Cara Menemui Renata

Sementara saat ini Nicky sedang dalam perjalanan ke kantornya, ia merasa sesak di dalam dada pada saat menelpon malah yang mengangkat adalah Niko.

"Astaga, bagaimana aku bisa tahu kabar Renata jika seperti ini? telpon saja di monopoli oleh, Niko. Apakah mereka semalam benar-benar telah melakukan malam pertama? apakah Renatw bisa melakukan hal itu?"

Terus saja di dalam hatinya menggerutu memikirkan Renata, hingga ia tak sadar jika saat ini sudah berada di depan kantor. Tetapi hal yang mengejutkan terjadi.

Dirinya di cekal dan di hadang oleh dua pria bertubuh tinggi tegap dan melarang dirinya untuk masuk ke dalam kantornya sendiri. Sementara sang security yang melihat akan hal itu hanya diam saja. Para security seperti sudah tahu apa yang akan terjadi. Mereka hanya menjadi penonton saja.

"Heh, apa-apaan ini? kalian berdua ini siapa, main cekal orang seenaknya saja!" bentak Nicky kesal.

"Seharusnya kami yang bertanya pada anda, siapa sebenarnya anda yang telah menyamar sebagai Tuan Nicky? dan di bayar berapa anda oleh atasan anda?" ucap salah satu body guard tersebut.

Setelah mendengar apa yang dikatakan oleh salah satu pria yang telah menceksl dirinya, ia baru tahu jika dua orang itu adalah anak buah Niko. Sudah tidak di ragukan lagi.

"Oooohhhhh sekarang aku tahu siapa kalian ini! kalian berdua ini anak buah Niko kan? awas menyingkir dan lepaskan cekalan tangan kalian!"

Namun kedua orang ini sama sekali tidak menghiraukan apa yang telah di katakan oleh, Nicky. Justru salah satu dari mereka segera menelpon Niko untuk memberi tahukan padanya jika Nicky telah ada di pelataran kantor dan terus saja memaksa masuk ke dalam kantor.

Sementara sang sopir pribadi yang memang sudah paham dan tahu jika Nicky punya saudara kembar, ia akan memberitahukan pada para security. Tetapi ia pun di cekal oleh dua preman yang lain. Hingga langkahnya terhenti pada saat dirinya sedang melangkah ke posko security.

"Padahal aku ingin sekali mengatakan kepada teman-temanku yang menjadi security di kantor ini, bahwa yang ada di hadapan mereka adalah benar-benar, Tuan Nicky. Malah aku dicekal seperti ini oleh dua orang yang pasti saja mereka itu anak buah dari saudara kembarnya, Tuan Nicky," batin sopir pribadi Nicky.

Setelah menunggu beberapa menit datanglah Niko, dan ia pun menghampiri Nicky yang sedang dicekal oleh kedua anak buahnya.

"Sudah aku katakan dari kemarin bahwa perusahaan ini pun sudah aku ambil alih! kenapa juga kamu keras kepala seperti ini dengan menyia-nyiakan dirimu datang ke kantor ini?" bisik Niko lirih.

"Menyerahlah dan pergilah dari sini jika kamu tidak ingin aku menyakiti Renata dan kedua orang tuanya," bisik Niko kembali.

Dengan sangat terpaksa akhirnya Nicky pun menuruti kemauan Niko, ia menepiskan kedua tangannya yang dicekal oleh kedua anak buah Niko, dan ia akhirnya melangkah menuju ke mobilnya di mana saat ini sopir-nya juga dicekal oleh kedua anak buah Niko.

Nicky pergi dengan rasa penuh kekesalan dan kekecewaan. Ia bingung harus bagaimana caranya untuk dirinya bisa mengalahkan saudara kembarnya yang sangat jahat itu.

"Jika saja Niko tidak memberiku ancaman akan menyakiti Renata dan orang tuanya, aku pasti akan tetap melawannya. Tetapi aku tidak ingin sesuatu hal yang buruk terjadi pada Renata dan kedua orang tuanya pada saat Niko memberikan ancaman," batin Nicky.

