Love Bombing

Anlon merasa penasaran dengan Renata yang langsung melangkah keluar setelah selesai membayar di kasir. Tanpa menoleh ke Anlon atau sekedar berpamitan karena meskipun sejenak paling tidak mereka sempat berkomunikasi.

Lirik matanya tetap mengintai arah Renata sembari menyelesaikan pembayaran.

“Terimakasih”, ucap Anlon sopan pada kasir dan berlari mengejar Renata.

Langkah kaki panjang Anlon dapat mensejajari Renata.

"Aku lihat kamu beli buku kreasi Apron ya? Apa aku bisa request custom apron ke kamu?? Perkenalkan namaku Anlon"

Sekali lagi Anlon mengulurkan tangan, kali ini untuk mengajak Renata berkenalan.

Renata menghentikan langkah dan melihat pemuda di sampingnya heran.

Membenarkan kacamata, mengerjapkan mata, merapikan poni dan menyambut tangan “Oh ya salam kenal, saya Renata. Maaf apa maksudnya request custom apron ke aku?”

“Ya tolong buatkan apron dengan model yang khusus buat aku”

“Permintaan kamu serius? Atau sekedar iseng punya rencana lovebombing?”, tanya Renata menyelidik.

What?? Love bombing?? Cewek ini aneh n kepedean juga.

Setelah berdehem Anlon menjelaskan, “Sorry aku bukan tipe cowok yang asal main tembak atau ngebom-ngebom cewek kaya yang kamu bilang ya.”

Setelah selesai berucap Anlon meninggalkan Renata yang bingung tapi juga terbahak.

“Heiii Anlon tunggu… kamu salah paham”, Tarik Renata pada tas belanjaan Anlon yang membuat isi di dalamnya terjatuh.

Semacam kejadian dejavu belum lewat tiga jam sudah ada kejadian jatuh lagi.

Tanpa pikir panjang, Renata mengambil 2 buku Anlon yang terjatuh, “Maaf…ga sengaja…”, katanya sambal mengulurkan buku yang sudah dirapikan.

^^^Resep praktis dessert rumahan, Signature Dish Michelin Star. Cowok beli buku resep???^^^

Digapainya buku dari Renata dan dia melangkah pergi, sudah lima langkah berlalu Anlon pun terhenti dan menengok ke belakang.

Renata masih dalam posisi terjongkok siap berdiri sambil mata terpejam.

“Sini ku bantu, hati – hati”, ternyata yang dia katakan tadi soal kunang – kunang yang bersahabat dengannya setiap berdiri tiba-tiba benar – benar nyata.

Anlon tak tega melihat Renata dan segera menghampiri, mengarahkan ke kursi taman terdekat di luar toko buku.

“Duduk di sini”

^^^Sweet banget sih nih cowok, cuma kayanya dia gak tahu apa itu love bombing… mana ada istilah tembak dan bom boman macem convess love. Renata terkikik membayangkannya.^^^

“Ini minum”, Anlon menyodorkan paper cup dan duduk disebelah Renata masih dengan mulut manyun tersinggung dengan asumsi

Renata sebelumnya.

“Makasih…. Hm… apa ini? Bukan teh yang biasa… (srupuut) macem air putih hangat biasa tapi beraroma menyegarkan”, ucap Renata sambil menyesap minuman ditangannya.

La’café : Mulanya free space di bagian depan toko buku tersebut hanya menjual teh dan kopi saja tapi mulai merambah jual rice bowl dan dessert sederhana yang dapat dinikmati untuk penikmat teh dan kopi.

“Itu seduhan daun mint”

“Kenapa repot sekali? Tempat itu tidak biasanya ada menu ini.”

“Aku mau belikan kamu teh hangat tapi karena sepertinya kamu ada anemia -berkunang – kunang saat berdiri tiba-tiba, jadi ku pesankan seduhan daun mint, kebetulan resto itu ada jual dessert dengan daun mint sebagai topping jadi syukurlah bisa.”

Meski bingung Renata tetap menyesapnya.

“Anlon, kamu sepertinya salah paham dengan istilah love bombing yang kukatakan tadi.”

Yaaah mulai lagi bikin keki juga nih anak… sebaiknya kutinggal saja, kenapa tidak ada yang beres pada gadis yang dekat denganku.

“Heii tunggu, jangan pergi dulu. Bukannya tadi kamu mau order custom apron? Aku setuju”, mendengar kalimat Renata, Anlon berbalik.

“Baiklah terimakasih, tulis nomor telepon mu, aku akan hubungi kamu lagi.”

Setelah menerima dan mengetikkan nomor teleponnya, Renata mengembalikan ponsel ke Anlon.

“Oke, bye aku juga mau pergi sudah ada yang jemput.”

Sebelum Anlon jawab Renata sudah pergi meninggalkan paper cup kosong di kursi taman.

Kebiasaan buruk… apa susahnya sih buang sampah ditempatnya.

Ritual three point Anlon dimulai, remas paper cup, cari tempat sampah terbuka dan lempar. (Adegan ini hanya dapat dilakukan oleh professional, untuk yang belum berpengalaman sebaiknya berjalan ke tempat sampah terdekat ya..^^)

Renata berlari menuju sosok yang menjemputnya,

“Sorry Bang lama nunggu ya”

“Dasar, emang ya brasa sudah punya ojol gratis jadi semena-mena. Kalau bukan Anlon yang jalan bareng ama kamu, uda kusamperin itu tadi. Nih… pake helm ayuk cepet pulang uda lapeer”

Renata hanya cengar – cengir. "Mentang-mentang ya sealmamater terus ngerasa semua aman. Kayanya dia rada unik ya Bang?"

"Kalau gak unik pasti uda punya cewek lah dia. Tapi ganteng kan? "

Hmmmm.. Renata tak bisa menjawab, diingatnya kembali bagaimana perawakan Anlon.

Tinggi, berbadan atletis dengan kulit kuning langsat yang terlihat memerah terbakar matahari, tatapan tajam menyelidik, bibir yang terlihat arogan tapi menampilkan lesung pipit saat tersenyum.

"Standard sih Bang... Yang ganteng sejati itu kalau hatinya juga baik si.. Nah urusan itu belum tau"

"Ya udah pelan-pelan cari tahu aja, kayanya uda tukeran nomer deh ya.. Tadi abang lihat uda dikasi ponselnya haha", tawa terdengar dari balik helm.

"Ih.. Uda kek spy professional yaa... Tapi nanti hubungan kami jg profesional Bang.. Ada project"

"Project apaan?? "

Renata hanya menggoyangkan kepala, "Ada deeeh... Mau tau ajeee... Haha"

"Ati-ati aja kamu yaaa dari project jadi object hati", ingat si Abang.

Di dalam mobil, Anlon masih tak habis pikir dengan kata memalukan yang dia terima.

Love bombing?? Whaat… gilaa bener.. awas ya tuh anak. Eh tapi sebenernya apa ya artinya? Kenapa dia tadi bilang aku salah paham ya.

Jemarinya segera mengetik “Love bombing”di platform pencarian ternama Mr G.

“Love bombing merujuk pada aksi bom cinta yang dilakukan seseorang pada targetnya dengan melakukan tindakan pengiriman sinyal terus-terusan dalam intensitas yang tidak masuk akal….”

Anlon tepok jidat membacanya dan save nomer Renata dari panggilan keluarnya “Love Bombing Girl”. Tawanya merekah seolah sudah berhasil menciptakan kedudukan seri.

Setiba di rumah, Renata membuka ponselnya, 1 missed call, dia tersenyum memikirkan rename apa untuk contact ini “Anlove Bombing”.

Ditaruhnya buku belanjaan dan tas sekolah di meja ruang tamu, tangan masih tetap memegang ponsel dan mata menatap aneh.

Anlove bombing?? Rename yang lebay... Tapi tulis nama dia di ponsel juga masih canggung.. Hmmm AHAaa.. "Pepermint tea"

Terpopuler

Comments

PORREN46R

PORREN46R

keren juga ceritannya. sudah mampir ya

2023-08-11

1

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

2 iklan meluncur salam perkenalan.

2023-05-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!