"Kau..." ucap Alena namun tertahan di tenggorokan.
Errando yang tahu Alena sudah mulai tidak bisa mengontrol emosinya, lantas langsung mengambil langkah dan berhenti tepat di hadapan Alena.
"Jangan mengganggu kesenangan ku, ini masih pagi jadi sebaiknya kau pergi mandi dan istirahatlah... mungkin esok hari pikiran mu akan lebih jernih lagi." ucap Errando dengan nada yang datar namun berhasil membuat Alena tercengang seketika di saat mendengar ucapan Errando barusan.
Errando kemudian lantas merangkul pinggang wanita itu dengan lembut dan mengarahkannya untuk pergi ke kamar tamu meninggalkan Alena di sana seorang diri tanpa mengucapkan sepatah kata apapun lagi.
"Er...." panggil Alena dengan nada yang lirih sambil menatap kepergian keduanya.
Setelah kepergian Errando dari hadapannya, Alena menatap punggung Errando dan juga wanita itu yang terlihat masuk ke dalam kamar tamu dengan langkah kaki yang ringan kemudian menutup pintunya dengan rapat, menyisakan Alena seorang diri di sana dengan tatapan yang sendu seakan meratapi pernikahannya yang baru saja terjadi dan hancur begitu saja.
Alena terdiam di tempatnya dengan perasaan yang sedih bercampur kecewa. Bagaimana bisa Errando yang dulu sangat penyayang dan juga hangat tega teganya mengkhianatinya tepat di malam pertama setelah pesta pernikahannya. Alena menghapus air matanya yang turun secara perlahan di pipinya dengan kasar kemudian menatap tajam ke arah pintu kamar tamu yang terlihat tertutup tersebut.
"Baiklah, jika kamu ingin bermain dengan ku maka aku juga akan ikut bermain dengan mu Er..." ucap Alena dengan air mata yang berlinang.
**
Kamar tamu
Setelah Errando menutup pintu kamarnya, Errando dengan spontan langsung menghempaskan tubuh wanita itu hingga ia terjungkal di atas kasur dengan posisi terkejut. Wanita itu kemudian menatap ke arah Errando dengan tatapan yang bertanya tanya seakan mencari tahu alasan perubahan sikap Errando yang tiba tiba kepadanya.
"Apa kamu sudah benar benar tidak tahan dengan ku? mengapa kamu bermain kasar seperti ini?" ucap wanita itu dengan menggunakan nada yang setengah menggoda.
Mendengar ucapan dari wanita tersebut, Errando bukannya terangsang malah berdecak dengan kesal. Errando kemudian melangkahkan kakinya mendekat ke arah di mana wanita itu berada dan langsung naik di atas tubuh wanita itu kemudian menghimpitnya. Di pegangnya dengan kasar dagu wanita itu dan mengarahkan wanita sedikit lebih dekat kearahnya.
"Apa hak mu mengatakan seperti itu kepada Alena? kau pikir kau siapa ha? seorang ******* seperti mu tidak pantas mengatakan hal hal kotor itu di depan Alena ku!" ucap Errando dengan nada penuh penekanan yang lantas membuat wanita tersebut terkejut bukan main.
"Ap... apa yang kau katakan? bukankah kau mengatakan agar aku bisa bersandiwara di depan istri mu? lalu apa ini?" ucap wanita itu sambil menahan rasa sakit di area dagunya ketika tangan Errando kian mencengkeramnya dengan erat.
"Kau ku suruh diam dan hanya mengikuti ku saja, apa instruksi ku masih belum jelas ha?" ucap Errando dengan nada yang meninggi, membuat wanita itu kembali terkejut ketika mendengar bentakan dari Errando barusan.
Errando yang sudah terlanjur kesal akan kata kata wanita itu kepada Alena, kemudian menghempaskan dagu wanita itu begitu saja dan bangkit dari posisinya sambil langsung berkacak pinggang.
"Pergi kau dari sini, aku tidak sudi melihat kau lagi!" ucap Errando kemudian.
Mendengar Errando yang mengusirnya tentu saja langsung membuat wanita itu terkejut bukan main, dia bahkan belum memulai servisnya namun pelanggannya malah langsung mengusirnya hanya karena ucapannya kepada sang istri tadi.
Melihat Errando yang tak lagi menginginkannya, wanita itu lantas bangkit dari posisinya kemudian melangkahkan kakinya menuju ke arah pintu hendak pergi dari sana dengan raut wajah yang cemberut.
"Berhenti!" ucap Errando yang lantas langsung menghentikan langkah kaki wanita itu.
Mendengar panggilan Errando barusan membuat hati wanita itu berbunga, dengan gr nya wanita itu menganggap bahwa Errando menyesal telah mengusirnya barusan, hingga dengan spontan langsung berbalik badan sambil memasang senyum yang merekah ke arah Errando.
Sedangkan Errando yang melihat senyuman tersebut bukannya membalas malah melangkahkan kakinya menuju ke arah nakas dan mengambil sesuatu di laci tersebut. Dengan langkah kaki yang perlahan Errando mulai melangkahkan kakinya mendekat ke arah wanita itu dan memberikannya selembar cek, yang membuat gadis itu terkejut seketika karena menganggap Errando akan mengajaknya untuk berolahraga panas tadinya.
"Ambilah cek ini untuk mengganti rugi biaya layanan mu yang payah itu, dan satu hal lagi... pergilah lewat jendela dan usahakan untuk tidak bertemu dengan Alena atau kedua kaki mu itu akan aku patahkan!" ucap Errando dengan nada yang datar sambil memberikan cek tersebut kepada wanita itu.
Mendengar ucapan Errando barusan wanita itu hanya bisa melongo tanpa bisa berkata kata lagi, ekspetasi yang ia impikan tidaklah seperti ini.
"Dasar pria gila!" ucap wanita itu dalam hati.
Errando yang tidak melihat respon apapun dari wanita itu, lantas mendekat ke arahnya dan memberikan cek di tangan wanita itu dengan paksa.
"Apalagi yang kau tunggu cepat pergi dari sini!" pekik Errando yang lantas membuyarkan lamunan gadis itu.
Dengan langkah kaki yang terburu buru wanita itu berlalu pergi dari kamar tersebut melewati jendela yang terpasang tidak jauh dari tempat tidurnya. Dengan susah payah wanita itu keluar dari jendela, mengingat pakaiannya yang mini dan juga hells yang ia kenakan, sehingga membutuhkan tenaga dan juga waktu yang ekstra untuk bisa berhasil keluar dari jendela kamar tamu tersebut.
Setelah kepergian wanita itu dari kamarnya terdengar helaan nafas yang berasal dari Errando, dengan langkah yang perlahan Errando kemudian melangkahkan kakinya dan merebahkan dirinya di atas ranjang. Ditatapnya langit langit kamarnya dengan tatapan yang kosong entah melayang ke arah mana.
"Aku yakin dia akan langsung memintai cerai setelah kejadian malam ini." ucap Errando dengan nada yang datar sambil mulai memejamkan matanya dan berlayar menuju ke pulau impian, berharap malam ini Errando memimpikan sesuatu yang indah.
**
Keesokan harinya
Errando yang baru saja bangun dari tidurnya lantas terlihat sedikit merenggangkan tengkuknya yang terasa pegal akibat kurang tidur semalam, meski kepalanya agak sedikit berat namun setidaknya ia sudah sempat memejamkan matanya walau hanya sebentar saja.
Di tatapnya area sekitaran tepat ketika Errando mengerjapkan matanya, helaan nafas kemudian lantas terdengar ketika ia baru menyadari apa yang telah terjadi semalam.
"Baiklah kita akan lihat apa reaksinya setelah ini." ucap Errando sambil bangkit dari tidurnya dan bergegas keluar dari kamar.
Dengan langkah kaki yang perlahan Errando mulai mencari keberadaan Alena dengan tatapan yang menelisik di setiap sudut ruangan mansionnya. Hingga sebuah pemandangan yang mengejutkannya lantas terlihat tepat ketika langkah kakinya berhenti di area dapur.
"Selamat pagi by.. hari ini aku memasakkan pasta kesukaan mu, kamu mau makan dulu apa mandi dulu hem?" tanya Alena dengan senyum yang mengembang ke arah Errando.
"Apa yang terjadi?" ucap Errando dalam hati.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Anisatul Azizah
yeee.. ceweknya gak menye2
2023-10-22
0