“Perjanjian dengan Sang Dewi Athena, Dewi Yunani yang merupakan dewi kepintaran dan kebijakan” Juna sepertinya tidak asing dengan nama dewi tersebut. Tapi dimana ya? Ia berusaha berpikir keras mengingat nama tersebut sampai akhirnya ia teringat tentang buku dewi perawan.
“Oh iya, bukankah aku pernah melihat nama dewi itu di buku yang Naura bawa” gumam Juna dalam hati.
“Apa sebaiknya aku tanya kepada Naura yah tentang dewi itu? Eh tapi kalau aku tanya kepadanya, nanti aku bisa di ejek. Bukan kah itu hanya mitos belaka”
“Tapi kalo benar adanya bagaimana?
Juna sepertinya berperang di dalam hatinya. Apakah ia mempercayai tentang artikel itu atau tidak. Sampai akhirnya ia bertekad untuk mencari tahu lebih lanjut tentang dewi Athena dan cara membuat permintaan pada sang dewi.
“Gunung olympus tempat tinggal para dewa-dewi Yunani kuno” gumam Juna membaca artikel tersebut.
“Oh my gosh, yang benar saja. Ya kali aku harus ke Yunani dulu sih” gerutu Juna. Ketika Juna mengetahui kalau ingin bertemu dengan dewi Athena, maka harus menemuinya di gunung olympus yang merupakan tempat tinggalnya.
“Hem, tapi kalau di pikir-pikir dewi itu benar-benar ada, itu sangat menguntungkan bagiku. Aku bisa membuat permintaan kepadanya” Juna jadi semangat untuk datang ke Yunani. Malam itu ia langsung memesan tiket pesawat keberangkatan pagi menuju negeri para dewa-dewi. Tak lupa ia mengajak asisten pribadinya bernama Dellon.
.
.
“Tuan, sebenarnya kita ke Yunani untuk apa?” tanya sang asisten kepada Juna yang sedang duduk di ruang tunggu pesawat menantikan keberangkatan mereka. Juna yang sedang asik dengan ponselnya, melihat Dellon sekilas. Ia menurunkan kaca mata hitamnya yang bertengger di hidung mancungnya.
“Secret” cengir Juna dengan santai.
Mendengar itu, Dellon hanya menghela nafas, kelakuan anak dari bosnya itu sungguh menjengkelkan. Kalau bukan memikirkan pekerjaannya mungkin saja Dellon akan meninggalkan Juna dan pergi sendiri ke negara tujuannya.
.
.
.
Menempuh perjalanan yang hampir 15 jam 40 menit. Membuat Juna dan Dellon sedikit kecapean.
“Pesankan kan kita penginapan yang dekat dengan gunung olympus” titah Juna pada sang asisten kemudian berlalu pergi menarik satu kopernya.
“Baik Tuan”
Dan di sinilah mereka sekarang, di penginapan Koromila Refuge Olympus.
“Lon, besok pagi kita akan mendaki gunung olympus, usahakan jangan kesiangan bangunnya” titah Juna pada sang asisten.
“Baik Tuan, saya akan mempersiapkan perlengkapan kita terlebih dahulu”
“Hem, boleh juga. Kau uruslah itu, aku mau tidur” Juna langsung berbaring di ranjang empuknya. Dan tanpa menunggu lama Juna sudah menyambangi dunia mimpi.
“Dasar kebo” batin Dellon melihat Juna yang sudah tertidur pulas bahkan sudah mengorok.
.
.
“Aku dimana, woaaaah apa ini?” bingung Juna yang saat ini ia tidak tau ada dimana.
Entahlah, ia seperti berada di negeri dongeng. Berada di dalam ruangan kuno klasik yang sangat indah dan memanjakan mata. Di sini tidak menggunakan penerangan lampu listrik, tapi menggunakan lampu minyak dengan desain klasik. Jangan lupakan bangunannya yang tinggi menjulang disertai dengan toga bangunan yang luar biasa besarnya seperti batang pohon besar General Sherman. Pohon General Sherman adalah pohon terbesar di dunia berdasar volume yang masih hidup hingga saat ini. Pohon ini memiliki diameter batang 11 meter, tinggi 83,8 meter, dan volume 1487 meter kubik. Jika disamakan dengan tinggi sebuah bangunan, pohon ini bisa mencapai tinggi sebuah bangunan setinggi 27-30 lantai. Ukuran dan tingginya akan terus berkembang seiring berjalannya waktu.
(Jadi bisa di bayangkan kan, bagaimana besarnya bangunan yang Juna berada sekarang hehe)
“Hemmm luar bisa desainnya, estetik sekali pemilik rumah ini” puji Juna karena memang ruangan itu sangatlah indah dan klasik.
Juna tidak tau saja, ia berada dimana sekarang.
Sampailah saatnya Juna melihat patung burung hantu di setiap sudut ruangan dengan mata yang tajam berwarna merah.
“Arghhhhh Shiiit” kaget Juna. Rasanya jantungnya mau melompat dari tempatnya saat ini juga.
“Oh my gosh yang benar saja, masa di bangunan yang bagus ini, pemiliknya doyan mengoleksi patung burung hantu”. Ketika mengatakan itu, tiba-tiba patung burung hantu di setiap ruangan itu mengeluarkan suara layaknya burung hantu dengan melodi yang lembut. Suara itu bersahut-sahutan, tidak terdengar keras namun membuat setiap orang yang mendengar suara itu menjadi takut dan ciut, dan itulah yang di rasakan Juna sekarang. Ia sudah gemetar tak karuan, rasanya kakinya seperti jeli tak mampu menopang berat tubuhnya.
“Astaga apa yang terjadi, apa pemiliknya marah aku mengatai tempatnya” tanya Juna dalam hati.
Sampai tiba-tiba ada seekor burung hantu berwarna putih berukuran besar terbang di atas kepalanya, melewati Juna.
Melihat itu, Juna sangat takut. Karena pikiran Juna saat ini adalah burung hantu itu pastinya hantu. Mitos Indonesia kan memang begitu, burung hantu itu melambangkan hantu.
Sungguh Juna rasanya mau pingsan tapi tidak pingsan juga.
Burung hantu itu bertengger di sebuah ornamen tempat lilin yang besar.
Seketika itu burung hantu itu mengeluarkan cahaya putih bercampur keemasan di tubuhnya. Juna sampai menutup matanya karena cahaya itu. Sampai akhirnya Juna di buat melongo dengan kehadiran sesosok perempuan berparas cantik.
“Gilaaa cantik buangettt. Ini sih namanya sang dewi” ungkap Juna dengan penuh kekaguman
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
🥀⃟ʙʀRos🥀
matematika tinggi ya kak segitu komplit pohon nya dr tinggi Ampe isi nya,cuma mau nanya kok burung hantu sih kak koleksi nya knp gak burung kakak tua aja
2023-02-28
1
𝒯ℳ
Bentar ya thor, aku bayangkan dulu
2023-01-20
1