Bab 5

Di perusahaan Pattinson Andrew yang tengah memeriksa berkas-berkasnya tiba-tiba di datangi oleh Jack.

"Mohon maaf mengganggu waktu anda tuan." Ucap Jack pada Andrew serasa membungkukan tubuhnya sebagai tanda bahwa ia menghormati atasannya tersebut.

"Tidak masalah Jack. Apakah ada hal penting yang ingin kau sampaikan?" Tanya Andrew

"Begini tuan, Nona Kayla kembali meminta bantuan tuan Brayn untuk menyelidiki tentang nona Trisia" sahut Jack

"Biarkan saja Jack. Biarkan dia mendapatkan informasi apapun yang ia inginkan. Jangan tutupi apapun informasi Trisia darinya. Aku ingin lihat tindakan apa yang akan ia lakukan sekarang."

"Baik tuan. Karena sudah tidak ada hal yang ingin saya sampaikan, saya permisi tuan." Pamit Jack pada Andrew.

"Hmmt" jawab Andrew sambil menganggukan kepalanya.

Di dalam ruangan tersebut, Andrew nampak berpikir, sesekali ia mengetukan pulpennya pada meja kebesarannya tersebut. Entah apa yang ada dalam pikiran Andrew saat ini, hanya dia dan Tuhan sajalah yang tahu.

.

.

.

Sementara di perusahaan KA Group, Kayla baru saja menyelesaikan pertemuan dengan rekan bisnisnya.

"Jen, apa jadwal ku selanjutnya?"

"Setelah makan siang kita akan melaksanakan pertemuan dengan tuan Wijaya, Bu." Jawab Jeny pada sang atasan.

"Baiklah saya akan kembali setelah jam makan siang. Sekarang ada hal penting yang harus ku selesaikan terlebih dahulu." Ucap Kayla kemudian langsung pergi meninggalkan perusahaan nya.

Di dalam mobilnya, Kayla mengambil handphone kemudian menghubungi seseorang.

"Halo Brayn, apakah Trisia sudah tiba di ibu kota?" Tanya nya setelah panggilan tersebut terhubung.

" Menurut informasi yang ku peroleh dari anak buah ku, Trisia baru saja tiba di ibu kota setengah jam yang lalu dan saat ini ia tengah berada di restoran A."

"Baiklah terimakasih atas informasinya."

Panggilan itupun di tutup Kayla setelah menemukan jawaban dari apa yang ia inginkan.

Kayla menyalakan mesin mobilnya lalu dengan kecepatan sedang mengendarai mobil tersebut menuju restoran A.

.

.

Di restoran A nampak seorang wanita yang begitu cantik dan anggun tengah bersama seorang pria tampan. Wanita itu mengenakan dress berwarna merah dengan make up bold, siapapun yang melihat nya pasti akan mengatakan bahwa wanita itu begitu seksi.

Ya dia adalah Trisia Purnama, model cantik yang sangat diperhitungkan akhir-akhir ini.

Kayla yang sudah tiba di restoran A segera turun dari mobilnya, ia memasuki restoran tersebut dan mengedarkan pandangan nya untuk mencari satu sosok yang dari tadi mengganggu pikiran nya. Ketika ia menengok ke sudut kiri ruangan, netra nya menangkap sosok Trisia bersama seorang pria.

Kayla kemudian mencari tempat yang tidak jauh dari tempat duduk Trisia.

Kay mulai mengamati segala gerak-gerik Trisia.

"Apakah laki-laki itu adalah selingkuhan Trisia saat ini? Ataukah rekan kerjanya?" Gumam Kayla seraya berpikir.

30 menit sudah Kayla berada di restoran tersebut, dan Trisia akhirnya meninggalkan restoran tersebut. Ia dan pria itu nampak begitu amat mesra, saat berjalan tangan keduanya seakan ada lem perekat yang sangat sulit untuk dilepaskan.

Kayla melihat jam yang ada di pergelangan tangannya dan kembali ke kantor .

.

.

.

Di rumah keluarga Pattinson sudah sangat begitu sepi Tuan Jeremy dan Nyonya Linda telah berangkat ke Belanda sesuai dengan apa yang dikatakannya saat sarapan tadi, begitu juga dengan Davin yang telah pergi ke Bali.

Kayla naik ke lantai atas untuk membersihkan dirinya, lalu turun kembali ke lantai bawah tepatnya ke dapur.

"Bik Sri, ada yang bisa Kay bantu?" Kayla menawarkan bantuannya pada bik Sri yang tengah sibuk memasak makan malam.

"Sudah hampir selesai Non."

"Ah begitu ya, baiklah biar Kay saja yang susun makanannya di meja makan."

Kayla lalu membawa makanan-makanan itu ke meja makan, dan bertepatan pula Andrew tiba di rumah.

"Kay." Sapa Andrew ketika melihat Kayla di ruang makan.

"An, kau baru pulang?" Tanya Kayla sambil menatap wajah kelelahan Andrew.

"Hmmt, seperti yang kau lihat. Apa kau yang memasak hari ini?"

"Bukan, tapi bik Sri. Aku hanya membantu menata makanan saja. Kau naik lah dulu lalu bersihkan tubuh mu. Setelah itu kita makan malam bersama. Atau kau ingin makan malam berdua dengan kekasih mu?"

Andrew terkekeh mendengar penuturan Kayla, namun sejurus kemudian ia menjawab.

"Aku akan makan malam bersamamu di rumah ini" An lalu naik ke atas.

.

.

Makan malam begitu terasa sepi , hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang saling beradu. Dua manusia yang duduk di meja makan itupun nampak asik menikmati makanan yang tersaji.

"Kita seperti simulasi sedang menjadi suami dan istri" kata Andrew memecah keheningan.

"Iya karena kau sebentar lagi akan menikah, tapi bukan dengan ku bukan? Jadi anggap saja aku peran pengganti Trisia untuk sementara waktu" ucap Kay dengan kekehannya, namun siapa sangka hati nya begitu sakit mengucapkan kalimat tersebut.

"Sepertinya menarik jika peran pengganti berlanjut menjadi peran utama" sahut An sambil terus menikmati makanan nya.

"Itu terlalu mustahil tuan muda Andrew, kita mungkin bisa punya harapan tapi kita juga harus punya kesadaran. Kita harus bisa menilai kapasitas kita sampai dimana". An menatap Kay sekilas setelah mendengar jawaban wanita itu.

"Kay, jangan terlalu merendah. Kita tidak pernah tau kehidupan kita kedepannya akan seperti apa. Jangan mendahului takdir Tuhan"

Keduanya saling menatap dengan begitu intens.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!