Bab 4 Menuju Dunia Lain

Pagi-pagi buta Juna sudah terjaga lebih dahulu dari pada Dellon. Juna sedang berpikir keras bagaimana caranya ia bertemu dengan sosok perempuan tadi malam yang memberikannya kalung liontin burung hantu.

“Astaga bodohnya aku, kenapa semalam aku tidak langsung bertanya pada dewi itu ya” gumam Juna sembari memegang liontinnya.

Memikirkan hal itu, membuat kepala Juna jadi puyeng.

“Argghhh sial, aku butuh refresh otak. Sebaiknya aku mandi saja”.

Juna langsung bangun dan melesat ke kamar mandi. Di bawah guyuran shower, air mengalir di atas kepalanya membasahi rambutnya dan seluruh tubuhnya. Dalam mandinya pun ia berpikir keras apa yang harus di lakukannya ketika sudah sampai di kuil akropolis.

“Oh ayolah otak bekerjalah sebentar saja, cara apa yan g harus aku lakukan” Juna memejamkan matanya sambil mengguyurkan rambutnya. Ia tidak menyadari kalau saat ini kalung yang ia pakai sedang mengeluarkan cahaya kecil berwarna putih keemasan, lebih tepatnya di mata liontin burung hantu.

Setelah ritual mandinya selesai, Juna keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk putih yang melilit di pinggangnya. Ia langsung menggunakan pakaiannya dan merapikan rambutnya.

“Aku memang selalu tampan” ucap Juna dengan percaya diri.

Tak lama kemudian ponselnya berbunyi ada panggilan suara dari orang rumah, lebih tepatmya ibunya.

“Hall” belum selesai Juna mengucapkan salam, mommy nya sudah lebih dulu menyela

“Junaaaaaaaa kau itu dimana, kenapa tidak memberitahu kami kalau kamu keluar negeri. Jangan bilang kamu mau kabur. Awas saja kalau kamu punya niat seperti itu, mommy dan daddy tidak akan segan-segan mencabut segala fasilitas yang kamu pakai saat ini” pekik sang mommy yang sedang marah kepada sang anak. Mom Stefanni nyerocos tanpa henti mengomeli sang anak, sangat fasih dan lancar, mulus sekali bahkan lebih mulus dari jalan tol.

“Oh come on mom, santai saja aku tidak akan kabur. Aku bisa pastikan itu” jawab Juna santai.

“Pokoknya mommy tidak mau tahu, hari ini kau harus pulang ke Indonesia kalau masih mau menjadi anak dari mommy dan daddy”

“Mom, dengerkan dulu. Kalau hari ini sepertinya tidak bisa. Besok saja ya. Lagian misiku di sini belum tercapai” Juna berusaha bernego dengan sang mommy tentang kepulangannya.

“Mommy tidak mau tahu. Pokoknya hari ini kau langsung pulang, titik tanpa koma” titah sang mommy tidak mau di ganggu gugat.

“Mom” ucap Juna namun sayang panggilannya langsung terputus karena sang mommy mematikan sambungan ponsel.

Tut tut tut…

“Oh astaga, emak-emak Indonesia memang tidak bisa di kalahkan” Juna geleng-geleng kepala dengan sifat sang mommy.

Tok tok tok..

Pintu kamarnya di ketok dari luar, Juna langsung berjalan membuka pintu kamarnya.

“Pagi Tuan” sapa Dellon

“Hm, tunggu sebentar aku mau bersiap sebentar lagi. Kita sarapan di luar saja” titah Juna pada sang asisten.

“Baik Tuan” jawab Dellon singkat.

.

.

Saat ini Juna dan Dellon berada di dalam mobil menuju kuil Athena

“Tuan, sebenarnya apa tujuanmu datang ke kuil Athena?” tanya Dellon pada Juna yang sedang asik dengan gawainya. Juna sedang men-searching ritual agar bisa bertemu dengan dewi Athena.

“Tuan?” tanya Dellon lagi

“E-eh apa?”

“Tuan tujuan kita datang ke kuil Athena itu apa?”

“Oooh kalau itu, rahasia” jawab Juna asal.

Mendengar itu, Dellon menghela nafas kasar

“Hei jangan marah begitu” ucap Juna sambil memukul pelan bahu sang asisten.

“Tuan, Nyonya besar tadi pagi sudah menghubungi saya agar Tuan segera kembali ke Indonesia”

“Aku juga sudah di hubunginya, abaikan saja. Tapi akan aku usahakan supaya hari ini kita segera kembali ke Indonesia.

.

.

Kuil Athena

Mereka sudah sampai di tempat tujuan mereka, kuil Athena. Sebelumnya untuk sampai di kuil tersebut, mereka perlu mendaki selama 30 menit. Karena meskipun berada di tengah kota, rupanya kuil itu berada di puncak bukit.

Tidak ada yang istimewa dan menarik sebenarnya, hanya tiang-tiang beton yang kokoh yang menjulang dan beberapa turis yang datang dari berbagai belahan dunia.

