Setelah selesai acara Ijab dan Kabul, dan pada saat semua orang telah berlalu pergi. Datanglah Nicky bersama dengan sopir pribadinya. Semua orang yang sempat berpapasan heran kepada Nicky dan Niko, serta sopir pribadi yang terlihat babak belur. Mereka pun mengurungkan niatnya untuk pulang, tetapi penasaran dengan apa yang sebenarnya sedang terjadi. Hingga mereka sengaja berdiri diam menatap Niko dan Nicky.
Renata pun terperangah pada saat melihat ada sosok yang mirip sekali dengan Nicky. Niko hanya tersenyum sinis pada saat melihat kedatangan, Nicky.
"Kamu datang terlambat, Nicky. Karena aku sudah sah menjadi suami, Renata," celoteh Niko tanpa ada rasa malu.
Renata yang mendengar akan apa yang dikatakan oleh Niko menjadi bertambah kaget, terutama orang tua Renata.
"Astaga, jadi kamu bukan Nicky?" tanya Ayah Michel terbelalak matanya.
"Iya ayah, dia itu saudara kembarku yang terpisah dari bayi. Dan tadi dia pula yang menggagalkan aku untuk bisa lekas sampai di tempat ini," ucap Nicky.
Renata shock mendengar pengakuan Nicky, dan tiba-tiba ia pingsan tak sadarkan diri. Langsung saja Ayah Michel menangkap tubuh anaknya, dan menepis tangan Niko pada saat ia akan menolong Renata.
"Jangan sentuh anakku!"
"Astaga...ayah mertua yang terhormat. Apa anda telah lupa jika baru saja anda yang telah menjadi wali nikah kami berdua? secara aku sudah sah menjadi suami Renata. Dan aku berhak menyentuhnya."
"Oh ya, ayah mertua. Pasti anda telah menyiapkan kado spesial untuk honeymoon kami, bukan?"
Ayah Michel sama sekali tidak menghiraukan apa yang barusan dikatakan oleh, Niko. Ia pun lekas membawa tubuh Renata yang tak sadarkan diri untuk segera di bawa pulang bersama istrinya.
Sementara Nicky menghampiri Niko, dan pada saat ia akan menghajar saudara kembarnya. Ia sudah di hadang oleh para preman anak buah, Niko.
"Kenapa kamu melakukan ini padaku, Niko? padahal kita ini satu darah?" tanya Nicky tak mengerti dengan apa yang telah di perbuat oleh Niko.
Niko pun menceritakan semua kekesalan dan dendamnya pada mendiang orang tua kandungnya. Yang tak pernah menganggap dirinya ada dan hanya Nicky yang di rawat dan di akui oleh mendiang orang tuanya.
Tetapi Nicky mencoba menjelaskan bahwa apa yang Niko pikirkan adalah suatu kesalah pahaman. Dimana tempo dulu justru mendiang paman dan bibinya yang telah membawa pergi Niko jauh dari mediang orang tuanya.
"Niko, kamu telah salah paham. Pasti mendiang paman dan bibi mengatakan hal yang salah. Mereka dulu yang telah membawamu pergi jauh dari kami. Dan bahkan mereka juga sengaja memutuskan hubungan dengan cara mengganti nomor ponsel, hingga mendiang orang tua kita tidak bisa menghubungi."
Nicky terus saja meyakinkan pada Niko. Bahwa tempo dulu, mendiang orang tua mereka terus saja mencari keberadaan mendiang paman dan bibi untuk mengetahui kabar tentang Niko. Dan bahkan menyewa orang bayaran tetapi tidak ketemu juga.
"Kamu tidak tahu, jika orang tua kita meninggal dalam kecelakaan tunggal itu juga karena sedang sibuk berkeliling mencari keberadaan dirimu."
Namun Niko sama sekali tidak percaya dengan alasan yang diberikan oleh Nicky. Ia sudah termakan hasutan dari mendiang paman dan bibinya.
"Sudahlah, kamu tak usah mencari pembenaran diri sendiri dan orang tua kita. Oh ya, nikmati saja sekarang awal dari kesengsaraan ini. Karena wanita yang paling kamu sayang telah sah menjadi istriku!"
"Tetapi aku tidak akan memperlakukan ia dengan baik. Tetapi ia akan aku buat menderita. Supaya kamu lebih tersakiti lagi! dan kamu lihat ini, dompetmu ini ada padaku."
"Dimana semua kartu penting dan terutama kartu identitas ini akan aku gunakan untuk menyamar menjadi dirimu."
"Silahkan kamu lapor polisi, aku yakin mereka tidak akan percaya. Karena kartu identitas dirimu ada padaku."
Setelah mengatakan banyak hal, Niko berlalu pergi ke rumah mertuanya untuk melihat kondisi Renata. Tetapi Nicky juga tidak tinggal diam, ia pun mengikuti mobil yang di tumpangi oleh Niko menuju ke rumah Ayah Michel.
Sesampainya di sana, Renata sudah sadarkan diri. Saat ini ia masih terbaring lemas di ruang tamu dengan kepala bersandar di pangkuan, Ibunya.
"Ayah-ibu, kenapa hal ini terjadi padaku?"
Air mata Renata tak terbendung lagi. Ayah dan ibunya tidak bisa mengatakan apapun. Lidah mereka terasa tercekat begitu saja. Dan pada saat mereka hanya diam, datanglah Niko dan Nicky berbarengan.
"Heh, untuk apa lagi kamu datang kemari? saat ini Renata sudah sah menjadi istriku jadi kamu tak berhak lagi mendekati dirinya!" tegur Niko mendorong tubuh Nicky untuk keluar dari pintu ruang tamu.
Tetapi justru Ayah Michel kesal melihat tingkah Niko, dan pada saat Niko tetap saja memaksa Nicky pergi. Ayah Michel segera berkata lantang.
"Heh, seharusnya kamu yang keluar dari rumahku!" bentak Ayah Michel.
Niko mendekati Ayah Michel, dan tiba-tiba ia mengeluarkan sebilah pisau dari belakang pinggangnya. Dan segera menempelkan pisau tersebut di leher Ayah Michel. Hal ini membuat Ibu Clara dan Renata menjadi ketakutan.
Mereka meminta pada Niko untuk segera melepaskan Ayah Michel. Begitupun Nicky mencoba membujuk Niko.
"Niko, tolong jangan berbuat nekad. Lepaskan Ayah Michel, ia tidak tahu apa-apa. Justru akulah yang kamu incar bukan? jadi lepaskan Renata juga. Aku rela kamu habisi nyawaku demi dendammu itu. Tapi aku mohon lepaskan Renata dan orang tuanya," pinta Nicky
"Tidak, aku tidak akan melepaskan mereka. Aku juga tidak akan membunuh dirimu, karena itu terlalu enak buatmu. Justru aku akan membuatmu sengsara dengan cara menyakiti semua orang yang kamu sayang! dan satu hal lagi, kedudukan kamu di kantor juga sudah aku ambil alih. Jadi kamu mulai besok juga sudah tidak bisa lagi memimpin perusahaan peninggalan almarhum papah kita!"
Niko tertawa bahagia dengan keberhasilannya membalas dendam pada Nicky. Dan ia sangat yakin jika saat ini hati Nicky sakit.
"Sayang, ayok kita ke kamar untuk menikmati malam pertama. Jika kamu masih saja menolakku, orang tuamu yang akan menerima imbasnya."
Niko membangunkan Renata yang masih terbaring lemah. Dan ia juga memerintahkan beberapa anak buahnya untuk menjaga orang tua Renata. Dan juga untuk mengusir Nicky secara paksa.
Kini kemenangan ada di pihak Niko. Sedangkan Nicky sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Ia bingung dengan tindakan yang apa yang harus ia lakukan untuk menghentikan kegilaan yang dilakukan oleh Niko.
Nicky merasa sangat bersalah pada Renata dan juga orang tuanya. Karena apa yang telah menimpa pada diri Renata.
"Ya Allah, kenapa tiba-tiba terjadi hal seperti ini? lantas apa yang harus aku lakukan?" batin Nicky bingung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
HNF G
ya ampuunnnnn... pengen banget mbejek2 mukak si nico, nicky km hrs secepatnya mencari solusi seblm semuanya menjadi tdk terkendali🙁🙁
2023-02-28
1