"Ken!!! Apa yang sedang kamu lakukan!" Teriak Leta sembari menatap suaminya dari jarak yang sangat dekat. Meskipun terkejut mendengar teriakan sang istri, namun Ken tetap memperlihatkan senyuman di wajahnya yang tampan itu.
"Menurutmu, apa yang sedang ku lakukan?" Tanya Ken sengaja menggoda istrinya itu.
"Jangan menggodaku. Cepat lepaskan aku." Ucap Leta kesal. Suaminya itu selalu saja menggodanya. Sangat menyebalkan.
"Aku tidak sedang menggodamu, sayang. Bukankah tadi kamu bilang bahwa perutmu keroncongan? Ayo kita makan dulu sarapannya, biar aku menyuapimu." Ken mendudukkan Leta di atas kursi sofa itu, lalu setelah itu ia pun mulai mengambil sarapan untuk Leta.
"Ayo, buka mulutmu sayang." Titah Ken seraya menyodorkan satu sendok mkanan kepada Leta.
Dengan ragu Leta pun mulai membuka mulutnya dan menerima makanan yang di berikan oleh suaminya itu dan mengunyahkan secara perlahan. Ken tersenyum, ia pun mulai memasukan sarapannya ke dalam mulutnya.
"Ada apa sayang?" Tanya Ken ketika melihat Leta mulai berkeringat karena selimut tebal itu.
"Tidak ada apa-apa." Sahut Leta sembari membuka mulutnya ketika Ken kembali menyodorkan makanannya.
"Kalau kamu gerah, lepas saja selimutnya. Jangan takut, karena aku tidak akan memakanmu hari ini." Ucap Ken dengan nada suaranya yang selalu lembut dan halus.
"Tidak! Aku tidak merasa gerah sama sekali." Jawab Leta dengan cepat. Tentu saja jawaban yang ia berikan adalah sebuah kebohongan, karena pada kenyataannya gadis itu benar-benar merasa sangat gerah dan ingin melepaskan selimut tebal itu. Namun gadis itu masih tidak bisa percaya dengan ucapan suami mesumnya itu.
"Terserah kamu saja." Ucap Ken pasrah.
"Buka lagi mulutmu, makan yang banyak biar kamu gemuk dan sehat." Perintah Ken kembali menyodorkan makanan kepada istrinya itu.
Leta tidak menyahut, namun ia tetap membuka mulutnya dan menerima suapan demi suapan yang di berikan oleh suaminya tersebut.
Setelah beberapa menit akhirnya pasangan pengantin baru itupun sudah menyelesaikan sarapannya. Ken segera mengambil segelas air putih lalu memberikannya kepada Leta. "Minumlah sayang." Ucap Ken namun gadis itu masih menutup mulutnya seakan enggan untuk meminum air putih pemberian dari suaminya tersebut.
"Ada apa? Kamu tidak ingin minum?" Tanya Ken sembari menatap lekat wajah cantik Leta.
"Emm itu bekas bibrimu." Lirih Leta sembari memalingkan wajahnya ke arah lain. Mendengar hal itu, Ken pun tertawa, gadis ini padahal sudah pernah berciuman dengan dirinya, namun ia masih tetap saja mempermasalahkan gelas bekas minum dirinya tadi.
"Memangnya kenapa sayang? Bukankah kita juga sudah pernah ciuman sebelumnya? Ah atau jangan-jangan kamu ingin meminum melalui mulutku?" Goda Ken membuat gadis itu seketika membulatkan kedua bola matanya sempurna.
"Tidak mau. Cepat berikan aku air itu." Ucap Leta dengan sorot matanya yang kesal. Ken hanya tersenyum, ia pun kemudian memberikan air putih itu kepada Leta.
"Bagaimana rasanya? Apakah ada yang beda?" Tanya Ken membuat Leta seketika mengernyitkan keningnya bingung.
"Maksudmu? Apanya yang berbeda?" Leta bertanya dengan tatapan bingung.
"Rasa airnya sayang, bukankah itu gelas air bekas bibirku." Bisik Ken sengaja menggoda istrinya kembali membuat wajah Leta merona seketika.
"Ken!!! Berhentilah untuk menggodaku, ini sama sekali tidak lucu." Seru Leta sembari bangkit dari atas kursi sofa itu. Ken tertawa renyah, menggoda sang istri sungguh sangat menyenangkan bagi dirinya.
"Dasar mesum, malah ketawa lagi." Omel Leta kesal.
"Kamu sangat menggemaskan jika sedang kesal seperti itu, membuatku ingin memakanmu saat ini juga." Ucap Ken yang mendapat tatapan mata tajam dari istrinya. "Baiklah, baiklah. Aku hanya becanda sayang. Jangan ngambek ok." Ken bangkit dari dari atas kursi sofa itu, lalu ia pun meraih pinggang sang istri yang masih tertutup oleh selimut tebal sialan itu.
"Kamu,,,, kamu mau ngapain?" Leta bertanya dengan gugup, ingin mendorong tubuh Ken, namun sayangnya kedua tangan Leta berada di balik selimut tebal itu. Alhasil Leta pun hanya bisa terdiam dengan sorot mata yang sedikit takut.
"Aku mau memakanmu, sayang." Bisik Ken terdengar sangat mengerikan di telinga Leta. Gadis itu nampak semakin ketakutan, ingin melawan namun ia tidak bisa. Ia hanya bisa menggerakkan tubuhnya saja, dan itu memancing sesuatu milik Ken yang selama ini selalu tertidur pulas.
"Sayang, kamu sengaja menggodaku ya." Ken kembali berbisik, bisikkannya kali ini terdengar berat menandakan bahwa laki-laki ini sudah mulai di selimuti oleh kabut gairahnya.
"Ken, lepaskan aku. Jangan melakukannya sekarang ok." Lirih Leta sembari menatap Ken dengan tatapan yang memohon.
"Tapi aku.... " Ucapan Ken tercekat di tenggorokan ketika ia mendengar suara ketukan dari balik pintu kamar itu.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
neng ade
Maka nya sabar Ken .. ntar mlm aja ya klo pagi bnyk gangguan
2023-12-04
1
Siti Rahayu
kk gandisti ada yg mau bela duren ada aja ganguanya hahaha....
2023-01-19
5
Sri Ambarwati
lanjut kak
2023-01-19
2