Bab 4
.
.
Dia adalah Arziel Gabriell Horison, seorang Jendral Tentara, putra dari teman lama Exel.
Sepanjang jalan Exel begitu menganggumi Putra temannya itu, Dia begitu tampan meski usianya sudah menginjak 30 tahun.
sesaat Exel tersenyum kecil saat mengingat rencana konyolnya. Namun ia segera mengakhiri senyumannya takut jika sampai Arziel mengira dia tengah mengejeknya.
"Kalau boleh tau, tugas saya apa saja tuan ??" Arziel mulai membuka percakapan.
"Tidak banyak Ziel. Kau hanya perlu menjadi sopir. Maaf sebelumnya, bukan maksudku menghina pangkatmu, Tapi ini awal dari misi rahasiaku."Terang Exel.
Arziel menggangguk mengerti. hingga setelah perjalanan cukup jauh Akhirnya Mobil yang ditumpangi mereka memasuki gerbang tinggi menjulang dimana terdapat Istana megah yang ada didalamnya.
Arziel begitu menganggumi rumah besar milik rekan mendiang Ayahnya itu. "pantas saja dia bisa memintaku dengan mudah, ternyata dia sekaya ini."Batin Arziel.
"Ini rumah saya. Kau akan tinggal disini bersama keluarga saya."ucap Exel yang langsung turun.
Pengawal pribadi Exel nampak membuka kan pintu mobil dan berjajar rapi disepanjang lorong.
Diujung tangga atas terlihat Melani berdiri menyambut kedatangan Exel yang katanya membawa seseorang.
"Mari.."Ajak Exel yang berjalan terlebih dulu.
Arziel patuh dan mengekor dibelakang Exel dengan ransel hitamnya.
"Pa.."Sapa Melani.
"Ma.. Dia tamu kita. Namanya Arziel. Dia akan menjadi sopir sekaligus bodyguard Untuk Deyna."Exel memperkenalkan.
"Arziel ?? Sepertinya aku pernah dengar nama itu ??" Melani mengingat.
Exel tersenyum tipis. "Tentu saja. Dia putra Horison temanku, sekaligus tetangga kita sewaktu didaerah."
"Oh.. Astaga..Kau kelinci mungilnya Gayatri ??" Melani mendekati Arziel dan langsung memeluk pria itu. Arziel hanya bisa diam dan mengulas senyum saja.
"Mama.. Arziel sudah dewasa jangan seperti itu.."Tegur Exel.
"Oh.. Sorry.. Sorry..Aku terlalu bahagia. Ok, Kita masuk..ayo Arziel masuklah.."Melani mempersilahkan penuh bahagia.
.
.
Perbincangan sudah dilakukan Exel serta Melani dan juga Arziel. Bahkan status Arziel juga harus dirahasiakan meski itu pada Deyna.
"Semoga saja kau bisa menjaga putri kami..Deyna, kau masih ingat tidak ??"Ucap Melani.
"Samar-samar Nyonya. Dia dulu masih terlalu kecil."Balas Arziel.
"Iya kau benar. Bahkan kau sudah sekolah saja Deyna baru berusia 5 tahun."timpal Melani.
"Baiklah Arziel. Sebaiknya kau istirahat dulu. Besok kau baru mulai mengerjakan pekerjaanmu."Ucap Exel.
"Em.. Tuan, apa saya boleh berkeliling rumah ini ??. Memastikan saja."Pinta Arziel.
"Silahkan. Pengawalku akan memandumu."Balas Exel dengan senang hati.
"Terima kasih banyak."
"Oh.. Kau sopan sekali.." puji Melani.
"Mama sudahlah, kau jangan berlebihan."tegur Exel lagi.
"Iya..iya.. Jangan difikirkan ya,Saya suka seperti ini kalau menganggumi sesuatu."Ucap Melani.
Arziel hanya membalas dengan senyuman saja.
.
Dengan ditemani salah satu penjaga dirumah besar Exel, Arziel berkeliling mengenali setiap sudut rumah yang akan ia tempati.
Perbincangan nampak sudah akrab diberikan Arziel karna memang penjaga mengenalkan semua tempat dengan jelas.
Hingga saat mereka melintasi taman luas yang tepatnya berada disebelah timur rumah, Arziel bisa mendengar celotehan serta omelan seseorang.
Ia pun menghentikan langkahnya dan memperhatikan.Terlihat wanita muda yang berkacak pinggang memarahi beberapa pengawal yang mengikutinya.
"Apa kalian tidak bisa memberiku ruang sedikit saja ?!!! Aku hanya jalan-jalan ditaman rumah !! Bukan keluar, Memangnya harus dikawal sampai seperti ini !!!?" Omelnya.
Pengawal tertunduk dan hanya bisa diam.
"Stop mengikutiku !! Dan pergi dari sini !!!" tegas Deyna. Masih diam tak ada jawaban dari para pengawal itu.
"Huh.. Lama-lama aku bisa mati muda jika begini, hidupku tertekan sekali !!!" Deyna begitu ingin berontak. lalu kembali ia melanjutkan langkahnya, dan pengawal itu terus mengikutinya.
"Oh.. Apa kalian tuli ??!!! Aku bilang stop mengikutiku !!!" sentak Deyna dengan marah. Bahkan Deyna sampai menghentak-hentakkan kaki dirumput hijau yang ia pijak.
"Nona.. Tuan besar bilang nyawa anda adalah nyawa kami. Jika Sampai terjadi sesuatu pada Nona Nyawa kami taruhannya."Salah satu pengawal memberanikan diri membuka suara.
"Tapi ini kan dirumah !!! Siapa juga yang mau melukaiku dirumah yang penuh dengan penjagaan seperti ini !!!!"Timpal Deyna dengan amat kesal.
Baru saja Deyna berhenti berkata.
Sebuah suara tembakan terdengar. Arziel yang bisa melihat arah tembakan itu segera berlari melindungi Deyna.
Dorrr !!
Bruukkk !!!!
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Tadinya panggil MAMA sekarang malah NYONYA 😂😂
2025-04-05
1
3 semprul
ujung" nya nanti saling jatuh cinta....
2023-03-05
3