" assalamualaikum..." ucap salam Randi dan aya secara bersamaan saat memasuki rumah setelah pulang dari sekolah.
" waalaikum sallam " jawab Bu Kiran karena dirinya baru saja akan keluar rumah berbarengan dengan Randi dan aya yang memasuki rumah.
" mau kemana Bu ? tanya Randi saat melihat ibunya yang hendak pergi.
" ibu mau ke swalayan sebentar mumpung Azzam dan azzura tidur siang.
" memang Ara sama Caca kemana Bu " tanya aya yang melihat rumah yang biasanya rame terasa sepi.
" Ara sama Caca juga tidur katanya capek abis olahraga, ya udah ibu pergi dulu kalian jangan lupa makan siang dulu baru istirahat " setelah mengumpulkan itu Kiran pun pergi meninggalkan anak anaknya menuju swalayan yang memang tidak jauh dari rumah.
Randi dan aya memasuki kamar mereka masing masing setelah sebelumnya mereka makan siang terlebih dahulu.
" ya.. " aya yang mendengar suara Raka saat berada di dalam kamarnya mencari sosok Raka yang ternyata baru saja keluar dari kamar mandinya
" Kaka kenapa di sini ? nanti kalo ibu ke kamar aya gimana?" aya mengucapkan itu sambil berjalan mendekati Raka.
" Kaka nungguin kamu, kangen.." ucap Raka mendekati aya.
" kaka keluar dulu aya mau ganti baju.." Raka pun memilih keluar dari pada pikiran nya terkontaminasi pemandangan yang belum waktunya di lihat mata.
Aya hanya tersenyum meski Raka pacarnya tapi Raka masih kakanya yang akan selalu menjaga dirinya bahkan dari pandangan nya sendiri.
' ini yang membuat aya makin sayang sama Kaka.. Kaka ngga akan ngerusak aya meskipun kesempatan itu ada di depan mata '
ucap aya sambil melihat Raka yang melangkah keluar dari kamarnya.
" assalamualaikum.. Raka.." ucap salam sari segerombolan anak anak seusia Raka di luar rumah.
" waalaikum sallam" jawab Randi sambil membuka pintu, Randi bisa menebak jika yang datang adalah teman sekolah kakaknya Raka.
" silahkan masuk kakak kakak semua sebentar Randi panggil ka Raka dulu "
Teman teman Raka yang berjumlah lima orang pun masuk kerumah dan duduk di sofa ruang tamu sedangkan Randi masuk ke dalam rumah untuk memanggil kakaknya.
" kak ada temen sekolah kakak di depan " ucap Randi memberitahu Raka.
" hai bro " ucap salah satu teman Raka saat melihat Raka mendekat ruang tamu dimana mereka kini duduk.
" kok mau ke rumah ngga bilang dulu.. tau dari mana lagian rumah gue?" tanya Raka pada teman temannya.
" noh dari Nadia.. dia kan fans garis keras Lo " ledek Wahyu sedangkan Nadia hanya tersenyum malu. Nadia adalah teman sekelas Raka yang sejak masuk SMA sudah menyukai Raka tapi Raka hanya menganggapnya teman tidak lebih.
" tar ya gue ambilin minum dulu "
" gue bantuin ya ka " ucap Nadia yang sampai saat ini masih berusaha mendekati Raka.
" ngga usah masa tamu bantuin bikin minum.. lagian ada adek gue yang bisa bantuin gue " ucap Raka yang memang tidak ingin memberi harapan palsu pada Nadia, karena bagaimanapun sebagai seorang laki laki Raka bisa tau dan merasakan jika Nadia menyukainya.
" tuh adek gue " ucap Raka saat aya keluar dari kamar menuju ruang tamu
' tepatnya adek tersayang gue " gumam Raka dalam hati.
" yu kenalin ini Wahyu Lukman Sinta Winda sama Nadia "
" hai .." sapa teman teman Raka pada aya.
" hai juga kakak kakak semua "
Raka langsung mendorong aya menuju dapur untuk membantu nya membuatkan minum untuk mereka semua, setelah membuatkan minum ayu yang membawa baki karena tidak tega membuat kakak tercintanya kesusahan.
Aya membagikan minuman untuk mereka semua bahkan untuk Raka juga.
