Bab 3

Hachuhh... "Siapa yang ngomongin gue" gumam Queen.

Queen beranjak dari meja belajarnya setelahnya menuju kamar mandi untuk gosok gigi dan cuci muka. Bersiap untuk tidur dan memulai esok hari.

Kring kring kring bunyi jam weker berdering, Queen meraih jam weker disamping nakas tempat tidurnya, matanya mengerjap pelan dan terbukalah mata indah jika dilihat lebih dalam lagi terdapat banyak luka yang dimilikinya.

Queen melihat jam sudah menujukan pukul 4 pagi, kemudian beranjak dari tidurnya dan menuju kamar mandi untuk mencuci muka.

Setelah ke kamar mandi dia menuju dapur untuk membuat sarapan, kali ini dia membuat roti bakar rasa coklat dengan segelas susu hangat, selesai memasak Queen mencuci peralatan tadi dan menata makanannya dimeja.

Beranjak pergi lagi ke kamar mandi untuk mandi dan bepakaian rapi, dia memoles wajah cantiknya dengan bedak untuk bibir menggunakan lip tint warna pink , rambutnya dikuncir kuda. Gitu saja pesonanya sudah menguar.

Dia menuju meja makan untuk sarapan dan berangkat sekolah dan mengendarai motornya. Sesampainya disekolah seperti biasa dirinya menjadi pusat perhatian.

"Gila makin kesini makin cantik aja" Siswa

"Cantiknya anak orang" Siswa

"Itu kenapa mukanya makin dingin aja" siswa

" Alahh gitu aja cantik, ya masih cantikan gue kali" Siswi

" Muka sudah mirip tutup panci aja koq sok sok an mau saingan ama Queen" Siswa

"Cantik hasil ngejal**g aja sok" Siswa dengan raut iri

" Apaan loe, nyadar diri woy baju loe yang loe pake itu apaan? " Siswa dan bla bla bla

Queen tampak acuh tak acuh mendengar itu, dia langsung melangkahkan kakinya menuju kelasnya yang selalu melewati kelas Xiro.

Xiro yang melihat Queen pun tersenyum tipis tanpa disadari dalam benaknya dia sudah menyukai Queen.

Setelah Queen masuk ke kelasnya disusul bell yang berbunyi menandakan pelajaran siap dimulai.

Bu Siren guru bhs inggris itu memasuki kelas, Pelajaran pertama adalah bhs inggris.

Bu Siren" Anak - anak kita hari ini jam kosong ya, Ibu dan Bpk guru lainnya sedang ada rapat. Kalian gak boleh keluar kelas ya dan jangan berisik" ujarnya

Siswa siswa " Baik bu"

Bu Siren mengangguk dan meninggalkan kelas. Queen langsung saja menelusupkan wajah ke mejanya dia merasa ngantuk hari ini, tanpa menunggu lama dirinya tertidur.

Dan siswa lain tidak berani berisik selama Queen tidur. Pernah dulu Queen tidur tapi ada segerombolan cabe rawit masuk kelasnya dan mencari gara - gara dengannya.

Langsung saja Queen marah sampai dibuat babak belur olehnya.Tak terasa 2 jam bell berbunyi tanda istirahat dimulai dan

Para siswa pergi menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah keroncongan,

Dan begitu juga Izza dan Queen, ternyata Queen terbangun dengan raut muka yang berkeringat dingin.

" Queen loe kenapa? Apa mimpi buruk lagi" tanya Izzana dengan raut cemasnya.

"Ya gue tiap hari mimpi buruk zaa selalu begini, tapi tenang aja gue gapapa" jawab Queen

Terlihat muka menahan kesal tapi secepat kilat dia rubah menjadi dingin lagi.

"Apapun yang terijadi gue akan selalu ada disisi loe Queen, jadi loe jangan merasa sendiri. Dan gue siap dengerin semua curhatan loe" ujarnya sambil tersenyum manis.

Queen pun mengangguk seraya senyum tipis. Dan mereka melanjutkan lagi jalan menuju kantin.

Sesampainya di kantin mereka menuju meja kosong yang berada dipojokan dan duduk ditempatnya

. " loe mau pesan apa queen, gue pesenin? " tawar Izzana

"Gue mie ayam aja, minumnya es teh" kata Queen.

" Oke.... gue pesenin dulu" ucap Izzana dan beranjak pergi.

Dan tak lama teriak ricuh yang keluar dari para siswi - siswi, karena kedatangan most wanted seiring mereka masuk kantin dan mereka melangkah menuju meja Queen, karena sudah tidak ada meja kosong lagi.

Queen yang lagi menunduk sedang memainkan ponselnya tiba - tiba.

