan itu menjadi kunci kemenangan dia untuk menduduki tahta kekaisaran Zhang menggantikan posisi sang ayah.

Zhang Fei Hung menikah dengan aturan politik,dia tidak pernah mencintai permaisurinya bahkan dia diminta untuk menikah sampai sekarang dia sudah memiliki satu orang permaisuri,lalu diusianya dua puluh tahun sekarang ini dia sudah menambah selir tiga dari pernikahan politiknya.

Zhang Fei Hung tidak pernah memikirkan hal lain selain kekuasaannya,dia juga sudah memiliki seorang putra dari selir pertama, Zhang Fei Hung sebenarnya tidak mempercayai bahwa anak itu adalah miliknya tapi ini sudah direncanakan jadi dia pun ikut dalam permainan selinya yang pertama, sedangkan permaisuri memiliki riwayat penyakit,dia sering sakit-sakitan.

Zhang Fei Hung hanya melakukan tugasnya sebagai seorang kaisar, menikahi beberapa wanita itu hal yang lumrah untuknya karena untuk menambah kekuatan dalam melindungi tahta kekaisaran Zhang.

Sedangkan Riu sedang berlatih pedang bersama dengan Yuan didalam cincin ruang miliknya,Yuan sangat senang ternyata nona kecilnya ini sangat cepat dalam mencerna pelajaran yang dia ajarkan.

Tak terasa waktu cepat berlalu, Rui yang kini berusia lima belas tahun,dia sedang memainkan alat musik disebuah desa diwilayah kekaisaran yan ,yang sedang dia kunjungi,desa itu baru saja terkena musibah dan banyak dari mereka yang sedang terluka.

"Nona Rui sangat hebat,bukan hanya menolong kita dengan ilmu medisnya tapi dia juga seorang wanita yang hebat memainkan alat musik."ucap seseorang dari kerumunan yang melihat Rui bermain musik.

Ucapan itu bahkan diangguki banyak orang disekitar sana,bahkan cerita dari mulut mereka pun sampai kepada salah satu putra mahkota kerajaan yan ,Yan su.

Yan su memilih untuk berbaur dengan masyarakat sekitar yang sedang melihat penampilan Rui,dia jatuh cinta pada pandangan pertama,.

Sesaat Rui ingin bersiap pergi,dia merasakan kalau ada dua orang yang sedang berjalan mendekat, Rui hanya lebih memilih berpura-pura tidak tahu karena dia bisa merasakan kehadiran mereka itu tidak mengancam.

"Salam nona Rui,apa aku menganggu anda?."ucap Yan su

"Tentu saja tidak tuan,hanya saja aku sedang ingin bersiap pergi pulang."

"Oh,memangnya dimana nona Rui tinggal, aku akan senang hati mengantar kamu pulang."

"Tidak perlu tuan,aku bisa pulang sendiri, kalau anda tidak ada perlu lagi kepada ku, aku mau melanjutkan perjalanan."

Yan su sangat tidak senang dengan jawaban dari Rui,tapi baru kali ini dia menemui wanita yang tidak tertarik kepadanya,yan su menjadi merasa tertantang.

"Aku hanya khawatir dengan keselamatan nona Rui saat diperjalanan menuju rumah karena wanita secantik kamu, pasti akan menjadi target mudah."

______________________________

bersambung

(^∆^)

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!