Raja memilih Selir

Malam hari Raja sendirian duduk di lantaran Istana, karena Ibu Ratu sedang sakit. Tiba-tiba ada pelayan cantik yang berjalan. Raja tersebut sedang memperhatikan pelayan itu.

Raja sangat ingin mengenal pelayan itu. Tetapi Raja teringat Ibu Ratu sedang sakit.

Raja bergegas menuju kamar Ibu Ratu,

"Lalu Ibu Ratu berkata, carilah selir untuk menemanimu Raja. Anak kita kan sudah besar sebentar lagi menikah dengan pangeran Bryan. Carilah yang cantik, hati, baik."

"Aku ada Ibu Ratu jawab Raja. Tetapi dia itu pelayan."

Ibu Ratu mengerutkan dahi, sambil menjawab tidak apa-apa.

Lalu Raja mencium kening Ibu Ratu sambil berbisik terimakasih Ibu Ratu.

"Iya, jawab Ibu Ratu."

Rajapun meninggalkan Ibu Ratu. Dan kembali ke lantaran untuk melihat pelayan yang cantik itu. Sambil menunggu lama tidak ada yang muncul pelayan cantik itu.

Esok harinya Rajapun duduk kembali di lantaran Istana menunggu pelayan cantik itu.

Pelayan itupun muncul berjalan dihadapan Raja. Rajapun menghampirinya.

"Pelayan, nama kamu siapa tanya Raja."

"Aku Reina jawab pelayan itu."

Lalu Raja mengajak Reina ke suatu tempat yang tidak ada orang tahu.

Tempatnya di pintu warna merah bata. Raja membuka pintu tersebut.

Disana ada lorong-lorong untuk jalan menuju sebuah kamar... Kamarnya besar indah sejuk, ada sebuah bukit-bukit, bunga, pemandangan alam yang indah, ada kolam.

Rajapun duduk disana dengan pelayan itu.

"Kamu mandilah, gantilah pakaianmu dengan ini, perintah Raja."

Lalu pelayan itu mandi. Setelah beberapa waktu. Pelayan itu memakai pakaian yang cantik sekali. Pelayan itu menghampiri Raja.

Raja kaget melihat pelayan itu cantik sekali. "Raja bertanya, maukah kamu menjadi selirku?"

Pelayan itu kaget dan menjawab aku tidak pantas menjadi selir anda Raja karena Ibu Ratu baik denganku.

Rajapun berkata tidak apa-apa, karena Ibu Ratu sakit. Aku sudah izin dengan Ibu Ratu. Aku diperbolehkan dengan Ibu Ratu.

" Pelayan itu menjawab iya Raja, aku mau menjadi selir anda."

Besok kamu tunggu saja disini, di pintu merah bata ini atau nanti malam. Ini kuncimu. Kata Raja.

Lalu Raja meninggalkan pelayan itu.

Putri Via berencana malam hari ke pintu merah bata. Tetapi aku ingin melihat-melihat situasi sekarang di pintu merah bata.

Kebetulan Putri Via mau kepintu merah bata, ada Raja yang keluar dari pintu merah bata bersama dengan pelayan itu.

Raja mencium kening pelayan itu.

Putri Via pun kaget melihat Ayahnya dengan pelayan itu.

"Mereka ada hubungan apa, tanya Putri Via dalam hati."

Lalu Raja meninggalkan pelayan itu.

Putri Via membuntuti pelayan itu. Melihat gerak-gerik pelayan itu.

Pelayan itu masuk ke dalam kamarnya.

Lalu Putri Via melihat dari jendela kamar pelayan itu.

Pelayan itu menaruh kunci gembok warna merah bata di meja riasnya.

Putri Via, melihat hal tersebut dan pelayan itu menyimpan kunci gembok itu kata hatinya Putri Via.

Lalu Putri Via kembali ke kamarnya beristirahat agar nanti malam hari ke pintu warna merah bata.

Sekitar jam 00.00 Putri Via menuju pintu warna merah bata. Kaget melihat Raja dan pelayan itu memakai baju yang bagus.

Putri Via membuntuti mereka.

Pelayan itu berkata Raja, aku lupa bawa kunci gemboknya.

Raja menjawab tidak apa-apa. Ini aku yang bawa kuncinya. Mereka berdua pun masuk.

