Kopi Terkenang

Parkiran motor sudah penuh, tapi selalu ada tempat untuk motor K*wasaki hijau terparkir.

"Makasiih ya Mang uda dijagain, ini buat mamang sarapan," ujar Ubay memberikan uang terimakasih untuk Bang Mamat. Ya, Ubay punya calo tag parkiran motor supaya dia tidak repot cari tempat parkir atau kehabisan space.

Sudah berlangsung lama simbiosis mutualisme antara Ubay dan Bang Mamat, uang jasa yang lebih dari cukup untuk sarapan selepas menyapu halaman sekolah tentu sangat menarik untuk Bang Mamat. Berstrategikan bak sampah yang diletakkan di bawah pohon rimbun, tempat pilihan Ubay, Bang Mamat akan segera datang menyingkirkan bakbsampah saat mendengar dan melihat Ubay memasuki lahan parkir. Keduanya senang riang dan tak ada yang merasa dirugikan.

"Kampret lu Bay.. masih aja ya kongkalikong ama Bang Mamat buat jagain tempat parkir... heran lho.. gue uda bujuk dia kasi 3x lipat dibanding yang lo kasii.. tapi kagak mempan... ckckckck loyal bangeet ya", cerocos Ega menjajari langkah Ubay ke arah ruang kelas.

"Bang Mamat orang yang setia, dia juga tau Ga.. mana yang layak ditolong mana yang tak perlu digubris hahaha" Tawa Ubay terhenti saat melihat Anlon berjalan keluar dari mobilnya.

Anlon melambaikan tangan dan jadilah mereka berjalan bertiga. Langkah mereka diiringi tatapan kagum para gadis di SMA Tesla.

Tiba-tiba langkah mereka terhadang,

"Kak Anlon, sudah terima suratku kemarin?? aku selipkan di wiper mobil Kakak." Tatap merajuk seorang gadis di depan mereka.

"Hm.. ya sudah kutrima"

"Lalu?"

Anlon menghembuskan nafas, "Belajarlah yang rajin Renata... dan semoga kamu dapat menemukan pria yang mencintaimu."

Tidak hanya gadis dihadapannya yang terkaget, Ubay dan Ega juga melotot mendengarnya. Jawaban itu adalah kalimat penolakan terpanjang yang pernah di dengar Ubay dan Ega. Mereka segera melangkah meninggalkan si adek kelas yang nampak sudah mulai berkaca-kaca.

"Meskipun jawaban itu cukup sopan. TAPI NAMAKU TANIA KAK... BUKAN RENATAAA!! "

Anlon, Ubay, dan Ega dibuat kaget dengan teriakan gadis bernama Tania. Di dalam hati Ubay menahan tawanya kenapa sampai nama Renata yang diucapkan.

"Kocak sih ini Lon, lu tolak dia tapi salah sebut hahaha kebanyakan yang kirim surat??" celetuk Ega.

Anlon tak sadar dan ikut terkaget dengan teriakan Tania, bukan karena suara cempreng di pagi hari, tapi karena nama Renata. Ternyata tanpa di sadari di alam bawah sadarnya nama Renata sudah tersimpan. "Love bombing girl"

Usai kegiatan belajar mengajar, seperti biasanya tim basket SMA Tesla melakukan latihan dan Anlon, Ubay, Ega beristirahat di samping lapangan. Peluh mereka berbaris siap menetes dengan pemandangan tim junior meteka sedang berlatih melakukan dribbling, passing, catching, shooting (menggiring, mengumpan, menangkap, dan menembakkan bola).

"Sepertinya Erick si bocah tengil oke juga, lihatlah beberapa kali dia melakukan pivot (gerakan memutar)"

"Congkak sekali ciih, " cibir Ega yang tak terlalu lihai melakukan pivot.

Ubay hanya menepuk bahu Ega, "Yang sabar ya Ga memang yang lebih trampil darimu banyak hahahaha"

Mereka bertiga tertawa kompak dengan makian Ega terhadap kedua temannya. Ubay teringat apa yang dibawanya dan mencoba berbagi dengan rekannya.

"Eh aku bawa kopi nih... mau gak kalian??" kata Ubay sambil mengeluarkan tumbler dari dalam tasnya.

