Pria itu terlihat memeriksa kondisi sang istri apakah sesuai dengan pernyataan sang Dokter, Sam berjalan mengitari Naura yang saat itu sedang berdiri memperhatikan dirinya yang tengah memeriksa kondisi tubuh Naura.
"Hmm ... kamu memang masih muda, cantik, putih, rambut yang bagus, tinggi badan ideal, kaki yang jenjang, pinggang yang ramping, pinggul mu cukup berisi, dan ukuran dadamu sangat ideal, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, hmm mungkin sangat pas jika Aku menggenggamnya." kata Sam saat dirinya berhenti dan berdiri tepat di depan Naura sembari memperhatikan dada Naura yang terlihat sedang naik turun. Nafas gadis itu mulai sesak saat didekati oleh suaminya sendiri.
"Gila nih nafas, berasa sesak saat dia begitu dekat," batin Naura yang mencoba untuk mengatur nafasnya. Setelah itu Ia pun berkata kepada suaminya.
"Jangan pernah berharap jika Saya akan mencintai Anda, Tuan! Karena pernikahan ini hanyalah bentuk penebus hutang-hutang Ayah Saya." seru Naura kepada suaminya.
"Aku tidak perduli dengan ucapan mu, sekarang kamu adalah istriku, dan Kamu akan melahirkan anak dari benihku, suka atau tidak, setelah anak itu lahir, kamu bisa pergi." balas Sam sembari mengangkat dagu istrinya.
Tatapan mata keduanya saling bertemu, entah kenapa Naura merasa tatapan Sam kali ini sangatlah berbeda, bola mata berwarna coklat itu seketika membius Naura untuk menatapnya lebih dalam.
"Kalau saja wajahnya tidak seburuk ini, mungkin pria ini sangat tampan, bola matanya sangat indah, penuh dengan kasih sayang, oh Tuhan! Bagaimana bisa Aku memujinya tampan, udah jelas-jelas dia jelek banget." batin Naura saat Sam menatapnya penuh mesra.
Untuk sejenak mereka berdua hanyut dalam tatapan masing-masing, hingga akhirnya Sam mengingatkan kepada Naura tentang perjanjian itu.
"Kamu masih ingat! Dalam tiga bulan kamu harus hamil, Aku bukanlah tipe pria pemaksa, dan Aku juga tidak mau kamu melakukannya karena terpaksa. Jika kamu siap kamu bisa beritahukan padaku. Gunakan waktu sebaik mungkin untuk menyiapkan dirimu, mengerti!"
Setelah mengatakan hal itu, Sam pun beranjak untuk tidur di ranjang big size miliknya, tak lupa Ia pun mengajak Naura untuk menemaninya tidur.
"Sekarang temani aku tidur, ayo!" titah Sam sembari menarik tangan Naura.
"Eh eh hehehehe iya iya nggak usah ditarik juga kali, Tuan! Saya bisa berjalan sendiri." balas Naura sembari menarik kembali tangan dari genggaman Sam. Akhirnya Sam pergi terlebih dahulu dan setelah itu Ia melepaskan pakaiannya, sudah menjadi kebiasaan Sam jika tidur tidak pernah memakai baju, sehingga nampak jelas tubuh kekar Sam yang dihiasi dengan sebuah tato pada lengannya, tato berlambang sebuah naga itu cukup menyita perhatian Naura.
"Gila nih orang! Main lepas baju aja, mana badannya cakep lagi, mukanya doang yang jelek tapi dalamnya bagus banget, apa yang lainnya juga cakep ehhh!" batin Naura sembari menutup mulutnya dengan tangan, memandangi bentuk tubuh ideal sang suami yang benar-benar membuatnya lupa jika dirinya sedang bersama pria yang buruk rupa.
Kemudian setelah Sam bertelanjang dada dan masuk ke dalam selimut, Ia pun memanggil Naura untuk tidur bersamanya.
"Kemarilah! Apa kamu tidak lelah berdiri terus di situ? Sebaiknya kamu tidur, jangan takut Aku tidak akan berbuat macam-macam, kamu bisa pegang kata-kataku." seru Sam kepada Naura yang semakin gugup, untuk kali pertama Ia tidur dengan seorang pria yang baru saja Ia temui dan dalam hitungan jam langsung menjadi suaminya.
Shok iya, kaget iya, gugup iya, perasaan nano-nano yang dirasakan oleh Naura. Apalagi saat dia melihat suaminya adalah pria yang gagah.
"Tenang-tenang Naura! Semua ini sudah menjadi keputusanmu, kamu harus siap lahir batin menghadapi suamimu, bagaimana pun juga dia adalah Suamimu, suka atau tidak kamu harus bisa beradaptasi dengan kehadirannya, demi Ayah semua pasti akan kulakukan." batin Naura sembari beranjak pergi menghampiri suaminya. Perlahan kaki Naura melangkah, dengan sedikit gemetar akhirnya Naura tiba di sisi ranjang tidurnya. Dan Ia pun mulai duduk secara perlahan pada ranjang mewah itu. Setelah Ia duduk, Naura pun mulai merebahkan tubuhnya di samping suaminya yang sedari tadi sudah menunggu kedatangan Naura.
Naura tidur dengan sedikit menjauh, Ia tidur dengan posisi miring menghadap ke arah sang suami yang saat itu sedang tidur dengan posisi terlentang. Dengan jelas Naura melihat wajah Sam yang rusak, Naura tampak mengerutkan keningnya saat dirinya melihat luka itu terasa begitu berbeda. Karena penasaran Naura pun mencoba menyentuh wajah Sam yang saat itu sudah memejamkan matanya.
Tangan Naura mulai mendekati wajah Sam, hampir saja Ia menyentuhnya, ternyata Sam membuka kedua matanya dan dengan cepat Ia menghalangi tangan Naura yang mencoba menyentuh wajahnya.
"Apa yang kamu lakukan? Hmm." seru Sam sembari menepis tangan Naura.
Seketika Naura terkesiap, ternyata Sam menyadari jika Naura ingin sekali menyentuh wajah Sam.
...BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Rosmaliza Malik
ke Sam pakai topeng?
2023-08-18
2
Nurjia Mubin
kok saya curiga dengan muka sam,, jangan"itu cuma topeng dan muka aslinya tampan🤔🤔🤔🤔
2023-07-23
0
Diana Sari
ky ny sam pke topeng deh😁😁
2023-05-05
0