Sementara para security yang ada di kantor Nicky juga semuanya merasa heran dan bingung kenapa pula ada dua orang yang wajahnya sama persis di hadapan mereka. Bahkan mereka sama sekali tidak bisa mengenali mana yang majikan mereka dan mana yang bukan.

Kini Nicky benar-benar sedang berada di fase paling bawah karena ia sama sekali tidak memiliki suatu pekerjaan sama sekali, karena perusahaan telah di ambil alih oleh Niko.

"Astaga... otakku benar-benar buntu dan aku sama sekali tidak bisa berpikir jernih. Apa yang harus aku lakukan saat ini?"

Nicky terus aja memutar otaknya untuk mencari berbagai macam cara apa yang harus ia lakukan untuk saat ini.

Dia ingin sekali menemui Renata dan kedua orangnya, tetapi ia bingung bagaimana caranya supaya dirinya bisa gampang masuk ke rumah mewah Renata karena dijaga oleh banyak anak buah dari Niko.

Pada akhirnya Nicky menemukan cara yang menurutnya bisa ia gunakan untuk mengelabui para anak buah Niko, karena kebetulan saat ini ia tahu sendiri jika Niko sedang berada di perusahaannya. Kesempatan ini tidak ia sia-siakan begitu saja, dan ia akan segera melakukan aksinya saat ini juga.

Atas bantuan beberapa teman sopir pribadinya yang bekerja menjadi ojek on line, Nicky mulai beraksi.

"Semoga usaha kita berhasil ya, pak. Supaya aku bisa menemui Renata dan orang tuanya."

Perkataan yang keluar dari mulut Nicky diaminkan oleh sopir pribadinya. Saat ini mobil Nicky berada di tempat yang aman yakni dibalik pohon besar yang tak jauh dari rumah mewah milik keluarga, Renata.

Ting tong ting tong ting tong

Terdengar bunyi bel pintu gerbang dipencet oleh salah satu tukang ojek online yang membawa bingkisan makanan yang hangat.

Dari balik pintu gerbang salah satu anak buah Niko membuka pintu gerbang tersebut dan bertanya banyak hal pada sih kang ojek online yang kebetulan dia juga memakai sebuah penyamaran dengan memakai masker supaya tidak terlihat wajahnya secara langsung karena ia juga khawatir di sekitar pintu gerbang terpasang CCTV.

"Ada apa ya, pak?" tanyanya pada si tukeng ojek.

"Maaf, mas. Saya hanya mengirimkan pesanan makanan ini katanya di peruntukan bagi semua anak buah, Tuan Niko. Ini Tuan Niko yang telah memesan dan beliau meminta di kirim kemari."

Si tukang ojek menyerahkan bingkisan tersebut pada anak buah Niko. Dan tanpa ada rasa curiga sama sekali, si anak buah Niko menerimanya.

Tukang ojek segera berlalu pergi setelah tugasnya berhasil. Dan pada saat sudah begitu jauh, ia pun menganti plat nomor kendaraan bermotornya, dan yang telah di pakai barusan ia simpan. Juga melepaskan seragam gojeknya.

Sementara salah satu anak buah Niko segera membagikan makanan tersebut kepada rekan kerjanya, tanpa ada rasa curiga sama sekali. Dia tidak bertanya terlebih dahulu pada, Niko. Tetapi langsung melahap makanan itu beramai-ramai.

Karena kebetulan mereka sedang merasa lapar, dari pagi belum sempat sarapan. Sang asisten rumah tangga belum selesai dalam memasak.

Setelah memakannya, semua tertidur pulas begitu saja. Dan kebetulan salah satu anak buah yang barusan membukakan pintu gerbang untuk tukang ojek lupa tidak menutup pintu gerbangnya lagi, hingga dengan mudah Nicky bisa masuk ke dalam rumah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!