Buk!
Liliana meletakkan sebuah karton besar di sebuah sudut ruangan lalu perempuan itu kemudian merebahkan dirinya duduk di atas sebuah Karton besar yang terletak tak jauh darinya.
Nafas perempuan itu tersengal karena kelelahan setelah ia merapikan seperempat dari bagian gudang itu yang sudah ia lakukan sampai pukul 08.00 malam.
Meski begitu, Liliana mengetahui bahwa Bahkan dalam 3 hari dia terus membersihkan, tidak akan menyelesaikan tugasnya di gudang itu, sehingga Liliana yang merasa frustasi dengan hukuman yang diberikan padanya kini membiarkan keringatnya mengalir di tubuhnya lalu perempuan itu berjalan mengambil tasnya.
Liliana berniat untuk meninggalkan kantor ketika dia menyadari bahwa dia benar-benar kumuh dan akan membuat orang-orang di rumah terkejut kala melihat penampilannya yang pergi bekerja di kantor malah terlihat seperti perempuan yang kembali dari pekerjaan buruh pabrik.
"Hah,, sebaiknya aku mandi dulu," ucap Liliana sembari memasuki lift, lalu dia kemudian turun ke parkiran mengambil pakaian dari mobilnya dan kembali masuk ke dalam perusahaan menuju sebuah kamar mandi.
Dia kemudian mandi di tempat itu sebelum keluar dari sana dengan tubuh yang begitu segar Karena rasa lelahnya sudah terbawa oleh air yang membasuh tubuhnya.
Tetapi, ketika dia berjalan ke parkiran, tiba-tiba saja perempuan itu mendengar sebuah suara yang sangat mirip dengan suara mantan tunangannya yang telah meninggal hingga Liliana menghentikan langkahnya dan kemudian menoleh ke arah sumber suara.
Liliana kembali tertegun di tempatnya ketika dia melihat bahwa ternyata pria yang ada di sana ialah Andi meskipun dia tahu bahwa itu adalah Andi bosnya yang sangat galak, tetapi Liliana masih tetap terdiam di tempat itu dan memperhatikan Andi dari ujung kaki sampai ujung rambut sebab Dia benar-benar merindukan sosok pria itu, sosok yang sangat ia cintai!
'Apakah kau memang bukan Andi yang kukenal? Tapi kalau begitu, kenapa kau sangat mirip dengan Andi yang selalu menyayangiku itu?' ucap Liliana dalam hati sembari meneteskan air matanya.
Sementara pria yang sedang berteleponan itu, karena dia sedang berteleponan menghadap sebuah kaca, maka dia bisa melihat pantulan bayangan Liliana pada kaca itu hingga membuatnya mengerutkan keningnya dan dia yang tidak suka pembicaraannya didengarkan oleh orang lain kini menurunkan teleponnya dari telinganya lalu dia berbalik menatap Liliana yang menangis dalam diamnya.
Liliana yang menyadari bahwa dia mungkin akan mendapat masalah tambahan Jika dia terus berada di sana, perempuan itu langsung menyeka air matanya lalu perempuan itu kemudian berbalik meninggalkan Andi.
Andi yang melihat itu mengerutkan keningnya, Tetapi dia tidak mengatakan apapun dan hanya kembali lagi lanjut berteleponan dengan seseorang yang menghubunginya.
Sementara Liliyana, perempuan itu membuka mobilnya dan dia masuk ke dalam mobilnya lalu menangis sejadi-jadinya.
"Hiks,, hiks,, hiks,," Liliana yang menangis tersedu-sedu kelihatan oleh seorang pria yang mana pria itu ialah primaya mesum di tempat kerja yang saat itu juga baru selesai menyelesaikan pekerjaannya yang harus dikerjakan sampai lembur.
Maka, pria bernama Dimas itu pergi ke mobilnya mengambil sebotol anggur dan 2 gelas whisky yang selalu ia bawa kemana-mana lalu berjalan menghampiri Liliana.
Tok tok tok.
Dimas mengetuk jendela mobil Liliana sembari memperhatikan Liliana yang menangis tersedu-sedu kini menghentikan tangisannya lalu perempuan itu kemudian menyeka air matanya dan menurunkan kaca jendela mobilnya.
"Maaf ada apa?" Tanya Liliana pada pria yang ada di luar.
Dimas tersenyum dengan senyum yang memukaunya sembari berkata, "Sepertinya kalau ada masalah, sama denganku yang punya masalah tetapi tidak ada tempat untuk curhat. Bagaimana kalau kita minum berdua sebelum kembali ke rumah?"
Liliana yang melihat anggur di tangan Dimas berpikir beberapa saat sampai akhirnya dia yang merasa begitu penat dan tentunya berpikir bahwa jika dia kembali ke rumah tidak mungkin dia akan menceritakan hal tersebut pada orang-orang di rumah, sehingga dia membutuhkan pelampiasan di luar rumah agar rasa sesak dalam hatinya bisa terselesaikan.
Maka tanpa berpikir lebih panjang lagi, Liliana mengganggukan kepalanya, "Baiklah, tapi apakah Kau juga karyawan di sini?" Tanya Liliana yang ingin memastikan identitas pria di depannya.
Dimas mengganggu kan kepalanya sembari merogoh sakunya lalu mengeluarkan sebuah kartu tanda pengenal bahwa dirinya bekerja di perusahaan yang sama dengan Liliana.
Melihat itu, maka Liliana menganggukan kepalanya, lalu dia menutup jendela mobilnya sebelum keluar dari sana dan mereka pun pergi ke tempat istirahat karyawan yang memang disediakan di perusahaan mereka.
Begitu tiba di sebuah meja yang kosong, maka Dimas meletakkan sloki di atas meja lalu menuangkan anggur untuk mereka berdua dan mengangkat sloki miliknya.
"Aku Dimas, Siapa namamu?" Tanya Dimas sembari memperhatikan perempuan di depannya dengan tatapan yang sangat mesum.
Tetapi karena saat itu pikiran Liliana sedang tidak fokus, maka Liliana tidak menyadari tatapan pria di depannya dan dia hanya mengangkat gelasnya, "Aku Liliana," ucap Liliana sembari mendentingkan gelasnya dengan gelas Dimas lalu dia kemudian meneguk anggur yang ada pada slokinya.
Dimas yang melihat itu hanya tersenyum menghabiskan anggur pada slokinya lalu dia meletakkannya dan mengisi kembali sloki mereka, 'meskipun kau perempuan yang kuat minum, tapi kau tidak akan bisa menahan obat yang telah ku oleskan pada sloki yang kau gunakan. Pada akhirnya, malam ini sampai pagi besok, kau akan menghiburku di ranjang hotel!' ucap pria itu dalam hati sembari tersenyum melihat ke arah Liliana yang sedang mencari sesuatu di tasnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Yulia hari
mabuk ta
2024-02-24
0
fifid dwi ariani
trus sukses
2023-01-18
1