Leta menatap lingerie itu dengan wajah yang memerah, ia membayangkan jika dirinya memakai lingerie itu, pasti akan terlihat sangat seksi dan menggoda. Leta menghela nafasnya kasar, kemudian ia melirik ke arah gaun pengantin. "Apa aku pakai lagi aja gaun itu, tapi itu akan terasa tidak nyaman." Gumam Leta di iringi dengan helaan nafasnya.
"Bagaimana ini? Apakah aku harus memakai lingerie sialan ini? Itu pasti akan terlihat seksi, Dan mungkin saja dalamanku akan jelas terlihat oleh si mesum itu." Leta kembali bergumam, ia terus memikirkan antara memakai lingerie itu atau memakai gaunnya kembali.
Sepuluh menit berlalu, Leta masih tetap berdiri sembari memegang lingerie itu, jujur saja ia merasa sangat malu jika harus memakai lingerie itu, apalagi ini bukanlah malam hari melainkan pagi hari. Mungkin jika ia memakainya pada malam hari, ia masih bisa menutupinya dengan selimut tebal. Ah mengingat selimut tebal seketika terlintas sebuah ide di kepala Leta. Gadis itu nampak tersenyum, kemudian ia pun melepaskan handuk kecil yang melilit di tubuhnya itu. Perlahan Leta mulai memakai lingerie sialan itu sembari menatap dirinya dari balik cermin kamar mandi.
"Tuhkan benar dugaanku. Ini terlalu seksi, aaarghhh sangat memalukan sekali jika aku keluar seperti ini." Gumam Leta frustasi.
"Sayang, berapa lama lagi kamu akan berada di dalam kamar mandi? Apakah kamu ketiduran? Atau kamu sengaja ingin memancingku?" Teriak Ken dari luar membuat Leta mendengus kesal.
"Sebentar lagi." Sahut Leta setengah berteriak.
"Cepatlah sayang, sarapan kita sudah datang." Ucap Ken membuat Leta harus menghela nafasnya kasar.
"Iya, aku akan segera keluar." Sahut Leta kesal.
"Si mesum ini kenapa sangat tidak sabaran sekali sih, apakah dia tidak tahu jika aku sedang frustasi gara-gara lingerie sialan ini. Sungguh sangat menyebalkan." Leta menggerutu dengan kesal, ia kembali menatap dirinya dari balik cermin, lalu menghela nafasnya kembali. "Ah sudahlah, aku tidak ada pilihan lain, selain keluar dengan lingerie sialan ini. Semoga saja si mesum itu tidak tergoda." Gumamnya seraya meraih handuk bekas mandi tadi, dan menutupi tubuh bagian atasnya. "Kenapa pula nih handuk sangat kecil, gedean dikit kek." Oceh Leta jengkel.
Setelah itu Leta pun mulai melangkahkan kedua kakinya mendekati pintu kamar mandi tersebut, dengan perlahan ia pun mulai meraih handle pintu itu, lalu membukanya dengan sangat amat pelan. Seperti yang di lakukannya tadi, Leta terlebih dahulu mencondongkan kepalanya keluar, dan mencari keberadaan Ken, suaminya tersebut. Beruntunglah saat ini Ken terlihat sedang berdiri dan menatap keluar jendela sehingga Ken tidak menyadari jika Leta sudah membuka pintu kamar mandinya dan berlari menuju ranjang itu.
Leta segera meraih selimut tebal yang berada di atas ranjang tersebut untuk menutupi seluruh tubuhnya seperti lontong. "Selamat, selamat." Gumam Leta seraya tersenyum senang karena sang suami tidak melihat dirinya mengenakan lingerie sialan itu.
Leta lalu berjalan menuju kursi sofa, ia melihat sarapannya sudah berada di atas meja, membuat perutnya keroncongan. "Ekhmm... Aku sudah selesai, ayo kita sarapan." Ucap Leta membuat Ken seketika berbalik dan menatap dirinya aneh.
"Ada apa denganmu, sayang? Kenapa tubuhmu di bungkus seperti itu?" Tanya Ken sambil menahan tawanya karena melihat Leta yang mirip seperti lontong.
"Tidak apa-apa, aku hanya merasa dingin saja." Jawab Leta berbohong.
Ken berjalan melangkahkan kedua kakinya menghampiri Leta, is tersenyum sembari menyentuh wajah cantik yang natural itu. "Sepertinya kamu sedang berbohong sayang, apakah kamu sengaja menutupi dirimu seperti itu, karena kamu takut aku memakanmu?" Tanya Ken selalu tahu jika Leta sedang berbohong. Seperti cenayang saja.
"Ah tidak... Aku tidak mungkin membohongimu, sudahlah sebaiknya kita sarapan dulu sekarang, karena perutku sudah keroncongan." Sahut Leta seraya berjalan dan duduk di atas kursi sofa itu.
Ken menghela nafasnya kasar, ia pun mulai duduk di atas kursi sofa yang berada di samping Leta. Ken menatap Leta yang terlihat mulai kebingungan untuk menyantap sarapannya, karena kedua tangannya berada di balik selimut tebal itu.
"Ada apa sayang? Bukankah kamu bilang perutmu sudah keroncongan? Lalu, mengapa kamu malah diam saja?" Tanya Ken pura-pura tidak peka. Padahal ia sangat tahu betul jika istrinya itu sedang kebingungan, bagaimana caranya ia menyantap sarapan paginya, sementara kedua tangannya terbungkus selimut tebal itu.
Leta yang mendengar pertanyaan itu pun mendengus kesal, ia mengalihkan padangannya kepada Ken. "Kamu tidak lihat kalau tanganku tidak ada. Peka dikit kek." Ucap Leta sembari mengercutkan bibirnya kesal.
"Siapa suruh kamu membungkus seluruh tubuhmu itu. Jadinya kamu yang susah sendirikan." Sahut Ken seraya menahan tawanya melihat wajah sang istri yang terlihat sangat menggemaskan itu.
"Dasar mesum nyebelin. Inisiatif kek buat nyuapin aku. Malah mengejekku." Batin Leta kesal.
"Kamu ingin aku menyuapimu, sayang?" Tanya Ken seolah-olah tahu apa yang ada di dalam isi kepala Leta saat ini.
"Emm menurutmu?" Leta berbalik nanya dengan kesal.
"Sepertinya kamu tidak ingin aku menyuapimu." Sahut Ken dengan santai.
"Astaga... Kenapa dia sangat menyebalkan sekali sih." Batin Leta seraya menatap Ken dengan kesal.
"Terserah kamu." Seru Leta sembari beranjak dari atas sofa itu dan berniat untuk pergi, namun niatnya terhenti ketika Ken dengan cepat menarik selimut tebalnya itu, membuat Leta langsung terkejut dan terjatuh di dalam pangkuan Ken.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
neng ade
lanjut kan .. pengantin wanita nya masih polos dan takut 😁
2023-12-04
1
👁️🗨️eHa🦄
sambung
2023-01-19
2
Alena Kimmy Kimberly
lanjut thor........
2023-01-19
1