"Hai Queen, gue numpang duduk disini ya? " ucap Endro senyum jenakanya.

" Hmmm" angguk Queen. Dan mereka duduk bersama

"Kalian mau pesen apa? Gue pesenin mumpung gue lagi baik" kata Endro

" Samain aja" jawab Xiro dinginya.

Dan Endro segera pergi memesan.

Tak lama hingga Izza datang menghapiri Queen seraya terheran heran koq kenapa para most wanted pada dimari.

"Queen mereka koq bisa disini??" ucap Izzana

bertanya

Queen menggangguk " Ya gak ada tempat lain" ucap dinginya.

Tak lama Endro juga kembali. " Kita belum kenalan ya sama loe? " tuding Endro ke Izza.

Endro " Kenalin gue Endro"

Edward " Edward"

Dito " Dito" sambil senyum ramah

Xiro " Xiro" dinginya

Izza " Gue Izza" sambil senyum ramah

Tak lama pesanan mereka datang barengan dan menyantap makanan masing - masing. Lagi - lagi Xiro curi - curi pandang Queen

Queen yang tau itu acuh saja, tapi ketenangan mereka terusik karena kedatangan si cabe rawit serta monica dan antek - anteknya

Brakkkk... gebrakan meja mengagetkan mereak yang sedang makan. Apalagi Dito jadi tersedak

" Uhuk uhuk uhukk, loe ini apa - apaan sihh ganggu orang makan aja" ucap Dito.

"Ihhh beb koq kamu gitu sii" Denis dengan nada dibuat manja.

"Heh jal**g kenapa loe duduk sama most wanted, dasar emang anak pungut dan anak miskin ini gak tau diri" ujar Citra ketuanya si cabe rawit

"Emang dasarnya jal**ng ya jal**ng masa bodo siapa aja bisa di embat" Monica bicara

Queen masih diam sambil menahan amarahnya. Mereka semua yang ada dimejanya sedang menatapnya dengan raut bertanya - tanya

" Heh Citra lagi bicara sama loe, loe bisu ya selain ngejal**g, loe juga bisu ternyata" kata Lusi

"Emange kalian siapanya mereka sihh? " ucap Izzana yang sudah emosi karena mengganggu makan mereka.

Citra, Denis, Monica, Lusi " Mereka itu pacar kami, iya kan beb" dengan PD nya

Beraninya mereka mengatakan seperti itu kepada most wanted, yang notabennya membenci wanita tipe - tipe cabe rawit.

Black Eagle " Cihhh, najisss gue pacaran sama loe!!!"

Jlebb. Seketika si cabe rawit malu mendengar ucapannya. Siswa lain yang mendengar itu langsung tertawa terbahak bahak.

Izzana pun tak tahan melihatnya angkat bicara

" Hahaha, hey nenek lampir bedak 5cm, itu bedak apa tepung. Loe gak ngaca ya yang jal**g disini itu siapa lihat lah pakain loe itu seperti apa. Jal**g koq teriak jal**ng, sudah cocok loe jadi penghuni club malam, cewek koq gak punya harga diri ngaku ngaku pacar orang." amarah Izzana yang sudah memuncak

jlebb

Citra, Denis, Monica, Lusi yang mendengar itu langsung saja menelan air liurnya dengan berat, ucapan izza tadi lansung menusuk jantung mereka

"Aaa beb Xiro lihat lah mereka kata -katanya gak enak banget " ucap Citra yang sambil glendotan dilengan Xiro

Melihat Citra yang sedang bergelayut dilengangnya itu seketika dihempaskan secara kasat

"Pergi kau dari sini, gue jijik lihat loe pada" ucap Xiro sarkas

"Beb dia nyakitin aku" ucap Monica sambil bergelayut dilengan Edward,

Tanpa ampun didorong lah monica sama Edward

"Bodo amat, gue gak peduli" bentak Edward

" Marahin dia beb" Lusi sambil merengek seraya memegang lengan Endro

Endro " Yak lepasin tangan loe dari lengan gue" teriaknya.

Denis " Lihatlah mereka yang, perkataanya nyakitin banget.

Dito " Yaa itu memang kenyataannya" teriak jijik melihat Denis

Xiro " Kalian berempat pergi dari sini sekarang juga" bentakan keras dari Xiro yang membuat mereka yang berada dimeja kaget, kecuali Queen.

Citra " Hey anak pungut jangan berani ya deketin mereka berempat, habis loe sama gue. Udah bisu, gak Mamanya gak anak sama - sama jal**ngnya" sungut Citra penuh emosi. Dan seketika....

Plakkkk...plakkk tamparan keras dilayangkan Queen ,tidak puas sampai situ dia bahkan memukul menonjok Citra, bugh bugh plakk plakkk hingga Citra terhuyuh huyung ke belakang.

