“Gilaaa cantik buangettt. Ini sih namanya dewi” batin Juna menjerit melihat seorang perempuan berdiri di hadapannya begitu cantik, anggun, dan amat berwibawa.
“Εσυ τι θελεις (Esy ti theleis / apa yang kau inginkan)” perempuan berjubah putih itu bertanya kepada Arjuna dalam bahasa Yunani. Namun yang di tanya bukannya menjawab malah bengong, diam di sertai dengan tatapan memuja.
Melihat respon Arjuna yang hanya diam membuat perempuan berjubah putih mengangkat tangan kanannya hingga terdapat cahaya bulat berwarna biru ke abu-abuan dan tiba-tiba saja terdapat sebuah tongkat ombak yang sangat tajam yang mana ujugnya sangat runcing dan berkilauan. Perempuan itu tiba-tiba saja terangkat ke atas beberapa meter, Ia melayang ke udara dengan anggunnya bahkan Ia tersenyum smirk pada Arjuna dan berkata “Panggil aku Pallas Athena, temui aku di kuil Parthenon Acropolis Athena, tak perlu mendaki gunung” setelah mengatakan itu, perempuan itu melirik Arjuana sekilas dan langsung menghunuskan tombak runcing tadi ke Arjuna dengan kilatan cepat.
Dubraakk...
“Aaaarrrghhh tidaaaakkk” teriak Arjuna yang langsung bangun dari tidurnya. Arjuna ngos-ngosan sambil keringat keluar dari tubuhnya. Ia merasa tombak yang di arahkan ke arahnya benar-benar menghunus jantungnya, ia bahkan merasakan sakit dan nyeri yang luas biasa.
“Tuan, ada apa?” tanya Dellon yang baru keluar dari kamar mandi. Dellon melihat Arjuna seperti orang ketakutan, berkeringat dan sepertinya juga sedang ling-lung.
“Dell, aku di serang pake tombak tadi hah hah hah” ucap Jun sambil ngos-ngosan.
“Apa maksudmu Tuan, bukan kah Tuan dari tadi tidur? Sepertinya Tuan bermimpi mungkin karena kecapean” Dellon kemudian membantu Arjuna yang sedang duduk di lantai penginapan, sepertinya Arjuna terjatuh dari ranjang ketika bermimpi.
“Aku masih hidup kan?” tanya Juna kepada Dellon
“Iya Tuan, sebentar aku ambil minuman di luar” Dellon berlalu ke luar mengambil minuman kepada Tuannya. Sepertinya tuan Arjuna mengalami mimpi buruk.
“Apa iya itu mimpi, tapi kenapa terasa sangat nyata ya” gumam Arjuna sambil memegang dadanya.
“Apa maksud dari mimpi itu ya? Apa itu pertanda? Apa itu dewi yang aku cari? Atau apa yah kira-kira? Arjuna menerka-nerka arti dari mimpinya. Bahkan perkataan perempuan yang mengaku sebagai Athena itu terngiang-ngiang di telinga Arjuna.
“Huuffftt mungkin aku terlalu memikirkan dewi Athena, sampai-sampai aku membawanya dalam mimpi”
Arjuna kemudian berdiri berjalan mendekati cermin. Tujuannya untuk berkaca. Namun Arjuna jadi kaget ketika di pantulan cermin itu terdapat sosok perempuan yang ia mimpikan tadi.Arjuna menoleh ke belakang dan bertanya
“Siapa kamu?”
“Athena” jawab wanita berparas cantik itu. Ia berjalan mendekati Arjuna dan menyentuh leher Arjuna dan dengan ajaibnya juga terdapat kalung di leher Arjuna dengan liontin burung hantu.
“Hah? Bagaimana bisa?” Arjuna di buat terkaget-kaget.
“Tuan, ada apa?” tanya Dellon di depan pintu kamar penginapan mereka.
Seketika Arjuna langsung menoleh
“Dell, kau lihat tidak ada dewi Athena tadi di sini”
“Dewi Athena itu siapa Tuan?” tanya Dellon dengan bingung.
“Lihatlah ia memberiku kalung liontin” Arjuna memperlihatkan kalung itu. Kalung dengan desain yang cantik dan klasik khas orang yunani.
“Tuan dapat dari mana?”
“Dari dewi Athena Dell” jawab Arjuna dengan antusias.
Mendengar itu Dellon langsung tertawa terbahak-bahak
“Hahhhaha Hahahahaha Hahahhaa sepertinya halusinasi mu sangat bagus Tuan” Dellon menepuk punggung Arjuna.
“Aku tidak bercanda ataupun berhalusinasi Dell, aku serius” tandas Arjuna tak terima karena ia di tuduh berhalusinasi oleh asistennya sendiri.
“Minumlah dahulu Tuan, mungkin Anda dehidrasi” Dellon masih cekikikan melihat Arjuna.
“Kau tidak percaya pada perkataan ku?”
“Emm bukannya tidak percaya Tuan, hanya saja kita itu berada di zaman modern. Hal dewa-dewi yang Tuan katakan barusan itu hanyalah cerita masyarakat di sini. Lagian apakah tua Arjuna juga mempercayai hal yang seperti itu?” tanya Dellon
“Sudahlah kau tidak akan mengerti” Arjuna langsung merebut minuman yang di bawa asistennya.
Arjuna berjalan keluar kamar dan duduk di kursi.
.
.
“Kalungnya cantik, orangnya juga cantik” batin Juna.
Setelah menenangkan diri di luar, sekaligus menghirup udara segar Arjuna kembali ke kamarnya lagi.
“Kau sedang apa?” tanya Juna melihat Dellon memasukkan beberapa peralatan ke dalam dua tas ransel pendaki.
“Untuk persiapan besok Tuan” jawab Dellon seadanya.
“Oooh.. Untuk pendakian besok tidak jadi” ucap Juna santai.
Mendengar itu, Dellon langsung melihat tuannya dengan penuh tanda tanya.
“Maksud Tuan?”
“Iyah besok kita tidak jadi mendaki, namun kita langsung ke kuil akropolis Athena saja” titah Juna sambil mencomot makanan ringan yang ada di meja.
“Tapi Tuan, saya sudah mempersiapkan peralatan yang kita bawa besok untuk pendakian” jelas Dellon pada Juna. Sungguh Dellon kesal setengah mati pada Arjuna, memberi perintah dan membatalkan kegiatan sesuka hatinya.
“Tak masalah, nanti sumbangkan saja peralatan pendakian itu” jawab Juna santai.
“Dasar dodol” umpat Dellon dalam hati
.
.
Halo kakak, jangan lupa like, comment, vote, favoritkan beserta bunga kembangnya jgn lupa ya kakak²
dukung terus
salam hangat🤗🤗✨❤️🕊️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
〈⎳ HIATUS
Juna jadi sableng yak?
2023-04-01
1
🥀⃟ʙʀRos🥀
liontin burung hantu,,,jd nganu kak ngemeng2 keren alur cerita nya tetap semangat dlm berkerja dan berkarya kak semangka
2023-02-28
1