Kaki Arabella membawanya tak tentu arah, sedangkan si sang empu sibuk menggerutu sedari tadi tanpa memikirkan ia harus pergi kemana
"memang Bangsat si badut Sialan itu, Pengen Gue bejek-bejek muka menor nya Anjing!" Gerutu Arabella kesal
Tanpa Arabella sadari kaki nya terus melangkah kearah Taman Rosse.
Disinilah Arabella memijakkan kakinya ditaman yang indah dan sejuk itu.
"Woahh..Indah banget Gila" Kagum Arabella
Arabella melangkahkan kaki nya kearah kursi panjang yang ada di taman itu, Bokong Arabella mendarat dikursi panjang itu.
Angin sepoi-sepoi menerpa wajah cantik Arabella. Tanpa Arabella sadari seorang pria tampan melihat kegiatan Arabella dari kejauhan.
Pria tampan itu melangkahkan kaki besar nya mendekati Arabella. Pria tampan itu Berdiri dihadapan Arabella.
"Cih, Ternyata kau masih hidup. Aku kira kau sudah mati" Ucap Pria tampan itu dengan sinis
Arabella mendongak kan kepalanya menatap Heran pria tampan yang dihadapannya ini. Perlahan Arabella berdiri dari duduknya.
Arabella mengernyit kan dahinya mengingat-ngingat memory yang diberikan sipemilik tubuh. Siapa pria dihadapannya ini.
Beberapa detik kemudian kepala Arabella mengangguk-angguk saat mengetahui pria yang dihadapannya ini adalah Kakak kedua sipemilik tubuh yaitu pangeran 'Han Su Ho'
Arabella menatap Datar pangeran Han Su Ho
"Mau saya hidup atau mati itu bukan urusanmu" ucap Arabella sarkas
Pangeran Han Su Ho tertegun Atas perkataan Arabella, ia terkejut. Sejak kapan Arabella punya keberanian seperti ini, Bagaimana mungkin Arabella yang dulu selalu menunduk takut saat melihat nya, kini Membalas perkataan nya dengan lantang.
"Kau" tunjuk Pangeran Han Su Ho Kearah wajah Arabella" Berani nya kau" lanjutnya
Arabella menatap Pangeran Han Su Ho sinis
"Kenapa? Apa kau pikir aku akan menunduk takut saat berhadapan denganmu, begitu?" ucap Arabella tenang
Pangeran Han Su Ho menggeram marah" Dasar anak pembawa sial, Kau seharusnya Mati dari dulu, Andai saja ibunda tak melahirkan mu. Ibunda ku sudah hidup dari dulu" ucap Pangeran Han Su Ho Marah
Arabella tertawa sinis" Apa kau pikir Aku ingin hidup? Aku tidak pernah meminta untuk dilahirkan. Dan kalian dengan Bangga nya menyalahkan ku atas kematian Ibunda?" Arabella terkekeh sinis
"Dimana letak otak dangkal kalian. Anak yang baru dilahirkan, yang tidak tau apa-apa malah disalahkan atas apa yang tidak pernah ia lakukan, Anak yang baru dilahirkan yang belum mendapatkan kasih sayang atau pelukan hangat dari ibu yang telah melahirkannya" ucap Arabella dengan miris
Pangeran Han Su Ho yang mendengar perkataan Arabella terdiam kaku, Ada getaran Aneh dihati nya saat melihat tatapan kebencian dari Arabella.
Arabella melipat kedua tangannya didada" seorang Kaisar yang dibangga-banggakan dan dihormati oleh seluruh rakyat Atas wibawanya, ternyata bodoh. Menyalahkan Anak atas apa yang tidak ia lakukan, Menelantarkan Anaknya sendiri, Ayah yang dibangga-banggakan oleh Arabella malah menjadi luka terbesar yang ditorehkan kepada Arabella" ucap Arabella panjang, entah kenapa hati nya juga merasakan rasa sakit yang Arabella rasakan selama ini.
Pangeran Han Su Ho membuang mukanya ke sembarangan Arah, Tak ingin melihat mata yang dipenuhi kebencian itu kepadanya.
