malam penuh penderitaan dan kehancuran bagi Lisa sudah tiba.dia berdandan sesuai perintah bibinya yang sudah menyiapkan segalanya.
Lisa masih membisu menahan perih hatinya sesekali menggigit bibirnya untuk menenangkan perasaannya mulai dihinggapi ketakutan,tidak bisa membayangkan bagaimana dia bisa melewatkan malam ini dengan pria menjijikkan yang dijumpainya siang tadi.
"kamu tenang saja Lisa...bibi sudah menyiapkan minuman yang akan membuatmu nyaman menjalani malam ini" ucap bibi menarik tangan Lisa duduk di sofa dan menyodorkan sebotol minuman kepada Lisa."apa ini bi..." tanya Lisa merasa bau minuman itu sangat menyengat dihidungnya membuatnya ingin muntah.
"minum saja.." perintah bibi mendelikkan matanya tidak mau dibantah.
Lisa meminumnya tapi baru saja sedikit lewat dimulutnya dia pun berhenti"bi ini minuman beralkohol kan...ini akan membuatku mabuk bi" ucap Lisa hampir menangis karena seumur hidupnya belum pernah minum yang seperti itu.
"minum cepat...kamu mau membangkang Lisa"bentak bibi yang sudah habis kesabarannya.
Lisa pun memaksakan meminum minuman itu walau berkali-kali hampir muntah merasakan sangat pahit dan berbau tajam.
dengan air mata mengalir Lisa terus dipaksa menghabiskan minuman itu sampai kepala Lisa mulai merasa pusing dan tubuhnya sempoyongan.
bibinya memapah Lisa dibantu pamannya masuk kemobil,ditempat lain ada sepasang mata mengawasi sambil sesekali menyeka air matanya,dia adalah Stefany menahan tangis melihat kakaknya diperlakukan tidak manusiawi."kak pengorbanan mu tak kan sia-sia.." ucapnya dalam hati mulai berlari kecil meninggalkan rumah itu menembus pekat malam dan masuk kedalam taksi yang sudah dipesannya tadi,mobil pun melaju membelah malam yang penuh dengan tangis pilu dua anak yatim piatu yang terzalimi.
*****
mobil yang dikendarai paman Lisa sudah sampai diparkiran hotel.
bibi dan pamannya membimbing Lisa masuk kedalam hotel menuju resepsionis menanyakan kamar yang sudah dipesan pak Bondan.
"maaf ...kamar atas nama pak Bondan mana kuncinya" tanya bibi pada resepsionis wanita pun melayani dengan ramah.
"ini kuncinya..."kata resepsionis menyerahkan pada paman Lisa,pak Bondan memang sudah berpesan menyuruh resepsionis memberikan kunci pada paman dan bibi Lisa.
setelah sedikit berjalan akhirnya sampai dikamar yang dituju,sebelum masuk lengan Lisa dicengkram bibinya sambil berkata"kamu harus melayani bpk Bondan ,jangan sampai kau mengecewakannya" ancam bibi sambil menolak tubuh Lisa kedalam kamar dan menguncinya.
paman dan bibinya pun mengembalikan lagi kunci kamar itu kepada resepsionis hotel.
mereka pun berjalan masuk kemobil lalu pulang,menantikan kabar bahagia dari pak bondan,tentang investasi yang akan menyelamatkan perusahaannya nanti.
*********
ditempat terpisah Bondan gelisah menunggu rapat yang diadakan oleh tuan Hans direktur utama induk perusahaan nya karena dia sudah membayangkan malam ini akan ditemani gadis muda cantik menikmati malamnya,sesekali Bondan tersenyum sendiri membayangkan hangatnya malam yang akan dilaluinya.
setelah rapat usai dengan semangat Bondan hendak melangkah keluar ruangan rapat perasaan sudah menggebu-gebu tidak tertahankan lagi.
"Bondan..."panggil Hans sambil merapikan jasnya bangun dari duduknya.
"ya..ada apa pak Hans" ucap Bondan hormat,dia tau sedang berhadapan dengan siapa .orang nomor satu di induk perusahaan yang menaungi perusahaannya.
"kamar yang saya suruh pesan ...sudah di pesan"tanya Hans sambil mendekati Bondan.
"tentu sudah pak,saya pesankan disamping kamar saya ,agar bapak mudah memanggil saya kalau butuh bantuan saya" ucap Bondan dengan jurus menjilatnya agar posisinya aman diperusahaan nya sekarang.
tempat diadakan rapat perusahaan Hans dihotel tempat dia menginap.karena Hans malas untuk pulang,dia ingin menenangkan kejenuhannya dengan jauh dari rumah dulu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Gebreillha Pitono
tante sama pamannya kok kurang ajar bngt ya
2021-08-30
2
Baiq Dwi Yunita Ratmawa
tetap semangat
2020-11-06
4
Tionar Linda
nyimak..
2020-08-24
3