Queen pun mencekram rahang Citra

"Gue diem bukan berarti gue lemah loe ingat, amarahnya orang pendiem bakal lebih mengerikan dari ini. Ingat baik - baik Mama gue orang terhormat, tanpa Mama gue gak akan bisa menjadi seperti ini. Mama loe yang sering keluar masuk club itu namanya apa? Haaa" bentaknya sambil menampar plakkk...plakkk.

Tamparan keras dilayangkan kembali hingga Citra merasakan remuk diseluruh badannya.

Citra kembali berulah " Kalian bodoh kenapa diam saja, gak bantuin malah menonton saja" amarahnya dan campur malu menjadi satu.

Antek - anteknya ikut melawan Queen secara bersamaan, tapi gak ada satu pun yang bisan mengenainya.

Karena Queen sudah capek tuntaskan sudah si cabe rawit hingga patah tulang

" Ingat ini baik - baik kalian semua, jika ada yang berani mengataiku tidak - tidak habis kalian akan seperti cabe di depan gue ini" emosinya yang sudah meluap

Tanpa peduli dia meninggalkan kantin, beberapa langka kemudian berhenti menoleh kebelakang

" kalian antarkan para cabe ini ke rs" tunjuk Queen ke arah beberapa siswa itu.

Xiro yang melihatku seketika terpaku apa yang terjadi dihadapanya, Queen melawan sampai tidak ada ampun

" Hmmm.. semakin menarik" smirknya.

Endro, Edward, Dito " Gilaa ngeri sekali, gue gamau cari gara" sama si Queen, belum apa" gue sudah babak belur duluan.

...****************...

Kembali ke Queen dan Izza

Izza " Gila.. gedeg banget gue sama tuh cabe rawit, hah rasanya gue ingin bejek" mereka" mendengus kesal jika mengingat.

" Sampai kapanpun mereka gak akan kapok sebelum apa yang ingin menjadi keinginannya tercapai, emang pada dasarnya serakah sejak dini ya seperti itu" ucapnya cepat dan santai seperti tanpa beban.

Tanpa lama lagi bell masuk berbunyi dan guru wali kelasnya juga masuk ke kelas masing masing.

Pak Hartono " Anak - anak sekalian kita ada berita yang menyenangkan untuk kita semua"

" Apa itu pak? " kata siswa itu

"Sekolah kita akan di renovasi, jadi kalian akan di liburkan selama 1 bulan, jangan lupa belajar. Oke itu saja yang Bpk sampaikan, kalian sekarang sudah boleh pulang " ucap guru itu

" Yeeaayyyyyy" teriakan bahagia menggema diruang kelas itu, tidak beda jauh dikelas sebelah kelasnya Xiro juga sama diliburkan selama 1 bulan.

Karena mereka ini sudah kelas 12 dan sebentar lagi ujian kelulusan maka guru - guru sepakat untuk memberi tugas pelajaran yang akan diuji mendatang ini.

Karena tidak ada lagi yang dibahas seluruh siswa siswi pulang kerumahnya masing - masing. Dan dipertengah jalan Queen bertemu Xiro waktu mau ke parkiran motor

Mereka sama - sama menggunakan motor ya kalau ke sekolah, jadi gak heran kalau tiba - tiba ketemu kayak seperti ini.

xiro " Queen" panggilnya agak lembut

Queen " Iya, kenapa ro? " kata Queen yang masih menggunakan raut wajah datarnya

Xiro " Gapapa, cuman bareng ke parkiran aja"

Queen " Hmm, baiklah"

xiro " Queen, besok apakah loe ada acara? "

Queen " Hmmm Iya, gue ada sesuatu yang mau gue urus ro. Memangnya kenapa? " tanyanya, tetap stay wajah datarnya.

Xiro "Gue mau ngajak loe jalan - jalan Queen"

Queen "Ohh, kita lihat aja nanti gimananya"

xiro "Gue boleh minta nomor ponsel loe? Mungkin kita bisa saling menghubungi gimana soal nantinya" ucap Xiro

"gugup banget gue ". batinnya

Queen " Baiklah, 085*********. Yaudah ro gue balik duluan" sahutnya

Oiya Izza tadi sudah pulang duluan ya dia tadi dijemput sopir keluarganya. Dan kawan - kawannya Xiro juga sudah pulang duluan.

Terimakasih sudah baca, dan maaf jika belum bisa memuaskan para pembaca disini. Karya ini murni yang ada didalam imajinasi saya

.

.

.

Jangan lupa untuk vote, like, komen dan subscribenya yaa!!!!!!

Terpopuler

Comments

@m1R@

@m1R@

👣👣👣👣

2023-02-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!