Cerita Bi Imas

Hari kedua Naura tinggal di Mansion mewah bersama seorang pria buruk rupa, setelah kemarin dirinya resmi menjadi istri seorang Tuan muda buruk rupa. Ia dilayani bak seorang Ratu, apapun yang diinginkan nya selalu tersedia, dalam Mansion itu Naura ditemani Bi Imas, asisten setia yang mengabdi kepada keluarga Alfonso, sejak kedua orang tua Sam masih hidup. Kini Sam hidup sendirian melanjutkan bisnis ayahnya, beruntung Sam memiliki asisten pribadi yang setia, yakni Asisten Yan dan Bi Imas yang bekerja puluhan tahun saat Almarhum ayah Sam masih hidup.

Bi Imas menemani Naura jalan-jalan di sekitar Mansion mewah milik Sam, Naura begitu takjub melihat keindahan bangunan megah milik seorang pengusaha kaya raya itu. Hingga Ia bingung bagaimana dia bisa menghafal begitu banyak pintu yang terdapat di dalam Mansion tersebut, tentu saja banyak ruangan yang terdapat di dalamnya.

Hingga akhirnya Naura bertanya kepada Bi Imas, bagaimana bisa Sam tinggal sendirian di rumah sebesar itu tanpa siapapun, hanya ada sang asisten saja yang menemani.

"Oh ya, Bi! Apa Tuan Sam memang tinggal di sini sendirian? Tidak ada saudara atau orang tua? Aku lihat Mansion ini cenderung sepi." Tanya Naura sembari memperhatikan sekeliling.

"Kedua orang tua Tuan muda sudah meninggal dunia, dia tinggal di sini sendirian, sebenarnya Tuan muda memiliki kerabat tapi mereka semua berada di luar negeri. Kadang saya merasa kasihan melihat Tuan muda." Ungkap Bi Imas.

"Kasihan kenapa?" tanya Naura penasaran.

"Sejak kecelakaan yang menimpa beberapa tahun yang lalu, dunia Tuan muda menjadi berubah, wajahnya hancur karena terkena luka bakar yang cukup serius, Ia kecelakaan mobil dan mobil itu terbakar, beruntung Tuhan masih menyelamatkannya, Bibi sangat takut karena kondisi Tuan muda saat itu sangat parah." Seru Bi Imas yang menceritakan bagaimana Sam mendapatkan luka pada wajahnya yang menyebabkan Ia dijuluki Tuan muda buruk rupa.

Naura terlihat mendengarkan secara seksama apa yang disampaikan oleh Bi Imas kepadanya.

"Sejak kecelakaan itu, banyak teman-teman Tuan muda bahkan keluarganya yang menjauh dari Tuan muda, mereka merasa malu memiliki saudara yang cacat seperti monster, saat itu wajah Tuan muda benar-benar hancur, saya menangis melihatnya, hingga tunangannya pun meninggalkan Tuan muda begitu saja bersama seorang pria, dan itu semakin membuat Tuan muda kehilangan kepercayaan dirinya, sampai saat ini Ia selalu menutupi wajahnya itu kemana pun dia pergi, tak ada lagi yang mau mendekatinya, apalagi wanita-wanita yang dulu pernah mendekati Tuan muda, semuanya pergi menjauh saat melihat wajah Tuan muda yang sudah berubah." Ungkap Bi Imas yang terlihat sedih mengingat kisah pilu Sam.

"Jadi seperti itu ceritanya, kasihan! Dia pasti sangat tertekan, semua yang ia sayangi pergi meninggalkannya, tidak ada kedua orang tua, saudara menjauhnya, apalagi wanita yang dicintainya juga pergi, ya ampun tega banget sih tunangannya ninggalin dia, nggak punya perasaan, mentang-mentang Tuan Sam sudah nggak cakep lagi, biarpun mukanya ngga cakep, dalamnya asli cakep banget ... eh apaan sih." ucap Naura lirih sembari menutup mulutnya sendiri. Secara tak langsung Naura telah memuji Sam.

Ucapan Naura seketika membuat Bi Imas terkejut dan bertanya, "Apa Nyonya?"

Naura terkesiap dan berpura-pura, "Eh tidak apa-apa kok, lupakan!" sahut Naura sembari salah tingkah. Kemudian Naura kembali memberi pertanyaan kepada Bi Imas selaku asisten setia Sam.

"Kalau boleh tahu, seperti apa calon istrinya, wanita yang ninggalin Tuan Sam? Pasti dia cantik sekali, bukan?" tanya Naura entah kenapa tiba-tiba dirinya bertanya soal itu.

"Namanya Diora, dia gadis yang cantik dan terpelajar, Tuan muda dan Diora menjalin cinta selama tiga tahun sejak mereka masih duduk di bangku kuliah, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk bertunangan, namun cinta mereka diuji saat Tuan muda mengalami kecelakaan, ada yang bilang seseorang sengaja melakukan sabotase terhadap Tuan muda, rem mobil tiba-tiba blong dan Tuan muda tidak bisa menghindari kecelakaan itu." Ungkap Bi Imas yang tak sengaja membuat Naura teringat akan nama Diora, seolah dirinya mengenal pemilik nama itu.