Malam itu Mahar terlebih dulu mendatangi kamar Saskia, istri pertamanya. Mereka bercumbu dan bercinta seolah tidak terjadi apa apa pada hari itu. Padahal jelas jelas Mahar baru saja menikah lagi dengan Rani.
Sempat terlintas rasa heran di hati Mahar kenapa istri pertamanya sama sekali tidak marah atau menaruh rasa cemburu, bahkan dia meminta untuk tinggal bersama. Keluarga Saskia juga tidak banyak protes saat melihat Mahar menikah lagi.
Dan rupanya hal tersebut terjadi karena Saskia dan keluarganya sudah sekongkol merencanakan sesuatu demi membalas dendam.
Usai memberi nafkah batin kepada istri pertamanya, Mahar istirahat sejenak. Sementara Saskia sudah tertidur.
Mahar turun ke dapur untuk memakan buah dan meminta di buatkan susu kepada asisten rumahnya yang bernama Siti, wanita berusia empat puluh tahun yang bekerja bersama suaminya yang bernama Malik di rumah Mahar . Malik bertugas sebagai supir sekaligus tukang kebun di rumah tersebut.
Setelah merasa tenaganya sudah pulih kembali, Mahar naik ke lantai tiga untuk menghampiri istri barunya , yakni Rani.
Waktu menunjukkan pukul sebelas malam, Rani belum juga memejamkan mata. Hatinya di buat gusar dan deg degan karena malam itu adalah malam pertamanya. Dia merasa belum siap jika kegadisannya akan berakhir malam itu. Namun bagaimana lagi, sekarang dirinya sudah berstatus menikah sehingga suaminya berhak seutuhnya atas dirinya.
Hati Rani semakin berdebar tatkala gagang pintu mulai bergerak dan pintu tersebut akan segera terbuka. Dan dapat di pastikan itu adalah suaminya ,karena sebelum masuk kamar Mahar sudah berpesan kepada Rani agar jangan mengunci pintunya supaya dia bisa masuk sesuka hati.
Ceklek.
Pintu benar benar terbuka dan sesosok pria yang hanya mengenakan boxer serta kaos putih polos telah memasuki kamar Rani.
Gadis itu semakin tidak karuan ketika Mahar menatapnya bagai singa lapar dan perlahan mendekatinya.
Apalagi saat itu Rani hanya menggunakan lingerie di atas lutut dan dada sedikit terbuka dengan bahan yang sangat transparan. Bukan kemauan Rani sendiri, tetapi Mahar sudah menyiapkan puluhan lingerie di almari Rani yang harus dia kenakan ketika malam hari.
Ketika mereka sudah begitu dekat, Rani memejamkan mata ketika tangan Mahar mulai menyentuh kedua bahunya, sementara tatapan Mahar tetap tajam ke arah Rani.
"Are you ready?" bisik Mahar di telinga Rani yang membuat bulu kuduk gadis itu berdiri.
Dia hanya memejamkan mata, tidak mengiyakan tetapi juga tidak berani menolak.
Tidak mau mengulur waktu, Mahar segera mengangkat tubuh sang istri dan dia rebahkan di kasur.
Sementara Rani semakin tidak berani membuka mata ketika dia rasakan leher nya mulai di hinggapi oleh Mahar, pria yang sama sekali tidak dia cintai namun tiba tiba menjadi suaminya.
Gerakan Mahar semakin menjadi ketika mendekati area sensitif Rani, karena sesuai pesan Mahar sebelumnya, ketika memakai lingerie gadis itu di minta untuk menanggalkan branya juga. Tentu saja hal itu memudahkan pria beristri dua itu untuk meraih puncak gunung milik Rani untuk dia mainkan.
Gadis itu melipat bibir dengan tubuh menggeliat menahan segala rasa aneh yang pertama kali dia rasakan. Hingga akhirnya bibirnya tak mampu untuk menahan suara untuk mengerang.
Ketika melihat sang istri sudah terpancing dengan foreplay nya, Mahar segera merubah penampilan bak bayi tanpa busana. Begitupun Rani yang kini juga sudah di buat polos tanpa sehelai benang.
Gadis itu sama sekali tidak berani membuka mat, hingga dia rasakan ada sesuatu yang mulai menyentuh area ************. Dan di detik selanjutnya, Rani merintih kesakitan karena benda tumpul itu benar benar memasuki rongga di tubuhnya.
Mahar melakukan gerakan ringan agar sang istri berhenti merintih, bahkan air matanya pun sempat keluar.
Setelah berhasil memberikan rasa nyaman, akhirnya permainan itu berlangsung hingga dua kali. Mahar merasa kelelahan dan tertidur sampai pagi di kamar Rani, bukan di kamar istri pertamanya.
Ketika pagi menjelang, Rani bangun dengan tubuh yang sangat lelah dan terasa nyeri di area intimnya. Namun dia berusaha segera bangkit dan membersihkan diri ke kamar mandi sebelum pria yang tidur di sampingnya bangun.
Tetapi sayangnya gerakan tubuh Rani terdengar oleh sang suami, sehingga pria itu dengan tangkas meraih lengan Rani dan menariknya kembali ke kasur.
"Mau kemana?" tanyanya serak.
"Ke kamar mandi." jawab Rani dengan menunduk.
Setelah mendengar jawaban sang istri, Mahar justru menindih tubuh Rani dengan cepat. Pria itu rupanya masih candu dengan sesuatu yang baru saja dia buka segelnya tadi malam.
Rani tidak bisa berkutik untuk melawan atau menolak, apalagi Mahar mengunci kedua tangan Rani di atas kepala. Pagi itu pun akhirnya mereka berkeringat bersama lagi dalam satu ronde permainan.
Usai membersihkan diri, Mahar turun ke bawah menemui istri pertamanya untuk sarapan bersama. Sementara Rani dia perintahkan istirahat saja di kamar , dan sarapan untuknya akan di antar oleh bibi Siti.
"Pagi honey? Bagaimana malam pertama kamu? Apa dia masih segel?"
Mahar di buat melongo mendengar pertanyaan Saskia, jelas terdengar sangat langka seorang istri pertama menanyakan malam pertama suaminya dengan istri barunya. Apalagi wajah Saskia nampak sumringah tanpa ada rasa kecewa atau marah.
Mahar semakin mengagumi kebesaran hati Saskia, tanpa dia sadari kini hidupnya tengah terancam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Nnek Titin
hahaha balas dendam apa yaa kira kiraa
2023-03-23
1