Setelah menangis Zoya pun langsung membereskan meja makan dan ia mencari apa yang ada di dapur agar bisa ia masak dan makan.
Zoya membuka laci tempat menyimpan makanan siap saji, namun di dalam nya hanya tersisa satu bungkus mie instan, Zoya pun segera memasak nya dan menyantap mei yang sudah ia buat.
Karena semua sudah beres Zoya pun pergi ke kamar nya untuk mandi setelah itu beristirahat karena seharian ia terlalu lelah, saat tiba di kamar Zoya melihat Fadil yang sedang duduk di sofa kamar nya sambil memainkan ponsel, ia mengabaikan kedatangan Zoya dan kembali tersenyum sambil melihat layar ponsel nya.
Zoya pun langsung berjalan ke kamar mandi, ia enggan untuk berdebat dengan Fadil lagi, setelah selesai bebersih Zoya pun langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur, ia pun meraih ponsel nya yang sedang ia isi baterai, di atas meja nakas.
Keesokan pagi nya, Zoya bersiap siap untuk pergi ke kantor karena di hari pertama kerja nya ia tidak mau terlambat dan memberi kesan buruk pada perusahaan tempat kerja nya.
Zoya memanggil Fadil yang masih tertidur, ia pun berusaha untuk membangunkannya namun Fadil tetap tidak mau membuka mata nya, Zoya pun akhir nya berniat untuk membawa mobil sendiri, kemudian ia berjalan ke luar dan ingin menyalakan mobil nya, akan tetapi bu Rita malah menyusulnya dan merebut kunci mobil Zoya.
"Kalau mau pergi ya jalan kaki, belagu banget mau bawa mobil segala" ketus bu Rita.
"Tapi bu, kantor tempat aku kerja jauh banget dari sini mana mungkin aku harus jalan kaki" protes Zoya.
"Itu derita kamu, udah sana pergi nanti terlambat lagi" bu Rita pun menarik Zoya keluar dari mobil nya.
Zoya pun pergi tanpa berkata apa apa lagi, setelah tiba di jalan raya, Zoya duduk di halte untuk menunggu angkot, bisa saja ia memesan taksi online tapi uang nya tidak akan cukup.
Saat beberapa waktu menunggu angkot namun tak kunjung lewat tiba tiba ada mobil mewah yang berhenti di depan halte tersebut, Zoya pun tidak memperhatikan mobil itu dan fokus melihat lihat sekitaran jalan.
"Zoya" panggil seseorang yang mengendarai mobil mewah itu.
Zoya ternganga saat melihat orang yang memanggilnya ternyata Reza, ia pun hanya terdiam saat melihat Reza keluar dari mobilnya dan menghampiri Zoya yang masih duduk di kursi halte.
"Bukannya hari ini adalah hari pertama kamu kerja di kantor aku ya, ko masih di sini" tanya Reza.
"Aku lagi nunggu angkot" sahut Zoya kemudian menundukkan kepala nya karena malu.
Reza membuang nafas kasar, ia merasa kasihan pada Zoya, anak yang biasanya di manjakan oleh kedua orang tua nya, kini menjadi seperti orang sedang kesusahan, Reza pun tak tega melihat keadaan Zoya sekarang.
"Ayo berangkat bareng aja, kita kan satu perusahaan" ajak Reza dengan serius.
Zoya menolak ajakan dari Reza, namun Reza tetap memaksa nya dan akhirnya Zoya pun tak punya pilihan lain selain menuruti Reza.
saat di mobil Zoya hanya diam, wajahnya mengarah ke jendela dan menatap nanar jendela mobil, tak lama kemudian air mata nya mengalir, Reza pun menyadari bahwa Zoya sedang menangis, ia pun menyentuh pundak Zoya dan mengusap nya.
"Ada apa? ayo cerita sama aku gak perlu sungkan" ucap Reza dengan suara lembut.
Bukannya bercerita Zoya malah menangis sejadi nya, saat mendengar Perkataan Reza, Reza pun menghentikan mobilnya dan memeluk Zoya yang sedang menangis, beberapa saat kemudian Zoya pun menghentikan tangisannya dan terus memeluk Reza.
setelah merasa lega Zoya pun melepaskan pelukan nya dan Reza memberinya tisu untuk mengelap air mata Zoya yang sudah membasahi pipi nya.
"Udah lega" tanya Reza memastikan.
Zoya hanya menganggukkan kepala nya kemudian berusaha untuk tersenyum agar Reza tidak mengkhawatirkan nya.
setelah perasaan Zoya mulai tenang Reza pun menanyakan hal apa yang membuat Zoya tak bisa menahan tangis nya, Zoya pun akhirnya bersedia untuk bercerita pada Reza.
"Reza aku sekarang menyesal karena sudah menikahi Fadil, aku menyesal enggak mendengarkan apa yang di katakan papa sama mama, mereka ternyata hanya berpura pura baik sama aku, setelah papa membuang aku mereka malah bersikap cuek dan seenaknya, Reza sekarang aku harus bagai mana" Zoya pun kembali menangis karena menyesali perbuatannya.
"Kamu mau cerai dengan dia" tanya Reza terus terang.
Zoya hanya menggelengkan kepala nya, ia tak mau bercerai dengan Fadil karena sudah terlalu mencintainya, dan ia pun berharap semoga Fadil bisa kembali bersikap baik lagi terhadap nya, Zoya masih bertekad untuk tetap melanjutkan rumah tangga nya dengan Fadil.
"Kenapa masih mau bertahan?, mereka sudah bersikap seperti itu sama kamu"
"Karena aku mencintai dia" sahut Zoya.
"Apakah dia mencintai kamu?, jika dia mencintai kamu gak mungkin sikap nya akan berubah Zoya, dari awal dia hanya memanfaatkan kamu"
Zoya pun terdiam dan merenungi apa yang baru saja Reza katakan pada nya, dengan perasaan yang sangat dalam terhadap Fadil sehingga membuat Zoya buta karena cinta.
Suasana di dalam mobil pun langsung sunyi, dan Reza melajukan kembali mobil nya, Reza pun memberitahu Zoya jika dirinya akan menjadi sekertaris Reza di perusahaan, Zoya pun merasa keberatan karena saat melamar kerja ia diterima sebagai pegawai biasa di manajemen pemasaran, namun saat ini Reza malah menjadikan Zoya sebagai sekertaris nya.
Saat tiba di perusahaan banyak sorot mata yang menatap Zoya dengan tatapan tidak suka, Zoya pun mengabaikan mereka dan mengikuti Reza ke ruangannya.
"Lina kamu saya ganti jabatannya menjadi manager, dan ini adalah Zoya sekertaris saya yang baru" ucap Reza pada sekertarisnya.
dengan berat hati Lina pun menyetujui nya dan pergi meninggalkan ruangan itu.
Zoya merasa tak enak hati pada Lina, ia pun meminta agar Reza tidak menjadikannya sebagi sekertaris, namun Reza tetap kekeh dengan apa yang sudah ia pilih.
Saat jam makan siang, Zoya di ajak oleh Reza mereka pun makan di restoran yang ada di sebrang perusahaan, saat sedang menikmati makanan nya Zoya melihat Fadil sedang berjalan sambil bergandengan tangan dengan seorang wanita.
"Fadil sama siapa ya" batin Zoya.
"Reza aku mau ke toilet sebentar ya" pamit Zoya kemudian pergi meninggalkan Reza.
Zoya mengejar Fadil yang sedang berjalan di dekat sekitaran restoran itu, saat ia memanggil Fadil, Fadil pun langsung menghindar dan bersembunyi agar Zoya tidak dapat menemukannya.
"siapa wanita itu, kenapa kita harus bersembunyi" tanya wanita yang sedang bersama Fadil.
"Dia orang stres, jadi lebih baik menghindarinya dari pada harus berhadapan sama dia" ucap Fadil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments