Bab 4

Pada saat Davin tiba di depan pintu kamar kakaknya dan hendak mengetuk pintu tersebut tiba-tiba pintu itu dibuka dari dalam dan terlihat lah wajah Andrew yang segar karena telah mandi.

"Kenapa?" Tanya Andrew yang melihat adiknya berdiri di depan pintu kamarnya.

"Lo sih lama banget, jadi gue susulin deh ke atas. Cacing di perut gue sudah pada demo tau" jawab Davin dengan wajah yang dibuat kesal.

"Dasar tukang makan, gak bisa sabaran dikit saja. Ya udah ayo turun" ajak Andrew pada sang adik. Mereka berdua pun menuruni tangga bersama-sama. Andrew mengambil posisi duduk di sebelah Kayla dan Davin berada di sebelah sang Mommy.

"Karena semua sudah berkumpul, maka ayo kita makan malam, tapi Davin pimpin doa makan kita malam ini. Soalnya Mommy lihat kamu yang sudah tak sabaran untuk makan dari tadi" pinta Mommy Linda kepada sang anak bungsu.

"Karena ini perintah dari yang mulai ibu Ratu, maka hamba akan siap laksanakan" ucapan Davin pun mendapat hadiah jeweran dari sang Mommy di iringi tawa singkat. Keluarga itupun memulai makan malam mereka dengan doa terlebih dahulu. Saat makan malam hanya terdengar dentingan suara sendok dan garpu, semuanya hanyut dalam rasa masakan yang begitu nikmat.

"An, ikut ke ruang kerja Daddy sekarang" perintah Daddy pada putra sulungnya.

"Baik Dad" Andrew langsung berdiri dan mengikuti langkah sang Daddy untuk pergi ke ruang kerjanya.

"Mom, Kak Kay aku duluan ke atas ya, karena ada tugas kampus yang harus ku selesaikan"

Mommy dan Kayla pun mengangguk secara bersamaan dan Davin naik menuju kamar nya.

"Mom biar Kay bantu ya" tawar Kayla untuk membantu Mommy membersihkan meja makan.

"Iya sayang letakkan saja piring kotornya di dapur biar. Biar bik Sri yang akan melanjutkan untuk membersihkan piring-piring tersebut"

"Iya Mom"

"Kay, Mommy ke kamar dulu ya, kau istirahat lah" ucap Mommy Linda sembari mengusap lembut pipi Kayla lalu beranjak menuju kamarnya.

Kayla yang merasa belum mengantuk memutuskan untuk duduk di taman sambil melihat bintang dan bulan di malam hari. Ia menengadahkan pandangannya ke atas langit hingga tiba-tiba dua buah tangan menutup matanya dari arah belakang.

"An, aku tahu ini kau" tebak Kayla

"Kau sepertinya punya indera keenam Kay" sahut Andrew sambil melepas tangannya dari mata Kayla lalu duduk di sebelahnya.

"Kau bicara apa An, kita sudah bersahabat dari kecil, tentu aku tahu banyak hal tentang dirimu. Wangi parfum mu, tangan mu yang sangat jahil itu, suara mu, bahkan sifat mu" jawab Kayla sambil sesekali melirik Andrew.

"Ya ya ya ya Ibu CEO KA Group memang sangat jenius, tapi ada satu hal yang kau tak tahu dari ku Kay, dan mungkin sampai kapanpun kau tak akan pernah tahu" ucap Andrew dengan datar.

Kayla tampak mencerna dan memikirkan apa yang dimaksud oleh sahabat nya ini.

"Aku tidak mengerti apa yang kau maksud An"

"Kau hanya akan tahu dan mengerti serta memahami maksud ku jika kau memakai hati mu Kay"

"Hati?"

"Sudahlah Kay lupakan. Mengapa kau duduk sendiri di sini? Apa ada sesuatu hal yang mengganggu pikiran mu?" Tanya Andrew pada Kayla

"Tidak, aku hanya ingin menikmati malam seperti ini saja, sebelumnya aku sangat sibuk dengan masalah perusahaan" sahut Kayla berusaha untuk menutupi perasaan nya pada Andrew.

"Kay kenapa sampai saat ini kau tak pernah mengenalkan ku pada laki-laki yang dekat denganmu?" Tanya Andrew sambil menatap intens wajah Kayla.

"Karena laki-laki itu ada dihadapan ku" tentunya Kayla tidak berani mengutarakan hal ini secara langsung dan hanya di hati saja.

"Ya karena memang aku belum menemukan laki-laki yang tepat untuk ku An, lagi pula saat ini tidak ada yang lebih penting dari pada memajukan perusahaan mendiang orang tua ku" Kayla pun memalingkan pandangan nya ketika menjawab pertanyaan Andrew ini.

"Tapi sampai kapan Kay, kau tak akan bisa selalu hidup sendiri seperti saat ini. Apakah kau tak punya mimpi memiliki seorang suami dan anak-anak yang lucu?" Kayla kemudian menatap mata Andrew ada perasaan aneh yang ia rasakan.

"Tentu aku memiliki impian itu An, tapi saat ini belum waktunya aku mewujudkan nya. Aku ingin sahabat ku yang tampan ini terlebih dahulu mencapai kebahagiaan nya baru kemudian aku" jawab Kayla sambil tersenyum menunjukkan rentetan gigi putih nya

"Ya sudah terserah padamu saja, sekarang pergilah ke kamarmu dan istirahat lah. Angin malam tak baik untuk kesehatan mu" ucap Andrew kepada Kayla dengan mengusap kepalanya namun nada bicaranya terkesan dingin.

"Baiklah An, selamat malam" Kayla kemudian berdiri dan masuk ke dalam rumah lalu naik ke kamarnya.

Andrew yang masih berada di taman nampak menghela nafas kasar sebelum akhirnya ia pun beranjak meninggalkan taman untuk menuju ke kamarnya.

Pagi hari pun tiba, di mana orang-orang memulai harapannya di hari yang baru. Keluarga Pattinson pun siap untuk menikmati sarapannya.

"Mommy dan Daddy akan pergi ke Belanda untuk beberapa hari karena ada urusan bisnis yang harus Daddy selesaikan sebelum pernikahan Andrew" ucap Dad Jeremy memecahkan keheningan di meja makan tersebut.

"Davin juga mau izin pergi ke Bali ya Dad, karena ada tugas penelitian yang harus Davin kerjakan terkait pariwisata"

"Berapa hari Son?" Tanya Mommy Linda setelah mendengar ucapan sang putra

"Mungkin sekitar semingguan Mom, bisa kurang bisa lebih"

"Pergilah Davin, tapi ingat kemanapun kau pergi jangan pernah mengecewakan Daddy dan Mommy. Apa kau mengerti?"

"Pasti Dad" jawab Davin dengan mantap.

"Oh ya Kay, untuk beberapa saat menginap lah di rumah ini, apa kau bisa?" Pinta Mommy Linda pada Kayla.

Kayla nampak menimang-nimang permintaan Mommy Linda dan akhirnya ia pun menganggukan kepala sebagai sebuah jawaban.

Setelah acara sarapan selesai, semua nya pun berpencar untuk memulai aktivitas mereka masing-masing.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!