Merampas Perjaka Manager Galak
Warning!!
Karya ini tidak patut dibaca oleh orang yang belum berumur 20 tahun..!!!
Boommm!!!!
Sebuah ledakan terjadi di pusat perbelanjaan yang bertepatan saat Liliana sedang berada di pusat perbelanjaan tersebut.
Mendengar suara ledakan itu, maka Liliana langsung menoleh ke arah suara ledakan dan melihat bahwa tokoh yang meledak itu ialah tokoh tempat calon suaminya berada sedang berbicara dengan adik perempuan nya yang bekerja di sana.
Perempuan yang sedang melihat-lihat aksesoris di pusat perbelanjaan itu langsung menghentikan aktivitasnya dan dia berlari ke arah toko dengan langkah yang sangat cepat karena merasa khawatir pada pria yang ada di sana.
Namun ketika dia tiba, para petugas mencegahnya untuk semakin mendekat karena takutnya akan ada ledakan susulan sehingga membuatnya meronta-rontak untuk diizinkan melihat Apakah cakon suaminya masih selamat atau tidak.
"Tolong,, tolong calon suamiku ada di sana!!!" Teriak perempuan itu dengan histeris.
"Nona, tidak bisakah kau melihat bahwa api masih berkobar di dalam toko? Kita tunggu para petugas datang kemari, barulah melihat Apakah masih ada yang selamat atau tidak," ucap sang petugas karena tentunya mereka tidak bisa membiarkan siapapun masuk ke dalam toko tersebut, sebab api masih menyala-nyala membakar semua pakaian yang ada di toko itu.
Liliana yang mendengarkan ucapan sang petugas langsung runtuh ke lantai dan dia menangis histeris melihat toko yang kini dipenuhi kobaran api.
"Hiks,, hiks,, hiks,,," perempuan itu terus menangis histeris hingga para petugas yang datang ke tempat itu memadamkan api dan mengevakuasi satu persatu jenazah dari dalam toko, yang mana beberapa jenazah telah hancur berkeping-keping sementara yang lain habis terbakar oleh api yang berkobar begitu hebat.
Liliana yang melihat itu merasa tak kuasa, apalagi ketika dia melihat sebuah tangan yang dibawa dari dalam tanah memiliki sebuah jam tangan yang merupakan jam tangan pemberiannya pada calon suaminya.
Maka pada detik itu juga, Liliana pingsan di tempat dan para petugas juga mengevakuasinya lalu dilarikan ke rumah sakit.
Tap tap tap...
Tap tap tap...
Tap tap tap...
Suara langkah kaki yang cepat-cepat memasuki rumah sakit membuat semua orang membuka jalan dengan kepanikan tersebut.
"Huwaa!! Anak-anakku!!! Hikss hikss hikss," seorang perempuan menangis histeris mengetahui putranya dan juga putrinya telah meninggal dalam ledakan yang terjadi di pusat perbelanjaan.
Sementara itu, Liliana yang terbangun dari pingsannya melihat kedua orang tuanya sedang menangis di sampingnya.
"Ayah ibu,," ucap perempuan itu juga meneteskan air matanya dan dia cepat-cepat duduk menatap Ayah dan Ibunya.
"Syukurlah kau sudah sadar, Apakah ada yang terasa tidak nyaman?" Tanya perempuan yang ada di sana.
Liliana langsung menggelengkan kepalanya tetapi perempuan itu kemudian menangis histeris.
"Hiks,, hiks,, hiks,,, Andi,, dia bersama dengan adiknya berada di toko tempat bom itu meledak... Aku, hiks,, aku melihat jenazah mereka dikeluarkan dari toko itu! Hiks,,, hiks,, hiks,,," Liliana menangis histeris.
Ibu Liliana langsung memeluk perempuan itu dan berusaha menenangkannya, "tenanglah jangan histeris seperti ini, bayimu bisa berada dalam keadaan bahaya," ucap perempuan itu sangat mengejutkan Liliana sehingga dia kemudian mendorong Ibunya dan menatap ibunya dengan mata berair.
"Apa,,, Apa maksud ibu dengan bayi?" Tanya Liliana sembari mengedipkan matanya lalu air matanya terjatuh ke pipinya.
"Itu,, Apa kau tidak tahu kalau kau sedang hamil?" Tanya perempuan yang berada di depan Liliana membuat Liliana benar-benar tertegun di tempatnya.
"Ibu,, aku,,, aku,, hiks,, hiks,, hiks,, maafkan aku Bu!!!" Ucap Liliana kembali mengulurkan tangannya untuk memeluk ibunya ketika tiba-tiba saja sebuah tamparan mendahuluinya.
Plak!!!!
Ibu Liliana yang melihat bahwa suaminya lah yang menampar Putri mereka Langsung melindungi putrinya dan menatap suaminya.
"Apa yang kau lakukan?! Kita sedang dalam masa-masa yang sulit! calon menantu kita baru saja meninggal dan sekarang kau malah menampar Putri kita?!!" Teriak Ibu Liliana pada suaminya karena benar-benar terkejut dengan pria itu.
Tetapi, pria yang bersama dengan kedua perempuan itu kemudian berkata, "jangan membela putrimu!! Dia melakukan kesalahan dengan tidur bersama pria itu sebelum mereka menikah, dan sekarang pria itu meninggal sebelum mereka menikah dan dikandungannya ada seorang bayi!!! Sekarang mau ditaruh di mana wajah kita kalau orang-orang mengetahui hal itu?!!! Dia selalu menjadi putri kebanggaanku, tapi dia membuatku kecewa dalam satu hari saja!!!"
Liliana yang mendengarkan teriakan marah ayahnya kembali lagi menangis histeris sembari memegangi pipinya yang terasa begitu sakit dan perempuan itu benar-benar tak menyangka bahwa kejadian 1 bulan yang lalu membuatnya hamil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Yulia hari
Makanya kl blm ijab mobil jangan mendahului
2024-02-24
0
Nugroho
semangat ya thorrrr 😁💪
2023-01-24
0
ALURRA KHAI BACHTIAR 💅
mampir beibs.....sebenernya kemaren udah ada notif.udah aku buka.udah aku masukin favorit juga.tapi belum ku baca krna baru dikit 😁.nyetok bab dulu gituh ceritanya.dari pada aku pingsan penasaran kan ya.jadi aku nyetok dulu.sekarang udah banyak jadi aku baca pelan-pelan.
semangat berkarya zeyeng
2023-01-18
1