“What? Menikah!” pekik Livy dengan suara cemprengnya yang memekakkan telinga.
“Mohon maaf untuk itu, Tuan. Saya tidak bisa!” jawab Livy dengan tegas dan siap berbalik meninggalkan ruangan.
Sayangnya, lagi-lagi ia harus berhadapan dengan bodyguard Marcho yang sudah siap untuk mencekalnya kembali.
“Apa kamu pikir aku juga berminat untuk menikah denganmu?” tanya Marcho yang kini duduk kembali di atas kursi.
“Sama sekali tidak! Tapi kedatanganmu kemarin dan berbuat ulah di apartemenku membuat Mila langsung menghubungi Mommy dan menceritakan semuanya kepada Mommyku.”
“Dan kini, mommyku sudah dalam perjalanan dari London ke Indonesia. Jadi, mau tidak mau kau harus bertanggung jawab dengan apa yang kau perbuat kemarin!” jelas Marcho dengan tegas.
Kaki Livy pun terasa begitu lemas untuk berdiri. Dunia kini seperti berputar cepat di kepalanya. Bahkan, pandangannya juga mulai kabur dan
Bruk!
Livy terjatuh tidak sadarkan diri tepat di depan 3 bodyguard Marcho.
“Huft! Sungguh merepotkan!” gerutu Marcho melihat Livy pingsan.
...🐾🐾🐾...
Livy mulai mengerjapkan matanya perlahan-lahan sambil memegang kepalanya yang masih terasa sedikit pusing.
“Oh, ternyata aku hanya bermimpi buruk kali ini!” gumam Livy pelan.
Saat matanya terbuka sempurna, ia mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya sambil mengerutkan dahinya.
“Aku dimana, sekarang?”
Livy mencoba bangkit dan menyandarkan tubuhnya di headboard. Tak lama kemudian pintu ruangan terbuka dan tampak ada anak laki-laki berusia 7 tahun yang masuk ke dalam.
“Hai, Aunty!” sapa Hizkiel yang tampak mengenakan seragam Sekolah International.
“Kenalkan, aku Hizkiel!” Hizkiel menyodorkan tangannya ke arah Livy.
Livy pun mengulurkan tangannya ke arah Hizkiel dan memperkenalkan dirinya secara singkat.
“Livy!”
“Kau cukup cantik untuk menjadi mamaku. Tapi apa benar kau saat ini sedang mengandung adikku?” tanya Hizkiel menyelidik.
Belum sempat menjawab pertanyaan anak berusia 7 tahun itu, Mila yang baru saja datang dari luar langsung menjawab pertanyaan Hizkiel kali ini.
“Tentu saja! Jadi nanti kau tidak lagi kesepian karena akan ada mama baru dan juga calon adik di perut mama yang akan menemanimu nanti!” tukas Mila.
“Oh, iya. Kemarin kita belum sempat berkenalan ya. Kakak ipar sudah pergi saat kita kembali ke Apartemen!”
Mila mengulurkan tangannya ke arah Livy, “Kenalkan, aku Mila, adik Bang Marcho!”
Livy pun membalas uluran tangan Mila.
“Kau tahu, aku sangat senang saat abangku memutuskan akan segera menikah setelah menerima panggilan dari Mommy!” ucap Mila dengan mata berbinar.
“Dengan begini aku bisa segera kembali ke London dan meneruskan kuliahku di sana tanpa khawatir dengan keadaan abang dan juga keponakanku di sini!”
Livy menghela nafasnya panjang dan menatap sendu ke arah Mila.
“Apa kita bisa berbicara berdua saja, Mila?” tanya Livy yang ingin segera mengakui jika kemarin ia salah masuk ke dalam Apartemen.
“Ada hal yang ingin aku sampaikan kepadamu!” lanjutnya lagi.
“Tidak bisa!” timpal Marcho dengan tegas. “Mila harus segera pulang ke Apartemen bersama dengan Hizkiel untuk mempersiapkan sambutan kedatangan Mommy!”
“Kalian berdua pulanglah dulu! Aku akan menjemput Mommy ke Bandara dengan Livy nanti!” titah Marcho kepada adik dan juga putranya.
Mila dan Hizkiel pun langsung menurut dan meninggalkan ruangan tersebut. Sedangkan Marcho pun langsung berjalan mendekati Livy dan duduk di tepi ranjangnya.