Lalu Putri Via menuju kamar pelayan itu mengambil kunci gembok warna merah bata.

Bergegas menuju pintu warna merah bata.

Putri Via membuka pelan-pelan pintu warna merah bata tersebut.

Berjalan pelan-pelan, melihat sekelilingi penuh keindahan alam.

Melewati lorong demi lorong.

Bunga-bunga menghiasi tanaman ada bukit-bukit.

Ada sebuah kamar, lalu Putri Via menengok kamar tersebut disana ada Raja dan pelayan itu yang sedang memadu cinta.

Putri Via kaget, Ayah... Sambil menutup mulutnya agar tidak berteriak.

Putri Via berpalingkan muka lalu pergi. Sambil meneteskan air mata. Ayah kenapa mengkhianati Ibu Ratu.

Keesokan harinya ada yang mengetuk pintu kamar Putri Via.

Tok... Tok... Tok..

Pelayan Riena ke kamarnya Putri Via.

Lalu Putri Via membukakan pintu kamarnya.

"Ada apa pelayan? Tanya Putri Via."

"Putri, dipanggil Raja."

Putri Via kaget... Dan berpikir wah Ayah tahu kalau aku membuntuti beliau dan main mesum sama pelayan itu.

"Lalu Putri Via, menjawab baik aku segera ke Raja."

Putri Via sampailah ke tempat Raja.

"Wahai anakku sapa Raja."

"Bagaimana kabarmu, sampai Raja menemukan kalung ini di depan pintu kamarku tanya Raja."

Putri Via, melirik Raja.

"Kenapa diam, anakku."

"Kamu tahu aku telah minta izin dengan Ibu Ratu memperbolehkan mempunyai selir. Kata Raja."

Putri Via hanya terdiam, sambil melihat pelayan itu.

Ini selirku namanya Reina kata Raja.

"Apakah kamu ingin menikah Putri Via, kemaren kamu melihat Raja dengan selirku beradu cinta?" Tanya Raja.

"Tidak Ayah, aku tidak ingin menikah." jawab Putri Via.

"Aku hanya ingin keluar dari Istana ini kata Putri Via."

Reina, temani Putri Via jalan-jalan di pintu merah bata itu.

Ayah..... Teriak Putri Via.

Lalu Selir Reina menemani Putri Via jalan-jalan ke pintu merah bata.

"Putri Via, kenapa kamu ingin keluar dari Istana tanya selir Reina."

Aku ingin melihat rakyat-rakyat, pemandangan alam. Jawab Putri Via.

Kemaren kamu ngapain dengan Ayah kesini.

Lagi-lagi begituan kamu kan harus menikah kata Putri Via.

"Iya, aku telah kawin kontrak dengan Raja" jawab Selir Reina.

Oh... Ternyata sudah kawin kata Putri Via.

Enak ya jadi Selir, bisa punya segalanya ya kata Putri Via.

Selir Reina menjawab aku kemaren menolak Raja, tetapi Raja yang memaksa aku.

Oh begitu kata Putri Via.

Jadi Ibu Ratu ke dua ya kata Putri Via.

Tetapi kamu cantik, kata Putri Via.

Pantas Ayah memilih kamu.

"Putih, seperti aku kata Putri Via sambil tersenyum."

"Selir Reina menjawab terimakasih pujianmu."

"Kenapa kamu jadi pelayan disini?" tanya Putri Via.

"Aku ditugas sama Ibu Ratu. Ibu Ratu masih saudaraku" jawab Selir Reina.

Oh masih saudara Ibu kata Putri Via.

Terus kabar Ibu Ratu bagaimana tanya Putri Via.

"Ibu Ratu sedang sakit-sakitan" jawab Selir Reina.

"Apa sakit, Putri Via kaget. Aku belum ke Ibu Ratu. Makanya Ayah mencari selir karena sendirian Ayah."

Ayo kita kembali Selir Reina, Ajak Putri Via.

Lalu mereka kembali ke kamarnya masing-masing.

"Putri Via bersedih mendengar Ibu Ratu sakit. Makanya Ayah melarangku ke Ibu Ratu."

" Ayah... Kenapa sih aku tidak boleh ke Ibu Ratu, sakit apa Ibu Ratu tanya Putri Via dalam hati."

