"Alhamdulillah bebas. Kalau aku tadi sampai kebablasan.. tamatlah riwayatku..!!"
Bang Igo segera mengambil langkah cepat untuk keluar dari gedung club tersebut. Tanpa ia sadari ada sorot lampu mengarah padanya.
"Astagfirullah.. apa nih?"
***
baaagghh.. buugghhh.. baaghhhh.. buugghh..
Papa Ricky menghajar putranya dengan tangannya sendiri. Amarahnya benar-benar tak terkendali melihat kelakuan putranya.
"Sampai kapan kamu akan jadi laki-laki tidak berguna seperti ini?????? Berapa banyak wanita yang kamu jamah di luar sana?????"
"Aku memang nakal, tapi tidak pernah menyentuh mereka" jawab Bang Igo sampai merintih terkapar di lantai.
"Siapa yang akan percaya mulut banci mu itu??????" Bentak Papa Ricky. "Ingat Igo. Kamu punya Mama. Kamu juga punya adik perempuan..!!!!!"
"Apa yang bisa buat Papa percaya padaku?? Aku tidak pernah gegabah Pa"
"Apa main perempuan di luar itu tandanya tidak gegabah??????" Suara Papa Ricky semakin meninggi. Papa Ricky melayangkan tendangannya hingga Bang Igo tak sadarkan diri.
"Seret dia keluar..!!!!!!" Perintah Papa Ricky pada anak buahnya.
//
"Jangan Papaaaa..!!!" Mama Tisha memeluk putri kecilnya karena mabuk.
"Darimana anakmu itu dapat minuman dan benda-benda macam itu ma.. Bau rokok juga menguar. Aku harus bilang apa sama Bang Ricky, beliau meminta kita untuk menjodohkan anak kita sama Igo" kata Papa Hara.
"Kita bicara saja keadaan ini agar Bang Ricky tidak kecewa Pa" saran Mama Tisha.
"Nanti Papa akan temui Abang Ricky di kantornya"
-_-_-_-_-
"Saya juga punya masalah yang sama Har. Igo kedapatan pulang dari club malam, jadi saya urungkan niat saya menjodohkan Igo sama Punai. Kasihan Punai nantinya."
Kening Papa Hara berkerut, pasalnya ia tau betul.. senakal-nakalnya seorang Igo, tidak mungkin ia gegabah. Ia pun tau record seorang Igo karena sejak dari siswa hingga menjadi anggota dan dalam penanganan nya. Igo tak pernah melenceng dari jalur. "Saya rasa, saya berani mengambil resiko. Kita nikahkan mereka Bang..!!"
"Kamu yakin?? Igo itu sembrono. Tak ada yang bisa di banggakan dari seorang laki-laki. Tunangan saja saya belum setuju. Apalagi menikah..!!"
"Saya yakin Bang. Bukankah minus lawan minus jadinya plus" jawab Papa Hara mantap.
...
"Aku nggak mau Pa." Tolak Bang Igo.
"Mamamu sudah sering sakit karena kamu Igo. Kamu mau menyiksa hati Mamamu seperti apalagi?" Papa Ricky selalu emosi setiap berhadapan dengan putra keduanya. "Sekarang kamu tunjukan sama Papa kalau kamu memang mampu. Punai hanya seorang gadis kecil yang salah arah. Kalau momong istri saja kamu tidak becus, berarti kamu memang sampah. Banci kamu Go..!!" Ucap Papa Ricky tak main-main.
"Aku akan menyiksanya habis-habisan, setelah itu aku akan meninggalkannya untuk tidur dengan perempuan lain..!!" Ancam Bang Igo.
Papa Ricky menggeleng geli dan gemas mendengar celoteh putranya. "Oya??? Kalau Punai sampai menangis. Papa orang pertama yang akan menghajarmu, kedua.. seorang pria tidak akan sanggup beradu skill dengan wanita jika kamu telah menjadikannya seorang istri. Ingat Go.. suami..!!!!! Jangankan debat.. bisa seri saja kau sudah jago"
Tangan Bang Igo mengepal kuat.
'Kenapa harus Punai.. putri Om Hara yang paling kecil. Bukankah dulu rambutnya suka di kuncir dua, gendut, suka makan permen lollipop, giginya di pagar, makannya banyak sekali. Bisa bangkrut lah aku. Bisa-bisa gaji tidak cukup untuk satu bulan.'
"Cepat persiapan..!!!!!!" Bentak Papa Ricky lagi.
...
"Saya terima nikah dan kawinnya Galuh Intan Pualani binti Hara............"
~
"Alhamdulillah.." Bang Igo mengusap wajahnya menyadari dirinya telah melepas masa lajang.
"Papaaaaaa.. Punai kabur..!!!" Teriak Mama Tisha.
"Kabur kemana?? Kenapa nggak kamu jaga pintunya Maa..!!" Tegur Papa Hara.
"Punai lewat jendela Pa" kata Mama Tisha sampai sesak.
"Biar saya yang cari." Bang Igo meletakan peci kemudian menggulung lengan bajunya.
"Kamu tau wajah Punai?" Tanya Papa Hara.
"Tau Om. Gendut khan?"
"Lihat dulu Go... Itu fotonya" tunjuk Papa Hara.
Bang Igo memicingkan matanya sampai akhirnya melotot melihat foto yang terpampang di ruang tamu rumah pribadi Papa Hara.
Plaaakk..
"Kedip dulu..!!!!!" Tegur Papa Ricky menyadarkan Bang Igo.
"Saya cari sekarang..!!"
:
"Kenapa?"
"Aku tau Bang Igo itu orangnya hitam, rambutnya gondrong, kerempeng seperti batang sapu lidi, suka kencing sembarangan. Aku nggak suka" jawab Punai.
"Iyewwwwwhh.. Kalau aku ketemu laki-laki seperti itu aku nggak mau. Levelku khan Mbret Pitt." Kata Esi.
"Aku pun juga, levelku minimal seperti artis Korea." Punai pun tak mau kalah.
"Kalau wajah hanya seperti bakul borongan.. lebih baik diam. Lihat dulu kalau cari level. Tinggi hanya satu jengkal tertendang, dada rata, hidung pesek, kulit belang, rambut hura-hura masih saja berkhayal. Bangun Neng..!!!"
"Siapa lu??" Tanya Punai sembari berkacak pinggang.
"Kamu mau saja bolak-balik disini?? Berani sekali kamu tidak mengenali suamimu sendiri..!!!!!!" Mata Bang Igo tegas menatap Punai.
"Apaaaaa?????" Punai dan Esi saling menatap saking kagetnya.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Iis Cah Solo
anak bang ricky gantenglah kaya papanya...😂😂😂😂 nggk krempeng item kaya sapu lidi punai...😀😀😀....awas nnti bener20 cinta sama bang igo
2023-09-29
0
Alif Septino
🥰🥰
2023-04-07
2
Mama Kastini
anak pertama bang Ricky itu Irsyad kan y....
2023-01-30
1