" ka adek kamu cantik, kelas berapa udah punya pacar belum?" tanya Lukman yang tentu saja membuat Raka mendadak cemburu tapi tidak bisa dia tunjukan di depan semuanya.
" aya baru kelas tiga SMP tapi dia ngga boleh pacaran dulu " ucap Raka tegas.
" tega amat lu jadi kakak, kan dia jadi ngga bisa nikmatin pacaran masa SMP " ucap Wahyu yang malah ikut ikutan.
" jangan kan adiknya, kakaknya aja ngga mau gue ajak pacaran " ucap Nadia tanpa rasa malu. ayu bisa tau jika kak Nadia itu juga mencintai kakak sekaligus pacarnya.
" emang Lo pernah nembak Raka " orek Sinta pada Nadia.
" pernah "
uhukkk uhukkk aya yang masih di sana tersedak ludahnya sendiri mendengar Kaka sekaligus kekasihnya pernah di tembak teman sekelas nya.
" minum ya.. " Raka langsung memberikan minumannya pada aya yang sontak saja membuat semua temannya menatap tidak percaya bagaimana Raka begitu hangat dan perhatian pada adiknya.
sedangkan jika di sekolah Raka seolah menjaga jarak terlebih pada lawan jenisnya.
" ka.. Lo kok ngasih gelas Lo, itu kan sama aja Lo ciuman sama adik Lo sendiri " celetuk Wahyu, sedangkan aya yang mendengar itu memilih meninggalkan Raung tamu menuju kamarnya.
" udah ah ngga usah di bahas " sela Nadia karena dirinya merasa kurang menyukai perlakuan Raka pada adiknya
" gimana ka lukanya sudah lebih baik ?" tanya Nadia mengalihkan pembicaraan mereka.
" Alhamdulillah sudah lebih baik sekarang, mudah mudahan besok sudah bisa sekolah" ucap Raka.
" oh iya ka kita ada kerja kelompok, dan seperti biasa kita semua satu kelompok " Sinta memberitahu tugas sekolah mereka.
" oh.. memang tugasnya apa ?" tanya Raka pada semuanya.
" buat drama buat Pensi akhir semester " jawab Nadia.
" oh ya udah kalian tentuin aja temanya apa gue ngikut aja.
" assalamualaikum.. wah lagi ada tamu..!" Bu Kiran yang baru saja pulang dari swalayan langsung menyapa teman teman Raka.
" siang Tante.. kenalkan saya Nadia " Nadia langsung cari muka di depan Bu Kiran berharap dengan meluluhkan ibunya bisa membuat Raka juga luluh tak lupa Nadia juga memperkenalkan teman temannya semua.
" siang juga .. silahkan di lanjut ibu masuk dulu ke dalam " Bu Kiran langsung masuk kedalam menuju dapur untuk merapihkan semua yang baru saja dia beli.
" bik Jum " Kiran memanggil asisten rumahnya untuk membantu nya membereskan semuanya.
" iya Bu.." jawab bi Jum sambil mendekati Kiran.
" tolong ya bi, saya masuk dulu ke kamar gerah banget " setelah mengucapkan itu Kiran menuju kamarnya. Di dalam kamar Kiran menghapus air mata yang tiba tiba saja mengalir deras di pipinya mengingat semua kejadian di swalayan tadi.
" Bu.. " aya yang tiba tiba saja masuk ke kamar Bu Kiran mendapati ibunya yang sedang menangis bahkan wajah Bu Kiran juga sudah memerah.
Aya berjalan mendekati ibu sambungnya dan menghapus air mata yang masih saja mengalir meski Kiran sudah berusaha menghentikan tangisnya.
" ada apa Bu.." tanya aya karena hatinya juga merasa sedih saat melihat ibu sambungnya menangis tapi aya tidak tahu penyebab nya, sedangkan Kiran hanya menggeleng.
" Bu..
✍️✍️✍️ nah loh.. kira kira Kiran kenapa ya.🤔🤔🤔
pantengin terus ya ceritanya biar R-kha 😘😘 lebih semangat lagi UP nya
jangan lupa like dan tinggalkan jejak ya biar R-kha 😘😘 lebih semangat lagi UP
love you moreeeee 😍😍🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Tri Susanti
kenapa kiran........
2023-06-13
0