Arabella terus berjalan ke arah taman Anggrek
dengan terus menundukkan kepalanya, tak kalah mendengar cacian dan hinaan dari pengawal dan para pelayan yang menatap nya rendah.
'cih si sampah itu masih bisa menunjukkan wajah nya disini.
'seandainya saya ada diposisi dia sih lebih baik saya mati
'Hust jangan bicara keras keras, Jika dia mendengar kalian Dia akan mengutuk kalian menjadi sial.
'Opss aku lupa, Dia kan yang penyebab permaisuri pertama meninggal.
'Cih, kenapa yang mulia kaisar dulu tidak membuang dirinya ketika dia lahir
'Pantas saja yang mulia kaisar sangat membenci si sampah itu
cacian dan hinaan selalu Arabella dengar disetiap langkahnya.
Arabella hanya terus menunduk, ia tak berani membalas semua apa yang mereka katakan,
Arabella terlalu lemah, bahkan sekedar menatap saja dia sangat takut.
Arabella sampai Ditaman Rosse, ia tak menemukan siapapun ditaman ini.
"syukurlah kak mei belum sampai, jika Aku yang terlambat mungkin kak mei akan marah" ucap nya dengan lega
"Hei sampah" Ucap seseorang perempuan yang berada tepat dibelakang Arabella.
Arabella berdiri kaku, orang yang ia tunggu sudah datang tepat dibelakang tubuhnya,
perlahan Arabella membalikkan tubuhnya menghadap orang itu dengan tubuh bergetar.
"Ka-k Mei?"Cicit Arabella pelan sembari memilin jari jari nya gugup.
Orang yang Disebut kak mei itu ialah 'Xuan Mei' perempuan arogan yang suka semena mena terhadap orang lain.
Xuan Mei melangkah kan kaki nya memutari tubuh Arabella.
"Kau seharusnya sudah mati bersama ibu mu itu" ucap Xuan mei
Arabella mengernyit bingung."Apa maksud kakak?" tanya nya
Plakk
"Berani sekali mulut kotor mu itu memanggil ku kakak" Xuan mei marah dan menampar Arabella menyebabkan sudut bibir Arabella berdarah.
Tubuh Arabella bergetar, perlahan cairan bening turun dari kedua mata sayu nya.
"Kau tau. Seharusnya kau juga sudah mati seperti ibu mu itu, seharusnya Racun yang ada ditubuh ibu mu itu membuat kau juga ikut mati" Ucap Xuan Mei sembari menarik rambut Arabella kuat
"Tapi dengan sial nya kau masih hidup,
kau tau seberapa usaha nya ibunda ku berusaha menyingkirkan ibu mu itu, Tapi akhirnya Ibunda ku berhasil membunuh ibu mu itu dengan racun mematikan yang ia gunakan untuk membunuh ibu mu" Ucap Xuan Mei dan semakin menarik rambut Arabella kuat sehingga membuat kepala Arabella mendongak keatas.
"Setelah ibu mu Mati, Ibunda ku berusaha untuk meluluhkan hati Ayahanda, walaupun itu cukup lama, Tetapi ibu ku berhasil masuk ke kerajaan Ruzian dan menjadikan ibunda ku sebagai permaisuri" ucap nya sembari mendorong kepala Arabella dengan kuat sehingga membuat arabella jatuh tersungkur ditanah.
Xuan mei berjalan kearah Arabella dan dengan sengaja menginjak punggung tangan Arabella.
"Kau tau ayahanda mu itu terlalu bodoh. Dia bahkan menyalahkan mu atas kematian ibumu,
Dia tidak tau saja bahwa ibunda ku lah yang membunuh ibu mu itu dengan racun nya, ibunda ku itu begitu pintar bukan? Ayahanda tidak tau saja bahwa kami hanya ingin menguras harta kekayaan nya hahaha" ucap Xuan Mei diakhiri dengan tawa nya.
Arabella menatap xuan mei marah, entah dari mana keberanian yang Arabella dapat kan, sehingga membuat Arabella berusaha untuk menarik kaki Xuan Mei, sehingga menyebab kan Tubuh Xuan Mei terjungkal kebelakang.
"Kalian iblis, kalian bukan manusia! Sebegitu gila nya kalian dengan Harta dan dengan gampang nya kalian membunuh ibundaku" Teriak Arabella marah dengan mata berkaca kaca.