“Jangan pernah mengakui tentang kesalahan yang kau perbuat kemarin dengan siapa pun itu! Termasuk Mila, Hizkiel, bahkan juga dengan Mommyku!”
“Jika kau berani menyampaikan apapun dengan mereka, maka aku tidak segan-segan untuk mengirimmu ke dalam penjara dan menuntutmu seumur hidup!” ancam Marcho dengan tegas membuat Livy bergidik ngeri.
Ia pun langsung menangkupkan kedua tangannya di hadapan Marcho sambil memohon. “Tapi Tuan, saya mohon maafkanlah kesalahan saya kali ini!”
“Saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi!”
“Saya mohon lepaskan saya, Tuan! Setelah ini saya tidak akan menampakkan diri di hadapan Tuan maupun keluarga Tuan!” pinta Livy memelas.
Sayangnya permintaan Livy kali ini sama sekali tidak diindahkan oleh Marcho.
“Keputusanku kali ini sudah tidak bisa diganggu gugat Livy! Aku akan membawamu ke salon sebelum bertemu dengan Mommy. Dan setelah itu kita berdua akan menjemput mommy di bandara.”
Kali ini Livy tidak bisa mengelak lagi dengan titah Marcho. Daripada ia harus mendekam di dalam penjara, lebih baik ia memenuhi permintaan Marcho.
...💕💕💕...
Sedangkan di sisi yang lain, saat ini Cintya sedang mondar mandir di depan kantor HRD Hotel menunggu kedatangan Livy untuk menandatangani perjanjian kontrak barunya. Ia juga sudah menghubungi Livy berkali-kali, sayangnya Livy tidak kunjung menjawab panggilannya.
“Cintya, kita sudah menunggu hampir satu jam. Tapi teman kamu belum datang juga!” tegur HRD Hotel.
“Tunggu 5 menit lagi, ya, Pak. Saya pastikan sahabat saya akan datang!” pinta Cintya sambil terus mendial nomor ponsel Livy.
“Oke, 5 menit lagi dan jika dia tidak datang, maka terpaksa saya harus memberi kesempatan yang lainnya untuk bergabung."
“Baik, Pak!” jawab Cintya.
“Aduh Livy, kamu ini kemana aja sih susah banget dihubungi!” gerutu Cintya.
5 menit pun berlalu dan Cintya harus merelakan jika HRD Hotel membatalkan perjanjian kerja dengan Livy dan memanggil yang lainnya untuk menggantikan Livy.
...💕💕💕...
“Tuan, Nona Livy sudah selesai!” tukas pekerja salon.
Livy berdiri tepat di depan Marcho dengan menggunakan dress yang baru saja Marcho beli. Marcho hanya mendongakkan kepalanya sekilas dan menunduk kembali sambil terus men-scroll ponselnya.
“Fredy, bayar semua tagihan ke salon dan kita segera menuju ke Bandara!” titah Marcho tanpa kembali memandangi Livy.
‘Ck, kau harus tenang Marcho! Gadis mana pun setelah di make over di salon juga pasti cantik!’ gumam Marcho dalam hati.
‘Jangan sampai tergoda sedikitpun dengan wanita yang sudah membuat onar ini!’ batinnya mengingatkan dirinya sendiri.
Setelah membayar tagihan salon, Marcho langsung bergegas menuju mobil dan Livy langsung mengikuti langkah Marcho. Namun sebelum masuk ke dalam mobil, Marcho menghentikan langkahnya dan memandang ke arah Livy.
“Bersikaplah yang baik di depan mommyku! Saat ini statusmu adalah tawananku, Livy. Jika sedikit saja kau berbuat ulah, maka aku tidak akan segan-segan menjebloskanmu dalam bui!” ancam Marcho.
“Baik, Tuan!” balas Livy sambil menundukkan kepalanya.
‘Ck, sial! Benar benar sial! Bisa bisanya aku justru menjadi tawanan seorang duda! Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja! Aku harus mencari cara untuk melepaskan diri dari Tuan Marcho!’ gumam Livy dalam hati.
...💕💕💕...
Livy Cantika
Marcho Albert
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑳𝒊𝒗𝒚 𝒊𝒌𝒖𝒕𝒊 𝒂𝒍𝒖𝒓𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒋𝒂 😅😅
2024-07-26
0
Wiwik Murniati
kancil masuk perangkap
2024-04-15
0
Sulaiman Efendy
TRIMA AZA NASIB LO VY,, MARCHO BIAR DUDA MATENG TUHHH..
2023-09-19
0