Juna dan Dellon mengelilingi kuil tersebut mereka di temani oleh seorang pemandu turis yang menjelaskan tentang isi dari kuil Athena.

Parthenon adalah kuil untuk dewi Athena yang dibagun di puncak bukti tertinggi di kota Athena, yaitu di Akropolis ("Kota Tinggi"). Pada Zaman Perunggu Akhir, sekitar tahun 1300 SM, Akropolis merupakan tempat tinggal para raja, sekaligus merupakan tempat pertahanan terakhir jika kota Athena diserang. Setelah Zaman Kegelapan, kota Athena tidak lagi dipimpin oleh raja, sebagai gantinya mereka menerapkan oligarki. Dengan demikian, Akropolis tak lagi menjadi tempat kediaman raja, alih-alih, tempat ini menjadi tempat suci bagi dewi Athena, dan orang Athena membangun kuil untuknya di sana.

Kuil Athena pertama di Akropolis pertama kali dibangun pada periode Arkaik dan dibuat dari batu kapur. Ketika pasukan Persia menaklukan Athena dalam Perang Yunani-Persia, mereka menghancurkan kuil itu, tepat sebelum Pertempuran Salamis pada tahun 480 SM. Seusai perang, sisa-sisa kuil itu dikubur di bawah Akropolis.

Pemandu turis tersebut juga menceritakan tetang lukisan dan asal usul bagaimana kuil Athena berdiri.

Untuk waktu yang lama setelah Perang Yunani-Persia, orang Athena membiarkan Akropolis sebagai reruntuhan dan tidak berusaha merenovasinya, sebagai peringatan perang. Pada tahun 440-an SM, barulah rakyat Athena ingin kembali membangun Parthein mereka dengan lebih besar dan lebih indah. Untuk membangun kembali Parthenon, Pemerintah Athena membutuhkan dana yang besar. Pemerintah Athena mengakali permasalahan ini dengan mengambil dana iuran Liga Delos dan menggunakannya untuk membangun Parthenon. Liga Delos adalah persekutuan negara-negara kota di Yunani yang dipimpin oleh kota Athena. Dana itu sendiri berasal dari pembayaran oleh semua anggota dan Liga dan sebenarnya dana itu harus digunakan untuk kepentingan Liga, yaitu bertempur melawan Persia. Namun karena Athena membutuhkan dana besar dan memiliki kuasa lebih atas Liga Delos, mereka berani untuk merampas uang itu untuk kepentingan mereka sendiri. Ketika sebagian besar kuil Yunani memiliki enam tiang di bagian depannya, Parthenon memiliki delapan tiang. Kuil Yunani lainnya dihiasi oleh friz (bongkahan batu panjang berhias pahatan bersambungan) saja atau metope (panel batu individual berhias) saja, sedangkan Parthenon memiliki friz dan juga metope. Ada serangkaian triglif dan metope di arkitraf utama, di atas tiang bergaya Doria, dan ada friz di arkitraf dalam, di atas tiang bergaya Ionia. Jadi ketika kuil Yunani lain memiliki tiang dengan hanya satu gaya saja, tiang-tiang Partheon dibuat dengan dua gaya. Di bagain depan Parthenon, di pedimen segitiga, Pheidias memahat adegan persaingan antara dewi Athena dan dewa Poseidon sebagai dewa utama di kota Athena. Di pedimen belakang, dia menaruh pahatan yang menggambarkan kelahiran dewi Athena dari kepala dewa Zeus. Sayangnya, sebagian besar pedimen itu kini sudah rusak, dan bagian yang masih tersisa kini disimpan di museum.

“Orang ini menjelaskan apa sih, aku tidak mengerti” gerutu Juna dalam hati.

Juna meningalkan Dellon kepada pemandu turis itu, ia berencana mencari cara agar ia bisa bertemu dengan dewi Athena.

Ketika ia sampai di pertengahan kuil, ia melihat sebuah tiang tinggi yang menjulang yang mengarah keluar. Jika di lihat-lihat, pemandangan dari kedua tiang ini seperti gerbang atau pintu. Di luarnya kita bisa melihat pemandangan kota Athena

“Bagus juga” Juna berjalan mendekati kedua tiang itu tanpa ragu. Dan Juna sendiri pun tidak menyadari kalau saat ini liontinnya sedang mengeluarkan cahaya. Semakin dekat Juna pada tiang itu, semakin kuat juga kalung itu mengeluarkan cahaya. Hingga sampai pada akhirnya Juna melewati kedua tembok itu

Pusssshhh…..

Cahaya kilatan tiba-tiba keluar dan anehnya Juna langsung menghilang.

“Loh, ini dimana” kaget Juna yang mengetahui dirinya sudah berada di tempat seperti ia bermimpi kemarin.

“Apa ini dunia lain ya? Dunia para dewa dewi?

.

.

Hai kakak²😍😍 jgn lupa tinggalin jejak ya, di like sama di comment😊🌺

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***