Badan nya terasa lelah sepulang kerja dia langsung pulang dan merebah kan badan nya di kasur yang empuk. Arya memang terlahir dari keluarga yang berada bahkan ayah nya memiliki saham di perusahaan dimana ia bekerja sekarang . Namun ia seorang yang mandiri dan tidak pernah manja dia tidak suka di perhatikan lebih oleh keluarga nya padahal ia merupakan anak bungsu dari keluarga Cakra jaya rajendra . Orang tua nya melarang ia bekerja dan menyuruh nya mengelola Toko property milik keluarga nya.
Namun ia bersih kukuh ingin bekerja dengan hasil nya sendiri dan tidak mau di bantu ayah nya. Arya bekerja di perusahaan itu juga hasil prestasi nya.
Arya Cakra jaya pria tampan nan berwibawa , nampak nya sedang memikir kan seseorang sambil sedikit cengar cengir menatap langit langit kamar nya.
" Senyum nya manis " rasa kagum menyelimuti hati nya
Pandangan pertama itu membuat nya bingung padahal tidak ada kejadian yang berbeda, hanya percakapan biasa tapi kenapa wajah cantik nya malah terbayang bayang.
" ya sudah lah , jangan di pikirin terus toh besok juga ketemu " bicara sendiri dan merapikan tidur nya.
...****************...
Matanya menyipit cahaya matahari dari jendela yang menyorot tajam membangunkan arya dari tidur nyenyak nya.
" Bangun nak " bunda menghampiri arya yang masih terbaring di kasur
" ayo bangun siang , hari ini kamu kerja kan ? "
" oh iya bun , hari ini ada meeting dengan bos kenapa bunda baru bangunin ? " langsung terperanjat dan pergi ke kamar mandi
" ya , mana bunda tahu kan kamu gak bilang , sesudah mandi ke bawah dulu ya sarapan " ucap bunda sambil melangkah keluar
" iya bun " teriak arya di dalam kamar mandi
dengan langkah sedikit berlari melewati meja makan mengambil sepotong roti dan meneguk segelas susu yang sudah tersedia
Arya langsung bergegas berangkat ke kantor.
Untung saja pagi ini jalanan tidak terlalu macet hingga ia bisa sampai tepat di kantor setiba nya langsung memasuki ruang meeting dan sudah terdapat beberapa karyawan disana . Arya duduk tepat di sebelah bos karena memang ia orang kepercayaan dan yang akan mempresentasikan hasil meeting hari ini.
......................
Meeting berlangsung tidak lama arya keluar dari ruangan itu jantung nya berdebar tak kala melihat binar mata yang menatap nya dari jauh dengan senyuman manis yang khas.
Ranti . ya dia lah wanita yang dari kemarin mengganggu fikiran nya.
" Dia begitu anggun nan cantik " mata nya bersinar mengagumi.
Namun tiba tiba pemandangan indah itu hilang dengan kedatangan bagas di belakang ranti dengan suara serak
" hi bro " teriak bagas
" husss gak sopan panggil dia pak arya " ucap ranti heran .
" gak papa dia sahabat ku dulu waktu Sma " jawab bagas
" sahabat ? kok aku gak tahu? "
" ya kan kita beda sekolah pas Sma " jelas bagas
jarak mereka hampir dekat ranti tersenyum kepada arya
" pagi , pak " ucap nya sopan sambil melangkah ke ruangan nya
" huhhh rapi sekali sahabat ku ini " ejek bagas
" nggak biasa aja , eh kamu kenal sama dia ? " melirik ke arah ranti
" oh , ranti mksud lo kenapa lo suka? " celetuk nya sampai terdengar samar oleh ranti
" suuttt , lo itu yah dari dulu sampe sekarang mulut lo sama aja kayak ember pecah " sambil meremas wajah bagas
" haha ya kan gue cuma nanya lagian ekspresi lo keliatan kayak gugup gitu "
" ya sudah nanti istirahat bareng ya di kantin yang kemarin , gue buru buru " melangkah meninggalkan bagas
" oke , pak arya " sambil mengedipkan mata nya.
