Meeting yang mereka hadiri pun berjalan lancar tanpa banyak menemukan kendala yang berarti, kini mereka tengah berada di sebuah restoran yang menyajikan menu ala Korea yang sudah berlabel halal tentunya.
Maura makan dengan sangat hikmat sampai suara dering ponsel milik Arka menyita perhatian mereka, Maura yang duduk di samping Arka pun mengintip siapa gerangan yang menghubungi atasan nya tersebut.
Arka pun meraih ponsel nya sembari menjauhkan kepala Maura yang ingin menguping pembicaraan nya dengan 'Ayah' nya.
Bagas yang duduk berhadapan dengan Maura pun, menaikkan sebelah alisnya, yang di tanggapi gelengan kepala oleh Maura, mereka berdua menundukkan kepalanya saat Arka menatap tajam kearah mereka.
Entah apa yang di bicarakan oleh dua orang itu, karena yang Maura dan Bagas dengar hanya kaya 'heeeemmm' saja yang keluar dari mulut Arka, tak sampai lima menit ponsel mahal tersebut di letakkan dengan kasar di atas meja, hingga menimbulkan suara yang cukup keras.
Kedua orang yang sedang memperhatikannya pun terjingkat kaget melihat Arka yang lempar ponsel nya, mereka langsung mengalihkan perhatian mereka pada makanan yang ada di piring mereka masing-masing.
"Huuft"
Hanya itu yang keluar dari mulut Arka saat menarik piring yang ada di depan nya, dia makan tanpa menoleh atau melihat kedua bawahan yang sedang memperhatikannya.
Sampai makanan yang ada di piringnya habis tak tersisa sedikitpun, baru dia menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi yang ada di belakang nya.
"Kenapa lagi?" Tanya Bagas sambil membersihkan sisa makanan yang ada di mulut nya.
"Pasti Bos besar menjodohkan nya lagi" Jawab Maura tanpa menatap kedua laki-laki itu.
"Apa kamu sekarang sudah jadi cenayang?"
"Tentu saja tidak, mana ada cenayang secantik aku" ucap Maura sambil mengibaskan rambut panjang nya.
Maura bisa berkata seperti itu karena dia tahu apa yang di katakan Tuan besar nya itu yang tidak jauh dari pembahasan yang meminta Arka untuk segera menikah.
Sedangkan dua orang itu hanya bisa memutar bola mata nya, kini mereka telah kembali ke perusahaan untuk menyelesaikan pekerjaan nya.
Mereka masuk kedalam ruang masing-masing tanpa ada yang mengganggu satu sama lain, hingga waktu pulang kerja, Maura mengemasi barang-barang milik nya, dia pun beranjak dari ruangan.
Dia ingin cepat pulang dan mandi untuk merilekskan tubuh nya, tapi angan tinggal lah angan, rencana nya batal saat atasan nya itu meminta nya untuk menemui nya.
"Apa kamu tidak bisa sehari saja jangan mengacaukan rencana ku" Jengkel nya membanting tas yang ada di bahu nya itu di sofa yang ada Bagas di sana.
"Kamu kenapa? marah-marah mulu, jangan bilang kamu sedang periode?" Tanya Bagas yang memang sedekat itu hubungan persahabatan mereka bertiga.
"Tidak" Ucap nya sambil membuka satu bungkus keripik kentang yang ada di meja.
"Aku akan membelikan mu apa saja yang kamu ingin kan, asal......."
Maura yang tengah mengunyah kripik tersebut menghentikan kunyahan nya, dia menatap nyalang pada atasan nya itu.
"Akal bulus apa lagi yang sedang kamu main kan?" Tuduh Maura yang memang tahu betul kelakuan atasan nya tersebut, sedangkan Arka, dia menyunggingkan senyum saat apa yang dia rencanakan telah tercium oleh Maura yang mempunyai insting yang cukup kuat.
"Jadi lah calon istri ku"
Uhuk-uhuk.
