Semakin hari Alula semakin dekat dengan Avica. Anak itu merasakan kasih sayang dari gadis itu seperti ibunya sendiri. Karena perhatian yang diberikan Avica kepada Alula sangat tulus.
Sedangkan Abizar, setelah ia mengetahui tentang Avica, jika ternyata Avica memanglah gadis yang baik membuat pria itu seperti merasakan perasaan yang berbeda terhadap Avica. Entah perasaan cinta atau hanya sekedar mengagumi saja. Karena semenjak putrinya diasuh oleh Avica pria itu bisa melihat kebahagiaan yang dirasakan sang putri. Dan ia melihat ada jiwa keibuan yang berada pada diri Avica. Sehingga ia merasa nyaman dan tenang jika anaknya bersama Avica.
Tak terasa sudah satu bulan Avica bekerja dikediaman Abizar sebagai pengasuh anaknya. Selama bekerja menjadi baby sitter Alula ia tidak pernah merasa kesulitan ketika mengasuh anak itu. Karena anak itu tidak pernah menyulitkannya.
Hari ini Avica merasa senang karena telah mendapatkan gaji pertamanya. Yang menurutnya lumayan banyak. Tak lupa ia juga mengirimkan sebagian gajinya kepada orang tuanya. Sisanya ia tabung dan digunakan untuk kebutuhannya sendiri.
Hari ini tepat hari libur. Abizar ingin mengajak sang anak ke taman bermain. Tak lupa Avica pun harus ikut serta. Didalam mobil Avica merasa canggung terhadap Abizar karena ia harus duduk didekat Abizar yang sedang mengemudi. Sedangkan Abizar ia juga merasakan hal yang sama kepada gadis itu.
"Kita mau pergi kemana, pa?" Tanya bocah itu memecah keheningan.
Abizar pun menoleh pada sang anak "Kita akan jalan-jalan sayang."
"Hore.. Kita jalan-jalan." Alula pun bersorak gembira. Sedangkan Avica yang sedang memangkunya juga ikut tersenyum bahagia.
"Alula senang?" Bukan Abizar yang bertanya tetapi Avica lah yang bertanya pada anak itu.
"Senang sekali, ma." Ucap anak itu sambil menyium pipi Avica. Bocah itu keceplosan memanggilnya mama. Sedangkan Avica dan Abizar yang mendengarkannya pun kaget.
Perasaan tidak enak dirasakan Avica terhadap majikannya karena telah dipanggil mama oleh anak majikannya. Ia takut jika atasannya akan berpikir yang tidak-tidak terhadapnya.
Merekapun saling terdiam dengan pikirannya masing-masing. "Masalah baru pasti akan datang ini. Pasti pak bos berpikiran jelek terhadapku dan mengira aku telah mengajari yang tidak-tidak pada anaknya." Ucap Avica dalam hati.
"Mengapa anakku memanggilnya mama. Apakah ia sangat ingin mempunyai mama sepertinya. Maafkan papa sayang papa belum bisa membahagiakanmu." Batin Abizar. Ia sangat sedih karena belum bisa mewujudkan kainginan putrinya itu.
Mobil pun telah sampai wilayah mall. Dan Abizar memarkirkan mobilnya lalu berhenti dan membuka pintu mobil.
"Kalian tunggu dulu disini." Ucapnya kepada Avica yang sedang memangku Alula. Lalu ia memutari mobil untuk mebuka kan pintu untuk Avica dan anaknya. "Sini biar saya yang menggendong Alula." Kata Abizar sambil meraih putrinya dari pangkuan Avica.
Avica pun mengangguk. "Baik, tuan."
"Pa apa kita sudah sampai?" Tanya bocah itu dengan binar bahagia dimatanya.
"Sudah sayang." Jawab Abizar pada sang putri.
"Asyik, kita sudah sampai." ujar anak itu dengan bahagianya.
Avica pun telah keluar dari dalam mobil. Dan mereka berjalan beriringan untuk memasuki mall tersebut. Tujuan Abizar mengajaknya ketempat ini hanya untuk menyenangkan sang anak.
Sampai tempat bermain Abizar menurunkan putrinya. Alula yang nampak sangat bahagia langsung saja berlari menggandeng Avica untuk bermain. Sedangkan Abizar ia memilih duduk dan hanya mengawasinya dari jarak yang tidak terlalu jauh.
"Mainnya hati-hati ya, sayang." Ucap Avica. Ia tidak ikut bermain hanya menemaninya dan duduk didekatnya saja.
"Baik, ma."
"Alula sayang, boleh kakak tanya?" Ucap Avica lalu dibalas anggukan oleh anak itu.
"Kenapa Alula manggil kak Avica dengan panggilan mama?" Tanyanya lagi penasaran.
"Karena Alula pengen punya mama kayak mama Ica." Balas anak itu dengan senyum manisnya. Mama Ica atau kak Ica itu adalah panggilan untuk Avica. Ada binar kebahagiaan dalam mata anak itu ketika memanggil Avica mama. Sehingga Avica tidak dapat menolaknya jika dipanggilnya mama. Meskipun sedikit tidak enak dengan majikannya.
Lelah bermain mereka memilih untuk mengisi perutnya terlebih dahulu sebelum pulang. Seperti biasa Avica akan menyuapi anak majikannya itu setelah itu ia baru mengisi perutnya sendiri. Setelah dirasa kenyang mereka memilih untuk pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments