Bertemu kembali

Maura turun bersama Arka, menuju ruangan yang telah di pesan oleh Arka untuk pertemuan kali ini, dia memilih ruangan VIP di salah satu kafe yang ada di tengah kota.

Entah mengapa Maura menjadi gugup setengah mati saat ini, andai itu bukan Arka pasti dia tidak akan mau membantu nya, mereka masuk kedalam kafe tersebut, bersama tanpa bergandengan tangan layak nya pasangan pada umumnya.

Dia yang terlalu gugup pun, berniat untuk pergi ke toilet yang tidak jauh di sana, dia berpamitan terlebih dahulu dan meminta Arka untuk menuju ke ruangan tersebut dia akan menyusul nya nanti saat hajat nya sudah selesai.

Dan Arka pun menyanggupi nya, mereka berpisah di depan pintu masuk kafe yang ada di pusat perbelanjaan, Arka langsung masuk dan Maura yang berjalan ke toilet yang tak jauh dari sana.

Setelah menuntaskan hajat nya dia mencuci tangan nya, sambil menatap wajah ayu nya yang entah mengapa hati nya menjadi sakit saat mengingat bahwa dia bukan lagi wanita utuh.

Dia cacat.

Dia tidak di inginkan

Dengan label bekas orang melekat pada dirinya, baru tadi pagi dia resmi bercerai dengan orang yang tidak menginginkan nya, dan kini dia harus bersandiwara menjadi calon istri dari atasan nya tersebut.

Entah apa yang akan dia katakan oleh orang yang mengenal nya jika tahu kini dia telah mengandeng laki-laki lain saat dia masih dalam masa Iddah, pasti banyak orang beranggapan negatif pada nya, mungkin saja yang di pikirkan oleh orang dia berselingkuh saat masih menjadi istri dari mantan suaminya dan parah nya lagi dia berselingkuh dengan atasan nya sendiri.

Tapi jika di ingat ada untung nya juga pernikahan yang dia jalani selama dua tahun itu, mengingat dia yang sudah tidak perawan sejak usia dua puluh tahun pun membuat nya tidak akan merasa bersalah pada calon suami nya nanti, yang entah siapa.

Dia masih enggan untuk menjalin hubungan dengan siapa pun saat ini, meski dia dan juga Bara tidak saling mencintai dan memilih berpisah secara baik-baik pun, tetap saja meninggalkan luka yang teramat sakit di hati nya.

Karena setiap perpisahan meski itu tanpa cinta sekalipun pasti meninggalkan luka yang tidak bisa di jelaskan dengan kata, dia lebih memilih bebas dari pada terkekang oleh status nya sebagai istri pajangan.

Maura keluar dari toilet menuju kafe yang di maksud, dia berjalan masuk ke dalam mencari ruang VIP yang telah Arka beritahukan.

"Permisi" sapa Maura dengan senyum lembut di wajah ayu nya sambil membuka pintu ruang tersebut.

Senyum yang tadi mengembang kini menghilang saat tahu siapa orang yang duduk di depan Arka, bos nya yang selama enam tahun ini menjadi atasan nya, dia pun duduk di samping Arka di depan laki-laki itu.

Ya Tuhan. Batin Maura

Dia.

Kenapa laki-laki itu ada di sini!

Jangan bilang kalau dia adalah ayah dari atasannya yang berarti dia lah bos besar di perusahaan properti tempat nya bekerja.

Kenapa dia harus bertemu dengan seorang yang mengingatkan tentang masa lalu yang sangat ingin dia lupakan, mungkin kah ini adalah karma dari perbuatannya delapan  tahun silam, saat dia melakukan kesalahan fatal yang sangat dia sesali selama ini.

Waktu itu saat dia sedang menempuh kuliah di salah satu universitas di negeri singa, dia mendapatkan kabar bahwa usaha milik ayah nya bangkrut dan semua aset nya di sita oleh bank, karena satu kesalahan yang tidak pernah ayah nya lakukan.

