BAD BOY AND BAD GIRL

Setelah perseteruanku dengan papa dan berimbas pada penarikan saham aku tak lagi bertemu dengan papa lagi.

Dan juga permasalahan dengan Bramasta tak seperti apa penyelesaiannya. Aku tak lagi mau tau hal itu.

Saat aku sedang berjalan menuju ke kamar mandi terdengar ada percakapan dan perkelahian di arah gudang yang ada di belakang NUSA BANGSA.

Buggg

Plakk

An**ng sakit

Setan

Aku yang penasaran mengintip ke arah gudang dan binggo,terlihat Kevin di dalam gudang. Entah apa yang dimembuat mereka berkelahi. Malas untuk ikut terlibat akupun beranjak pergi dari sana ketujuan awalku. Tapi saat aku beranjak terdengar suara dingin

" Ngapain loe di sini " tanya dengan suara dingin

Deggg

Siapa lagi kalo bukan Kevin Enzilio Bramasta.

" Sial! Kenapa sampai ketahuan sih sama si cool man " umpatku dalam hati.

" Enggak kok! Mau ke toilet dulu per..permisi " ujarku gugup.

Lalu bergegas menuju toilet sambi berlari.

Sampai di toilet aku sedikit bernapas lega karena sudah jauh dari Kevin.

" Gila! Hampir aja aku tamat karena berurusan dengan cool man. Bego banget sih loe Mec " umpatku dalam hati.

" Nggak usah mengumpat! Loe emang bego " ujar seseorang di belakangku dengan nada dingin.

Deggg

" Kevin " ujarku lirih.

Apalagi sekarang dia sedang mengungkungku debgan jarak wajah kami sangat dekat.

" Mmmm! Kenapa babe. Loe takut hah " ujar Kevin.

" Apa sih Vin! Guevmau ke kelas " ujar Meca.

" Mmmm! Gue

suka pertunjukan loe pas di kantor kepala sekolah kemarin " ujar Kevin sambil mengusap wajahku. Membuatku berkeringat dingin.

" Udah Vin! Mau ke kelas " ujarku lirih.

Kevin langsung menarik wajahku supaya bertatapan dengannya. Dan dia mencium bibirku,membuatku menegang syok. Kenapa syok because my firt kiss. Membuat mataku melotot tak percaya.

" Dia Kevin kan " bisikku dalam hati.

" mmmmhh " sialan kenapa harus mengeluarkan suara laknat itu sih " umpatku dalam hati sambil berusaha untuk mendorong dada Kevin. Tapi semakin kudorong Kevin semakin liar memainkan bibirku dan sekarang sedang meremas dua asetku, sialan. Aku mendorongnya sekuat tenaga. Akhirnya terlepas juga.

" hah. ..huh.. ! Aku menghirup udara sebanyaknya. Tapi Kevin tak berhenti sekarang dia sedang membenamkan wajahnya di leherku. Dan membuat tubuhku meremang.

" Viin! Udah " ujarku takut.

" Belum babe! Gue mau sampai ke inti permainan you know that " ujar Kevin santai.

Mendengar apa yang di katakan Kevin aku langsung panik. Panik karena aku tau sekali Kevin seperti apa. Selentingan yang aku dengar kalo Kevin maniak ****.

" Oh no! Ini enggak aman nih. Bisa pecah perawan gue sekarang.kabur, kayaknya aku harus kabur deh " monolog dalam hati.

" Enggak Vin! Gue enggak mau loe sama yang lain aja. Gue nggak bisa " ujarku sambil menggeleng gusar.

Melihat reaksiku Kevin pun tertawa membuatku kesal karena aku sangat panik tapi malah di tertawai. Anjirkan.

" Enggak usah bgumpat! Gue enggak serius kok babe. Gue emang pengen banget making love sama loe tapi enggak sekarang. Suatu hari nanti loe pasti mendesah di bawah gue tapi dalam ikatan halal " ujar Kevin sambil berbisik di telingaku.

Setelah itu melepaskanku dari kungkungannya. Lalu merapikan pakaianku yang berantakan karena ulahnya.

Setelah itu dia mengusap kepalaku lembut lalu berkata

" Dah sana ke kelas. Tapi ntar pulang sekolah tungguin gue, jangan pulang dulu. Ngertikan babe " ujar Vano dengan tekanan di nada bicaranya.

" Tapi Vin kalo anak yang lain pada nanyain ntar gw Jawab apa. Enggak ah, males berurusan sama Fans fanatik loe " ujarku pelan.

