BAB 6

Selamat Membaca!!!

"Jauhi cucu saya, Arumi."

Deg

Jantung arumi terasa berpacu sangat cepat mendengar perkataan tegas yang keluar dari mulut kakek Hutama. Tubuh yang tadinya sedikit bergetar karena gugup itu kini bergetar karena khawatir dan takut.

"Ma-maksud Kakek?" tanya Arumi meminta penjelasan lebih dalam.

"Saya tahu hubungan kamu dengan cucu saya Bintang. Sudah sejauh mana hubungan kalian saya juga tahu," jawab Kakek Hutama yang membuat Arumi semakin tak karuan.

"Tolong jauhi Bintang, Nak," ucap Nek Tyas lembut.

Arumi menoleh dan menatap Nek Tyas. "Kenapa?" tanya Arumi menatap berganti pada nek Tyas dan kakek Hutama.

"Kamu pasti paham. Apakah Bintang tidak pernah mengatakan padamu apa alasannya tidak pernah membeberkan hubungan kalian?" tanya Kakek Hutama menatap Arumi.

Arumi terdiam. Banyak jawaban yang tiba-tiba terlintas di kepalanya. Tapi tidak ada satupun yang dia katakan. Mulutnya terasa terkunci seolah semua jawaban yang ada di pikirannya adalah benar.

Perbedaan sosial? Status Arumi yang yatim piatu? Restu keluarga? Pastilah semua itu penyebabnya.

"Apa kau punya jawaban, nak?" Tanya Kakek Hutama lagi buka suara.

Melihat arumi yang diam, kakek Hutama menghela nafas pelan. "Dirimu dan Bintang sangat berbeda, Nak. Terus terang saja aku katakan daripada nanti kamu semakin berharap lebih. Lebih baik kamu tahu sekarang daripada nanti, Nak. Karena sakit hatimu akan semakin bertambah nanti," ucap Kakek Hutama berkata tanpa ragu menatap Arumi.

"Mungkin Bintang tidak memberitahumu soal ini. Tapi pada kenyataannya, Bintang sudah lama dijodohkan dengan salah satu anak kolega bisnis Ayahnya," ucap Nek Tyas menambahkan.

Ya, benar adanya apa yang disampaikan oleh Nek Tyas. Bintang memang sudah dijodohkan dengan seorang gadis cantik yang merupakan anak dari rekan kerja Ayahnya Bintang. Tentunya dengan status sosial yang sepadan dan derajat keluarga yang jelas bibit, bebet dan bobotnya.

Arumi dengan sekuat hati menahan sakitnya. matanya sejak tadi memanas. Tapi wanita itu memaksa untuk tuk mdninginkan agar air bening itu tidak keluar membasahi pipinya.

Arumi menatap Tyas dan Hutama. Benar apa yang pernah Bintang sampaikan. Bahwa nek Tyas dan kakek Hutama memang sangat baik sebagai tetangga dan atasan. Tapi sebagai calon kakek dan nenek mertua sepertinya mereka memang tidak cocok untuk arumi.

Arumi memberikan senyumnya. "Aku akan berusaha, Kakek, nenek. Tapi aku tidak janji untuk menghapus perasaanku pada Mas Bintang. Itu adalah urusan hati yang bekerja di luar kendaliku. Jika aku bisa, aku mungkin akan memilih untuk menjatuhkan hati pada orang lain yang memang sepantaran denganku," jawab Arumi menyunggingkan senyumnya.

Wanita itu harus tetap kuat dihadapan Tyas dan Hutama. Memperlihatkan tangis kita sama saja dengan meminta belas kasih dari orang yang sudah menjadi sebab kita menangis. Dan Arumi tidak mau melakukan itu.

"Terimakasih sudah mengatakan ini kepadaku. Terimakasih telah menyadarkan aku, Nek, Kek. Aku bersyukur kalian bicara ini lebih cepat. Jika tidak, entah apa yang akan aku alami nanti," Ucap Arumi lagi dengan lembut.

"Semoga apa yang kami sampaikan ini tidak membuat hubungan kita rusak, nak," Ucap Nek Tyas menatap sendu pada Arumi.

Arumi tersenyum dan menggeleng. "Tidak akan, Nek. Justru aku yang takut Nenek dan Kakek yang berubah padaku," Jawab Arumi terkekeh pelan.

"Apa kau sakit hati?" Tanya kakek Hutama yang mengalihkan pandangan Arumi kepada lelaki tua itu.

Arumi tersenyum dan mengangguk. "Sangat, kakek. Tapi aku bersyukur tahu lebih awal. Terimakasih telah menyampaikan hal penting ini. Jika tidak, mungkin aku akan menjadi jadi wanita yang menyakiti hati calon istrinya Mas Bintang," jawab Arumi jujur menahan segala kegundahan hatinya.

"Apa masih ada yang ingin kakek dan nenek sampaikan?" Tanya Arumi lembut.

Kakek Hutama dan Nenek Tyas menggeleng.

"Kalau begitu aku pamit, Nek, Kek. Dan terimakasih," ucap Arumi dan lansung pergi begitu saja tanpa mendengar panggilan Tyas padanya.

Nenek Tyas menghela nafas pelan. Dia tahu betapa sakitnya apa yang telah mereka sampaikan pada Arumi, tapi ini memang harus diberitahu sebelum nanti terlambat.

"Apa ini sudah benar?" tanya Tyas menatap suaminya sedih.

Kakek Hutama membuang nafas perlahan. "Yang salah adalah jika mereka bersatu," Jawab kakek Hutama dan pergi meninggalkan nek Tyas di ruang tamu.

Hutama dan Tyas memang mengetahui semua ini. Mereka adalah orang yang dikenal di desa ini. Bisa dikatakan bahwa desa ini maju karena sebagian fasilitasnya merupakan donasi dari kekayaan Hutama. Setelah kekuasaanya diberikan kepada anaknya yang merupakan Ayah Bintang, Hutama memilih untuk menghabiskan masa tuanya di desa ini bersama sang istri. Meninggalkan hiruk pikuk perkotaan dan menikmati nuansa asri pedesaan.

Semua berawal dari Bintang dan Arumi yang menyewa kamar penginapan. Salah satu pegawai disana yang mengetahui Bintang adalah cucu dari Hutama segera memberi kabar pada lelaki tua itu. Dan tentu saja Hutama langsung menyelidiki. Ternyata benar adanya. Hubungan Bintang dan Arumi bahkan sudah sampai pada tahap yang berlebihan.

Bukannya Hutama membuat cucunya jadi pengecut, tapi bersatu dengan Arumi adalah sebuah ketidak mungkinan bagi mereka. Keluarga Nagara adalah keluarga yang mengutamakan kehormatan dan nama baik mereka. Jika sampai Arumi menikah dengan Bintang, sudah dipastikan akan banyak keluarga besar lainnya yang menentang.

.....

Arumi menutup pintu rumahnya dengan kasar. Tubuh wanita itu luruh ke lantai dengan tangis yang sejak tadi dia tahan. Tangan Arumi menutup mulutnya agar suara tangis tidak terdengar keluar.

Ingin rasanya berteriak, tapi seperti semesta pun enggan menyediakan ruang hampa untuk menerima gimana suaranya.

Arumi menunduk menatap perutnya. Tanganya berpindah untuk mengusap lembut perut itu. "Tidak apa-apa ya, Nak. Tidak punya ayah tidak akan membuat kita susah," Ucap Arumi berbicara pada perutnya.

Pantas saja Bintang tidak ingin hubungan mereka diketahui banyak orang. Ternyata lelaki itu sudah memiliki calon istri yang tentunya lebih segalanya dari Arumi. Arumi apa? Dia hanya gadis desa yang tidak masuk dalam kriteria idaman.

"Tunggu uang bunda terkumpul, ya Nak. Setelah itu kita akan pergi. Bunda tidak mau kamu nanti dihukum karena kesalahan bunda, Nak. Maaf, ya sayangku," ucap Arumi lembut dengan suara tangisnya.

Ternyata seperti ini sakitnya patah hati.

.....

Bintang dan Angkasa menatap seorang wanita yang kini duduk dengan memeluk kedua lututnya. Pandangannya kosong menatap jendela rumah yang menampilkan pemandangan taman belakang rumah.

"Nona muda tidak bisa diajak bicara kecuali dengan psikiater nya, Pak," Ucap bi Ismi memberitahu.

"Kira-kira kenapa dia bisa seperti ini, bi?" Tanya Bintang.

"Nona seperti ini sejak dia lulus sekolah menengah atas, pak. Penyebabnya juga bibi tidak tahu," Jawab bi Ismi yang membuat Angkasa dan bintang saling pandang.

"Apa kami bisa bertemu dengan psikiater nya?" Tanya Angkasa.

"Tapi beliau sedang tidak dirumah. Psikiater nona adalah Ayahnya sendiri," Jawab bi Ismi memberitahu.

"Kapan dia akan kembali?" Tanya Angkasa lagi.

"Bapak-bapak bisa kembali lagi nanti setelah magrib. Biasanya tuan dan nyonya dirumah selepas magrib," Jawab bi Ismi jujur.

"Baiklah, bi. Terimakasih atas bantuannya. Nanti kami akan kembali," Ucap Bintang sopan.

Bintang dan Angkasa berjalan menuruni tangga diikuti oleh bi Ismi. Saat mereka akan keluar, Tiba-tiba datang sepasang suami istri menghalangi langkahnya.

"Kalian ini siapa?"

"Tuan, nyonya," Ucap Bi Ismi kaget melihat majikannya yang sudah pulang.

Bintang dan Angkasa yang mendengar gumamam bi Ismi seketika tersenyum. Sepertinya tugas mereka akan sangat mudah. Tuhan benar-benar menyertai langkah mereka dalam membuka kasus kematian Kintani.

"Kami dari kepolisian ingin bertemu Siska Andriani. Anak ibu dan bapak."

...****************...

Jangan lupa like, komen dan favorite ya. Terimakasih!!!!

Terpopuler

Comments

Queen Tdewa

Queen Tdewa

udh terlambat nek ... Arumi udh hamil anak cucu mu

2023-01-22

0

juriah mahakam

juriah mahakam

Sharusx bintang jgn menyentuh arumi law sedari awal dia tw bakal dijodohkan dgn seseorang apalg sttus arumi yg bkn org berada sdh bs dipastikan phk kluarga g akan menerima tp dgn gampangx bintang hny menjanjikan kt cinta tnpa pembuktian yg bearti smngt arumi mulailah hdpmu tnpa bintang

2023-01-12

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!