episode 3

bu Diana mengajak Reza pergi ke rumah Fadil, karena ia mengira bahwa Zoya akan pergi ke sana, saat dalam perjalanan bu Diana pun berubah pikiran dan menyuruh Reza untuk mengantarnya ke kampus karena mobil nya masih ada di sana.

Karena sudah terlalu kesal pada Zoya yang sangat keras kepala, bu Diana pun sudah tidak mau memaksanya lagi untuk meninggalkan Fadil, bu Diana pun sekarang membebaskan Zoya untuk memilih pilihannya sendiri.

Beberapa hari kemudian Zoya datang ke rumah orang tua nya, ia meminta izin pada papah nya bahwa dua hari lagi ia akan menikah dengan Fadil, dan Zoya meminta agar papa dan mama nya mau menghadiri acara pernikahannya, pak Rusli dan bu Diana hanya diam tak memperdulilakan apa yang di katakan oleh Zoya, karena melihat kedua orang tua nya hanya diam saja, Zoya pun pergi dan kembali ke rumah Fadil.

Dengan sifat tegas yang dimiliki oleh pak Rusli ia pun ingin memberi hukuman pada Zoya, dan menarik semua debit yang ia berikan pada Zoya, kini Zoya sudah tidak memiliki apa apa lagi.

pak Rusli akan menghadiri pernikahan putri nya, namun bukan untuk merestuinya tapi menyerahkan Zoya pada Fadil sepenuhnya, ia akan melepaskan Zoya.

"Papa yakin mau melepaskan Zoya" tanya bu Diana memastikan.

pak Rusli pun menganggukkan kepala nya, terdengar pak Rusli membuang nafas berat karena sebenarnya ia tidak rela jika harus memberikan putrinya pada Fadil.

Dua hari kemudian, suasana di kediaman Fadil sudah ramai dan para tetangga di sekitar pun sudah berdatangan untuk menyaksikan akad nikah Zoya dan Fadil, dekor pernikahan yang begitu mewah terpasang di depan rumah mereka, bu Rita rela berhutang banyak ke rentenir demi memeriahkan pernikahan Fadil, ia juga ingin di puji oleh para tetangga nya karena sudah menyelenggarakan pernikahan yang begitu meriah.

"bu Rita hebat banget sih, bisa dapetin menantu anak orang kaya"

"iya bener, jadi iri deh sama bu Rita"

"Eh tapi dimana orang tua mempelai wanita nya ya, ko belum datang juga"

Terdengar obrolan dari tiga orang ibu ibu yang duduk tak jauh dari Zoya, sehingga Zoya dapat mendengar nya dengan jelas, ia pun langsung memikirkan kedua orang tua nya, ia pun berharap jika orang tua nya mau menghadiri acara pernikahannya.

Setelah beberapa saat kemudian, orang yang di tunggu oleh Zoya pun datang, Pak Rusli dan bu Diana pun datang dengan berpakaian yang sangat formal, terlihat senyum yang mengembang dari bibir Zoya, ia senang karena orang tua nya mau menghadiri pernikahannya.

"Papa, mama" lirih Zoya kemudian berdiri menyambut kedatangan orang tua nya.

Para tetangga yang hadir di acara itu pun banyak yang bergosip mengenai keluarga Zoya yang terkenal dengan sebutan crazy rich, bu Rita semakin besar kepala karena mendapat banyak pujian dari para tetangga nya karena mendapat besan orang kaya.

Saat pak Rusli dan bu Diana sudah duduk, penghulu pun langsung memulai prosesi akad nikah nya, terlihat air mata bu Diana mengalir karena ia belum rela jika putrinya harus hidup bersama dengan Fadil.

Setelah akad nikah nya selesai pak Rusli langsung meminta agar para tamu mendengar kan nya untuk berbicara, Zoya dan Fadil penasaran dengan apa yang akan di katakan oleh pak Rusli.