...****************...
di kantin
seperti biasa Ranti pergi ke kantin bersama Mira sahabat nya mereka memesan makan dan minum yang sama. Walaupun persahabatan mereka baru sebantar tapi ranti merasa mira adalah orang yang mampu membuat ranti nyaman dan sedikit melarutkan perasaan nya yang masih berduka.
Mira yang konyol cletak cletuk membuat sosok ranti yang pendiam menjadi riang . Ranti bersyukur bisa mengenal Mira.
" Mir ,terimakasih ya sudah mau menjadi teman ku " ucap nya lirih
" sudah gak usah melow gitu, aku senang bisa menjadi teman mu "
" ya , jujur saja cuma kamu tempat aku bercerita saat ini karena aku sudah tidak punya siapa siapa " mata nya berlinang dan tak terasa menetes di pipi nya.
mira yang melihat sahabat nya ini sangat kasihan.
" Nih lap telinga mu berair " sambil menyodorkan sapu tangan.
" Mana , air apa? " respon ranti heran
" haha iya , iya aku bercanda habis nya kamu nangis sih aku gak suka cwek cengeng " celoteh nya sambil mengusap air mata ranti
" ranti tersenyum dan merasa terhibur dengan teman nya ini "
di sela percakapan mereka datang dua pria menghampiri siapa lagi kalo bukan Bagas dan Arya .
" Boleh gabung ya gais " ucap bagas cengengesan
ranti hanya mengangguk
" boleh " ucap mira si komika
" hallo aku bagas teman nya ranti " mengulurkan tangan kepada mira
" hi aku mira "
" Kalo yang ini gak usah aku kenalin ya , kalian juga udah pada tahu " ucap bagas sambil menyinggung tangan arya.
Arya tak henti nya mencuri pandang berbeda dengan ranti yang hanya menunduk dan tidak banyak berkata hanya dua sahabat mereka saja yang ngoceh tanpa henti , Mira dan bagas tipe orang yang hampir mirip maka gak heran kalo di pertemukan pasti banyak canda yang keluar dari mulut kedua nya.
ranti hanya sesekali ikut tersenyum anggun membuat arya sulit mengalihkan pandangan nya , nampak nya arya menyukai sosok ranti yang pendiam dan anggun , jelas saja dia juga cantik dengan kulit putih bersih . tanpa sadar mira memperhatikan arya yang dari tadi curi pandang kepada teman nya itu.
mira mengirim pesan kepada ranti
" cie yang salting di perhatiin sama pak arya " usil nya
" sok tahu kamu , gak ada yang salting juga " pipi nya memerah dan menatap ke mira.
" apa ? "
" cie salting pipi nya merah "
" cie Pak arya "
ranti tidak membalas nya lagi dia melanjutkan makan karena memang tidak terasa jam istirahat hampir selesai
ranti dan mira berpamitan dahulu
" Mari pak, kami sudah selesai " sambil tersenyum kepada pak arya
arya pun hanya mengangguk dan membalas senyum.
" Diem mulu lo pak arya " usil bagas kepada sahabat nya itu
" lo gak usah ikut ikutan panggil pak arya , geli gue " pungkas arya
" dari tadi gak bersuara giliran dianya pergi keluar suara "
" gue malu bro , kayak nya gue suka sama temen lo itu "
" ya sudah coba deketin aja dia anak nya baik kok , ini kontak nya gue kasih Awas lo ya macem macem ,kasihan dia itu sebatang kara dan baru saja di tinggalkan mbah nya " ucap bagas dengan serius .
karena bagas begitu peduli dengan ranti begitu juga dengan ibu bagas , bu niluh sangat menyayangi ranti , mereka mengenal dekat sosok ranti dan si mbah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments