Harus siap

Sam melihat wajah Naura yang terkejut saat melihat dirinya berada di atas tubuh sang istri. Namun, Sam tidak bisa lagi menghindarinya, karena Naura sudah memberikan respon untuknya, seolah Naura siap untuk memberikan anak untuk pria buruk rupa itu.

"Naura! Kamu masih bertanya apa yang sedang kulakukan? Bukankah kamu sudah siap untuk melakukannya?" balas Sam sembari menatap bola mata itu lekat-lekat.

"Siap? Sejak kapan saya bilang siap?" tanya Naura dengan suaranya yang mendesaah.

"Sejak kau membalas ciumanku dan kau merespon setiap yang ku sentuh, apa kamu sudah lupa?" balas pria itu sembari menatap mata sang istri sendu. Mendengar penuturan dari sang suami, Naura baru sadar jika mimpinya itu tembus ke dunia nyata, ternyata sentuhan pria dalam mimpi itu adalah sentuhan yang diberikan oleh sang suami, hanya saja yang membedakan adalah dalam mimpi itu pria itu terlihat sangat tampan, sangat berbanding terbalik dengan kenyataan.

"Oh God! Jadi mimpi itu menjadi kenyataan, sentuhan itu dan ciuman itu benar-benar nyata, apa mungkin aku harus siap untuk menerima Tuan Sam? Bagaimanapun juga Tuan Sam adalah suamiku, suka atau tidak, aku harus menepati perjanjian itu, melahirkan anak untuk pria buruk rupa ini," batin Naura yang mencoba untuk menerima kehadiran Sam.

Anehnya, Naura merasa sentuhan itu sensasinya sama persis dengan apa yang dilakukan oleh pria dalam mimpinya, saat ini Naura tidak bisa bergerak, tubuhnya sudah berada di bawah kungkungan Sam, tatapan mata keduanya saling beradu, entah kenapa Naura merasa tidak bisa menolak apa yang dilakukan oleh Sam padanya.

Sam melihat Naura yang terlihat diam tak berkata, sehingga membuat Sam merasa mungkin istrinya tidak suka jika dia terus melanjutkan aktivitasnya.

"Jika kamu tidak suka, aku tidak akan memaksamu, aku akan pergi." Ucap pria itu sembari beranjak pergi dari tubuh istrinya, meskipun sebenarnya di sana sudah saling bersentuhan, meskipun belum sepenuhnya masuk.

Entah kenapa tiba-tiba saja Naura menghentikan Sam dengan menahan tangan pria bertato itu, sontak Sam melihat ke arah istrinya yang saat itu sedang memegang tangannya erat.

Terdengar suara lembut dari bibir Naura yang sangat Sam dambakan selama ini, seolah dirinya melihat Naura sangat berbeda dari kebanyakan wanita lainnya yang Ia temui.

"Kenapa Tuan harus pergi? Bukankah saya harus menepati perjanjian itu, suka atau tidak saya harus melakukannya, sebagai bakti saya kepada ayah, saya tidak ingin melihat ayah masuk ke dalam penjara, saya akan melahirkan anak Tuan, dan saya sudah siap jika Tuan harus melakukannya sekarang."

Mendengar ucapan dari Naura, sungguh Sam tidak bisa bayangkan bagaimana gadis ini begitu rela menyerahkan dirinya kepada pria yang wajahnya sangat buruk bagi sebagian besar wanita, bahkan mereka jijik melihat wajah Sam, tapi Naura tidak seperti itu, demi rasa sayangnya terhadap orang tuanya dan demi untuk membantu Sam melahirkan anaknya, Ia pun bersedia dengan iklhas melepaskan masa kegadisannya untuk pria buruk rupa itu.

"Kamu yakin?" tanya Sam sekali lagi. Naura hanya mengangguk dan akhirnya gadis itu memejamkan matanya untuk siap menerima kehadiran Sam.

Dalam suasana temaram, Sam sengaja mematikan lampu sehingga saat itu keadaan dalam gelap gulita, tak berselang lama, terdengar suara Naura yang sedikit berteriak kesakitan, hingga akhirnya suara itu menghilang dan berganti dengan desaahan yang saling bersahutan.

Entah apa yang sedang terjadi, kenyataannya dua insan itu adalah suami istri, disela-sela Naura merremas rambut Sam, Ia merasa jika wajah Sam tidak sekasar saat ia pernah menyentuhnya, kali ini wajah Sam seolah tidak ada bekas luka, entah itu perasaan Naura atau hanya halusinasinya saja, hingga akhirnya Sam mengangkat kedua tangan istrinya keatas kepala, sehingga Naura tidak bisa lagi memegang wajah sang suami.

Karena dalam kondisi gelap, tentu saja Naura tidak bisa melihat wajah suaminya secara langsung. Nyatanya, Naura sudah dibuat tak karuan, status kegadisannya sudah hilang, kini Ia hanyalah seorang wanita biasa dan hanya seorang istri, atau mungkin sebentar lagi statusnya akan berubah menjadi calon Ibu.