Bab 2

Sepeninggalan Jeny, Kayla segera mengambil handphone nya untuk menghubungi seseorang.

"Halo" Jawab pria di seberang sana setelah panggilan itu terhubung.

"Aku ingin kau menyelidiki tentang Trisia Purnama dengan lebih teliti, Brayn. Ikuti semua kegiatannya dan kemanapun ia pergi". Perintah Kayla dengan tegas.

"Ada apa Kay? Apa kau baik-baik saja?" Tanya Brayn dengan penasaran setelah mendengar perintah dari Kayla

"Ya, semua baik-baik saja. Aku hanya ingin memastikan satu hal" ucap Kayla mencoba meyakinkan.

"Boleh aku tebak, apakah ini ada hubungan nya dengan Andrew?" Tebak Brayn, karena urusan Kayla dengan Trisia pasti tak jauh-jauh hubungan nya dengan Andrew.

"Sudahlah Brayn, aku tidak ingin memperpanjang apapun, aku hanya ingin bantuan mu sekali ini lagi"

"Baiklah Kay, aku akan memerintahkan anak buah ku untuk mengikuti nya. Apakah ada hal lain yang kau butuhkan?"

"Tidak ada" jawab Kayla dengan begitu cepat.

"Kalau begitu aku tutup telfonnya" Brayn pun segera memutuskan panggilan itu.

Setelah itu, Kayla nampak termenung ada begitu banyak hal yang mengganggu pikiran nya.

"An, aku tak tau apakah hati ku sanggup melihat mu bersanding dengan wanita lain ataukah tidak. Tapi bukankah cinta tak harus memiliki, melainkan cinta juga butuh mengikhlaskan dan butuh pengorbanan. Walaupun mungkin kita tak akan bisa bersama dan menjadi pengantin seperti saat dulu kita bermain pengantin-pengantin waktu kecil. Tapi aku merasa bertanggung jawab memastikan kebahagiaan mu sebagai seorang sahabat . Aku harus memastikan kembali bahwa perempuan yang akan kau nikahi ini telah berubah dan tak akan pernah mengkhianati mu lagi" seruan batin Kayla. Hati dan pikiran Kayla saat ini seakan berperang. Ia ingin memiliki Andrew karena ia sangat mencintai sahabatnya itu, tapi sepertinya takdir mempermainkannya. Karena Andrew tak pernah melihat nya sebagai wanita yang berhak di cintai melainkan hanya sebagai seorang sahabat.

Sore itu, Kayla memutuskan untuk pulang lebih awal. Ia melangkah kan kakinya keluar dari ruangannya untuk menuju ke parkiran khusus CEO, sepanjang perjalanan ia tak lupa menyapa para karyawan yang sempat berpapasan dengannya.

Kayla tidak langsung pulang ke rumahnya, melainkan ia memutuskan untuk mampir ke makam kedua orang tuanya. Ya beginilah Kayla, kala merasakan sedih dan bahagia ia akan langsung menuju makam kedua orang tuanya mencari kedamaian dan ketenangan. Kayla adalah anak yatim piatu, kedua orang tuanya meninggal ketika Kayla masih SMA karena sebuah insiden kecelakaan.

Kayla memilih duduk diantara kedua makam orang tuanya. "Ma, Pa kenapa takdir Kayla harus seperti ini? Mama dan Papa meninggalkan Kayla begitu amat cepat, dan sekarang Andrew pun juga akan meninggalkan Kayla karena ia sudah memutuskan untuk menikah. Kayla cinta Andrew Ma, Pa tapi Andrew tidak cinta Kayla. Setelah Mama dan Papa pergi keluarga Andrew lah yang selalu ada untuk Kayla, bolehkah Kayla egois ingin merebut Andrew sehingga keluarganya tetap menjadi keluarga Kayla?" Air mata Kayla sudah tidak bisa di tahan lagi, ia sampai sesegukan ketika berbicara dan mencurahkan isi hatinya di hadapan makam kedua orangtuanya. Tak lama kemudian Handphone Kayla pun berbunyi, ia segera mengambil handphone nya di dalam tas dan melihat siapa yang menelponnya.

Setelah tau bahwa yang menelponnya ialah Tante Linda, Mama Andrew ia pun segera mengangkatnya.

"Hallo sayang, anak Mommy yang cantik ada dimana?" tanya Tante Linda setelah panggilan tersambung.

"Hallo Mom, Kay ada di makam Mama dan Papa" jawab Kayla berusaha menyembunyikan kesedihannya.

"Are you okay baby? tanya Tante Linda begitu khawatir pada putri sahabatnya itu.

"Iya Mom, Kay baik-baik saja. Kay hanya rindu Mama dan Papa makanya Kay memutuskan datang ke sini" Kayla menjawab pertanyaan Tante Linda dengan begitu tenang agar tak membuat Mommy cantik itu tambah khawatir.

"Baiklah sayang setelah dari sana langsung ke rumah ya, kita makan malam bersama. Mom sudah memasakkan makanan kesukaan mu juga" minta Tante Linda dengan begitu lembut.

"Wah pasti sangat nikmat, dan undangan ini tak akan Kay lewatkan Mom" kata Kayla berusaha semangat.

"Oke Mommy tunggu di rumah ya sayang, hati-hati di jalan. Bye cantik".

"Iya Mom, bye".

Setelah panggilan itu terputus, Kayla berpamitan pada kedua orang tuanya, dan berjalan meninggalkan pemakaman tersebut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!