" Dahlah enggak usah pikirin hal itu! Pokoknya tungguin gue ngerti " ujar Kevin final.

"Loe enggak lagi berencana jadiin gw mainan kan Vin " ujarku penasaran.

" Enggak ! Loe tenang aja, gue serius sama loe. Loe enggak perlu takut gitulah. Gue emang brengsek tapi gue enggak segampang itu buat ngajak cewek cewek tidur di ranjang gw. Gue jamin loe yang pertama yang gue perlakukan kayak sekarang " ujar Kevin menenangkanku.

" Enggak percaya gue Vin! Secara yang gue dengar loe maniak. Jadi enggak mungkin kalo gue yang pertama yang loe perlakukan kayak gini " ujarku tak percaya begitu saja ucapan Kevin.

" Loe harus cari tau lebih detail lagi tentang gue kalo gitu " ujar Kevin tenang.

Setelah itu Kevin meninggalkanku sendirian di toilet dengan seribu pemikiran di kepalaku tentang Kevin.

" Ah sudahlah! Lebih baik ke kelas saja daripada semakin terjebak di sini " bisikku dalam hati. Re

Lalu bergegas menuju ke kelasku. Sesampai di kelas aku mendapati kelas sedang tak ada guru. Nadia yang melihatku baru datang ke kelas pun bertanya.

" Loe darimana aja sih Mec " baru kelihatan tanya Nadia.

" Ah ya aku baru aja dari toilet Nad! Biasa sakit perut gue " ujarku tenang.

" Oh terus sekarang gimana. Udah baikan " tanya Nadia.

" Dah kok! Oh ya guru kemana " tanyaku.

"Oh! Ibu Mega lagi izin karena suaminya

sakit " ujar Nadia.

Saar aku berbincang dengan Nadia aku di kejutkan dengan bunyi orang yang berkelahi.

" Aiss! Apalagi ini, hadeh perasaan hari ini

Orang adu tinju mulu dah " bisikku dalam hati.

Bugggg

Bugggg

Ampun bang

"Kevin lagi " yang berulah bisikku dalam hati.

Kulihat semua teman sekelasku keluar untuk melihat apa perkelahian itu.

Karena penasaran aku memutuskan melihat keributan itu.

Ternyata ada anak kelas X yang sedang di buly tapi aku kenal dengan anak itu.

Namanya Daniel Agricio. Dia anak panti asuhan tempat aku menjadi donatur tetap.

Melihat Daniel yang sudah babak belur membuatku tak tahan lagi dan berteriak

" Berhenti Vin! Loe bisa bikin dia mati tau enggak " ujarku kawatir. Lalu mengecek kondisi Daniel yang mulai tak sadar.

"Dek! Bangun dek, Daniel sadar Niel " ujarku panik saat melihat Daniel tak sadarkan diri.

Karena panik aku berteriak meminta tolong pada yang lain untuk membopong Daniel ke RS.

Tapi tak ada yang berani menolongku karena mereka takut pada Kevin.

Sialan .

Akupun memutuskan menelpon ambulance tapi belum sempat aku berbicara poncelku sudah berpindah tangan dan pelakunya Kevin.

Dia terlihat marah dan kesal karena aku yang mengganggu kegiatannya membuly.

" Bisa minta tolong kembalikan poncelku " ujarku kesal.

" Maksudnya apa loe sampai menghentikan kegiatan gue sama teman teman gue hah " Ujar Kevin ketus.

Mendengar ucapan ketus dari Kevin aku hanya menghembuskan napas kesal.

" Sorry kalo gue mengganggu kegiatan loe,cuma masalahnya Dia anak panti yang gue biayain Vin! Dan gue udah menganggap dia sebagai adik gue sendiri jadi sorry.

Gw enggak tau apa yang di lakukan Daniel sampai loe marah tapi please izinin gue bawa dia ke RS buat berobat. Bolehkan Vin " ujarku memelas.

Mendengar ucapanku Kevin langsung menghembuskan nafasnya.

Lalu berkata

" Mmm terserah! Miko loe bawa dia ke RS sekarang pake mobil loe. Semua biaya gue yang tanggung " ujar Vano kepada salah satu anggotanya.

Setelah Daniel di bawa pergi ke RS. Vano menghampiriku sambil berbisik di telingaku

" Loe nakal juga ya babe! Dalam sehari ini 2 kali loe ngerecokin gue " bisik Vano yang membuatku menegang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!