Semua aset dan rumah keluarga nya di sita, tanpa meninggalkan apa pun yang bisa mereka tempati untuk berlindung, dia duduk sambil melamun di bawah pohon rindang di halaman kampus nya, entah itu kebetulan atau sudah takdir, tiba-tiba ada seseorang yang tidak dia kenal, menghampiri nya yang terlihat sangat kacau di sana.

Dia, wanita itu menawarkan sebuah penawaran yang mungkin bisa menjadi jalan satu-satunya untuk keluar dari himpitan ekonomi yang tengah menggulung keluarga nya.

Dia tidak langsung mengiyakan, tapi juga tidak menolak nya, Maura masih perlu berfikir jauh tentang apa yang akan terjadi jika benar-benar dia melakukan hal tersebut.

Satu dua hari dia masih tetep teguh pada pendirian untuk tidak melakukan semua itu, tapi seminggu kemudian saat ayah nya benar-benar di minta untuk keluar dari rumah nya pun membuat dia berani mengambil langkah besar tersebut.

Menjual keperawanannya adalah jalan pintas dari apa yang keluarganya alami saat ini, dia mengatakan 'siap' untuk melakukan sebuah tindakan di luar jalan yang selama ini dia pegang teguh.

Dia menemui wanita yang pernah menawarkan nya untuk menjual keperawanannya pada sebuah situs yang sudah pasti terjaga rahasia dan keamanan nya.

Keperawanan pun laku dengan harga yang cukup tinggi dengan pembagian hasil 60% untuk nya dan 40% untuk pemilik situs tersebut.

20 miliar bukan uang yang sedikit untuk nya sebuah harga dari apa yang dia lakukan, pasti nya pelanggan di sana bukan orang sembarang yang pasti bisa di pastikan kalau mereka-mereka itu adalah orang-orang penting yang uang bukan lah masalah besar bagi mereka.

Tapi yang Maura sesali saat ini adalah orang yang membeli keperawatannya itu kini ada di depan nya, duduk diam sambil menatap tajam penuh selidik, seakan mencari kesalahan yang bisa dia buat untuk menjatuhkan wanita yang di bawah oleh putranya itu.

Ya orang yang membeli keperawatannya adalah pria yang ada di depan nya saat ini ayah dari Arka Kamandanu.

Satriya Kamandanu.

Apa yang di rasakan oleh laki-laki itu tidak jauh berbeda dengan apa yang di rasakan oleh Maura, mereka sama-sama mengutuk hari ini di mana mereka harus bertemu di situasi yang membuat mereka tidak bisa berkutik.

Satriya tidak suka bertemu dengan wanita yang menjadi ancaman baginya, wanita yang tidak pernah dia lupakan sepanjang hari sejak perpisahan mereka dulu.

Wanita ini mengetahui aib dan juga skandal nya yang bisa menjadi dalang  untuk menghancurkan nya, bukan hanya usaha nya tapi juga hati nya.

Hati yang telah mati saat cinta pertama memilih pergi dengan laki-laki yang sampai saat ini masih menjadi musuh nya, meski pada kenyataannya mereka tidak pernah hidup bersama.

Maura menatap ke arah Satriya yang kini tengah memperhatikannya setiap gerak-geriknya, dia memandang tanpa berkata apa pun, namun tatapan seakan ingin menelanjangi nya di sini.

Tatapan yang seakan menyesali perbedaan yang terbentang di antara mereka yang mungkin tidak akan bisa dia gapai, dia terus menatap kearah wanita yang terlihat jauh lebih mempesona dari delapan tahun yang lalu.

"Kenalkan ayah dia adalah kekasih ku, Maura Hana"

Terpopuler

Comments

Chiisan kasih

Chiisan kasih

abis cerai langsung di tangkap orang baru 🤭

2023-02-11

1

mom_abyshaq

mom_abyshaq

Maura g boleh baper yak

2023-01-28

1

A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿

A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿

kok aku ikut dag dig duh 😱

2023-01-22

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!