"Selamat siang semua nya, kehadiran saya di sini kalian semua pasti sudah tahu jika saya sedang menghadiri pernikahan putri ketiga saya, dan sekaligus saya akan memberitahu pada semuanya yang ada di sini, bahwa hari ini saya menyerahkan Zoya Margaretha pada Fadil dan juga bu Rita, saya harap kalian bisa menjaga Zoya seperti kami menjaga nya dengan sangat baik, karena mulai hari ini saya menyatakan bahwa Zoya Margaretha bukan lagi putri ketiga saya, melainkan orang asing bagi keluarga Anggara" Ucap pak Rusli dengan tegas.

Mendengar apa yang sudah di ucapkan oleh pak Rusli, Zoya pun mengalirkan air mata nya, ia merasa sedih karena ternyata kehadiran orang tua nya bukan untuk memberinya restu tapi malah membuang nya dari keluarga Anggara, Fadil pun langsung hilang semangat saat pak Rusli sudah menyatakan jika Zoya sudah bukan lagi menjadi putri nya, ia merasa bahwa ladang uang nya sudah hilang begitu saja.

Begitu juga dengan bu Rita, raut wajah bahagia nya langsung berubah menjadi muram karena ia gagal menjadi orang kaya, belum lagi ia merasa malu pada para tetangga nya yang sudah memuji nya tadi, setelah pak Rusli selesai membicarakan apa yang mau ia katakan, mereka pun pergi meninggalkan tempat itu tanpa berpamitan dahulu pada Zoya.

Saat malam tiba Zoya dan Fadil di panggil oleh bu Rita yang sedang membuka amplop hasil dari pernikahan Zoya dan Fadil, mereka pun di suruh untuk membantu nya menghitung berapa jumlah uang yang di dapat.

saat Zoya mau meraih uang yang sudah di keluarkan dari amplop tangannya di tepis oleh bu Rita, mata nya langsung melotot tajam pada Zoya.

"Kenapa bu" tanya Zoya.

"Kamu nih ya, ibu enggak nyuruh kamu udah deh jangan ikut ikutan" ketus bu Rita sambil merebut uang yang ada di hadapan Zoya.

Zoya pun menoleh ke arah Fadil, dan Fadil hanya diam saja tidak memberi respon apapun, ia malah kembali fokus pada uang yang sedang di pegang nya.

Karena kesal Zoya pun pergi ke kamar nya, sedangkan Fadil tidak memperdulikannya karena ia sudah tidak perlu berakting baik lagi terhadap Zoya.

"Fadil, besok kamu harus paksa dia untuk mencari pekerjaan" ucap bu Rita saat memastikan bahwa Zoya sudat tidak terlihat.

Fadil hanya menganggukkan kepala nya dan kembali fokus menghitung uang yang baru saja ia keluarkan dari amplop, setelah selesai menghitung bu Rita malah protes pada Fadil karena hasil tidak menyesuaikan dengan pengeluaran yang sudah ia keluarkan.

"Kurang nya banyak banget, kalo gini caranya kita bisa di usir nanti sama rentenir" keluh bu Rita.

"Rentenir? memang nya ibu pinjam uang ke rentenir?" Fadil tidak tahu menahu soal ibu nya yang pinjam sana-sini untuk biaya pernikahannya.

"Ya iya lah, kalau gak pinjem ke rentenir mau dari mana uang buat resepsi pernikahan kamu sama si Zoya itu" ketus bu Rita dengan raut wajah yang sangat masam.

Fadil pun terdiam, ia mengira bahwa Zoya lah yang memberikan uang untuk acara pernikahannya, beberapa saat kemudian Fadil pun pergi ke kamarnya untuk beristirahat karena seharian sudah capek menjadi raja sehari.

Dalam rencana Fadil ingin menikahi Zoya karena ia ingin mewarisi harta kedua orang tua Zoya, akan tetapi semua khayalannya sirna karena orang tua Zoya sudah membuang nya, kini Zoya sudah bukan lagi pohon uang yang ia punya, Fadil terpaksa melanjutkan hubungannya sekarang dan akan menjadikan Zoya sebagai mesin atm nya kembali.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!