Arabella mendekati Xuan mei yang terlihat marah akibat dari perbuatan Arabella kepadanya.
"KALIAN PEMBUNUH" Teriak Arabella di depan wajah Xuan Mei dan mencekik leher Xuan mei dengan kuat.
Xuan mei yang mendapat serangan mendadak dari Arabella tersenyum lebar.
Arabella mengernyit heran 'apakah orang ini tidak waras' pikir Arabella.
"Ha-h-ha, Ar-r-rabela Kau begitu bodoh, kau berusaha untuk membunuh ku huh? Ha-h-ha se-belu-m Aku yang ter-bunuh, kau lah yang akan dibunuh oleh Ayah mu sen-diri" Ucap Xuan mei dengan nafas tercekat.
ARABELLAA
Suara Berat dan Tegas memberhentikan Aksi Arabella kepada xuan mei. Tubuh Arabella bergetar hebat, kedua kaki nya begitu lemas seperti jelly. Arabella mengenal suara itu.
Suara seseorang yang amat ia sayangi walaupun seseorang tersebut tidak pernah menyanyangi nya.
Suara langkah kaki lebar dan tegas itu mendekati kearah Mereka.
Tiba tiba Tubuh Arabella ditarik paksa untuk berdiri oleh seseorang itu. tangan besar dan kasar itu tanpa basa basi menampar keras wajah Arabella menyebab kan arabella tersungkur ketanah dengan menggenaskan.
"Apa yang kau lakukan kepada putri ku ha?!" bentakan keras Seseorang yang diyakini seorang pria itu kepada Arabella
Arabella mendongak menatap pria tersebut dengan sudut bibir yang sobek akibat tamparan dari seorang pria tersebut.
"A-Ayahanda" cicit Arabella dengan parau menatap pria yang Arabella sebut sebagai Ayahanda tak lain adalah seorang 'kaisar marten Ruzian'
Kaisar menunjuk Arabella dengan Marah." Berani nya kau melukai putri ku sialan!, Akan ku berikan kau hukuman karena telah melukai putri ku!" Ucap Kaisar dengan marah. "pengawal bawa Dia ketempat esekusi Dan berikan dia 30 kali pukulan" ucapnya menunjuk Arabella yang sedang menatap nya terluka.
Para pengawal membawa Arabella dengan paksa diikuti oleh Kaisar.
Kedua pria yang menatap kejadian itu hanya menatap benci kearah Arabella.
Kedua pria itu yang tak lain adalah kakak kandung dari Arabella.
kakak pertama yang bernama'Huang xiujuan Ruzian'
dan kakak kedua bernama'Han su Ho Ruzian'
Disisi lain Xuan mei sedang terbatuk batuk akibat cengkraman dilehernya yang disebabkan oleh Arabella.
"Uhuk uhuk.. Si-sialan Kau Arabella" ucapnya terbatuk batuk.
"Xuan Mei kau tidak apa-apa kan?" ucap Han su Ho sembari membantu nya berdiri.
"hiks aku tidak apa apa kak, hanya saja tenggorokan ku terasa sakit" ucap nya terlihat menyedihkan dengan air mata yang sengaja ia keluarkan.
"Akan ku bunuh perempuan sialan itu" Desis Han su Ho marah dengan mengepal kan kedua tangan nya.
"jangan kakak, kasihan Arabella, Dia sudah mendapatkan hukuman dari ayahanda, kakak tak perlu melakukan itu kepada Arabella," Ucap nya dengan lembut untuk menarik simpati kedua saudara Tiri nya ini.
"kau tak perlu merasa kasihan kepada anak tidak tau diri itu" ucap Han su Ho.
"Sudah lah, lagi pula Xuan mei tidak kenapa-napa, hukuman yang didapatkan Arabella juga sudah banyak, Dari pada kita terus menyalahkan Adik mu itu lebih kita menyusul dan menyaksikan hukuman Arabella" ucap permaisuri Lian Haong dengan lembut.
Han su Ho berdecih jijik" Cih dia bukan Adik ku ibunda, Adik ku hanya Xuan mei dan Xuan jian" ucapnya
Permaisuri lian Haong menepuk pelan bahu Han Su Ho" Heh jangan seperti itu" ucapnya
Pangeran Huang yang sedari tadi melihat drama dihadapannya hanya menatap Datar dan segera pergi meninggalkan mereka menyusul Kaisar
"Ibunda, kakak, ayo kita pergi ketempat Arabella mendapatkan hukuman" ucap Xuan jian tidak sabaran melihat Arabella tersiksa didepan mata mereka.
Mereka semua mengangguk dan melangkah kan kaki bersama sama ketempat esekusi Arabella.
****************
Dan disinilah Arabella berada, ditempat esekusi yang berbau anyir darah tercium dipenciuman arabella.
Arabella hanya bisa menangis dalam diam, Begitu tersiksa nya ia, mendapat siksaan demi siksaan bertahun tahun tanpa mendapat pembelaan dari siapapun kecuali Bi hanum.
hukuman akan dimulai, para keluarga telah berkumpul untuk menyaksikan hukuman yang akan dijalani oleh Arabella.
"Pengawal mulai hukaman nya sekarang" Ucap kaisar meinstruksi kan kepada pengawal.
"Baik yang mulai" ucap Pengawal tersebut sembari mengambil kayu Balok untuk melancarkan hukuman tersebut.
Hukuman dimulai. Kayu balok itu perlahan lahan menghantam Tubuh Arabella dengan keras.
Arabella yang mendapatkan pukulan itu hanya bisa menangis dalam diam bahkan jeritan nya pun tak didengar oleh siapapun.
Arabella memendam semua rasa sakit nya sendirian.
Pukulan demi pukulan yang Arabella dapat kan tak membuat dia berteriak sedikit pun.
tubuh nya seolah sudah terbiasa mendapatkan rasa sakit itu.
BUK
BUk
BUK
"Tidakk, Yang mulia maaf kan kesalahan Nona Arabella" Diujung sana Bi Hanum berteriak pilu Bi Hanum sebisa mungkin memberontak oleh cengkraman para pengawal yang terus menahan tubuhnya.
"Yang mulia hamba mohon ampuni Nona Arabella, Biar kan hamba saja yang menggantikan hukuman nya yang mulia, hamba mohon" Bi Hanum terus saja memohong kepada Kaisar.
"Kau tak perlu ikut campur, itu adalah hukuman yang harus dia jalani" Ucap Kaisar dengan tegas.
Arabella yang melihat Bi Hanum yang terus menerus meminta pengampunan untuk dirinya, tersenyum kecut.
"Bi" panggilnya dengan pelan dengan suara yang menahan kesakitan.
Bi hanum yang mendengar suara parau itu menoleh kan kepalanya menatap sang nona yang terus menatap nya dengan tersenyum
"Nonaa hiks" tangisnya
Arabella tersenyum"Uhukk" Arabella terbatuk darah akibat pukulan yang mengenai punggung belakang nya.
"Bibi A-ra baik ba-ik sa-ja, Bi-bi jan-g-an khawatir uhukk" ucapnya sembari memuntahkan darah dari mulutnya.
BUK
Pukulan yang ke 17 kali yang diterima oleh tubuhnya membuat Arabella berlutut menahan rasa sakit itu.
Kepala nya mendongak menatap Bi Hanum yang telah dengan keras membesarkan nya sampai sekarang.
"Bi, Ara sa-ngat men-yan-ngi Bibi, Teri-maka-sih te-lah me-rawat Ara dengan be-gitu sabar, Ara be-runtung me-mil-iki bibi Disam-ping Ara uhuk" Ucapnya dengan terbata bata.
Pukulan itu terus berlanjut.
Arabella menatap ke arah Kaisar.
"Ay-ayanda, Ara Sa-ngat menyanyangi Ayah.
ber-apapun luka yang Ay-ahanda be-rikan tidak mem-bu-at Ara Benci Kep-ada Ayahanda, Ara han-ya Kec-ewa ke-pada Ayah." Arabella tersenyum kepada Kaisar yang sedang memalingkan kepalanya.
"Ayahanda, an-da ada-lah seseorang yan-g be-gitu Ara ka-gumi, Ara ber-untung me-miliki Ayahanda se-perti Anda, walau-pun Ayahan-da mem-benci keberadaan Ara uhuk." lanjutnya.
Arabella beralih menatap kedua kakak kandung nya itu" Kak-ak Ara juga menyayangi kal-ian ber-dua, wala-upun kal-ian sangat memben-ci kebera-daan Ara Ta-pi Ara sangat menyayangi ka-lian"
Buk.