Ega cepat menolak, "Gue gak usah Bay.. thankyou , panas - panas gini perlu yang dingin seger.. no way lah sama kopi anget lu... bsk pagi aja ya tolong refill itu tumbler"

"Gak janji yaaa... ini kopi spesial bikinan cewekku", pamer Ubay menuangkan di tutup tumbler dan menyerahkan ke Anlon, " mau cicip gak Lon? "

"Kapan lu punya cewek Bay??? aaaahhh apa gue aja ya yang jomblo ngenes gebetan goodbye, fans pun tiada", ratap Ega. Sebenarnya Ega bukan pemuda tak diperhitungkan, fisik pemain basket dengan kulit kecoklatan, alis tebal, dan mata tajam cukup manis dilihat. Bahkan sesekali dapat terlihat kumis tipisnya yang sering diledek sebagai kumis nanggung oleh teman-temannya. Hanya saja keberadaan Ega di antara Anlon dan Ubay membuat dia seolah menjadi di bawah rata-rata

Kedua temannya hanya tertawa melihat Ega kumat meratap. Anlon mencium aroma kopi yang tertuang, unik pasti tidak hanya single origin dalam biji kopinya. Disesapnya perlahan dan dipandangin ya Ubay tajam, "ini artisan kopi ya Bay??? enaaak"

"Gak paham deh aku Lon.. bukan penikmat kopi sih, cuma karena bokap demen jadi kepikiran buat kasi kalian tester gitu."

"Geloo... cewek lu uda seakrab itu ama bokap lo Bay??? sampe buatin kopi buat bokap lo? " Pertanyaan Ega hanya dijawab anggukan dan senyuman Ubay.

"Kalau kamu suka, besok kubawakan lagi Lon. Ega payah, pindahan metropolitan gak berani cicip kopi hangat di siang hari. " cibiran Ubay yang sebenarnya tidak ada hubungan sama sekali antara Ega yang memang berasal dari Ibu kota dengan kopi hangat.

Anlon yang sedari tadi menikmati kopi spesial turut menambahkan, "Minum kopi itu bagus lho Ga, apalagi kita yang sering olahraga. Kandungan kafein di kopi bisa kurangin keluhan nyeri hingga 50℅ , makanya beberapa pakar kesehatan menyarankan untuk atlet lebih baik konsumsi kopi sebelum pertandingan daripada minuman berenergi."

Di sela-sela pembicaraan, terlihat ada 2 mobil Hi-ace memasuki pelataran parkir mobil sekolah SMA Tesla yang terletak di samping lapangan basket. Berduyun-duyun gadis-gadis berseragam asing turun dari mobil. Dari kejauhan nampak Seno ketua OSIS SMA Tesla berlari menyambut.

"Woooh ada rombongan cewek gaes", seru Ega yang langsung meneliti.

Kayanya seragam itu tidak asing. Batin Ubay dan Anlon.

Seketika Ubay teringat pembicaraan saat sarapan pagi di rumah. Ide lain muncul seketika di otaknya setelah melirik reaksi Anlon yang tampak tak kalah serius dengan Ega. Mereka berdua seperti induk ayam yang memperhatikan itik-itik mereka turun dari kandang.

Saat sosok gadis yang belum lama di kenalnya terlihat turun dari mobil, secara reflek Anlon berdiri. Ubay melihatnya dan dengan cepat dia membuat pengumuman, "Baruu aja dibicarain uda nongol ajaa."

Kedua temannya, Ega dan Anlon, menoleh ke arah Ubay bingung dengan pernyataan tiba-tiba yang diungkapkan.

"Yang buat kopi nongol. Itu cewek berponi, kacamata pipi chubby menggemaskan, yang baru saja turun dari mobil warna putih."

Anlon masih terkaget dan mau memastikan lebih lanjut, "Kamu kenal dia Bay??"

Senyum kemenangan Ubay terkembang, ikan sasaran menangkap umpannya. "Kenal dong, masak sama cewek sendiri ga kenal."

Anlon kaget dan heran mendengarnya, "Love bombing girl" ternyata sudah tidak single. Ditatapnya kopi di tangannya, tak cukup hanya mencicipi sekali.. dia ingin mencicipinya lagi tapi tak mau greedy dan merusak kebahagiaan temannya.

Di tatap nya Renata dan Ubay yang saling melambaikan tangan. Tatapan Renata terhenti juga ke arahnya dan tetap melambai ceria.

"Cewek lo imut Bay... ramah ya macem artis uda lambai-lambai tangan gitu ama kita.. kalau lo bosen boleh deh kenalin ke eike hahaha", cerocos Ega heboh sambil membalas lambaian Renata.

Sementara Anlon bingung harus berbuat apa..

Terpopuler

Comments

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

apa Anlon memendam rasa sama renata ya

2023-08-06

1

Nuhume

Nuhume

semangat up nya kak thorrrr🔥🔥🔥🔥

2023-04-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!