"Oh iya, kan ku tanyakan ke Selir Reina." Kata hatinya Putri Via.

"Kenapa Ayah merahasiakan ini tanya Putri Via dalam hati."

Episodes
1 Kehidupan di Istana Kristal
2 Raja memilih Selir
3 Putri Via menjenguk Ibu Ratu
4 Raja berhasrat mempunyai selir lagi
5 Selir Lisa
6 Putri Via ingin keluar Istana
7 Anton mengatakan cinta
8 Selir Lisa hamil
9 Selalu bersama Anton secara sembunyi-sembunyi
10 Pertemuan Pangeran Bryan dan Putri Via
11 Anton menyelidiki Pangeran Bryan
12 Pangeran Bryan menyelidiki Putri Via
13 Pangeran Bryan mengetahui kalau Putri Via mempunyai kekasih.
14 Pangeran Bryan mencari tahu hubungan Anton dan Putri Via
15 Pangeran Bryan mendekati Putri Via
16 Selir Lisa menemui Ibu Ratu
17 Pangeran Bryan memberi obat
18 Putri Via bersedih
19 Putri Via mendengarkan pembicaraan Raja dan Ibu Ratu
20 Putri Via bingung
21 Putri Via membuntuti Raja
22 Putri Via dan Anton ada di hutan
23 Putri Via menyelidiki pelayan yang memberikan minuman kepada Anton
24 Ibunya Anton bertemu dengan Raja
25 Pangeran Bryan mencari Anton
26 Putri Via mencari pelayan yang bernama Lina
27 Raja ingin mempunyai Selir lagi
28 Lina di undang oleh Raja
29 Selir Lisa mau diculik tetapi tetap lolos
30 Raja menginginkan Lina
31 Lina menculik Selir Lisa
32 Kelicikan Pangeran Bryan
33 Pangeran Bryan marah
34 Selir Lisa pura-pura melahirkan
35 Raja bertemu wanita saat berkunjung ke pasar
36 Clara ke Istana
37 Putri Via muncul di Istana
38 Pangeran Bryan bertemu Putri Via
39 Beradu cinta
40 Putri Via hamil dengan siapa
41 Putri Via menikah dengan Anton
Episodes

Updated 41 Episodes

1
Kehidupan di Istana Kristal
2
Raja memilih Selir
3
Putri Via menjenguk Ibu Ratu
4
Raja berhasrat mempunyai selir lagi
5
Selir Lisa
6
Putri Via ingin keluar Istana
7
Anton mengatakan cinta
8
Selir Lisa hamil
9
Selalu bersama Anton secara sembunyi-sembunyi
10
Pertemuan Pangeran Bryan dan Putri Via
11
Anton menyelidiki Pangeran Bryan
12
Pangeran Bryan menyelidiki Putri Via
13
Pangeran Bryan mengetahui kalau Putri Via mempunyai kekasih.
14
Pangeran Bryan mencari tahu hubungan Anton dan Putri Via
15
Pangeran Bryan mendekati Putri Via
16
Selir Lisa menemui Ibu Ratu
17
Pangeran Bryan memberi obat
18
Putri Via bersedih
19
Putri Via mendengarkan pembicaraan Raja dan Ibu Ratu
20
Putri Via bingung
21
Putri Via membuntuti Raja
22
Putri Via dan Anton ada di hutan
23
Putri Via menyelidiki pelayan yang memberikan minuman kepada Anton
24
Ibunya Anton bertemu dengan Raja
25
Pangeran Bryan mencari Anton
26
Putri Via mencari pelayan yang bernama Lina
27
Raja ingin mempunyai Selir lagi
28
Lina di undang oleh Raja
29
Selir Lisa mau diculik tetapi tetap lolos
30
Raja menginginkan Lina
31
Lina menculik Selir Lisa
32
Kelicikan Pangeran Bryan
33
Pangeran Bryan marah
34
Selir Lisa pura-pura melahirkan
35
Raja bertemu wanita saat berkunjung ke pasar
36
Clara ke Istana
37
Putri Via muncul di Istana
38
Pangeran Bryan bertemu Putri Via
39
Beradu cinta
40
Putri Via hamil dengan siapa
41
Putri Via menikah dengan Anton

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!