Terbangun dari mimpi

Sam bukanlah pria yang munafik, jika dia tak tergoda dengan sesuatu yang sangat menantang itu, apalagi itu sudah sangat halal, sembari menahan keinginannya yang sudah tak terkendali, Sam mencoba untuk tidak berusaha menyentuh Naura, karena dirinya sudah berkomitmen untuk tidak akan menyentuh gadis itu tanpa seizin dari Naura, meskipun mereka berdua sudah dalam ikatan pernikahan.

Sam pun berusaha melupakan rasanya itu dengan tidak menatap ke arah Naura yang benar-benar membuat jiwa kelelakian nya tertantang, jantungnya berpacu sangat cepat, sementara Naura masih belum merasa jika dirinya sudah membuat pusing pria disampingnya.

Setelah beberapa saat Ia berusaha menenangkan dirinya, nyatanya Sam bukanlah laki-laki sekuat itu, Ia pun kembali tergoda untuk mengusap wajah sang istri, Sam memiringkan tubuhnya dan menatap wajah istrinya yang sedang tertidur lelap, Ia belai pipi halus itu, hingga akhirnya wajah Naura menghadap ke arahnya karena sentuhan tangan Sam membuat Naura sedikit bergerak.

Tentu saja, kini Sam dihadapkan pada situasi yang tidak mungkin bagi dirinya bisa lepas dari wajah cantik sang istri, bola mata Sam tertuju pada bibir mungil Naura. Untuk sesaat Sam tergoda untuk mengecupnya. Sam sangat tertarik untuk menjamah bibir mungil itu. Ia pun mulai mendekatkan diri pada wajah istrinya, hingga akhirnya perlahan kecupan manis mendarat di bibir itu dengan lembut.

Naura masih diam saat Sam mencium bibirnya, entah kelelahan atau terlalu nyaman saat dirinya tidur di ranjang mewah, Naura benar-benar sangat lelap. Satu kali kecupan dari Sam nyatanya Naura tetap diam, itu artinya gadis itu masih tertidur. Sam kembali mencium bibir itu dan kembali mengecupnya dengan lembut.

Sementara dalam tidur Naura, Ia rupanya tengah bermimpi dicium oleh seorang pria yang sangat tampan, dalam mimpinya pria itu terlihat begitu mencintai Naura, dan entah kenapa Naura tidak bisa menolak saat sang pria menjamah bibir mungil itu. Dalam mimpi itu Naura merasa dicium oleh pria yang sangat tampan, dan rupanya Naura begitu menikmatinya.

Di sisi lain, Sam merasa jika Naura meresponnya, ternyata gadis itu membalas ciuman Sam dan tentu saja Sam semakin menggila karena ciuman itu berubah menjadi ciuman panas.

Naura masih terjebak dalam mimpinya, pria itu semakin menciumnya, antara sadar dan tidak Naura merasa tubuhnya berat seolah-olah ada seseorang yang sedang menindihnya. Namun, matanya masih belum bisa terbuka, sementara itu ciuman itu berubah menjadi sebuah sentuhan yang semakin membuat Sam tergila-gila.

Dalam mimpinya, Naura ingin kembali dan terbangun, tapi nyatanya dia tidak bisa lepas dari pelukan pria dalam mimpinya itu, karena Naura merasa pria itu sudah sangat terlalu jauh menjamahnya.

"Ya Tuhan! Kenapa pria ini semakin gila, oh no!" pekik Naura dalam mimpinya saat Ia merasakan sesuatu yang mulai menggerayangi tubuhnya.

Nyatanya itu bukanlah mimpi, karena sesungguhnya sang suami lah yang tengah melakukan hal itu, Sam juga tidak mau melepaskan begitu saja, karena Ia merasa Naura meresponnya, bukannya menolak Naura justru semakin menggeliat tak karuan, hingga akhirnya apa yang seharusnya terjadi, terjadilah.

Mata Naura mulai terbuka dan Ia mulai tersadar dari mimpinya. Namun, saat Ia terbangun, Ia sangat terkejut saat melihat suaminya sedang berada di atas tubuhnya.

"Tuan! Apa yang sedang anda lakukan?" tanya Naura dengan tatapannya yang mulai panik, karena Ia merasa ada sesuatu yang mulai menyentuh dan mencoba menembus benteng pertahanan keperawanan miliknya.