Dua orang yang ada di sana tersedak kaget dengan apa yang mereka dengar bahkan Bagas dia sampai mengorek telinga nya untuk memastikan apa yang di katakan oleh Arka.
"Apa aku tidak salah dengar Ra?" Tanya Bagas
"Kamu tidak salah dengar Gas, tapi atasan mu ini sedang gila dan lupa minum obat nya" Sahut Maura yang sama sekali tidak menanggapi ucapan dari Arka.
"Aku serius, aku tidak ingin di jodohkan oleh orang yang tidak aku cintai"
"Lalu siapa yang kamu cintai, tidak mungkin itu Maura kan?" Tebak Bagas sekenanya.
"Jika pun aku mencintai nya, dia pasti akan menolak nya bukan, kamu tahu dia sangat tergila-gila pada pria masa lalu nya itu" sungut Arka yang tidak lagi bisa berfikir untuk menggagalkan rencana perjodohan yang di rancang ayah nya berulang kali.
"Dan satu lagi, kamu tidak akan bisa mengimbangi nya" ejek Bagas
"Kenapa jadi membicarakan aku, lagi pula aku baru saja bercerai jadi tidak mungkin aku mau secepat ini menikah"
"Memang nya siapa yang mau menikah dengan mu" Pangkas Arka yang tidak lagi mau mendengar ocehan Maura.
"Bukan nya tadi kamu tengah melamar nya?"
Maura pun mengangguk setuju dengan apa yang di katakan oleh Bagas, tadi Arka meminta nya untuk menjadi istri nya bukan, lalu jika tadi bukan lamaran, lalu dia harus menyebut apa.
"Aku hanya meminta mu untuk menjadi calon istri bohongan untuk ku, setelah papa tidak lagi mendesak ku untuk segera menikah kamu bisa bebas lagi"
"Jadi kamu mau memanfaatkan aku?" Ucap Maura sambil melempar bantal sofa yang ada di belakang nya.
"Ayo lah, tolong aku sekali ini saja, selama ini aku sudah banyak membantu mu, itung-itung ini sebagai balas budi mu"
"Oh, jadi selama ini kamu tidak ikhlas menolong ku?" Marah Maura yang sudah sampai di ubun-ubun.
"Bukan tidak ikhlas tapi imbal balik"
Ucap Arka yang kini duduk di samping Maura sambil menghela nafas frustasi nya, dia mencintai seseorang yang sejak lama tapi papa nya itu menentang keras hubungan mereka, sedangkan Arka sudah sangat mencintai wanita itu.
Maura yang melihat atasan nya seperti itu pun tidak tega, tapi dia juga ragu untuk membantu nya, bukan karena apa? dia hanya takut semuanya berantakan dan dia tidak ingin sama sekali terjerumus dalam permainan yang mereka lakukan.
Yang dia takutkan bukan soal hati nya, tapi apakah dia bisa lepas begitu saja saat semua sudah berjalan seperti yang di ingin kan oleh Arka, karena hati nya sama sekali tidak tersentuh oleh siapapun setelah kehadiran seseorang yang sejak dulu bertahta di hati nya.
Apalagi lawan mereka kali ini bukan orang yang muda di kelabui, dia seorang yang bisa di katakan memiliki insting yang tak pernah salah, orang yang sudah bertemu ribuan orang dengan sifat dan karakter yang berbeda.
"Sebenarnya apa yang kamu rencana kan?" Tanya Bagas yang ingin memastikan apa yang ada di dalam pikiran nya itu tidak seperti apa yang di inginkan oleh sahabatnya itu.
Arka pun menjelaskan semuanya, mulai awal hingga akhir dari semua nya, inti nya dia tidak ingin di jodohkan karena dia sudah memiliki calon nya sendiri.
"Jadi kamu hanya ingin memperalat ku saja"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Bangu Thry Wulandari
hadir kak... ☺☺
2023-01-29
0
Chiisan kasih
pie to arka ki😁, sini aku aja yg ganti'in maura
2023-01-28
1