Arabella menunjuk pangeran Han Su Ho"Kau Dan saudara mu itu sempat mendapatkan kasih sayang dari ibunda, Dan aku, aku tak pernah mendapatkan kasih sayang dari ibunda ketika aku lahir." ucap Arabella, kepala Arabella mendongak keatas, "Dan dengan miris nya kalian malah menyalahkan ku atas kematian ibunda"
Tampa Arabella dan pengeran Han Su Ho ketahui. Sang Kaisar yang tak lain adalah Ayahanda dari mereka. Mendengar semua pembicaraan mereka.
Kaisar tertegun Atas perkataan Arabella yang ia dengar sedari tadi, hati nya terasa sakit melihat raut kebencian dari putri satu-satunya itu.
Ia masih mengingat kejadian 3 bulan yang lalu, dimana ia menghukum putri nya itu sampai menyebab kan putri nya koma selama 3 bulan. Ada rasa bersalah dihatinya ketika mengingat setiap perlakuan nya kepada putrinya.
Arabella berbalik melangkah kan kakinya meninggalkan Pangeran Han su Ho yang termenung. Mata Arabella tak sengaja menangkap seorang pria yang dia ketahui Sang Kaisar yang sedang menatap kearahnya.
Arabella segera membuang muka, dan berlalu dari taman Rosse dengan tangan terkepal
Kaisar yang melihat punggung Arabella yang tak terlihat lagi oleh penglihatan nya, menghela nafas pelan.
"apa aku sudah keterlaluan?" Batin Kaisar dan berlalu meninggalkan tempat yang ia pijakkan sedari tadi
****************
Disisi lain
Seorang pelayan yang diyakini kepala pelayan itu sedang tertawa puas dihadapan 4 tumpuk Koin-Koin emas yang berkantung itu.
"Haha tak sia-sia aku selama ini selalu menggelapkan dana dapur" ucap Seorang kepala pelayan itu dengan senang
Sang kepala pelayan itu terlihat sibuk menghitung koin koin emas berkantung itu dengan teliti tanpa mengetahui seseorang yang sedari tadi berdiri memperhatikan kegiatan kepala pelayan itu dengan mata pemangsa nya
"apakah kau bahagia dengan koin koin itu" ucap seseorang yang sedari tadi berdiam diri memperhatikan kegiatan kepala pelayan itu.
Kepala pelayan yang mendengar suara seseorang sontak terkejut. Dengan gerakan cepat ia menyembunyikan koin koin emas itu dibelakang tubuhnya dan berbalik menatap seseorang itu.
"S-Siapa K-au" ucap nya dengan gemetar tak kala melihat seseorang yang memakai jubah hitam dengan menutup setengah kepalanya dengan tudung jubah.
Seseorang berjubah itu perlahan mendekati kearah Kepala pelayan dengan langkah tegasnya
"Aku?" Tunjuknya kediri sendiri
Orang berjubah itu memiringkan kepalanya seraya berpikir"Aku malaikat maut mu" ucapnya dengan seringaian mengerikan
Kepala pelayan menelan ludah nya gemetaran, perlahan kakinya mundur tak kala melihat orang berjubah itu mendekatinya.
"Jan-gan men-de-kat" ucap kepala pelayan takut
Orang berjubah itu terus mendekati kepala pelayan dengan langkah pelan nya" Apakah berbuat kecurangan akan membuat hidup mu bahagia?" tanya Orang berjubah
Kepala pelayan menggelengkan kepalanya takut"Ti-Tidak tolong Maafkan Ak-u" ucapnya gemetaran
Kepala pelayan itu terjatuh, kaki nya seketika lemas seperti jelly, ketakutan terhadap orang berjubah yang perlahan mendekatinya membuat tubuhnya gemetaran hebat.
"To-Tolong" Teriak Kepala pelayan berusaha meminta pertolongan
seseorang berjubah itu terkekeh pelan" Tidak akan ada satu orang pun yang akan menyelamatkan mu Wanita tua"
Orang berjubah itu sampai dihadapan Kepala pelayan itu, perlahan ia berjongkok untuk menyamai tinggi nya ke kepala pelayan itu.
