episode 4

Keesokan pagi nya saat Zoya keluar dari kamar nya ia pun pergi ke dapur untuk membuatkan Fadil sarapan, karena ia pikir Fadil akan mencari pekerjaan, namun saat Zoya sedang membuat nasi goreng Fadil datang menghampiri nya, Fadil menyuruh Zoya untuk bersiap siap, Zoya pun heran mengapa pagi pagi sekali Fadil mau membawa nya pergi, tanpa banyak pertanyaan Zoya pun pergi ke kamar nya untuk bersiap-siap.

Setelah selesai Zoya keluar dan menghampiri Fadil yang sedang menikmati sarapannya di ruang makan, bu Rita yang biasanya selalu bersikap lembut pada Zoya, kini menunjukkan sifat aslinya, ia tak menegur Zoya sama sekali bahkan senyum pun tidak terlibat dari bibir mertuanya itu.

"Kenapa sikap Fadil dan ibu berubah ya, memangnya aku buat salah apa sama mereka" Batin Zoya saat menyadari bahwa suami dan mertua nya mengabaikan dirinya sejak semalam.

Zoya menelan Saliva nya saat melihat mangkuk besar sudah kosong tanpa tersisa nasi sedikit pun, Fadil dan bu Rita sengaja menghabiskan nasi gorengnya agar Zoya dapat merasakan apa yang mereka rasakan jika dirinya tidak memberi uang pada bu Rita dan Fadil.

"Ya udah kita berangkat" ucap Fadil saat melihat Zoya yang sedang menatap mangkuk kosong.

Zoya pun langsung mengikuti Fadil yang sudah berjalan mendahului nya, bu Rita pun tersenyum sinis saat melihat Zoya yang masih menurut pada Fadil.

Ketika di jalan karena penasaran, Zoya pun bertanya pada Fadil bahwa ia akan membawanya pergi kemana, Fadil pun menoleh ke arah Zoya yang sedang duduk di samping nya, sebelum pak Rusli menyerahkan Zoya pada Fadil, orang tua Zoya memberikan sebuah mobil pada Zoya agar dirinya dapat lebih mudah untuk bepergian, dan mereka pun berharap jika Zoya dapat pulang dengan sendirinya dan meninggalkan Fadil.

"Aku mau antar kamu untuk mencari pekerjaan" ujar Fadil dengan santai nya.

Zoya pun langsung terperanjat karena mendengar perkataan Fadil, ia tak menyangka jika Fadil membawa nya pergi karena untuk menyuruhnya mencari pekerjaan, Zoya pun menolak rencana Fadil yang akan mencari kan nya pekerjaan, akan tetapi Fadil malah memarahi nya dan Zoya pun tak bisa berbuat apa apa selain menuruti nya.

"Orang tua kamu sudah menyerahkan kamu sama aku, jadi sekarang terserah aku akan berbuat apa sama kamu, karena kamu sudah tidak memiliki apa apa lagi sekarang, jadi lebih baik kamu bekerja agar menghasilkan uang" titah Fadil.

Air mata nya mengalir saat mendengar apa yang sudah di katakan oleh pria yang ia sukai, Zoya tak menyangka jika Fadil akan bersikap seperti itu padanya, nasi sudah menjadi bubur, ia tak bisa mengadu pada kedua orang tua nya karena mereka sudah membuang Zoya, kini Zoya hanya bisa untuk menerima takdir yang ia pilih sendiri.

setelah beberapa jam mencari lowongan kerja, Fadil pun menghentikan mobil nya di depan perusahaan yang lumayan terkenal, Ia pun menyuruh Zoya untuk melamar pekerjaan di perusahaan itu juga awalnya Zoya menolak karena ia mengenal siapa pemilik perusahaan itu, akan tetapi Fadil tetap memaksa nya dan mengancam untuk meninggalkannya jika tidak menuruti apa yang ia suruh.

Dengan langkah yang berat Zoya pun akhirnya masuk ke dalam perusahaan itu dan menanyakan lowongan pada resepsionis, saat ia sedang menunggu konfirmasi Zoya melihat Reza yang sedang berjalan ke arah nya, Zoya pun semakin gugup karena apa yang ia takutkan malah terjadi.