Pukulan yang ke 27 itu begitu sangat menyakitkan untuk Arabella, banyak luka ditubuhnya menganga lebar akibat pukulan tersebut.
Arabella melihat ke arah Bi Hanum lalu tersenyum.
"Bi jik-a Ara tidak ada disamping BiBi jangan selalu me-rasa bersedih, ara se-lalu ada dihati bibi, uhuk"
Tepat pukulan yang ke 30 Arabella ambruk,
Arabella menghembuskan nafas untuk terakhir kalinya
Arabella membawa semua kepedihan, rasa sakit yang selalu ia terima selama bertahun tahun.
Kehidupan Arabella terlihat menyedihkan.
Pria yang dia bangga kan, dan selalu menyebut nya sebagai ayahanda justru dia lah membuat luka untuk Arabella.
"Pengawal, periksa dia" ucap nya sedikit gelisah.
"Baik yang mulia" ucap Pengawal tersebut dan mengecek keadaan Arabella.
Pengawal tersebut terkejut, Ia melangkah kan kakinya dan menunduk hormat ke arah Kaisar.
"Yang mulia nona Arabella sudah tiada, nadi nya tidak bergerak sama sekali"
Kaisar dan lainnya terkejut, ada yang merasa senang dan ada yang merasa sedih.
Kaisar tercenung, apakah perbuatannya terlalu berlebihan? Apakah hukuman yang dia beri terlalu berlebihan sehingga menyebab kan putri satu satunya tiada karna hukuman yang ia beri?
"Apakah kau sudah mengecek nya dengan benar" ucap Kaisar dengan tajam.
"Su-sudah yang Mulia, hamba suda mengecek pernapasan nya, nafas nya tidak berhembus lagi yang mulia" ucap pengawal tersebut dengan gemetar.
"panggil tabib" ucap Kaisar membentak.
Para pengawal berlarian untuk memanggil para tabib dengan tergesa gesa.
5 menit para pengawal datang membawa tabib.
tabib itu berjalan untuk memeriksa keadaan Arabella dengan teliti.
"Maaf yang mulia, Lady Arabella memang sudah tiada, nadi nya tidak bergerak, nafas nya tidak berhembus lagi yang mulia" ucap tabib tersebut
Kaisar menghela nafasnya"Baiklah segera siapkan pemakaman nya" Ucap Kaisar lalu melangkah pergi meninggalkan ruangan esekusi itu diikuti kedua putra nya.
Permaisuri dan Xuan mei dan Xuan Jian, berteriak senang didalam hati mereka.
"haha selamat tinggal anak sialan" batin Xuan Mei
"Semoga kau dipertemukan dengan ibu mu itu anak sialan" Batin permaisuri tersenyum sinis.
Mereka bertiga melangkah kan kaki mereka keluar dari tempat bau anyir itu meninggalkan tabib dan Bi hanum yang menangis tersedu sedu karena kehilangan nona nya itu.
"Nona bangun nona, jangan tingalkan saya nona, saya mohon" ucap Bi hanum sembari memeluk erat tubuh penuh luka Arabella.
Tabib menepuk pelan pundak bi Hanum
"lady Arabella harus segera dimakam kan"
Bi hanum menggeleng kuat" Tidak, tabib, nona Arabella belum Tiada" ucapnya sembari memeluk kepala Arabella yang berlumuran darah.
Dan secara tidak sengaja Bi Hanum mendengar deru nafas dari Arabella.
Bi hanum terkejut, ia menolehkan kepalanya kearah tabib tersebut.
"Tabib tolong periksa nona Arabella sekali lagi, saya mendengar deru nafas nya Tabib" ucap Bi Hanum.
Tabib yang mendengar itu merasa tak percaya tapi dia tetap memeriksa Nadi Arabella kembali. Setelah mengecek nya Tabib itu juga sama Terkejutnya dengan Bi Hanum.
"Benar nadi Lady Arabella bergerak kembali" ucapnya terkejut.
Bi Hanum yang mendengar itu tersenyum senang."Hiks nona Arabella masih hidup, Kalau begitu saya mohon Tabib sembuhkan luka yang berada ditubuh Nona Arabella" pintanya kepada Tabib tersebut.
Tabib tersebut mengangguk dan memanggil salah satu pengawal untuk membawa tubuh lemah Arabella ke kediaman nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments