Pertemuan yang diawali dengan sedikit kecelakaan itu seakan berakhir baik untuk Meisya dan Jack. Terlihat saat ini keduanya masih saja saling mengobrol seperti keduanya adalah teman akrab yang sudah biasa melakukannya.
"Oh, jadi kamu sengaja datang ke Jakarta tanpa tujuan seperti ini?"
Meisya mengangguk mengiyakan ucapan Jack.
"Astaga, Meisya. Sepertinya otakmu sedikit bermasalah. Bagaimana kamu berpikir untuk pergi tanpa persiapan seperti ini? Ini kota besar, berbeda dengan keadaan di desa. Tidak mudah bertemu dengan seseorang yang benar-benar tulus. Jangan mudah tertipu dengan penampilan luar, tidak semua yang kamu lihat baik akan benar-benar baik," ucap Jack panjang, tetapi sesaat kemudian Jack terdiam sendiri saat Jack justru merasa tidak nyaman dengan ucapannya sendiri.
"Hmm…. Itulah bodohnya aku. Jika menginginkan sesuatu, terkadang otakku sepertinya tidak berfungsi. Aku datang tanpa tujuan, padahal aku sudah lama berencana untuk pergi," jawab Meisya tertawa menanggapi komentar Jack tentangnya.
"Terima kasih, Jack. Terima kasih sudah membantuku. Aku beruntung bertemu dengan pria baik sepertimu," ucap Meisya lagi, memberikan senyum yang begitu tulus pada Jack yang masih saja terdiam larut dalam pikirannya setelah mengatakan sesuatu pada Meisya yang justru menyinggung dirinya sendiri.
Ucapan terima kasih dari Meisya serta kalimat Meisya yang mengatakan beruntung karena bertemu dengannya semakin menusuk ke hati Jack. Jack yang sudah mengetahui jalan cerita yang akan terjadi selanjutnya merasakan perasaan bersalah pada gadis yang dengan sengaja dia bawa ke apartemennya itu.
"Tinggallah di sini dulu sampai kondisimu benar-benar pulih. Itupun jika kamu tidak merasa takut tinggal di sini bersamaku." Tawaran yang Jack katakan terlihat ragu untuk dia ucapkan, tetapi Meisya yang sejak awal sudah menilai baik sosok Jack sama sekali tidak berpikir buruk pada Jack. Meisya justru semakin menganggap jika Jack adalah sosok yang begitu sempurna menurutnya.
"Benarkah, aku boleh menumpang di sini untuk sementara waktu?" Dengan rasa terharu, Meisya bertanya.
"Jujur saja aku tidak mempunyai apa-apa. Uang, ponsel, dompet, semuanya ada di dalam tas itu. Saat ini aku seperti orang hilang tanpa identitas. Tolong jangan berpikir aku telah memanfaatkanmu, aku sama sekali tidak bermaksud seperti itu. Namun, aku juga tidak bisa menolak tawaran mu karena aku butuh tumpangan untuk saat ini," ucap Meisya lagi dengan wajah menunduk antara sedih dan malu mengingat apa yang sudah menimpanya.
"Bagaimana jika justru aku yang memanfaatkanmu?" tanya Jack dengan begitu tegas dan serius bertanya pada Meisya yang langsung membalas tatapannya.
Meisya tersenyum, lalu berkata. "Aku percaya kamu adalah orang baik yang ditakdirkan bertemu denganku. Kamu tidak akan mungkin melakukan itu padaku."
Jack yang mendengar itu hanya bisa tersenyum, tersenyum dengan arti yang hanya dia sendiri yang mengetahui arti dibalik senyumannya.
"Kalau begitu istirahatlah! Sebentar lagi akan ada orang yang membawakan pakaian dan menyiapkan makanan untukmu. Dokter juga akan kembali datang memeriksamu. Pelayan akan datang membantumu, karena sekarang aku harus pergi. Aku akan segera kembali setelah pekerjaanku selesai," ucap Jack bangkit berdiri setelah memberikan usapan lembut di kepala Meisya yang kembali merasa terharu dibuatnya.
Jack keluar dari kamar yang ditempati Meisya tanpa menunggu tanggapan dari Meisya yang masih terdiam haru menatap kepergiannya. "Terima kasih, Tuhan. Karena mempertemukan aku dengan orang baik sepertinya," ucap Meisya merasa bersyukur.
Rasa bersalah lagi-lagi bertambah di hati Jack. Namun, Jack sudah membulatkan tekadnya untuk menahan Meisya sementara waktu di sisinya, memanfaatkan kehadiran Meisya di hidupnya, karena Jack juga percaya jika takdir tidak akan mempertemukan mereka tanpa sebab.
Jack yang saat ini masih berdiri di depan pintu kamar Meisya, mengembuskan nafas kasar. Wajah yang beberapa saat lalu selalu berusaha untuk terlihat ramah di depan Meisya itu sekarang sudah terlihat seperti wujud aslinya. Wajah tampan dengan sorot mata yang begitu tajam. Jack memejamkan matanya sejenak, berusaha menyakinkan dirinya jika apa yang dia lakukan sudah tepat. Setelah itu Jack benar-benar pergi dari sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Mystera11
baru awal udah dibuat penasaran akan sosok tokoh pria utama...☺
2023-01-27
1
rain🔥asa
penasaran dgn alasan jack
2023-01-12
0