"Duh Zoya gimana ini, Kak Reza malah semakin mendekat kesini lagi" batin Zoya sambil berpura pura tidak melihat Reza.

"Zoya, kamu sedang apa disini?" tanya Reza sambil mengerutkan keningnya.

"A aku disini lagi melamar pekerjaan kak Reza" sahut Zoya ragu ragu.

Mendengar bahwa Zoya sedang mencari pekerjaan Reza pun heran, bukankah Zoya sudah menikah namun mengapa harus dirinya yang mencari pekerjaan bukan suami nya.

Melihat ekspresi Zoya yang sedang gugup, Reza pun tidak memberikan pertanyaan lagi, ia pun langsung berpamitan pada Zoya untuk pergi ke ruangannya karena ada pekerjaan yang harus di selesaikan.

Zoya merasa lega karena Reza tidak banyak bertanya pada nya, tak lama kemudian resepsionis pun memanggilnya dan Zoya langsung di terima bekerja di perusahaan itu, Zoya pun sudah tak merasa heran karena pasti itu adalah perbuatan Reza yang tak akan membiarkannya kesulitan.

Dengan hati yang bimbang apakah ia harus bekerja di perusahaan Reza atau tidak, Zoya pun pergi ke keluar dan menghampiri Fadil yang sedang menunggu nya di mobil..

"Bagai mana?" tanya Fadil seolah sangat penasaran dengan hasil lamaran pekerjaan nya di perusahaan itu.

"Aku di terima, tapi Fadil apakah aku boleh untuk tidak bekerja di perusahaan ini" Zoya tak ingin jika Reza mengetahui bahwa suaminya yang menyuruh dirinya untuk bekerja.

"Enak aja, kamu pikir gampang apa cari pekerjaan, udah pokok nya besok kamu harus mulai kerja" pekik Fadil sambil menyalakan kembali mobil nya.

Zoya hanya bisa diam dan menahan air mata nya yang sudah mulai membendung, ingin sekali rasanya ia menangis namun ia tak berani karena sudah pasti Fadil akan memarahinya.

Setelah tiba di rumah Fadil menyuruh Zoya untuk memasak karena seharian ia belum makan, padahal saat Zoya sedang pergi ke beberapa perusahaan Fadil mencari kesempatan untuk mencari makan tanpa mengajak Zoya, Zoya lah yang sebenarnya sedang kelaparan karena sejak pagi hingga sore ia belum makan apa apa.

Melihat Zoya yang sedang sibuk memasak, bu Rita malah mengabaikannya dan pergi menonton tv, Zoya sempat meliriknya, ia tak menyangka jika selama ini mertua dan suami nya hanya akting bersikap baik padanya, Zoya pun teringat dengan apa yang di katakan oleh mama nya dan juga Alexa mengenai mertua dan suaminya itu.

"Mamah, Alexa, maafin aku karena dulu gak mau mendengarkan kalian, sekarang aku sedang menerima hasil dari pilihan aku sendiri" batin Zoya sambil menyeka air mata nya yang keluar.

Setelah Zoya selesai menyiapkan makan malam, ia pun ikut duduk di ruang makan bersama suami dan mertua nya, namun bu Rita malah melarang Zoya untuk makan terlebih dahulu, ia malah menyuruh Zoya untuk membersihkan kamar nya, awalnya Zoya sempat menolak, namun dengan sikap bu Rita yang seenaknya ia pun memarahi Zoya dan akhirnya Zoya pun menurutinya dan pergi ke kamar mertua nya untuk bebersih.

Fadil pun hanya diam saja tidak melarang ibu nya yang sedang berbuat seenaknya pada Zoya, mereka pun langsung menyantap makan malam tanpa menunggu Zoya terlebih dahulu.

Saat Zoya sudah selesai membersihkan kamar, bu Rita pun menyuruhnya untuk segera pergi ke ruang makan, Zoya langsung senang karena akhirnya ia bisa makan juga, namun saat Zoya melihat meja makan, mereka pun menghabiskan nasi dan sayur yang sudah Zoya masak, dan tidak menyisakan sedikitpun untuk nya.

"Kalian tega banget sih" tangis Zoya pecah ia pun langsung meringkuk di lantai dan meratapi nasib nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!