Belati yang sedari tadi ia genggam ia sentuhkan kearah wajah Kepala pelayan itu dengan pelan
Kepala pelayan menggeram sakit"Hiks Sa-kitt tolong Le-paskan A-ku" isak nya tak kala ujung Belati yang tajam itu menyayat kulit wajahnya
Orang berjubah itu mengernyit kan dahi nya" Kenapa aku harus melepaskan mu?" Ucapnya heran seperdetik kemudian ia tersenyum lebar. "Kau itu mangsa ku, mangsa dari seorang pemburu, Bagaimana mungkin seorang pemburu melepaskan mangsa nya begitu saja"
Kepala pelayan yang mendegarkan setiap perkataan seseorang berjubah itu semakin gemetaran. Hampir saja ia jatuh pingsan jika sesuatu yang tajam menusuk perut nya dengan bruntal
Jleb
Jleb
Jleb
"AKHH" Teriak kepala pelayan itu dengan keras. Mata nya membola saat merasakan begitu menyakitkan nya tusukan yang ada diperutnya. Tubuhnya limbung ke lantai dingin itu.
Seseorang berjubah itu tersenyum senang saat merasakan cipratan darah kepala pelayan itu mengenai wajahnya." ini sangat menyenangkan"
Tangannya beralih mencabut Belati tajam nya dari perut kepala pelayan yang sudah terkapar tak berdaya.
"Uhukk" kepala pelayan itu terbatuk-batuk darah.
seorang berjubah itu menatap lesu ke arah kepala pelayan itu." Sebenarnya aku ingin sekali menyembelihmu, Tapi kulit tubuh mu ini sangat jelek, ada sedikit keriput yang terlihat ditubuhmu" ucapnya tak semangat." Jika kau masih muda, Pasti kau akan lama mati nya, dan merasakan bagaimana Belati ku ini menyayat setiap Inci tubuhmu"
Pelayan itu bergetar ketakutan"To-Tolong Am-puni Aku, T-Tol-ong ja-n-gan bu-nuh Aku" ucapnya terbata-bata
seseorang berjubah itu tidak terima apa yang ia dengar dari si kepala pelayan itu" Ck, Tapi salah nya aku ingin membunuhmu" Ucapnya tak terima."Tapi karena kau sudah tua, Aku hanya ingin mengoyak perut mu saja, Boleh kan?" ucapnya seraya tersenyum senang
Kepala pelayan itu hanya diam, Ia tak bisa berkata-kata lagi, Darah sudah banyak keluar membuat tubuh kepala pelayan lemas.
Seseorang berjubah itu mengangguk-anggukkan kepalanya." Keterdiaman mu mengatakan jika kau mengizinkan ku" ucapnya sembari mengkoyak baju milik sikepala pelayan itu.
perlahan Belati tajam itu menyentuh bekas tusukan diperut kepala pelayan itu, dan dengan ganas nya menusuk perut sipelayan itu dengan dalam dan mengoyak perut kepala pelayan itu, sehingga membuat kepala pelayan itu merenggang nyawa.
orang berjubah itu berteriak senang saat melihat organ tubuh kepala pelayan itu yang sudah terlihat jelas didepan matanya."Woahh organ tubuh mu bagus juga, Tapi sayang aku tak menginginkan organ tubuh dari seseorang wanita yang sudah tua" ucapnya dan segera menarik organ tubuh sikepala pelayan itu dengan kasar membuat organ tubuh itu berserakan dilantai yang dibanjiri darah sikepala pelayan itu.
Seseorang berjubah itu berdiri dari jongkok nya dan mendekati kepala pelayan itu dengan belati yang dilumuri darah. ujung belati tajam itu menyentuh kening si kepala pelayan yang terlihat bersih tanpa adanya luka ataupun darah, perlahan Belati itu menari-nari diatas permukaan kulit itu, menuliskan sesuatu disana.
Orang berjubah itu tersenyum senang saat melihat tulisan yang ia ukirkan dikening kepala pelayan itu. Perlahan ia bangkit dari posisinya, tangan nya bergerak mengambil semua koin-koin emas yang bekantung milik sikepala pelayan dan melangkah kakinya keluar dari kediaman kepala pelayan itu dengan santai seolah-olah tak melakukan apapun.
"Cheetah"
Nama yang ia tuliskan di kening sikepala pelayan yang sudah merenggang nyawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Abizar zayra aLkiaana
sadis aahhhh🤪🤪
2023-03-04
0